Adirianto, Bayu
Politeknik Pembangunan Pertanian, Bogor, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HAMBATAN LISTRIK MENGGUNAKAN MULTITESTER PADA CAMPURAN PUPUK NPK DAN PUPUK KANDANG DI TANAH KERING Bayu Adirianto; Aditya Dyah Utami; Indra Kurniawan; Alya Husnul Khotimah; M. Ravi Al Qifary; Riski Nabila
Agros Journal of Agriculture Science Vol 23, No 2 (2021): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v23i2.1397

Abstract

Kualitas lahan pertanian cenderung menurun. Salah satu metode yang dapat dikembangkan dalam menentukan kualitas lahan adalah dengan mengukur konduktivitas listrik dengan pendekatan hambatan listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk anorganik dan organik terhadap hambatan listrik pada tanah kering. Tahapan penelitian meliputi persiapan sampel tanah, aplikasi pupuk anorganik dan organik, pengukuran hambatan listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan listrik semakin besar dengan semakin menurunnya tingkat NPK. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan daya hantar listrik (DHL) dengan penurunan tingkat NPK. Hambatan listrik meningkat dengan peningkatan aplikasi pupuk organik Hubungan dengan hambatan listrik sebanding dengan DHL. Nilai hambatan listrik meningkat dengan bertambahnya kandungan pupuk pada tanah kering. Hal ini dikarenakan sifat fisik tanah ternyata tidak kompak sehingga nilai resistansinya meningkat.
PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON (Musa Paradisiaca) MENJADI OLAHAN DODOL BERNILAI JUAL TINGGI Syaradina Nafisa Aftori; Bayu Adirianto; Fahrezi Finandiki Pardani; Ridwan Nuraripin
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.247 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v4i1.394

Abstract

Di Indonesia, orientasi pengolahan pisang hanya terfokus pada pengolahan buah sehingga jumlah kulit pisang biasanya dibuang karena dianggap sebagai sampah, hal tersebut mengakibatkan ketidakefisienan produksi, padahal kulitnya memiliki kandungan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat limbah kulit pisang dapat dijadikan dodol yang disukai panelis, menganalisis kelayakan usaha dodol kulit pisang dan karakteristik sensori dodol kulit pisang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen langsung pembuatan dodol dengan perbandingan kulit pisang dan tepung beras ketan yaitu 1:1, menganalisa kelayakan usaha dan identifikasi SWOT, serta melakukan uji sensori secara organoleptik dan hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit pisang berpotensi dijadikan olahan dodol tanpa mengurangi karakteristik dodol berdasarkan SNI, analisa kelayakan usaha menunjukan rasio R/C produk dodol bernilai 1,3 yang berarti usaha dodol kulit pisang layak untuk dikembangkan. Hasil pengujian sensori secara organoleptik menunjukkan bahwa dodol berwarna coklat, beraroma pisang, bertekstur kenyal, dan berasa pisang. Pengujian sensori dodol terpilih secara hedonik memiliki tingkat kesukaan tertinggi oleh panelis.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca) MENJADI KERUPUK BERNILAI EKONOMIS Intan Seliawati; Bayu Adirianto; Muhammad Rafli; Yusuf Rizki Setiawan
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.057 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v4i1.395

Abstract

Pisang (Musa paradisiaca) merupakan komoditas pertanian yang produksinya terus meningkat di Indonesia.  Kulit pisang merupakan limbah yang dimanfaatkan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Limbah kulit pisang ini sebenarnya mengandung zat gizi yang cukup tinggi terutama pada vitamin dan mineralnya serta dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang memberi nilai ekonomi yang cukup tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen langsung pembuatan kerupuk kulit pisang, menganalisa kelayakan usaha dan identifikasi SWOT, serta melakukan uji sensori secara organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerupuk kulit pisang dapat dikonsumsi dan diterima oleh responden, analisa kelayakan usaha menunjukan rasio R/C produk dodol bernilai 1,93 yang berarti usaha kerupuk kulit pisang layak untuk dikembangkan. Hasil pengujian sensori secara organoleptik menunjukkan bahwa kerupuk kulit pisang memiliki skor aroma, rasa dan harga yang lebih baik dibandingkan kerupuk konvensional menurut responden.
Combination of Biological Fertilizers and Inorganic Fertilizers to Increase Productivity of Red Curly Chili (Capsicum annuum L) Bayu Adirianto; Endang Krisnawati; Dwiwanti Sulistyowati; Aditya Dyah Utami
Tropical Plantation Journal Vol 1, No 1 (2022): TROPICAL PLANTATION JOURNAL
Publisher : Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.767 KB) | DOI: 10.56125/tpj.v1i1.1

Abstract

Due to declining soil fertility as a consequence of continued land usage, the production of red curly chilies has decreased. Fertilization, both biological and inorganic, is one strategy that may be used. The goal of this research was to ascertain the effect of a fertilizer mixture on the growth and production of red curly chili. Land preparation, planting, application of biological and inorganic fertilizers, and observation of growth and production were all included in the study phases. The study was done in a factorial experiment with three replications, with factor 1 being biological fertilizer and factor 2 being the kind of micro fertilizer. At 0, 30, 60, and 90 days after planting, bio-fertilizers, NPK, and micro-fertilizers were applied four times. The height of the plant, the diameter of the crown, the number of chilies, the length of the fruit, the weight of the chilies, and the diameter of the chilies were all recorded. The collected data were examined statistically using Analysis of Variance (ANOVA) and the Duncan Multiple Range Test (DMRT) at the 5% and 10% levels. The findings indicated that micronutrient brand B treatment had an effect on plant growth. Plant production is affected by the use of biological fertilizers.
Toxicity of Natural Insecticides on Leptocorixa acuta Elisabeth Nanik Kristalisasi; Badiatud Durroh; Endah Puspitojati; Bayu Adirianto; Agus Manto
Tropical Plantation Journal Vol 1, No 2 (2022): TROPICAL PLANTATION JOURNAL
Publisher : Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.507 KB) | DOI: 10.56125/tpj.v1i2.9

Abstract

The basic concept of organic farming prevents synthetic chemical compounds from using fertilizers, pesticides, and growth regulators. Natural insecticides are alternative pesticides in pest control on plants because they are available around us and have a good impact on the sustainability of the agricultural environment. This study aims to examine the level of toxicity of several alternative insecticides in controlling the walang sangit  (Leptocorixa acuta). The research in the laboratory and greenhouse of Instiper Yogyakarta uses 3 natural ingredients, namely neem leaves, tobacco leaves, and C. Odorata weed leaves at 2 stages of L. acuta on instra 3-4 and adults. Observations were made by looking at pest mortality, attack rate, and yield and analyzed using SPSS 16 software. The results showed that tobacco leaf extract was the most effective source of insecticide, with a mortality rate of up to 90% and damage rates below 9%.