Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KEPEMIMPINAN KONSIDERASI, DISIPLIN KERJA DAN ORIENTASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI MOTIVASI BERPRESTASI (Studi Kasus Pada PNS Kecamatan di Kabupaten Grobogan) Wasitowati Wasitowati; Binti Khoiriyah
Solusi Vol 16, No 4 (2018): SOLUSI
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.879 KB) | DOI: 10.26623/slsi.v16i4.1666

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berdasarkan fenomena gap yang terjadi, dimana banyaknya kinerja PNSmengalami penurunan seperti kurang adanya kedisiplinan dalam melaksanakan tugas, dan haltersebut berhubungan dengan kurangnya pengawasan pemimpin, kurangnya pemahaman kepadapara karyawan untuk bekerja lebih berorientasi pada tanggungjawab dan ibadah, jika itu ditanamkanmaka akan muncul motivasi dalam diri karyawan untuk bekerja dengan baik dan benar. Populasi dalam penelitian ini adalah PNS yang bekerja dikantor kecamatan di kabupatenGrobogan. Sampel yang diambil sebanyak 75 Responden dengan menggunakan teknik proportionalsampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kepemimpinan konsiderasi, Disiplin kerja, Orientasi kerja berpengaruh positif terhadap motivasi berprestasi dan kinerja pegawai. Motivasiberprestasi bukan merupakan variabel intervening di antara pengaruh kepemimpinan konsiderasidengan kinerja pegawai, disiplin kerja dengan kinerja pegawai, orientasi kerja dengan kinerjapegawai. Sehingga tanpa adanya motivasi berprestasi tetap bisa meningkatkan kinerja denganmemperbaiki pengawasan pemimpin terhadap bawahannya, memberikan contoh kedisiplinansehingga bawahan pun akan melaksanakan kedisiplinan dengan sendirinya. Kata Kunci : Kepemimpinan Konsiderasi, Disiplin Kerja, Orientasi kerja, Motivasi berprestasi,Kinerja.
ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL PADA MATERI FUNGSI KUADRAT Binti Khoiriyah; Tri Candra Wulandari; Syaifuddin Syaifuddin; Endah Widiantoro
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 12 (2022): Jurnal Penelitian,Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.636 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk  mendeskripsikan kemampuan koneksii matematis peserta didik yang memiliki tingkat motivasi tinggi, sedang, dan rendah. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian eskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah 6 peserta didik kelas X PS 3 SMK Negeri 2 Malang dari 3 tingkat motivasi belajar. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket motivasi belajar, tes, dan wawancara kemampuan koneksi matematis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peserta didik pada tingkat motivasi tinggi dan rendah hanya mampu memenuhi indikator kemampuan menuliskan apa yang ditanya dan apa yang diketahui pada soal dengan tepat pada koneksi konsep atau prinsip tertentu pada suatu topik dalam matematika. Pada tingkat motivasi sedang terdapat peserta didik yang hanya mampu menuliskan model matematika yang sesuai dengan permasalahan yang disajikan pada soal pada koneksi konsep atau prinsip tertentu pada suatu topik dalam matematika. Kata Kunci : kemampuan koneksi matematis, motivasi belajar, masalah kontekstual. AbstractThe purpose of this study is to describe the mathematical connection ability of students who have high, medium, and low levels of motivation. The research approach used is a qualitative approach and the type of research used in the study is a qualitative descriptive research type. The subjects of this study were 6 students of class X PS 3 SMK Negeri 2 Malang from 3 levels of learning motivation. Data was collected using a learning motivation questionnaire, tests, and interviews of mathematical connection abilities. The results of this study indicate that students at high and low motivation levels are only able to meet the indicators of the ability to write what is asked and what is known in the problem correctly on the connection of certain concepts or principles to a topic in mathematics. At the moderate level of motivation, there are students who are only able to write mathematical models that are in accordance with the problems presented in the questions on the connection of certain concepts or principles to a topic in mathematics. Keywords : mathematical connection ability, learning motivation, contextual problems.
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Screamble pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Pokok Bahasan Akhlak Terpuji Nabi dan Rasulkelas IV MI NU Purwosari Metro Iim Lumiani; Muhammad Yusuf; Binti Khoiriyah; Masrurotul Mahmudah
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 1 No 1 (2018): Inovasi Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.417 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v1i1.210

Abstract

Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya. Untuk itu dalam proses pembelajaran diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat membuat peserta didik itu memiliki rasa nyaman, aman dan senang dengan mata pelajaran yang digunakan. Maka metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran screamble. Screamble merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Peniliaian bahan ajar ini menggunakan angket, yang dinilai oleh ahli materi, ahli media. Pertanyaan untuk setiap angket memiliki jumlah butir soal yang berbeda sesuai dengan ahli masing-masing. Dalam uji coba itu ada dua tahapan yaitu uji coba terbatas dengan 6 orang siswa dan uji coba pemakaian dengan 27 siswa. Dalam penelitian ini dilakukan revisi bahan ajar untuk masing-masing ahli sebanyak dua kali, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari bahan ajar yang dikembangkan.Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil validasi dari masing-masing ahli seperti ahli materi memperoleh skor sebesar 3,5, dan ahli media memperoleh skor sebesar 3,4, serta dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian yang dilakukan oleh guru yang memperoleh skor 3,6 dan siswa mendapatkan skor sebesar 3.76 dengan kategori sangat baik. Sehingga bahan ajar berbasis screamble yang dikembangkan sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Model Pembelajaran Mata Kuliah Desain Pembelajaran Meggunakan Project based learningBerbasis Kurikulum Merdeka Nina Ikhwati Wahidah; Iskandar Iskandar; Binti Khoiriyah
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 19 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10034368

Abstract

Mata kuliah Desain Pembelajaran merupakan mata kuliah yang komprehensif dalam mengeksplorasi prinsip-prinsip, teori, dan praktik dalam merancang pengalaman pembelajaran yang efektif dan menarik serta efisien. Selain itu mata kuliah ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman mendalam tentang bagaimana mendesain pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan, kebutuhan siswa, dan konteks pembelajaran. Oleh karena itu perlu di rancang model pembelajaran yang khusus utuk mata kuliah ini, yaitu model projek based learning. Tujuan dari Penelitian ini adalah merancang model pembelajaran mata kuliah desain pembelajaran menggunakan model project based learningberbasis kuriklum merdeka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode reseach and development model Dick and Carey. Hasil dari penelitian ini adalah sintak atau langkah-langkah model pembelajaran desain pembelajaran menggunakan model projek based learning. Model pembelajaran ini layak digunakan dalam mata kuliah desain pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari uji kelayakan dari expert di bidangnya, uji one to one mahasiswa, small group mahasiswa yang sudah menggunakan model pembelajaran berbasis projek based learning.