Andy Muharry
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kejadian Diare Pada Balita di Tatanan Rumah Tangga Andy Muharry; Icca Stella Amalia; Aat Dwihayati
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 6 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diarrhea is one of the diseases that can cause special death in children. The incidence of diarrhea in Karamatwangi Village is quite high compared to other villages. Diarrhea is generally associated with public health concerning clean and healthy living behavior in the household setting. The purpose of research factors related to the incidence of diarrhea in the household setting. This research use analytical approach with cross sectional design. The population is mother of toddler which is domiciled in Karamatwangi Village as many as 115. Samples were taken by simple random sampling as many as 55 toodler. The research instruments used questionnaires, interviews, and observations. Data analysis bivariable and multivariable The results of the analysis with chi-square found that the variables associated with diarrhea occurrence in infants in the household setting were exclusive breastfeeding (p = 0,034; OR =) use of clean water (p = 0,002; OR =), stove behavior with clean water and soap ( p = 0,000; OR =), use of healthy latrine (p = 0,005; OR =). The most severe factors for the occurrence of diarrhea in toodler are behavior with clean water and soap (p = 0,000; OR = 22,185) 95% CI 4,006-122,850 and the benefits of healthy latrine is a factor associated with the incidence of diarrhea in toddler. The most dominant factor with the incidence of diarrheain infants is hand relief using clean water and soap.
Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kabupaten Kunigan Fitri Kurnia Rahim; Andy Muharry
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v9i2.71

Abstract

Berat bayi lahir rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan di negara berkembang. Berdasarkan laporan riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukan bahwa proporsi BBLR di Indonesia yaitu 10.2 %. Adapun prevalensi kejadian BBLR di Jawa Barat pada tahun 2010 sampai 2013 tidak mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan hasil laporan pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Kuningan mengalami kenaikan angka kejadian BBLR yaitu dari sebanyak 1101 kasus BBLR pada tahun 2014 hingga 1185 kasus pada tahun 2015 dari total kelahiran hidup. Kabupaten Kuningan merupakan Kabupaten yang menempati urutan keenam tertinggi kasus BBLR di wilayah Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan kejadian BBLR. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan pada periode waktu Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 di wilayah Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan. Adapun besar sampel dalam penelitian yaitu total sampling sebanyak 27 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 54 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat dan bivariat (uji chi-squre). Hasil penelitian menunjukan ibu dengan latar belakang umur berisiko memiliki proporsi kejadian BBLR sebanyak 57,1%. Latar belakang pendidikan ibu pada kelompok kasus merupakan lulusan sekolah menengah dan lebih tinggi (66,7%), adapun pada kelompok kontrol lebih dari setengahnya berlatar belakang pendidikan sekolah menengah ke bawah (52,1 %). Perbedaan proporsi karakteritik ibu berdasarkan umur, pekerjaan dan pendidikan pada ibu antara kelompok kasus (BBLR) dan kontrol (Non BBLR), tidak berbeda secara signifikan.
Karbon Monoksida (CO) Pada Ibu Hamil (Perokok Pasif) Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kabupaten Kuningan Fitri Kurnia Rahim; Andy Muharry
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v10i1.86

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan di negara berkembang. Berdasarkan laporan riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukan bahwa proporsi BBLR di Indonesia yaitu 10.2 %. Paparan asap rokok dapat menjadi faktor resiko terjadinya BBLR. Berdasarkan Riskesdas (2013) sebesar 85% rumah tangga Indonesia terpapar asap rokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar karbon monoksida (CO) hamil perokok pasif dengan kejadian BBLR. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan pada periode waktu Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 di wilayah Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan. Adapun besar sampel dalam penelitian yaitu total sampling sebanyak 27 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 54 orang. Selain itu penelitian ini didukung dengan data kualitatif menggunakan kombinasi (mix method) model concurrent-embedded. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan alat pengukur karbon monoksida (CO) yaitu Micro + â„¢ Smokerlyzer. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat, bivariat (uji chi-squre) dan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan 54,2 % ibu yang memiliki kadar CO kategori berbahaya mengalami kejadian BBLR. Sebanyak 46.7 % ibu yang memiliki kadar CO kategori normal mengalami kejadian BBLN. Perbedaan proporsi berdasarkan kategori kadar CO pada ibu antara kelompok kasus (BBLR) dan kontrol (BBLN) tidak berbeda secara signifikan (p;0,584; OR:1,4; 95%CI:0,460-3,964).
PERILAKU MEROKOK DAN KEBERADAAN PEROKOK DI LINGKUNGAN DENGAN KADAR KARBON MONOKSIDA PADA PELAJAR DI KABUPATEN INDRAMAYU Andy Muharry; Puji Laksmini; Hendra Rohman; Lusi Fitriah Sari; Ana Herlina; Tetha Normalitha
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v12i2.326

Abstract

Perilaku merokok saat ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa akan tetapi dilakukan juga oleh kalangaan remaja. Data SDKI menujukkan bahwa tren remaja perokok setiap tahun terus mengalami peningkatan. Karbon monoksida yang terdapat dalam asap rokok memiliki sifat beracun dan karsinogen yang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan pengetahuan tentang dampak buruk rokok, keberadaan perokok di lingkungan sekolah, keberadaan perokok di lingkungan keluarga, teman dekat perokok dengan kadar CO pada pelajar.  Populasi adalah pelajar SMP kelas satu yang terdata dalam program skrining perilaku merokok tahun 2020. Sampel adalah remaja SMP yang memenuhi kriteria inklusi, diambil dengan metode total sampling. Uji chi square dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel pengetahuan tentang dampak buruk rokok, keberadaan keluarga perokok, keberadaan perokok di sekolah dan teman dekat perokok dengan kadar CO. Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui variabel yang dominan berhubungan dengan kadar CO pada remaja. Hasil penelitian menujukkan variabel yang berhubungan dengan kadar CO yaitu keberadaan anggota keluarga perokok, keberadaan teman dekat perokok dan perilaku merokok. Hasil analisis multivariat menujukkan bahwa variabel yang dominan berhubungan dengan kadar CO yaitu perilaku merokok. Disarankan perlu adanya upaya peningkatan kesadaran kepada para remaja untuk menghindari perilaku merokok.