Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH TEKANAN GAS PADA PENGELASAN OXI ASETILEN WELDING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAHAN ALUMUNIUM-MAGNESIUM Yudi Pratama; M. Sabri; Ikhwansyah Isranuri; Marragi M.; Sitompul, Darwin
DINAMIS Vol. 5 No. 4 (2017): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1308.232 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v5i4.7078

Abstract

Pembangunan konstruksi dengan menggunakan logam pada masa sekarang ini banyak melibatkan unsur pengelasan khususnya bidang rancang bangun karena sambungan las merupakan salah satu pembuatan sambungan yang secara teknis memerlukan keterampilan yang tinggi bagi pengelas agar diperoleh sambungan dengan kualitas baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai ketangguhan sambungan las pada material aluminium magnesium serta karakterisitik hasil pengelasan dengan variasi tekanan gas oxy asetilen . pada penelitian ini menggunakan campuran logam aluminium-magnesium pada pengelasan oxy asetilen welding (OAW) dengan variasi tekanan O2 1lb,c2h2 3lb/m² dan tekanan O2 2 lb,c2h2 6lb/m². Hasil pengujian pada penelitian ini meliputi hasil pengujian Tarik,di mana pada tekanan O2 1 lb,c2h2 3lb/m memiliki nilai tegangan rata-rata 85,6 MPa dan nilai regangan rata-rata 2,38 %, pada tekanan O2 2 lb,c2h2 6lb/m2 nilai tegangan rata-rata 112 MPa dan nilai regangan rata-rata 1,88 %.pada pengujian Impact nilai rata-rata energi yang di serap pada tekanan O2 1 lb,c2h2 3lb/m2 23,85 J dan pada tekanan O2 2 lb,c2h2 6lb/m2 23,17 J, pengujian kekerasan pada tekanan O2 1 lb,c2h2 3lb/m2 nilai BHN rata-rata 97,53 dan pada tekanan O2 2 lb,c2h2 6lb/m2 nilai BHN rata-rata 81,63,dan Metallografi.dimana pada pengujian metalografi terlihat warna putih keperakan menunjukan aluminium dan butiran berwarna hitam menunjukan magnesium. Di mana pada tekanan O2 1 lb,c2h2 2lb/m2 terdapat lubang-lubang kecil ( porositas ),sementara pada tekanan O2 2 lb,c2h2 6lb/m hampir tidak memiliki lubang-lubang kecil ( porositas ).
Kondisi Sosial Ekonomi Pekerja di Objek Wisata Pantai Dewi Mandapa Desa Gebang Pesawaran Yudi Pratama; Sumadi Sumadi; Sudarmi Sudarmi
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 5, No 4 (2017): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.933 KB)

Abstract

The objective of this research was aimed the social economic condition of family head who work at dewi mandapa beach tourism object in gebang village teluk pandan districts pesawaran regency. This research used the descriptive method. Population of this research many as 30 and all as respondent data. Data collectied by observation, questionnaire and documentation. Data analyzed by percentage for finishing] this research. The study result showed that: (1) giving the chance of jobs fot 30 peoples. (2) the income of 19 peoples was under the average. (3) the education of 23 peoples were basic educated of elementary and junior high school. (4) the number of children has 18 peoples. (5) 27 peoples as a home ownership. (6) working hours many as 21 peoples has the highest part time of work.Penelitian bertujuan mengetahui kondisi sosial ekonomi kepala keluarga yang bekerja di objek wisata pantai dewi mandapa desa gebang kecamatan teluk pandan kabupaten pesawaran. Metode penelitian yaitu metode deskriptif. Populasi penelitian 30 orang. Pengambilan data menggunakan observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis persentase. Hasil penelitian menunjukkan: (1) memberikan kesempatan kerja sebanyak 30 orang. (2) pendapatan 19 orang dibawah rata-rata. (3) Pendidikan 23 orang masih pendidikan dasar SD dan SMP. (4). Jumlah tanggungan keluarga sedikit berjumlah 18 orang. (5) Status kepemilikan rumah 27 orang berstatus milik sendiri. (6) Jam kerja 21 orang memiliki jam kerja tinggiKata kunci: ekonomi, pekerja, sosial
RUMAH LIMAS: REFLEKSI SEJARAH AKULTURASI KEBUDAYAAN MASYARAKAT SUMATERA SELATAN Yudi Pratama
Jambura History and Culture Journal Vol 1, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.821 KB) | DOI: 10.37905/jhcj.v1i1.2529

Abstract

Rumah Limas is a from of the local wisdom of the Palembang community, also a a reflection of culture. The concept of the values contained in the local wisdom of the pyramid house means that humans are indirectly connected to the creator. Islamic influence is highly reflected in ornaments, carvings, in the crontuction process, salvation ceremonies carried out during the construction process, the meaning of each room is in the Rumah Limas, and also the concepts of beliefs about construction. These values are a reflection of the norms that are carried out in the life pg the Palembang community who uphold the mores and have a high religious spirit.
SOCIAL SOLIDARITY IN MULTICULTURAL EDUCATION AS NATION’S IDENTITY Yudi Pratama
PROCEEDING ICTESS (Internasional Conference on Technology, Education and Social Sciences) 2017: PROCEDINGS ICTESS
Publisher : PROCEEDING ICTESS (Internasional Conference on Technology, Education and Social Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article see the lack of solidarity in Indonesia. This issue is indicated from a big numberof conflicts emerged in the country with the factor of race and religion. As what EmileDurkheim said about solidarity, that it is something indicating the relationship amongindividual and groups based on emotional morality and trust which are shared together.Social solidarity is emerged not only on society with shared background among themembers but also one with different background. The difference of the background had bythe members of society will trigger the emergence of social harmony as well as solidarity.To make the condition stated happened, the most effective way of doing it is via education.Through which the value of character education can be inserted. Seeing from the variedcultures in Indonesia, it is the most suitable way to create social solidarity. By doing this,the Indonesians can appreciate the differences so there will be harmonic life created inIndonesia.Keywords: Social solidarity, Multicultural Education, National Identity
FAKTOR KESULITAN BELAJAR HIRAGANA PADA SISWA SMA PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP Yudi Pratama; Rita Arni
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v6i2.726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja penyebab kesulitan belajar hiragana pada siswa SMA Pembangunan Laboratorium Universitas Negeri Padang. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMA Pembangunan Laboratorium Universitas Negeri Padang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yang berjumlah sebanyak 36 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan skala likert. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa faktor eksternal lebih berpengaruh terhadap kesulitan belajar hiragana dengan hasil sebesar 50,69% sedangkan faktor internal hanya berpengaruh sebesar 49,31%. Berdasarkan dari semua indikator faktor internal (kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, cara belajar) masuk ke dalam kategori “tinggi”, indikator intelegensi dan bakat merupakan indikator yang memiliki persentase paling rendah, dengan demikian cara intelegensi dan bakat yang paling memiliki pengaruh paling tinggi terhadap penyebab kesulitan belajar hiragana. Pada indikator faktor eksternal (keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan) masuk ke dalam kategori “tinggi”, akan tetapi indikator masyarakat dan lingkungan memiliki persentase paling rendah, berdasarkan hal tersebut faktor masyarakat dan lingkungan yang memiliki pengaruh paling tinggi terhadap penyebab kesulitan belajar hiragana