UMKM di Indonesia menghadapi tingkat kegagalan yang tinggi, mencapai 78-80%, yang disebabkan oleh berbagai faktor termasuk pengelolaan inventori yang buruk, persaingan usaha, dan rendahnya penjualan. Pandemi COVID-19 juga memberikan dampak signifikan, terutama pada usaha sektor makanan dan minuman. Toko Rafa Cake, UMKM di Kota Cirebon yang memproduksi dan menjual makanan, mengalami dampak pandemi pada penjualannya. Pasca pandemi, Toko Rafa Cake, berusaha memperbaiki pengelolaan dan berinovasi dengan menghadirkan 155 varian produk, namun mengalami kesulitan dalam mengelola inventori dan menentukan strategi penjualan yang tepat. Penelitian ini menggunakan Market Basket Analysis dengan algoritma FP-Growth dan empat matriks evaluasi aturan asosiasi untuk menganalisis data transaksi penjualan. Kerangka penelitian menggunakan CRISP-DM. Dari 10.987 data transaksi, dihasilkan 6 aturan asosiasi umum dengan hasil yang bervariasi setiap bulannya. Produk Roti Regular All Varian memiliki support tertinggi sebesar 32,10%. Analisis menunjukkan bahwa pelanggan yang membeli Donat Ring Regular dan Glass Cake cenderung membeli Roti Regular All Varian dengan support 5,50%, confidence 98,80%, lift 3.075, dan conviction 55.436. Rekomendasi yang dihasilkan meliputi pengaturan tata letak produk yang sering dibeli bersamaan dan penerapan strategi bundling Roti Regular All Varian dengan produk lainnya. Hasil penelitian ini dapat membantu Toko Rafa Cake dalam menentukan strategi penjualan dan mengelola inventori dengan lebih efektif.