Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kyai Leadership in the Development of Ecological System Theory in Islamic Boarding Schools Masruhin, Salis; Isma, Asad; Badarussyamsi, Badarussyamsi
Al-Miskawaih: Journal of Science Education Vol. 2 No. 2 (2023): Science of Education
Publisher : Center for Religious Studies and Social Empowerment Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56436/mijose.v2i2.295

Abstract

This article reveals why Kyai's charismatic leadership is the most important supporting element in the development of ecological systems theory and not an obstacle to the progress of Islamic boarding schools. This article comes from qualitative research which collects data through observation, interviews and documentation. The research results show that Kyai leadership in developing ecological systems theory in Islamic boarding schools is carried out with a charismatic type and a collective-collegial pattern, which is applied to the typical qualifications of Islamic boarding school leaders and their educational methodology. In the EST perspective, Islamic boarding schools are able to provide education in an integrated, comprehensive (holistic) and total manner. It is called integrative because in Islamic boarding school education, educational domains such as school, family and society are integrated into one unified whole. Comprehensive because Islamic boarding schools educate all human qualities, both cognitive-intellectual, mental-emotional, and moral-spiritual. Artikel ini mengungkap mengapa kepemimpinan kharismatik Kyai menjadi unsur pendukung terpenting dalam pengembangan teori sistem ekologi dan bukan menjadi penghambat kemajuan pesantren. Artikel ini berasal dari penelitian kualitatif yang mengumpulkan data secara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa kepemimpinan Kyai dalam pengembangan teori sistem ekologi di pesantren dilaksanakan dengan tipe karismatik dan pola kolektif-kolegial, yang diterapkan pada kualifikasi tipikal pemimpin pesantren dan metodologi pendidikannya. Dalam perspektif EST, pesantren mampu menyelenggarakan pendidikan secara terpadu, komprehensif (holistik), dan total. Disebut integratif karena dalam pendidikan pesantren, domain pendidikan seperti sekolah, keluarga, dan masyarakat diintegrasikan menjadi satu kesatuan yang utuh. Komprehensif karena pesantren mendidik seluruh kualitas manusia, baik kognitif-intelektual, mental-emosional, dan moral-spiritual.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN ISLAM: SISTEM BERFIKIR KEBENARAN, PENGETAHUAN, NILAI (MORALITAS) Masruhin, Salis; Ali, Hapzi; Imron Rosadi, Kemas
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Juni 2021 - November 2021)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v2i2.679

Abstract

Dalam tulisan ini, penulis mengkaji tentang pendidikan Islam dengan berbagai unsur dan elemen yang membentuknya, diantaranya tentang sistem berpikir kebenaran, tentang konsep pengetahuan serta nilai (moralitas) yang sangat berkaitan erat dengan tujuan pendidikan Islam. Sistem berpikir tentang kebenaran dan pengetahuan adalah sisi teoritis dalam pendidikan Islam, sementara nilai (moralitas) adalah sisi praktis pendidikan Islam. Karena Pendidikan Islam adalah suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai dengan nilai-nilai Islam, yang memuat didalamnya tentang sistem berpikir tentang kebenaran dan pengetahuan, ia menjadi pondasi dasar yang dapat dijadikan basis ontologis sebagai dasar pandangan yang mengikat semua aktivitas sebuah sistem pendidikan. Selanjutnya, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan atau library research. Dan hasil dari kajian ini menunjukan bahwa Sistem berpikir kebenaran berpengaruh terhadap pendidikan islam, dimana untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam tentunya sistem kebenaran yang dibangun harus berdasar pada kebenaran religious, yang bersumber dari al-Qur’an dan al- hadits. Sehingga dapat mencapai harapan dan tujuan pendidikan Islam yang bernilai tinggi yaitu hadirnya akhlakul karimah pada diri tiap-tiap peserta didik. Konsep pengetahuan terhadap pendidikan Islam, Artinya berpikir untuk mencapai pengetahuan dalam pendidikan Islam merupakan interpretasi dan implementasi dari tafakkur, tadabbur dan ta’aqqul yang berlandaskan pengetahuan agama. Selanjutnya, sistem nilai dan moralitas berpengaruh terhadap pendidikan islam. Sistem nilai dan moralitas ini sebagai dimensi aksiologi dalam pendidikan Islam, setelah dimensi epistomologi (pengetahuan) dan ontology. Kesisteman ini harus saling berkaitan antara satu komponen dengan komponen lainya. Tujuanya ialah untuk menemukan suatu model pendidikan atau pembelajaran yang baik, dan efektif, yang saling berhubungan antara apa yang diketahui sebagai pengetahuan, diyakini sebagai kebenaran dan di praktikan dalam kehidupan peserta didik sebagai sistem nilai dan moralitas. Sehingga dapat membantu para peserta didik untuk mencapai pribadi yang baik dan ber-akhlakul karimah.