Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Mardhatillah Mardhatillah; Verawati Verawati; Evi Evianti; Isda Pramuniati
Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 10, No 1 (2019): GENTA MULIA : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.291 KB)

Abstract

Abstract.Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan bahan ajar bahasa Inggris interaktif berbasis kearifan lokal melalui pendekatan saintifik untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris siswa SMP di Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakreristik siswa dalam belajar. Hasil penelitian yang telah dilakukan (1) Hasil analisis bahan ajar bahasa Inggris menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut merujuk pada standar BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dengan nilai rata-rata 2,87 artinya layak untuk digunakan namun perlu untuk dikembangkan,  (2) Hasil analisis bahan ajar bahasa Inggris yang dikembangkan merujuk pada standar BSNP dengan nilai rata-rata 3,68 artinya sangat layak untuk dipergunakan, (3) Tanggapan guru bahasa Inggris terhadap bahan ajar bahasa Inggris yang telah dikembangkan diperoleh rata-rata  3,73 menunjukkan bahan ajar sangat layak untuk digunakan, (4) Tanggapan siswa terhadap bahan ajar bahasa Inggris yang telah dikembangkan diperoleh rata-rata 3,79 menunjukkan bahan ajar sangat layak untuk dipergunakan.Kata-Kata Kunci: Bahan ajar interaktif, pendekatan saintifik, kearifan lokal Aceh
KERAJINAN MENGANYAM LIDI NIPAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA DI DESA PALUH KURAU Isda Pramuniati; Mes ra; Ma rice
BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v28i4.10082

Abstract

Desa Paluh Kurau memiliki banyak pohon nipah yaitu sejenis palem yang banyak tumbuh alam di hutan bakau. Nipah merupakan tumbuhan yang hidup di kawasan mangrove, nama lain dari nipah adalah Nypa fruticans yang termasuk keluarga palem-paleman, nipah tumbuh subur di daerah sungai dan rawa dengan kadar air yang asin.Kegiatan pengabdian masyarakat  di desa Paluh Kurau ini bertujuan untuk meningkatkan penghasilan masyarakat, khususnya kaum ibu-ibu yang dapat menopang ekonomi keluarganya. Tim pengabdian masyarakat mengarahkan dan memberi pengetahuan mengenai kerajinan anyaman yang dapat dibuat dengan sangat mudah dengan memanfaatkan bahan dasar lidi nipah yang merupakan tumbuhan yang banyak dijumpai di sekitar masyarakat desa Paluh Kurau. Dengan pelatihan yang diberikan oleh tim pengabdi mengenai kerajinan tangan anyaman, masyarakat dapat membuat berbagai produk berkualitas yang memiliki nilai jual sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga. 
INTEGRASI SOFT SKILLS MELALUI LEARNING REVOLUTION SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LULUSAN PERGURUAN TINGGI Isda Pramuniati
BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i73TH XXXVI.2477

Abstract

Perguruan tinggi merupakan wadah akhir mencetak tenaga kerja siap pakai yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Hal mengindikasikan bahwa perguruan harus jeli melihat perkembangan pasar dan menyesuaikan proses pengajaran yang relevan untuk menghasilkan SDM yang profesional dan kridibel yang tidak hanya cerdas secara segi kognitif (hard skills) tapi juga memiliki karakter sikap yang baik (soft skills). Namun pada kenyataannya kesenjangan muatan hard skills dengan soft skills dalam PBM, membuat lulusan PT ini memiliki kemampuan yang serba tanggung.  Untuk itu perlu ada upaya holistik secara sistematis untuk peningkatan soft skills bagi lulusan PT tersebut. Mencermati fenomena di atas, tampaknya tidak ada cara lain kecuali melakukan learning revolution untuk mengubah learning style dan learning activities yakni perubahan paradigma teacher center learning menjadi student center learning yang diaplikasikan melalui model pembelajaran inovatif dan konstruktif. Melalui model pembelajaran tersebut yang diimplementasikan dengan muatan soft skills secara tersistem dalam tiap kegiatan PBM, diharapkan secara tidak langsung akan mampu menumbuhkembangkan karakter untuk menjadi tenaga kerja yang baik, siap pakai, mandiri, tangguh, kreatif, inovatif, dan tentunya secara keseluruhan, kualitas lulusan PT tersebut tidak hanya memiliki hard skills namun  juga  daya saing, semangat juang dan soft skills yang sesuai  dengan  kebutuhan  pasar.
BENTUK METONIMI BAHASA ACEH DIALEK ACEH BESAR Isda Pramuniati
BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i75TH XXXVI.2523

Abstract

Metonimi merupakan cara pembentukan dan penyampaian makna yang dilakukan bukan secara harfiah.  Hubungan metonimi merupakan hubungan yang menggantikan; metonimi yang terjadi dalam kalimat menunjukkan apa yang menjadi referen akhir dari kalimat tersebut. Sebagaimana bahasa-bahasa lainnya, dalam bahasa Aceh Besar penggunaan metonimi seperti ini sangat lazim dipakai dalam komunikasi. Pilihan metonimi cenderung digunakanuntuk mengkomunikasikan pemahaman yang bersifat menyamaratakan namun bergantung konteks dan cenderung tidak melanggar pada persyaratan kebenaran.   Kata kunci : metomini, bahasa Aceh, dialek
ANALYSE CONSTARTIVE ENTRE L’ADJECTIF FRANÇAIS ET INDONÉSIEN Isda Pramuniati
BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i83 TH 38.2552

Abstract

La langue sert à communiquer. La communication se construit par des phrases soit à l’orale ou à l’écrit. La phrase se construit par l’espèce de mot qui s’occoupe de sa fonction syntaxique qui se trouve dans la langue. L’espèce de mots se compose du verbe, de l’adjectif, d’adverbe, de la préposition, de pronom, de la conjonction, etc. Chaque espèce de mots chacun possède la règle. Comme l’adjectif est un mot que l’on joint au nom pour le qualifier ou pour le détérminer. L’adjectif explique le caractère ou la condition d’une chose possède une régle qui n’est pas pareil entre une langue avec les autres langues. L’adjectif en français connaît l’accord avec le nombre et le genre du nom, tandis que en indonésien, cette langue ne les connaît pas du tout. Cette différence rend toujours mal chez les apprenants du français ou ceux de l’indonésien. Voilà pourquoi l’auter a envie de créer un article qu’il s’agit de l’analyse constrastive de l’adjectif français et indonésien, à fin de pouvoir faciliter surtout les apprenants qui apprennent ces deux langues. Mots clés: Analyse constrastive, adjectif français et indonésien.
SEMANTIK LEKSIKAL, SEMANTIK KALIMAT, MAKNA DAN KONTEKS BAHASA ACEH BESAR Isda Pramuniati
BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i69TH XXXV.2427

Abstract

Hubungan Semantik dengan kehidupan manusia sangat dekat karena bahasa yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi harus memperhatikan ketepatan makna sehingga petutur atau lawan bicara kita dapat memahami penyampaian pesan komunikasi dengan baik. semantik merupakan istilah teknis yang penggunaannya mengacu pada ilmu yang mempelajari tentang makna yang notabene merupakan bagian salah satu bagian linguistik. Selanjutnya dia menambahkan bahwa relasi semantik leksikal atau hubungan makna kata  penting dipelajari pada semantik. Semantik muncul pada jajaran yang mempunyai makna, yakni pada kata dan kalimat. Maka mengacu pada tataran yang menjadi ruang lingkupnya,  semantik terbagi atas semantik kata (semantik leksikal) dan semantik kalimat (semantik komposisional).
DEVELOPPEMENT DE DIGITAL TOURISME A SUMATERA DU NORD Isda Pramuniati
BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i72TH XXXVI.2465

Abstract

Posisi Sumatera Utara yang strategis dan kondisi alam yang indah serta keberagaman suku dan budaya merupakan potensi yang dimiliki Sumatera Utara dalam mengembangkan industri pariwisata. Perkembangan kepariwisataan tersebut harus diiringi dengan promosi objek-objek wisata yang efektif sesuai dengan perkembangan teknologi. Les Mots Clés: Tourisme, Site touristique, Sumatera du Nord
ANALYSE CONSTARTIVE ENTRE L’ADJECTIF FRANÇAIS ET INDONÉSIEN Isda Pramuniati
BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i79 TH 37.2623

Abstract

La langue sert à communiquer. La communication se construit par des phrases soit à l’orale ou à l’écrit. La phrase se construit par l’espèce de mot qui s’occoupe de sa fonction syntaxique qui se trouve dans la langue. L’espèce de mots se compose du verbe, de l’adjectif, d’adverbe, de la préposition, de pronom, de la conjonction, etc. Chaque espèce de mots chacun possède la règle. Comme l’adjectif est un mot que l’on joint au nom pour le qualifier ou pour le détérminer. L’adjectif explique le caractère ou la condition d’une chose possède une régle qui n’est pas pareil entre une langue avec les autres langues. L’adjectif en français connaît l’accord avec le nombre et le genre du nom, tandis que en indonésien, cette langue ne les connaît pas du tout. Cette différence rend toujours mal chez les apprenants du français ou ceux de l’indonésien. Voilà pourquoi l’auter a envie de créer un article qu’il s’agit de l’analyse constrastive de l’adjectif français et indonésien, à fin de pouvoir faciliter surtout les apprenants qui apprennent ces deux langues. Mots clés: Analyse constrastive, adjectif français et indonésien.
AMELIORATION DES VOCABULAIRES DES LYCÉENS XII IPA 3 À SMAN 1 PERCUT SEI TUAN EN UTILISANT LA MÉTHODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (la Méthode par le Mouvement) Judya Pratidina; Isda Pramuniati; Andi Wete Polili
HEXAGONE Jurnal Pendidikan, Linguistik, Budaya dan Sastra Perancis Vol 3, No 2 (2014): HEXAGONE
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/hxg.v3i2.1763

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan kosa kata siswa dalam bahasa Prancis dengan menggunakan metode pembelajaran  Total Physical Response. Objek penelitian ini adalah siwa SMA Methodist 8 Medan kelas XII IPA 3 semester satu yang berjumlah 40 orang.Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Percut Sei Tuan di kelas XII IPA 3 pada mata pelajaran bahasa Prancis bulan Juli sampai September Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini direalisasikan dengan langkah-langkah sebagai berikut : merencanakan apa yang akan diajarkan guru dengan menggunakan metode Total Physiccal Response, membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan ujian untuk mengetahui kemampuan hasil menulis siswa dalam bahasa Prancis pada ujian final, membuat pertanyaan untuk ujian final, merealisasikan ujian pre-test sebelum mengajar dengan menggunakan teknik  tersebut dan ujian final setelah siklus pertama dan kedua selesai. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa peningkatan skor kemampuan menulis adalah: pada pre-test terdapat 10 siswa yang mencapai nilai mampu, nilai rata-rata pada siklus I adalah 65,75 dengan persentasi siswa sebanyak 57,5% dan nilai rata-rata pada siklus II adalah 80,25 dengan persentasi siswa sebanyak 82,5 %. Dengan demikian, terjadi peningkatan  penguasaan kosa kata bahasa Prancis siswa dengan menggunakan metode Total Physical Response   Kata kunci : Vocabulaire, Total Physical Response
ANALYSE DES ÉCARTS DE LA STRUCTURE ET DE LA CLASSE DES CONSTRUCTIONS IMPERSONNELLES EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN DANS LE ROMAN « LES MOTS » MARULI TUA SAKTI PARDEDE; ISDA PRAMUNIATI; JUNITA JUNITA
HEXAGONE Jurnal Pendidikan, Linguistik, Budaya dan Sastra Perancis Vol 5, No 2 (2016): HEXAGONE
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/hxg.v5i2.4660

Abstract

Cette recherche a pour but de décrire comment être les écarts de la structure et de la classe des constructions impersonnelles qui sont trouvées dans le roman très connu de Jean Sartre « Les Mots » et aussi dans son roman traductif écrit par Jean Couteau « Kata-Kata ». Avec le soutien des propositions des traductions de Catford, cette recherche qui a le résultat descriptif est enrichie centralement aux deux types des écarts constatés dans la traduction, ce sont les écarts de la structure et de la classe.   Les écarts de la structure et de la classe de mots trouvés dans les trente constructions comme les données collectées à la technique de vue de Sugiyono s’appelant DisproportionateStratifiedRandomSampling. Le nombre de données est choisi des 152 données qui sont hétérogènes composées de 8 types des constructions impersonnelles en nombre variés. Après ça, les données sont analysées en structure fonctionnelle pour avoir la description des écarts de la structure. Ensuite, les mots lexicalisés de la langue source (LS) à la langue cible (LC) se nomment en classe pour avoir la description des écarts de la classe de mots. Enfin, afin de répondre à la deuxième formulation, il faut trouver et classifier le sujet apparent « il », les sujets réels et les sujets trouvés dans la langue cible.   Par rapport au résultat de la recherche, les écarts de la structure s’écartent dans 27 constructions qui sont dominés par la fonction de sujet (S). D’autre côté, les éarts de la classe de mots se provoquent aux 19 mots dans 16 constructions qui dominés par la classe de verbe (V). D’autre conclusion repondant à la deuxième problèmatique, les sujets apparents « il », les sujet réels et les sujets trouvés dans la langue cible (LC) se rélient. Le sujet apparent « il » est le sujet dans les constructions impersonnelles, on peut trouver le verbe essentiellement impersonnel. Au contraire, les sujets réels trouvés dedans, ils sont les sujets qui se construisent personnellement une phrase impersonnelle. À l’opposition, les sujets qu’on trouve dans la LC qui viennent de la fonction complément indirect (CI), sont les sujets qui se construisent personnellement la phrase impersonnelle cependant les sujets réels sont le complément direct (CD) ou prédicat contenant le CD.   Les mots clès:  constructions impersonnelles, écarts de la structure, écarts de la classe, fonction