Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KETENTUAN AHLI WARIS MENURUT AGAMA ISLAM DAN HINDU Yuni Wulandari
AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law Vol. 4 No. 2 (2014): Desember 2014
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.622 KB) | DOI: 10.15642/al-hukama.2014.4.2.431-455

Abstract

Abstract: This article discusses the regulation surrounding inheritors according to Islam and Hinduism. The similarity lies in the familial relationship as the main motive for inheritance and that homicide prevent the right of inheritance. As to differences, Islam recognizes the wala’ (relationship between ex-slave and his/her master), whereas Hinduism recognizes adopted children and sentana rajeg as inheritors. In additiom, the classification of inheritors is different between Islam and Hinduism because of different concept of inheritors and the principle of inheritance. In Hinduism,  the main inheritors are male with certain criteria within patrilineal system. In contrast, Islam uses the principle of bilateral; in which male and female inheritors share the property of deceased. In islam, certain inheritors have fixed share of inheritance (ashab al- furūd), whereas Hinduism only recognizes male offspring, although female heirs also get their share. In Hinduism, a son gets 1 share and a half if he is the first son whereas a daughter get only a quarter.Abstrak: Artikel ini membahas tentang ketentuan ahli waris menurut agama Islam dan Hindu. Persamaan ketentuan waris antara agama Islam dan Hindu adalah hubungan kekerabatan sama-sama menjadi sebab mewarisi dan menghilangkan nyawa seseorang kedua agama penyebab hilangnya hak waris. Perbedaannya ada 3 hal yaitu terkait masalah sebab mewarisi. Dalam Islam ada hubungan perkawinan dan wala’ sedangkan dalam Hindu ada pengangkatan anak laki-laki dan anak sentana rajeg, tidak memiliki sifat jantan menjadi sebab penghalang dalam hukum Hindu, serta penggolongan ahli waris berikut pembagiannya sangat berbeda dengan Hindu. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan konsep tentang ahli waris dan asas kewarisan. Dalam agama Hindu, ahli waris yang diutamakan adalah laki-laki dan memiliki kriteria tertentu dan sistem kewarisannya adalah asas patrilinael (peralihan harta waris melalui satu arah hanya dari garis laki-laki saja), sedangkan dalam Islam adalah asas bilateral (peralihan harta melalui dua arah dari garis laki-laki dan perempuan). Dalam agama Islam, ada orang tertentu yang menjadi ahli waris dengan bagian tertentu dengan sebutan ashab al- furūd, sedangkan Hindu hanya anak keturunan terutama laki-laki meski perempuan juga mendapatkan harta waris namun tidak seleluasa anak laki-laki yang mendapatkan 1 bagian ditambah ½ apabila dia anak sulung sedangkan anak perempuan hanya mendapatkan ¼ nya  saja. 
THE ANALYSIS OF THE PROPORTION OF LANGUAGE SKILLS IN ENGLISH TEXTBOOK GRADE XI PUBLISHED BY KEMENDIKBUD 2014 Yuni Wulandari; Indah Damayanti; Alamsyah Harahap
Journal of English Education and Teaching Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.388 KB) | DOI: 10.33369/jeet.2.3.40-49

Abstract

This study analyzed the proportion of language skills in English textbook using descriptive quantitative method. This study aimed to find out the proportion of language skills in English textbook grade XI published by Kemendikbud 2014, and to find out the suitability of language skills in English textbook grade XI published by Kemendikbud 2014 and the goal of English subject's syllabus for Senior High School. The object of this research was English textbook for grade XI (Senior High School) published by Kemendikbud 2014 (1st and 2nd semester). The instrument used was evaluation checklist to collect the data about the proportion of language skills. The result showed that the textbook focuses more on writing skills (35%), grammar (32%), speaking (25%), reading (7%), and listening had the lowest proportion of (1%). The result of the evaluation showed that this textbook represent the writing skill that integrated with other skills. This textbook has the appropriate proportion on  two  skills (writing and speaking) however, it has inappropriate proportion on other two skills (listening and reading).
KONTROL OPTIMAL MODEL MANGSA PEMANGSA DENGAN PERTAHANAN PADA MANGSA Yuni Wulandari; Mariatul Kiftiah; Yudhi Yudhi
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 11, No 3 (2022): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/bbimst.v11i3.56043

Abstract

Satu diantara model matematika interaksi antara makhluk hidup adalah model mangsa pemangsa. Model mangsa pemangsa menggambarkan interaksi dua spesies antara spesies pemangsa dengan mangsanya. Pada penelitian ini, model yang digunakan yaitu model pertahanan pada mangsa dan dikendalikan dengan pemberian makanan alternatif pada pemangsa (C). Pemberian makanan alternatif bertujuan untuk memenuhi kebutuhan makanan pemangsa agar berkurangya pemangsa memakan mangsa. Penyelesaian dalam penelitian ini menggunakan Prinsip Maksimum Pontryagin dengan diperoleh suatu kontrol optimal C*. Laju perubahan mangsa dan pemangsa dalam model diilustrasikan dengan simulasi numerik. Hasil simulasi numerik yang telah dilakukan menunjukkan mangsa menurun menuju kepunahan dan pemangsa meningkat. Pemberian makanan alternatif pada pemangsa yang terbatas dan pemangsa meningkat sehingga seiring bertambahnya waktu menyebabkan mangsa menjadi punah. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian makanan alternatif pada pemangsa tidak efektif dalam jangka waktu yang panjang. Kata Kunci : model mangsa pemangsa, pertahanan, makanan alternatif, kontrol optimal, Prinsip Maksimum Pontryagin
Pengaruh Citra Merek Dan Persepsi Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Hand Sanitizer Dettol Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang Angkatan 2017-2019) Yuni Wulandari; Nurhajati Nurhajati; Muhammad Ridwan Basalama
E-JRM : Elektronik Jurnal Riset Manajemen eJrm Vol. 10 No. 04 Februari 2021
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1189.756 KB)

Abstract

Abstract The purpose of this study was to examine and analyze the effect of brand image and perceived product quality simultaneously on purchasing decisions for Dettol hand sanitizers during the Covid-19 pandemic, the effect of brand image on purchasing decisions for Dettol hand sanitizers during the Covid-19 pandemic, and the influence of perception. product quality towards the decision to purchase Dettol hand sanitizers during the Covid-19 pandemic. In this study, the total population of students from the Faculty of Economics and Business, Islamic University of Malang, class 2017-2019 who have purchased Dettol hand sanitizer is unknown, therefore this sampling uses the Malhotra theory of 90 respondents. Based on the data collection, the researcher analyzed the data through multiple linear regression tests. This data analysis produces the following information: 1) Brand image and perceived product quality can simultaneously have a positive and significant effect on the decision to purchase Dettol hand sanitizers during the Covid-19 pandemic for students of the Faculty of Economics and Business, Islamic University of Malang, class 2017-2019, 2 ) Brand image has a positive and significant effect on the decision to purchase Dettol hand sanitizer during the Covid-19 pandemic for students of the Faculty of Economics and Business, Islamic University of Malang, class 2017-2019, 3) Perception of product quality has a positive and significant effect on the decision to purchase Dettol hand sanitizer at the time Covid-19 pandemic in students of the Faculty of Economics and Business, Islamic University of Malang, class of 2017-2019.Keywords: Brand Image, Perceptions of Product Quality, Purchase Intention During Pandemic.