Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat

Penyuluhan dan Pelatihan Budidaya Jahe Merah di Kelompok Wanita Tani Desa Tanggeran, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen Barokah, Umi; Fatmawati, Nurlaila; Rahmawati, Aulia; Nugroho, Rahmat Joko
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v2i2.3486

Abstract

Community service activities were carried out in Tanggeran Village, Sruweng District, Kebumen Regency. This activity was carried out to increase public knowledge of the cultivation of red ginger plants and maximize village business funds in Kebumen Regency. The choice of red ginger is because this medicinal and herbal plant has a high economic value compared to other types of ginger. The methods used in this activity were counseling, discussion, and training to transfer knowledge of red ginger cultivation to participants. The participants who participated in this counseling and training were the "Tiara Tani" Women Farmers Group. This community service program consisted of two stages. The first stage included a pre-test, counseling, and post test with red ginger cultivation materials and training on red ginger cultivation techniques, including seed preparation, planting, and plant maintenance. Transferred knowledge to the Tiara Tani group was measured using a pre-test and a post test for 21 participants. The tests result proved an increase in participant knowledge gained from the activities. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Desa Tanggeran, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam budidaya tanaman jahe merah, serta untuk memaksimalkan dana usaha desa di Kabupaten Kebumen. Pemilihan jahe merah karena tanaman obat dan herbal ini memiliki nilai ekonomis tinggi dibanding jenis tanaman jahe lainnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, diskusi dan pelatihan sebagai upaya transfer ilmu budidaya jahe merah ke peserta. Peserta yang mengikuti penyuluhan dan pelatihan ini adalah Kelompok Wanita Tani “Tiara Tani”. Program pengabdian masyarakat ini terdiri dari 2 tahapan, yang pertama yaitu pre-test, penyuluhan dan post test dengan materi budidaya jahe merah, dan yang kedua yaitu pelatihan teknik budidaya jahe merah diantaranya penyiapan bibit, penanaman dan pemeliharaan tanaman. Pengetahuan yang didapat dari transfer ilmu kelompok wanita tani Tiara Tani diukur dengan menggunakan pre-test sebelum kegiatan dan post test setelah rangkaian kegiatan selesai dilakukan. Hasil dari pre-test dan post test yang diikuti oleh 21 responden menunjukkan bahwa hasil pre-test tingkat pengetahuan responden tentang jahe merah dan budidayanya sebesar 9 responden (42,86%) yang menjawab benar sedangkan berdasarkan hasil post test sebesar 12 responden (57,14%) yang menjawab benar dengan pertanyaan yang sama seperti pre-test.
Penyuluhan Budidaya Tanaman Obat Tradisional secara Baik dan Benar di Desa Peniron Kecamatan Pejagon Kabupaten Kebumen Dewi, Fera Listya Sandra; Barokah, Umi; Fatmawati, Nurlaila; Anjariyanto; K, Lisna; Rozaq, Miftakhur; Wahyu, Tri; Silvia, Galuh Iga; Ma’wah, Nuril
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v3i1.4555

Abstract

Peniron Village is one of the villages in Pejagoan District, Kebumen Regency, where most of the people work as farmers. The survey results and observations in the field found that ginger, greater and lesser galangal, cardamom, curcuma, turmeric, lemon grass, betel leaf, moringa leaves, gotu kola or centella, papaya leaves, cogon grass, lime, bitter bean, pandan leaf, and tamarind were planted on house yard, garden, and mountain areas. In carrying out the process of cultivating medicinal plants, it was found that there were several obstacles experienced by farmers. In order to raise awareness of proper cultivating techniques of these traditional medicinal plants, the PPK Team for Ormawa Himagrotek UMNU Kebumen conducted counseling with the theme "Cultivation of Traditional Medicinal Plants". The counseling included the benefits of medicinal plants, the content of medicinal plants, how to cultivate medicinal plants properly, then explanation about medicinal plant-based products. The participants, namely the Conservation Group, were very enthusiastic in participating in material counseling activities on the cultivation of traditional medicinal plants. The average participants’ scores of the pre-test to post-test increased by 1.25% from 60 to 75.5. Desa Peniron merupakan salah satu desa di Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen yang masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Hasil survey dan observasi di lapangan banyak ditemukan tanaman jahe, kencur, lengkuas, kapulaga, temulawak, kunyit, serai, daun sirih, daun kelor, pegagan, daun pepaya, alang alang, jeruk nipis, petai cina, pandan wangi dan asem jawa yang ditanam di lahan sekitar pekarangan rumah masyarakat, tegalan dan di pegunungan. Dalam melakukan proses budidaya tanaman obat ditemukan adanya beberapa hambatan yang dialami oleh para petani. Dalam rangka menumbuhkan kesadaran budidaya tanaman obat tradional dengan cara yang baik dan benar serta Tim PPK Ormawa Himagrotek UMNU Kebumen melakukan penyuluhan dengan mengangkat tema "Budidaya Tanaman Obat Tradisional secara baik dan benar”. Kegiatan dalam penyuluhan tersebut diisi dengan penyampaian materi tentang macammacam varietas unggul tanaman obat, dari tanaman obat, kandungan dan manfaat dari tanaman obat serta cara budidaya secara baik dan benar, kemudian dipaparkan produk berbasis tanaman obat. Para peserta yakni Kelompok Konservasi sangat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan materi tentang budidaya tanaman obat tradisional. Terjadi peningkatan pengetahuan pada peserta penyuluhan setelah diberikan materi sebesar 89% dan nilai rata-rata peserta menjadi 75,5.