Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN DESENTRALISASI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA ORGANISASI Juli Ratnawati; Dewi Setyaningsih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL EKONOMI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.212 KB)

Abstract

Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) merupakan sistem formal yang dirancang untukmenyediakan informasi bagi manajer. Perencanaan SIAM yang merupakan bagian dari sistem pengendalianorganisasi perlu mendapat perhatian, hingga dapat diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalammendukung keberhasilan sistem pengendalian manajemen. SIAM dapat membantu manajer dalam pengendalianaktivitas sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam pencapaian tujuan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah karakteristik sistem informasi akuntansi manajemenyang terdiri dari broadscope, aggregation, integration dan timeliness berpengaruh kinerja organisasi dengandesentralisasi sebagai variable moderating. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah manajer dan kepalabagian rumah sakit di Kudus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan menggunakan purposivesampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik SIAM yang meliputi broadscope, aggregation,integration dan timeliness berpengaruh terhadap kinerja organisasi akan tetapi desentralisasi tidak memoderasipengaruh antara karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja organisasi.
Potensi Tanaman Rambutan (Nephelium lappaceum L.) sebagai Antibakteri Yohana Maria Bina; Yoanes Fransiskus Regis Widyo Utomo; Anandha Nabila Prjanaparamita; Jullius Ivan Mahadhika; Maria Theresia Mawarni; Dewi Setyaningsih; Florentinus Dika Octa Riswanto
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 4 (2022): in press
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v18i4.70337

Abstract

Tingginya curah hujan dan rendahnya sanitasi dapat mengakibatkan munculnya berbagai infeksi oleh bakteri. Untuk mengatasi hal tersebut, agen antibakteri yang sesuai dapat digunakan. Resistensi antibiotik merupakan masalah global yang mendesak menyebabkan berkurangnya efektivitas antibiotik dalam mengatasi infeksi bakteri. Permasalahan ini perlu diatasi dengan pencarian alternatif senyawa dengan aktivitas antimikroba, termasuk yang berasal dari bahan alam. Rambutan (Nephelium lappaceum L.) merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia dan Malaysia, serta tersebar di Asia Tenggara. Tanaman rambutan telah terbukti memiliki khasiat dalam pengobatan, seperti antelmintik dan antidiare. Beberapa penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa daun, biji, dan kulit buah rambutan memiliki aktivitas antibakteri. Aktivitas tersebut ditunjukkan oleh ekstrak atau fraksi yang diperoleh melalui berbagai metode dan pelarut yang berbeda. Aktivitas antibakteri ini dapat timbul karena adanya kandungan berbagai senyawa, termasuk senyawa-senyawa fenolik, seperti geraniin, ellagic acid, quercetin, dan corilagin. Beberapa penelitian telah menunjukkan adanya aktivitas antibakteri dari tanaman rambutan terhadap bakteri yang resisten. Artikel review ini disusun menggunakan metode studi pustaka melalui penelusuran artikel penelitian, artikel ilmiah, dan review jurnal pada database elektronik seperti internet, Google Scholar, Pubmed, ScienceDirect, dan Elsevier. Artikel review ini bertujuan untuk merangkum informasi hasil penelitian terbaru terkait aktivitas antibakteri tanaman rambutan yang diharapkan dapat menjadi sumber informasi para peneliti di masa depan. 
PENGARUH WAKTU PEMBERIAN SUPLEMEN FERRO SULFAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH TIKUS (Rattus norvegicus) BUNTING Zahrah Zakiyah; Dewi Setyaningsih
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017: Suplemen Medika Respati Februari 2017 Volume 12
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.228 KB) | DOI: 10.35842/mr.v0i0.144

Abstract

Latar belakang : World Health Organization (WHO) menyebutkan hipertensi menempati urutan kedua 14% dari seluruh penyebab kematian ibu di dunia.  Tahun 2013 Direktorat Kesehatan Ibu Kemenkes RI melaporkan bahwa hipertensi menyumbang 27,1%. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Sebagai penyakit cardio vaskular, hipertensi diyakini pula disebabkan oleh disfungsi sel endotel pembuluh darah. Suplementasi besi pada individu yang sehat dapat memprovokasi disfungsi sel endotel dan peningkatan superoksida radikal dalam darah. Tujuan : Membuktikan pengaruh waktu pemberian suplemen ferro sulfat terhadap peningkatan tekanan darah pada tikus (Rattus norvegicus) bunting. Metode : Penelitian eksperimental murni, desain randomized posttest only control group design. Jumlah sampel 24 ekor tikus yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu 1 kelompok sebagai kontrol tanpa perlakuan dan 3 kelompok perlakuan, meliputi kelompok 1 diberikan ferro sulfat dosis 300 mg setara dengan 60 mg/hari pada manusia mulai awal kehamilan, kelompok 2 diberi ferro sulfat dosis 300 mg setara dengan 60 mg/hari pada manusia mulai pertengahan kehamilan, dan kelompok 3 diberi ferro sulfat 300 mg setara dengan 60 mg/hari pada manusia mulai akhir kehamilan. Pengukuran tekanan darah menggunakan alat yang disebut CODA. Analisis data menggunakan software komputer dan menggunakan uji komparasi Anova One Way. Hasil : Ada perbedaan bermakna baik pada nilai rerata tekanan darah tikus sistolik maupun diastolik pada keempat kelompok pengamatan dengan nilai ρ-value = 0.000.Kesimpulan : Ada pengaruh antara waktu pemberian suplemen ferro sulfat terhadap peningkatan tekanan darah tikus (Rattus norvegicus) bunting. Kata Kunci : Blood Pressure, Ferro Sulfat, Tikus Bunting (Rattus norvegicus)
Effektivitas Konseling HIV/AIDS Terhadap Perilaku Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan Screening HIV/AIDS Di Puskesmas Wilayah Banguntapan Kabupaten Bantul Dewi Setyaningsih; Almira Gitta Novika
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5 No 3 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v5i3.270

Abstract

Jumlah cakupan layanan testing dan konseling HIV di Indonesia masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi berisiko dan mengetahui status HIV di masyarakat. Pemberian konseling HIV dan test yang berkelanjutan dapat meningkatkan pengetahuan dan penerimaan ibu terhadap pelayanan kesehatan tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui effektivitas konseling HIV/AIDS terhadap perilaku ibu hamil dalam pelaksanaan screening HIV/AIDS di Wilayah Puskesmas Banguntapan Kabupaten Bantul. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimentaldengan One Group Pre-test – Post-test Design. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang datang berkunjung di Puskesmas Banguntapan I dan Banguntapan III dan memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebayak 41 responden.Uji statistik yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Perilaku ibu hamil dalam pelaksanaan screening HIV/AIDS sebelum konselingsebagian besar responden bersedia melakukan yaitu sebanyak 32 (78%), sedangkan setelah konseling sebagian besar responden bersedia melakukan sebanyak 39 (95,1%). Perbedaan perilaku dalam pelaksanaan screeningHIV/AIDS sebelum dan setelah pemberian konseling (nilai signifikasi = 0,008).Terdapat perbedaan perilaku dalam pelaksanaan screening HIV/AIDS sebelum dan sesudah pemberian konseling tentang HIV/AIDS.
Kemangi (Ocimum basilicum L.): Kandungan Kimia, Teknik Ekstraksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri Adithya Guntur; Monica Selena; Anastasia Bella; Giovanny Leonarda; Adelsiana Leda; Dewi Setyaningsih; Florentinus Dika Octa Riswanto
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 9, No 3 (2021): J.Food.Pharm.Sci
Publisher : Institute for Halal Industry and System (IHIS) Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfps.3376

Abstract

Resistensi terhadap beberapa antibiotik disebabkan oleh adanya penggunaan antibiotik yang rasional masih sering diabaikan. Kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri. Salah satu kandungan kemangi yang diduga memiliki aktivitas antibakteri yaitu minyak atsiri. Penelitian terkait aktivitas antibakteri pada kemangi sebagian besar dilakukan dengan menggunakan sampel segar maupun simplisia dari daun kemangi yang kemudian diekstraksi, namun ada beberapa uji yang menggunakan bagian batang. Metode uji aktivitas antibakteri kemangi terhadap beberapa bakteri gram positif dan gram negatif dilakukan dengan metode difusi cakram agar, difusi cakram kertas, mikrodilusi broth, mikrodilusi dalam microtiter plates, difusi sumuran agar, dan macro-dilusi. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa kandungan minyak atsiri yang terdapat dalam kemangi memiliki aktivitas penghambat aktivitas bakteri.