Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN DAN PENDIDIKAN (LPP) MANDALA

Pengaruh Penggunaan Media Audio-Visual Dengan Pendekatan Accelerated Learning Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Nurhandayani Nurhandayani; Andang Andang; Muhammad Subhan
P-2623-0291
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/.v0i0.384

Abstract

Pembelajaran matematika bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Strategi belajar konvensional yang masih cenderung berpusat pada guru dan minimnya penggunaan media untuk penunjang kualitas pembelajaran membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar dan aktif di kelas. Salah satu strategi mengajar yang dapat digunakan adalah media audio-visual dengan pendekatan accelerated learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio-visual dengan pendekatan accelerated learning terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pre-test and post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI SMA Negeri 1 Soromandi. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling sehingga diperoleh kelas XI IPA1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA2 sebagai kelas eksperimen. Hasil belajar siswa berdasarkan pre-test dan post-test mengalami peningkatan sebasar 0,6 dan 0,53 dengan kategori N-Gain sedang. Analisis hasil belajar menggunakan uji t signifikansi menunjukkan = 3,041 dan = 1,996 kerena >  maka  diterima dan  ditolak dan analisis hubungan antara kedua variabel (X dan Y) menggunakan uji t korelasi  menunjukkan bahwa = 0,9921 dengan kategori sangat kuat. Sedangkan untuk motivasi belajar menggunakan analisis presentase menujukkan bahwa siswa dengan kategori motivasi sedang sebesar 11,76%, motivasi tinggi sebesar 79,41% dan sangat tinggi sebesar 88,82%. Dilihat dari ketiga presentase motivasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas XI IPA2 (kelas eksperimen) dikategorikan tinggi
Penciptaan Lingkungan Belajar Yang Kondusif Dengan Kebisingan Pltd Ni’u Bima (Studi di Sekolah dasar Negeri 77 Kota Bima) Muhammad Subhan; Fatimah Fatimah; Lis Suswati
P-2623-0291
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.696 KB) | DOI: 10.1234/.v0i0.431

Abstract

Lingkungan pendidikan seyogyanya mendukung terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran, dimana peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri sehingga memiliki kecerdasan intelektual, spiritual, akhlak serta keterampilan. Namun dalam kenyataaannya, perkembangan kebutuhan masyarakat menimbulkan masalah baru sepertiberdampingannyaSDN 77 Kota Bima dengan PLTD Ni’u Bima dalam penelitian ini. Sesuai aturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, intensitas standar lingkungan pendidikan ≤ 55 dBA. Otomatis intensitas diatas standar ini menjadi polutan dan harus dicari solusinyajika tidak, dapat mengganggu kesehatan apalagi jika terpapar dalam waktu yang lama. Penelitian ini merupakan gabungan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang dimulai dengan tahapan pendahuluan, tahapanpengukuran data intensitas dan frekuensi, tahapan data non – pengukuran berupa kegiatan observasi, pengisian kuesioner, wawancara tertutup dan dokumentasi, serta tahapan penyusunan rekomendasi penciptaan lingkungan belajar yang kondusif dalam bentuk bahan ajar mahasiswa yang berisi konsep dan aplikasi rekomendasi sekolah berbasis kebisingan. Teknik pengukuran terdiri dari 2 yaitu jarak dari sumber bising dan keliling pada PLTD serta lingkungan sekolah. Adapun data hasil pengukuran rata – rata di dalam PLTD memiliki (Lmax) 100 dBA, (Lmin) 85,64 dBA, (Lavg) 88,46 dBA dengan frekuensi 1.250 Hz dan 2 klasifikasi Subway Train serta Factory machinery. Sedangkan pada lingkungan sekolah (Lmax) 86,0 dBA, (Lmin) 71,0 dBA, (Lavg) 79,59 dBA dengan frekuensi 950 Hz dan klasifikasi Busy street serta Busy traffic. Dari pengolahan data kuesioner diperoleh “Hubungan Yang Kuat” antara variabel kebisingan dengan variabel aktivitas belajar mengajar.Keseluruhan tahapan penelitian memberikan indikasi kuatakan perlunya upaya treatment lingkungan sekolah demi terjaganya konduktivitas lingkungan belajar