Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

CHRISTIAN CENTRE DI GORONTALO Desi Yuliyana Manggombo; Lydia Tatura; Kalih Trumansyahjaya
JAMBURA Journal of Architecture Vol 3, No 1 (2021): JJoA : Juni 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.065 KB) | DOI: 10.37905/jjoa.v3i1.10630

Abstract

ABSTRACT The main Objective Of designing the Christian Center in Gorontalo is to fulfill the religious needs of a religion, namely Protestan Christianity, with the hope of achieving the desire of the Christian community in Gorontalo to be more active in spiritual activities which will certainly promote the city of Gorontalo it self, making superior seeds. Servants as well as creating, orogonated in this city. Theapplication of symbolic architecture is expressed in the physical form of designs such as zoning, circulation and buildings. The physical form of the design is used as a communication medium of Christian symbols and philosophies that are applied in the design. The result of this design is the design of Christian Areas in Gorontalo City, especially the GPIG Synod Region 1. Keywords : Christian Center in Gorontalo, Symbolic Architecture ABSTRAK Tujuan utama perancangan Christian Centre Di Gorontalo ini adalah untuk memenuhi kebutuhan religi suatu agama yaitu Krsiten Protestan, dengan harapan tercapainya keinginan masyarakat kristen di gorontalo untuk lebih aktif lagi dalam beribadah dan kegiatan kerohanian yang nantinya tentu dapat memajukan kota gorontalo ini sendiri, menciptakan bibit-bibit unggul pelayan dan juga generasi, berawal dari kota ini. Penerapan Arsitektur Simbolik dituangkan dalam bentuk fisik perancangan seperti penzoningan, lansekap, sirkulasi dan bangunan. Bentuk fisik perancangan digunakan sebagai media komunikasi dari simbol dan filosopi Kristen yang diterapkan dalam perancangan. Hasil rancangan ini berupa perancangan Kawasan Kristen di Kota Gorontalo Khususnya Sinode GPIG Wilayah 1. Kata Kunci : Christian Centre Di Gorontalo, Arsitektur Simbolik
PENYELESAIAN PERSELISIHAN MELALUI BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA Study kasus "A Yani Mega Mall Project" Kalih Trumansyahjaya
Jurnal Inovasi VOL. 07, NO. 01, THN. 2010
Publisher : Jurnal Inovasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.31 KB)

Abstract

Dokumen kontrak yang tidak baik, pelaksanaan dan penanganan administrasi kontrak yang tidak benar, akan menjadi pemicu timbulnya berbagai konflik dan bukan tidak mungkin menjadi perselisihan yang tidak terselesaikan melalui asas musyawarah untuk mencapai mufakat. Menghindari hal ini, maka dokumentasi dan penulisan kontrak sebagai penyebab awal, seharusnya disusun dengan seksama dan didokumentasikan dengan baik. Dokumentasi kontrak harus dikembangkan sesuai pengembangan proyek itu sendiri sejak awal, hingga proses tender diselesaikan dengan penunjukkan kontraktornya, dan selanjutnya menandatangani kontrak. Tidak berhenti disini saja, perjalanan pelaksanaan sejak kick-off, sampai dengan serah terima untuk yang kedua kalinya harus diawasi dan diadministrasikan dengan baik. Kenyataan menunjukkan, berbagai masalah yang timbul sudah jauh melampaui toleransi musyawarah yang lazim hingga menuntun proyek ini harus melalui pengadilan Badan Abitrase Nasional Indonesia (BANI). Bagaimana BANI menyimak dan menyelesaikan masalah ini ? proses yang tidak mudah, memakan waktu dan belum tentu memuaskan kedua belah pihak yang bertikai.
PENERAPAN ARSITEKTUR MODEREN PADA PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI GORONTALO Khaeruddyn Abdul Gani Arsyad; Muhammad Rizal Mahanggi; Kalih Trumansyahjaya
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 2 (2022): JJoA : Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i2.15797

Abstract

As a source of literacy, a library plays an essential role in developing the quality of human resources. Complete facilities and infrastructures will aid in the improvement of the quality of the human resources in an area. Gorontalo has a regional library, yet the facilities and infrastructures are poor and not in accordance with applicable standards under government regulations regarding National Standards for Provincial Libraries. This library’s planning aimed to obtain a design that complies with the mentioned standards and adequate facilities and infrastructure. The data collection method employed in this design was through field observation, which entails reviewing fields condition and collecting the data by interviewing relevant parties. The data was also collected by identifying aspects the could be applied in the design, including technical aspects and structuring design aspects under the criteria. The outcome was analyzed to develop a design concept based on the theme of Modern Architecture. The final step of design was a regional library that met all applicable criteria and was equiooed with infrastructures to support the needs of Gorontalo’s communities. The reports result was in the form of a design and its implementation towards the design of the Regional Library of Gorontalo Province.
EDUKASI DALAM MEWUJUDKAN KESADARAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI SOSIALISASI LINGKUNGAN DAN RUMAH SEDERHANA SEHAT DI KELURAHAN TENILO KOTA GORONTALO Heryati Heryati; Kalih Trumansyahjaya; Nurnaningsih N. Abdul
Jurnal Abdimas Terapan Vol. 2 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS TERAPAN (MEI)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.248 KB) | DOI: 10.56190/jat.v2i2.20

Abstract

Edukasi mengenai pentingnya budaya bersih kepada masyarakat sudah menjadi kebutuhan mengingat semakin padatnya penduduk terkhusus di wilayah kampung kota. Sangat penting untuk melakukan upaya preventif terhadap dampak sanitasi yang tidak sehat. Oleh karena itu kami melakukan kegiatan edukasi sebagai upaya mewujudkan kesadaran masyarakat hidup bersih melalui sosialisasi lingkungan dan rumah sehat sederhana di Kelurahan Tenilo Kota Gorontalo. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 04 Juli 2022. Kegiatan sosialisasi ini memberikan manfaat bagi masyarakat di Kelurahan Tenilo yaitu mengedukasi masyarakat memahami jenis limbah, sistem pembuangan, perletakan septicktank, persyaratan air bersih, dan bagaimana desain rumah yang sederhana tetapi tetap sehat. Edukasi juga dilakukan dengan memberikan pemahaman bagaimana menata ruang atau perabot rumah pada luasan ruang yang terbatas, serta tata letak bukaan untuk mendapatkan pencahayaan dan pengudaraan yang sehat. Motivasi preventif dilakukan mulai di lingkungan terkecil yaitu rumah sendiri, kemudian lingkungan yang lebih luas yakni lingkungan perumahan. Adanya sinergitas yang terbentuk antara Dinas Perkim Kota dan Kelurahan Tenilo dengan menggandeng pihak akademisi dalam hal ini jurusan arsitektur pada kegiatan sosialisasi memberi harapan untuk secara perlahan memberikan impact yang lebih baik dan membuka peluang untuk keberlanjutan kegiatan-kegiatan serupa kedepannya.   Kata kunci: Lingkungan; Rumah Sehat; Sanitasi; Sederhana
KONSEP “MO MAYANGO” SEBAGAI TRADISI PEMBELAJARAN PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DI GORONTALO Kalih Trumansyahjaya
Jurnal Vokasi Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL VOKASI SAINS DAN TEKNOLOGI (MEI)
Publisher : Program Vokasi UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.298 KB) | DOI: 10.56190/jvst.v1i2.7

Abstract

Arsitektur merupakan suatu kegiatan kebudayaan secara komplit jika dilihat dari sudut pandang Antropologi. Karya arsitektur yang diperoleh dari suatu proses dan bentuk dari sebuah kebudayaan merupakan pertanda bahwa arsitektur hasil dari proses terbentuknya suatu kebudayaan. Wujud fisik dari suatu peninggalan adalah karya arsitektur yang terbentuk akibat adanya pemikiran dan kegiatan dalam suatu kebudayaan. Rakyat tradisional Gorontalo sebagian besar dalam melakukan pembangunan rumah tinggal masih memegang teguh tradisi adat-istiadat yang disebut dengan Mo Mayango sebagai suatu pemikiran dan kegiatan dalam suatu kebudayaan yang dapat menggambarkan pengaruh suatu adat dan budaya rakyat Gorontalo sehingga terbentuk sebagai jejak antopologis arsitektur Gorontalo. Materi artikel ini mengangkat prosesi tradisi yang berhubungan dengan penentuan hari baik (panggoba), pengukuran bahan bangunan (payango), dan menolak bala atau malapetaka yang ada kaitannya dengan proses pembangunan tempat tinggal di Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri sejarah dan detail pelaksanaan kebudayaan Mo Mayango pada proses pembuatan rumah tinggal sebagai hasil dari suatu pemikiran dan kegiatan masyarakat tradisional sehingga memperoleh makna di balik prosesi tersebut. Penelitian ini dilakukan tanpa melakukan pengamatan lapangan sehinga bersifat penjelajahan terhadap pustaka. Produk dari penelitian ini merupakan bentuk edukasi yang lengkap tentang sistem kerangka kebudayaan Mo Mayango pada arsitektur Gorontalo.
PERANCANGAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KOTA GORONTALO DENGAN PENDEKATAN GREEN ARSITEKTUR iskandar n id; Kalih Trumansyahjaya; Zuhriati A Djailani
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 1 (2023): JJoA : Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i1.20512

Abstract

ABSTRAK. Olahraga adalah aktivitas fisik yang teratur, terencana, dan diatur oleh seperangkat peraturan dan kebiasaan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Peningkatan minat masyarakat terhadap olahraga tidak di imbangi peningkatan kualitas maupun kuantitas fasilitas olahraga di Kota Gorontalo. Gelanggang Olahraga merupakan sebuah kawasan olahraga terpadu untuk berbagai macam aktivitas olahraga di dalamnya, yang meliputi lapangan bola voli, lapangan bulu tangkis, lapangan futsal, lapangan basket, kolam renang. Penelitian ini ditujukan pada perancanagan Gelanggang Olahraga yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Gorontalo akan fasilitas olahraga secara terpadu yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya, selain itu juga dapat meningkatkan kebugaran fisik sekaligus tempat berekreasi dan menambah pengetahuan di bidang olahraga. Proses mendesain dan merencanakan bangunan olahraga memiliki syarat dan ketentuan khusus, Instansi keolahragaan menetapkan ukuran atau dimensi untuk standar keolahragaan internasional maupun nasional, serta yang bersifat hiburan atau rekreasi. Metode pembahasan dilakukan dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Perancangan gedung olahraga lebih ditekankan pada konsep Green Arsitektur menciptakan arsitektur ramah lingkungan, arsitektur alami dengan meningkatkan efisiensi pemakaian energi, air dan pemakaian bahan-bahan yang mereduksi dampak bangunan terhadap kesehatan. Perancanagn Gelanggang Olahraga kota Gorontalo mengutamakan kenyamanan pengguna sesuai dengan konsep Green Arsitektur. Data yang dipeoleh dianalisis hasil analisis akan diterapkan dalam konsep fungsi, sirkulasi, aktifitas, konsep ruang, konsep bentuk, konsep struktur kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk perancangan. Hasil perancangan Gelanggang Olahraga diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar terutama pada bidang olahraga dan kesehata. Kata kunci: Perancangan, Gelanggang Olahraga, Kota Gorontalo, Green Arsitektur.