Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PHBS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG PHBS DAN KEAKTIFAN SEBAGAI ANGGOTA TANGGAP BOCAH DI KECAMATAN SLEMAN Naris Dyah Prasetyawati; Sigid Sudaryanto; Sarifah Sya’diyah
Jurnal Teknologi Pendidikan (JTP) Vol 12, No 2 (2019): Oktober - Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jtp.v12i2.15232

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul dan meningkatkan pemahaman serta keaktifan anak sebagai anggota  Tanggap Bocah (TABO) di Kecamatan  Sleman. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang akan dihasilkan pada penelitian ini yaitu modul PHBS. Desain penelitian lanjutan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pre test post pest with control group design. Subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak anggota TABO dengan jumlah 30 orang per kelompok. Dalam penelitian ini akan dibagi dalam dua kelompok, yaitu Kelompok A dan B. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Pandowoharjo Kecamatan Sleman. Hasil dan Kesimpulan pada penelitian ini, yaitu Modul PHBS ini termasuk kategori sangat layak dengan nilai rata-rata 3, 36; Ada pengaruh pemberian modul PHBS terhadap tingkat pemahaman anggota TABO dengan sig α 0,000 dimana sebanyak 43% responden mengalami kenaikan tingkat pemahaman; Ada pengaruh pemberian modul PHBS terhadap tingkat keaktifan anggota TABO dengan sig α 0,000 dimana sebanyak 60% responden mengalami kenaikan tingkat keaktifan. Kata Kunci: modul pembelajaran, PHBS, keaktifan, anggota tanggap bocah Abstract: The purpose of this research is to produce a module and increase the understanding and activeness of children as members of the Boy Response (TABO) in Sleman District. This type of research is research and development (research and development). The research method used in this study to produce certain products and test the effectiveness of these products. The product that will be produced in this research is the PHBS module. The advanced research design used in this study was the pre test post pest with control group design. The subjects in this study were children of TABO members with a total of 30 people per group. In this study, it will be divided into two groups, namely Groups A and B. This study took place in Pandowoharjo Village, Sleman District. Results and Conclusions in this study, namely the PHBS Module is included in the very feasible category with an average value of 3, 36; There is an influence of giving PHBS module to the level of understanding of TABO members with sig α 0,000 where as many as 43% of respondents experienced an increase in the level of understanding; There is an effect of giving PHBS module to the level of activeness of TABO members with sig α 0,000 where as many as 60% of respondents experienced an increase in the level of activity. Keywords: learning module, PHBS, activeness, child response members
Lomba Ular Tangga Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Kelompok Tanggap Bocah Naris Dyah Prasetyawati; Sigid Sudaryanto
DIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.457 KB) | DOI: 10.47317/dmk.v1i2.204

Abstract

Lomba Ular Tangga Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Kelompok Tanggap Bocah. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak Sekolah Dasar biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan. Diperlukan kesadaran, kemauan dan kemampuan peserta didik untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan harus dimulai sejak kecil dengan membudayakan Germas dan PHBS. Ular Tangga Germas adalah media promosi kesehatan untuk menyampaikan pesan kesehatan dan penerimaan informasi kesehatan yang digunakan ketika melakukan penyuluhan kesehatan di sekolah. Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk membiasakan siswa Sekolah Dasar dalam kelompok tanggap bocah mengaplikasikan kegiatan yang berhubungan dengan Germas dan PHBS menggunakan Permainan Ular Tangga. Kegiatan berupa lomba permainan Ular Tangga. Kegiatan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sleman. Lomba diikut 10 kelompok perwakilan dari 5 desa yang ada di Kecamatan Sleman. Pemenang I Desa Triharjo, II Desa Pandowoharjo, III Desa Tridadi, Harapan I Desa Trimulyo dan Harapan II Desa Caturharjo. Materi permainan GERMAS yang disampaikan dapat dipahami kader pendamping maupun anakanak. Permainan GERMAS membuat anak-anak lebih mengenal satu dengan lainnya.
SOSIALISASI DAMPAK EMISI (ASAP) DARI SUMBER TIDAK BERGERAK KEPADA PENGELOLA INDUSTRI DI KAPANEWON SLEMAN Naris Dyah Prasetyawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 2, No 5 (2022): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v2i5.263

Abstract

Permasalahan pencemaran lingkungan terbesar yang dihadapi manusia dan makhluk hidup lainnya saat ini adalah pencemaran udara. Asap pabrik merupakan salah satu penyebab utama terjadinya pencemaran udara. Gas buang yang dihasilkan oleh proses produksi di suatu pabrik memiliki kandungan yang berbahaya bagi lingkungan, terutama makhluk hidup. Provinsi DI Yogyakarta memiliki 55 industri yang terpantau menggunakan cerobong asap dan terdaftar di Direktorat pengendalian pencemaran udara. Organisasi Kesehatan dunia merilis data sebanyak 90% populasi didunia bernafas dengan udara yang tidak sehat. Menurut WHO kekosongan informasi tentang kualitas udara telah menghalangi tindakan pencegahan yang seharusnya dilakukan pemerintah ataupun pihak-pihak terkait dalam mengatasi masalah lingkungan. Ketidaktauan masyarakat juga menjadi salah satu factor yang menyebabkan kurangnya perhatian terhadap upaya pengendalian pencemaran udara yang terjadi di lingkungannya. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mensosialisasikan dampak emisi (asap) yang dihasilkan oleh sumber tidak bergerak kepada pengelola industry yang ada di Kapanewon Sleman. Hasil kegiatan menunjukkan selama ini pada pengelola industry kecil dan mikro belum tersosialisasi dampak emisi (asap) terhadap Kesehatan dan lingkungan. Pengelola industry yang hadir antusisa untuk melakukan pemantauan lingkungan fisik dan melakukan upaya pengendalian pencemaran udara dari hasil proses produksi yang dilakukan.
Analisis Kondisi Sanitasi Permukiman di Kota Yogyakarta Tahun 2015 Naris Dyah Prasetyawati; Evi Gravitiani; Sunarto Sunarto; Sigid Sudaryanto
Ekosains Vol 10, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.207 KB)

Abstract

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Parameter dalam penilaian rumah sehat meliputi: komponen rumah, sarana sanitasi dan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sanitasi permukiman di Kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional. Sampel diambil dengan menggunakan tehnik multi-stage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 597 kepala keluarga di Kota Yogyakarta. Data kondisi sanitasi rumah yang terdiri dari komponen rumah, sarana sanitasi, perilaku dan keberadaan vektor, diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Sementara, data lingkungan fisik rumah dikumpulkan dengan cara pengukuran, yaitu suhu dan kelembaban menggunakan thermohygrometer, pencahayaan menggunakan lux meter dan kebisingan menggunakan sound level meter). Hasil penelitian pada penilaian sanitasi rumah, prosentase rumah sehat sebesar 30,49% dan rumah kurang sehat 69,51%. Kesimpulan penelitian, yaitu kondisi sanitasi permukiman di Kota Yogyakarta termasuk kategori rendah.
Binoculars Modification for Measurement of Smoke Density at Fixed Sources: Modifikasi Teropong untuk Pengukuran Kepadatan Asap pada Sumber Tidak Bergerak Naris Dyah Prasetyawati; Sigid Sudaryanto
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2023)
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jtl.2023.244

Abstract

Perubahan kualitas udara yang melebihi nilai ambang batas pada berbagai parameter, baik gas, partikel maupun gangguan akan menyebabkan menurunnya fungsi organ makhluk hidup bahkan dapat menyebabkan kematian. Penggunaan alat ukur kepekatan asap belum familiar untuk diaplikasikan pada pengukuran lingkungan fisik ketika melakukan inspeksi sanitasi di industri. Kondisi ini terjadi karena harga alat yang mahal dan kurangnya sosialisasi untuk menggunakan alat tersebut. Padahal kepekatan asap menjadi salah satu indikator penting pencemaran udara di suatu lingkungan, karena nilai ambang batas yang terlampaui. Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja teropong modifikasi yang digunakan untuk pengukuran kepekatan asap pada sumber tidak bergerak. Teropong ini terbuat dari bahan yang kuat dan mudah untuk dibawa ke lapangan. Pada bagian ujung teropong terdapat kaca yang telah dilengkapi skala Ringelmann untuk membandingkan asap yang diamati dengan standar. Hasil menunjukkan peringkat rata-rata parameter bilangan Ringelmann dan opasitas pada kelompok I dan II memiliki nilai tertinggi. Sig α secara berturut-turut menunjukkan hasil 0,903 pada bilangan Ringelmann, 0,601 pada transmisi cahaya melalui asap dan 0,903 pada level opasitas. Hasil tersebut memiliki arti bahwa tidak ada beda hasil uji efektivitas pada kelompok teropong modifikasi dan opacity meter. Kesimpulan menunjukkan nilai Sig α secara berturut-turut antara kelompok A dan B dengan hasil 0,903 pada bilangan Ringelmann, 0,601 pada transmisi cahaya melalui asap dan 0,903 pada level opasitas. Hasil tersebut memiliki arti bahwa tidak ada beda hasil uji efektivitas pada kelompok teropong modifikasi dan opacity meter. Alat yang dikembangkan memiliki kecenderungan tren yang sama dengan opacity meter yang ada dan digunakan saat ini.   ABSTRACT Changes in air quality that exceed the threshold value on various parameters, gases, particles, and disturbances will cause a decrease in the function of living organisms and even cause death. The use of smoke density gauges has yet to be familiar with measuring the physical environment when conducting sanitation inspections in the industry. This condition occurs because the price of the tool is expensive and the lack of socialization to use the tool. The density of smoke is one of the essential indicators of air pollution in an environment because the threshold value is exceeded. The study aimed to determine the performance of modified binoculars used for measuring smoke density at immovable sources. These binoculars are made of solid materials and are easy to carry into the field. At the end of the binoculars, there is a glass equipped with a Ringelmann scale to compare the observed smoke with the standard. The results show the average rank of Ringelmann's number and opacity parameters in groups I and II has the highest value. Sig respectively showed the results of 0.903 on the Ringelmann number, 0.601 on the transmission of light through smoke, and 0.903 on the opacity level. These results mean that there is no difference in the results of the effects test in the modified binoculars and opacity meter groups. The conclusion shows the Sig values  between groups A and B with the results of 0.903 on the Ringelmann number, 0.601 on the transmission of light through smoke, and 0.903 on the opacity level. These results mean that there is no difference in the results of the effects test in the modified binoculars and opacity meter groups. The tool developed has the same trend as the existing opacity meter and is used today.