Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXa dan IXb Pada Mata Pelajaran IPS Model Pembelajaran NHT di SMP Negeri 1 Lenteng Sumenep Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020 Sri Mastuti
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 5 No. 2 (2021): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This classroom action research report aims to find the most effective way in teaching and learning activities so that students can achieve maximum learning objectives. This class action report uses a cyclical system in finding the best way of learning, this process does not necessarily become a report but through complete data collection, so that the results achieved are real according to actual conditions. : Exploration, Explanation, Expantion, and Evaluation. This learning cycle learning model can effectively be applied to students at all levels. The learning cycle applied in this research consists of four phases, namely exploration, explanation, expansion and evaluation. With these phases, it is hoped that through learning this learning cycle model students will learn more meaningfully, that learning is a process of obtaining goals, and knowledge is obtained by constructing their own meanings from their own experiences. It is hoped that students' process skills will increase so that their learning outcomes will also increase. Laporan penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan untuk mencari cara yang paling efektif dalam kegiatan belajar mengajar agar siswa dapat tercapai tujuan pembelajaran secara maksimal. Laporan tindakan kelas ini menggunakan sistem siklus dalam mencari cara belajar yang terbaik, proses ini tidak serta merta menjadi sebuah laporan tapi melalui pengumpulan data yang lengkap, agar hasil yang dicapai riil sesuai kondisi yang sebenarnya. :Exploration (Eksplorasi), Explanation (Penjelasan), Expantion(Penerapan Konsep), dan Evaluation (Evaluasi). model pembelajaran siklus belajar ini secara efektif dapat diterapkan untuk siswa pada semua tingkat. Siklus belajar yang diterapkan pada penelitian ini terdiri dari empat fase, yaitu eksplorasi, eksplanasi, ekspansi dan evaluasi. Dengan adanya fase-fase tersebut diharapkan melalui pembelajaran model siklus belajar ini siswa akan belajar lebih bermakna, bahwa belajar merupakan proses memperoleh tujuan, serta pengetahuan diperoleh dengan mengkonstruksi sendiri pengertian-pengertian dari pengalaman yang dialami sendiri. Dengan begitu diharapkan keterampilan proses siswa akan meningkat sehingga hasil belajarnya juga akan meningkat.
Pembelajaran Kooperatif Stad IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Negeri Lenteng Sumenep Tahun Pelajaran 2021/2022 Sri Mastuti
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 6 No. 1 (2022): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the results of interviews most students interviewed about IPS lessons stated that it is difficult to understand the subject matter if students study individually, resulting in less active student activity results. To overcome these problems, it is necessary to research the application of learning that can increase student learning activities, namely by the application of cooperative learning STAD (Student Teams Achievement Divisions). The purpose of this study is to know the IPS learning activities of class VIII students at SMPN 1 Lenteng Sumenep. The subject of this study was a class VIII Sumenep student who numbered 38 students, consisting of 27 male students and 11 female students. The results of this study are that students' learning activities are measured based on an average increase in the percentage of student learning activities each cycle and the level of success of actions. The research instruments used in this study are tests, observation sheets of student and teacher activities, and field records. The results of the study are known that the application of cooperative learning STAD can increase the learning activities of students of class VIII SMPN 1 Lenteng Sumenep. The increase in student learning activity was shown by an average increase in the percentage of student learning activity and the degree of success of actions from 39.52% (less) in cycle I to 63.97% (sufficient) in cycle II, and increased to 79.96% (good) in cycle III. Berdasarkan hasil wawancara sebagian besar siswa yang diwawancarai tentang pelajaran IPS menyatakan bahwa merasa kesulitan untuk memahami materi pelajaran jika siswa belajar secara individu, sehingga hasil aktivitas siswa kurang aktif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang penerapan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, yaitu dengan penerapan pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas belajar IPS siswa kelas VIII di SMPN 1 LentengSumenep. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VIII Sumenep yang berjumlah 38 siswa, terdiri 27 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Hasil penelitian ini adalahaktivitas belajar siswa diukur berdasarkan peningkatan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa setiap siklus dan taraf keberhasilan tindakan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal tes, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, dan catatan lapangan. Hasil penelitian diketahui bahwa penerapan pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas VIIISMPN 1 LentengSumenep. Peningkatan aktivitas belajar siswa ditunjukkan dengan peningkatan rerata persentase aktivitas belajar siswa dan taraf keberhasilan tindakan dari 39,52% (kurang) pada siklus I menjadi 63,97% (cukup) pada siklus II, dan meningkat menjadi 79,96% (baik) pada siklus III.
DAMPAK TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG COVID-19 TERHADAP KECEMASAN : STUDI POTONG LINTANG PADA MASYARAKAT KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Nana Syafira; Siti Maisyaroh Bakti Pertiwi; Sri Mastuti
CENDEKIA EKSAKTA Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v7i2.7525

Abstract

Pendahuluan Pandemi Covid-19 meningkatkan risiko mortalitas dan mengakibatkan multiple stressor pada masyarakat. Hal ini menyebabkan masyarakat yang tidak memiliki kecemasan sebelum adanya pandemi COVID-19 menjadi memiliki kecemasan yang berlebih Tujuan penelitian ini mengukur hubungan tingkat pengetahuan tentang COVID-19 terhadap kecemasan pada masyarakat dari total kelompok (remaja, dewasa dan lansia). Metode Jenis penelitian observasional dengan desain cross sectional. Sampel pada penilitian berjumlah 95 responden dengan teknik pengambilan sampel secara probability sampling menggunakan teknik stratified random sampling. Instrumen untuk mengukur kecemasan menggunakan metode Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS). Analisis data menggunakan chi-square Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 34 responden yang berpengetahuan baik, sebanyak 18 responden tidak mengalamai kecemasan, responden yang berpengetahuan baik lainnya mengalami kecemasan ringan 3 orang (3,2%) , kecemasan sedang 9 orang (9,5%) dan hanya 4 orang (4,2%) yang mengalami kecemasan berat.  Sedangkan dari 8 responden yang memiliki pengetahuan kurang mayoritas memiliki tingkat kecemasan mulai dari sedang hingga berat.  Terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan responden tentang Covid-19 dengan kecemasan P = 0,015 (P<0,05). Kesimpulan dan Saran Masyarakat dengan tingkat pengetahuan kurang, cenderung memiliki kecemasan sedang hingga berat. Perlunya meningkatkan pengetahuan dan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dapat menjadikan masyarakat dapat menghadapi pandemi dengan baik tanpa mengalami rasa kecemasan. Kata kunci: covid 19, kecemasan, cross sectional,virus SARS, remaja,dewasa, lansia