Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

PERTUMBUHAN DAN HASIL GALUR-GALUR KACANG TANAH DI LAHAN LEBAK , Koesrini; Sabran, M.; Ningsih, R.D.; , Sumanto
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 11, No 1 (2008): Maret 2008
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Growth and Yield of Groundnut Genotypes on Swampy Areas. One of the causes of low groundnut yield on swampy areas in South Kalimantan is the presence of environmental stress. The use of varieties adaptable to environmental stress is one of the efforts to increase groundnut yield in swampy areas. The objective of this research was to find out the effect of environmental grip levels on the growth and yield of ten groundnut genotypes on swampy areas. This research was conducted at 3 locations on swampy areas of South Kalimantan, i.e. at Tambangan Village of Daha Selatan Sub-district-Kandangan, Panggang Marak Village of Labuhan Amas Selatan-Barabai and Setiap-Pandawan-Barabai Village, during the dry season of 2004. This research was arranged in Randomized Complete Design with three replications. Seven groundnut genotypes and 3 control varieties i.e. Jerapah, Singa and Lokal were tested for their adaptability on those three swampy areas differing in the environmental stress levels. The results show that groundnuts are adequately adaptable to environmental stress especially soil acidity on swampy areas. Three lines i.e. GH-5, GH-8 and GH-11 yielded more than that of control variety Jerapah, had better seed quality and more adaptive on swampy areas. Key words: Environmental stress, swampy areas, groundnut Salah satu penyebab rendahnya hasil kacang tanah di lahan lebak Kalimantan Selatan adalah adanya cekaman lingkungan. Penggunaan varietas adaptif terhadap cekaman lingkungan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil kacang tanah di lahan lebak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan tingkat cekaman lingkungan terhadap pertumbuhan dan hasil 10 galur kacang tanah di lahan lebak. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan lebak dangkal di Desa Tambangan-Kecamatan Daha Selatan­Kandangan, di desa Panggang Marak-Kecamatan Labuhan Amas Selatan-Barabai dan di desa Setiap-Kecamatan Pandawan-Barabai pada MK 2004. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Tujuh galur kacang tanah dan tiga varietas cek yaitu varietas Jerapah, Singa dan Lokal, diuji daya adaptasinya pada 3 lokasi lahan lebak yang berbeda tingkat cekaman lingkungannya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kacang tanah cukup adaptif terhadap cekaman lingkungan terutama cekaman kemasaman tanah di lahan lebak. Terdapat tiga galur yaitu GH-5, GH-8 dan GH-11 memiliki daya hasil lebih tinggi daripada varietas cek Jerapah, memiliki mutu biji baik dan adaptif di lahan lebak. Kata kunci: Cekaman lingkungan, lahan lebak, kacang tanah
PEMANFAATAN JANGGEL JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI KABUPATEN TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN Siti Rohaeni, Eni; Amali, N.; Subhan, A.; Darmawan, A.; , Sumanto
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 11, No 2 (2008): Juli 2008
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Utilization of Corncob as Feed for Beef Cattle in Tanah Laut District, South Kalimantan. Tanah Laut Regency is one of the corn central production and beef cattle farming in South Kalimantan. The corn waste can be used to overcome the feed cattle problem particularly in the dry season. Corncob was a by-product of corn obtained after removing the corn seeds and was not productive. The objective of this assessment was to see the prospect of corncob used as feed for beef cattle. This research was carried out in Sumber Mulia Village, Region of Pleihari District of Tanah Laut South Kalimantan during the period of 2003-2004. The aim of the first year study was to know the effect of fermented corncob on the beef cattle performance and in the second year was to know the effect of corncob as a complete feed on the beef cattle performance. The observed parameters were the growth of body, cost analysis, farmers income and R/C. The first year study showed that by using 1 part of corncob and 4 parts of rice brain as feed could increase the body weight of cattle up to 0,345 kg/head/day with the R/C was 1.08 as compared with the control, which was only 0.219 kg/head/day. While the second year showed that beef cattle feed with complete corn cob content can increase body the weight up to 0,5 kg/head/day in comparison to the control which was only 0.14 kg/head/day. The farmer could get income for Rp.487.000/cow/three months with R/C 1,18. It can be concluded that corn waste can give profit to the farmers and can be used to overcome the feed problem for beef cattle especially in the dry season. . Key words: Corncob, feed, cattle Kabupaten Tanah Laut merupakan salah satu sentra pengembangan komoditas jagung dan ternak sapi potong di Kalimantan Selatan. Limbah jagung dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kekurangan hijauan khususnya pada musim kemarau. Limbah lain yang dihasilkan komoditas jagung yaitu janggel yang diperoleh setelah jagung dipipil dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Tujuan pengkajian ini adalah untuk melihat peluang pemanfaatan janggel jagung sebagai pakan ternak sapi. Pengkajian dilakukan di Desa Sumber Mulia, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2003 dan 2004. Pada tahun pertama, dilakukan untuk melihat pengarug fermentasi janggel jagung terhadap performans sapi potong dan pada tahun kedua, pengkajian dilakukan untuk melihat penggunaan janggel jagung terhadap performans sapi potongsebagai bahan pakan lengkap untuk ternak sapi. Parameter yang diamati yaitu pertambahan berat badan, analisis usaha berupa biaya dan pendapatan serta dan R/C. Hasil kajian pada tahunpertama menunjukkan bahwa pemberian janggel jagung 1 bagian dan dedak 4 bagian menghasilkan pertambahan berat badan 0,345 kg/ekor/hari dengan nilai R/C 1,08 dibandingkan kontrol yang hanya 0,219 kg/ekor/hari. Hasil kajian pada tahun kedua, pemberian pakan lengkap berbahan dasar janggel jagung menghasilkan pertambahan berat badan sebesar 0,5 kg/ekor/hari dibandingkan kontrol yang hanya 0,14 kg/ekor/hari dan pendapatan yang dihasilkan dari usahatani ternak sapi sebesar Rp.487.000/ekor per tiga bulan dengan nilai R/C sebesar 1,18. Dari pengkajian ini dapat disimpulkan bahwa limbah jagung dapat digunakan untuk mengatasi masalah pakan sapi pada musim kemarau dan mampu memberikan keuntungan peternak. Kata kunci Janggel jagung, pakan, sapi