This Author published in this journals
All Journal ENGINEERING
Mustaqim ,
Unknown Affiliation

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENENTUAN JUMLAH SUHU YANG OPTIMAL KIPAS KONDENSOR TERHADAP LAJU PENDINGINAN PADA AC 1 PK ,, Yasin; ,, Mustaqim; Wibowo, Agus
ENGINEERING Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.254 KB)

Abstract

The purpose of this paper is to determine the best blade number on the l PK refrigeration .rate of "Changhong" air conditioner with various number of fan blades apptied.This paper examines the installation of "Changhong" indoor air conditioner with a 1 pK capacity by mixing fan blade number, which are 3, 4, and s blades, measured using the measuring tools, such as thermo-couple, tlrcrmo-laser, pressure gouge and ampere meter. Used as the substitution of a room, a cabin having 1,5 m3 uolumes is used to obtain the steady temperature. After it is siady (the moueients of mrasuring tools and temperature on the permanent room are minimal) the data are collected by each fan usageThe data collected in this papper is annlyzed using the refrigerator characteristics table R-22 to obiain ilu pressure and enthatply values on enclr fan. Entlntpy unrue is used to find out the refrigeration rate characteristics values of each fan.The conducted test to achieue the results of using ile condenser fan with 3 blades are mref = 0,069504 kg/s, Qe, = 13.80602 kW, Qk= 11,75043 Kw, RE = 198,635 kj/kg, COP = 16.51438. The result using the fan with 4 blades are mref = 0,073904 kg/s, Qe = 14.9084 kW, Qk = 12.4525 kW, RE = 201,77 kj/kg, COP = 17,83301. Whereas, for the 5_bladed fan, the results are mref = 0.072425 kg/s, Qe = 14.52415 Kw, Qk = 12.2033 kW, RE = 20,541 kJ/Kg, COP, = 17.37339.From the results of "Changhong" air conditioner with 1 PK capacity analysis, the best result is achieved by using the condenser fan with 4 blade.Keyword : fan blades, R-22, evaporator capacity, condensing Capacity refrigerator effect, COP
GENERATOR TURBIN ANGIN PUTARAN RENDAH Budiyanto, Frasongko; ,, Mustaqim; Wibowo, Hadi
ENGINEERING Vol 9, No 2 (2014): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1681.144 KB)

Abstract

Pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan sebagai penanggulangan krisis energi listrik di indonesia perlu di kembangkan dan ditingkatkan,dengan memanfaatkan energi angin sebagai penggerak turbin yang dikopel dengan generator sebagai mesin pembangkit listrik. Dengan memanfaatan energi primer yang ada, generator yang dirancang dapat bekerja pada putaran rendah dan daya yang dihasilkan untuk mengisi aki.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen terhadap generator yang dibuat dengan melakukan perhitungan secara teoritis dan pengukuran secara nyata terhadap daya yang dibangkitkan oleh generator yang dibuat. Jenis generator yang dirancang bangun adalah generator fluks aksial, cakram tunggal dengan 18 magnet permanen jenis Neodymium iron –boron (NdFeB),stator tanpa inti besi. Tegangan keluaran AC satu fasa ,kumparan stator hubung seri non overlapping ,putaran generator maksimum 200rpm. agar energi listrik yang dihasilkan bisa disimpan pada aki maka tegangan AC generator dirubah ke tegangan DC dengan penyearah tegangan.Dari hasil pengujian , Pada pengujian berbeban dengan akumulator 12 Volt, pada putaran 200 rpm dengan 300 lilitan tiap 1 kumparan , sistem satu fasa dengan 6,7,8, 9, kumparan generator mampu mengisi akumulator , tegangan DC yang dihasilkan 11,8V, 12,8V, 13,14V dan 13,64 V. Arus yang dihasilkan 0,09A, 0,136A, 0,182A dan 0.228 A. Daya yang dihasilkan 1,0558 Watt, 1,7406Watt, 2,3912Watt dan 3,1096 Watt. Sedangkan dengan 5 kumparan generator belum mampu untuk mengisi aki karena tegangan yang dihasilkan 10.16 Vdc dan Arus 0.02A jadi belum mencukupi untuk proses pengisisan aki 12 volt.Kata Kunci : Putaran Rendah, Fluks Aksial, Generator, Magnet Permanent, Penyearah Tegangan
ANALISA SUDUT SERANG BILAH PADA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL ENAM BILAH DATAR SEBAGAI K PENGGERAK POMPA ,, Wardoyo; ,, Mustaqim; Wibowo, Hadi
ENGINEERING Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.391 KB)

Abstract

Kondisi alam di Brebes (Jawa Tengah) kaya akan sumber energi angin : angin laut, angin darat, angin gunung, angin barat dan angin timur. Brebes juga merupakah daerah pertanian  yang  kondisinya 14.444  hektar  merupakan  sawah tadah  hujan.  Hal  ini  yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian penggunaan kicir angin sumbu horizontal enam bilah datar sebagai tenaga penggerak pompa.Penelitian menggunakan metode experimental dengan bentuk dan ukuran turbin angin  sesuai  ukuran  sebenarnya.  Tahapan yang  dilakukan  dalam  proses  penelitian  ini adalah:  1) Mengumpulkan  data.  2)  Analisa  Energi  sumber  energi  yang tersedia.  3) Membuat rancangan turbin angin. 4) Mengambil data dan evaluasi. 5) Evaluasi dan kesimpulan. Data penelitian dapat menunjukan  hubungan antara kecepatan angin (v), tip speed ratio (TSR) dan Coefficient Performance daya optimum (Cp).Kincir sebagai penggerak pompa dapat beroperasi saat kecepatan angin 1,4 m/s, dengan debit air rata-rata 0,5 liter per putaran. Nilai TSR maksimum yang didapat adalah 2,593.  Debit air  optimum  yang  bisa  dicapai  adalah  19,2  liter  per  menit pada  kodisi kecepatan  angin  3  m/s,  sudut  serang  bilah  45 derajat.  Debit  air  bisa  meningkat  jika kecepatan angin lebih dari 3 m/s dan konstan. Daya optimum kincir angin enam bilah datar sumbu horizontal   diperoleh saat sudut serang bilah   43 derajat dengan nilai optimum koefisient performance 0,152. Kincir  Angin Sumbu Horizontal Enam Bilah Datar Sebagai Penggerak  Pompa dapat diaplikasikan di daerah Brebes dengan design sudut serang bilah 43 derajat, TSR 2,5 dan Cp 1,52. Perbaikan dan pengembangan ekperimen ini sangat diperlukan, untuk menghasilkan putaran yang optimal seperti penggunaan material sudu yang ringan dan   ridgid supaya bisa menghasilkan putaran yang optimal dan kepresisian pompa air yang digunakan untuk  meningkatkan debit dan head pompa. Kata Kunci : Turbin, sudut serang, performance. 
TURBIN ANGIN HORIZONTAL ROTOR GANDA SEBAGAI PENGGERAK POMPAIRIGASI PERTANIAN Kharisma Alfajri, Moh Ibnu; ,, Mustaqim; Wilis, Galuh R
ENGINEERING Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.47 KB)

Abstract

Dewasa ini krisis air yang sering terjadi pada wilayah indonesia membuat pemerintah kedodoran dalam menangani permasalahan krisis air tersebut. Terlebih para petani yang sudah memulai bercocok tanam yang dalam perjalanannya sering menemui kendala dengan kurangnya pasokan air untuk mengaliri lahan persawahan khususnya di wilayah  Kabupaten Tegal.  Dari  ancaman  kekeringan  itulah,  maka  diperlukan pengembangan teknologi dalam rangka menanggulangi ancaman yang akan terjadi, salah satunya pengembang turbin angin sebagai penggerak pompa.Penelitian turbin angin ini dalam rangka pengembangan energi angin yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik kecepatan angin terhadap pengaruh daya yang dihasilkan turbin angin horizontal dengan rotor ganda sebagai penggerak pompa irigasi pertanian melalui putaran poros turbin. Metode yang digunakan adalah eksperimental, di mana alat di tempatkan langsung di lapangan dan mengambil data kemudian diteliti untuk dianalisa. Dengan memanfaatkan energi angin dalam menggerakan rotor turbin kemudian diteruskan menggerakan engkol pompa yang bertujuan untuk mnghasilkan debit air yang dihasilkan oleh pompa. Sistem penggerak pada pompa air ini menggunakan poros engkol yang diteruskan ke pompa air. Kecepatan angin yang diperoleh 1.5 m/s sampai 4.4 m/s diukur dengan menggunakan annemometer, sedangkan putaran turbin yang dihasilkan diukur dengan menggunakan alat tachometer.Dari hasil penelitian yang didapat menunjukan hasil putaran turbin yang bervariasi, hal ini dipengeruhi oleh kecepatan angin yang tersedia, kecepatan angin terbesar 4.4 m/s menghasilkan putaran turbin sebesar 119 rpm denga daya yang dihasilkan sebesar 0.011 watt, sedangkan kecepatan angin terkecil 1.5 m/s dengan putaran turbin 54 rpm dengan daya  yang  dihasilkan  0 watt.  Pada  sistem  penggerak  pompa  perlu  digunakan sistem transmisi roda gigi untuk mereduksi kecepatan angkat pompa agar nantinya pompoa air bisa lebih maksimal.Kata kunci : Turbin angin horizontal, rotor ganda, poros engkol, pompa
Pengaruh Temperatur Carburizing Pada Proses Pack Carburizing Terhadap Sifat – Sifat Mekanis Baja S 21 C Darmawan, Adi; ,, Mustaqim; Sidiq, Fajar
ENGINEERING Vol 14, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.947 KB)

Abstract

Gear salah satu komponen sepeda motor yang mungkin sering terlewatkan oleh para bikers padahal fungsi dari gear ini meliputi sebagai penggerak roda, sebagai pentransfer putaran mesin ke roda sepeda motor, mengatur nafas perpindahan gigi pada motor, meningkatkan atau menurunkan akselerasi sepeda motor, penyeimbang roda belakang sepeda motor sehingga gear sepeda motor ini dituntut agar mempunyai material yang keras dan tahan aus pada mata gear dan dalam inti harus mempunyai keuletan dan ketangguhan yang baik supaya tidak getas.Carburizing adalah proses perlakuan panas pada permukaan benda kerja dengan memanfaatkan karbon sebagai unsur pengerasan. Prinsip kerja perlakuan panas jenis ini adalah meletakkan karbon disekitar benda kerja pada saat dipanaskan, sehingga karbon akan berdifusi dengan permukaan benda kerja. Hasil yang diperoleh adalah benda kerja dengan permukaan yang keras akan tetapi bagian inti tetap ulet.Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah eksperimen laboratorium, dibagi menjadi 4 pengujian dan 4 temperatur carburizing raw material, temperatur 825OC, 870OC dan 910OC. Spesimen uji struktur mikro, spesimen uji kekerasan brinell yang digunakan standart JIS Z 2243, spesimen uji tarik yang digunakan standart JIS Z 2241.Gear original GL 200 CC mempunyai struktur yang nampak adalah bainit + martensit, raw material mempunyai struktur mikro yang nampak adalah ferrite + pearlite, temperatur carburizing 825OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah pearlite + martensite, temperatur carburizing 870OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah bainit + martensit, temperatur carburizing 910OC mempunyai struktur mikro yang nampak adalah sementit + martensit. Kekerasan dengan temperatur carburizing 825oC, 870oC dan 910oC, kekerasan rata – rata sebesar 294,33 HB, 333,67 HB dan 369,67 HB, mengalami kenaikan sebesar 103,45%, 130,64% dan 155,53% dari raw material. Kekuatan tarik pada temperatur 825oC, 870oC dan 910oC dengan kekuatan tarik rata – rata 519,17 N/mm2, 527,99 N/mm2 dan 756,69 N/mm2 mengalami kenaikan sebesar 1,45%, 3,17% dan 47,86% dari raw material. Kata kunci : Pengaruh Temperatur Carburizing Terhadap Sifat Mekanis
REMAPPING PENGAPIAN PROGRAMMABLE CDI DENGAN PERUBAHAN VARIASI TAHANAN IGNITION COIL PADA MOTOR BAKAR 4 TAK 125 CC BERBAHAN BAKAR E-100 Pambudi, Agung Setyo; ,, Mustaqim; Willis, Galuh Renggani
ENGINEERING Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.671 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai torsi, daya, konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang dengan menggunakan etanol 96% pada motor bakar 4 tak 125 cc. Metode penelitian  yang  digunakan  adalah  dengan  mengatur timing  pengapian  yang  sudah ditentukan dan mengubah suatu tahanan primer tahanan sekunder pada koil sebesar 0,2 Ohm 5,2 Ohm, 0,4 Ohm 7,1 Ohm dan 1,3 Ohm 10,1 Ohm untuk motor bakar 4 tak menggunakan bahan bakar etanol 96% setelah itu diuji torsi, daya dan konsumsi bahan bakar.Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil nilai rata – rata torsi tertinggi saat menggunakan timing pengapian standar 15° dan koil dengan tahanan primer 1,3 Ohm dan tahahan sekunder 10,1 Ohm sebesar 11,81 N.m di putaran mesin 2000 rpm, dan untuk nilai rata – rata daya tertinggi saat menggunakan timing pengapian standar 15° dengan koil tahanan primer 1,3 Ohm dan tahanan sekunder 10,1 Ohm sebesar 9,63 Hp di putaran mesin 7000 rpm. Dan untuk nilai maksimum rata – rata torsi tertinggi sebesar 12.33 N.m pada putaran mesin 2875 rpm dan nilai maksimum rata – rata daya tertinggi sebesar 9.3 pada putaran mesin 7034 rpm, nilai maksimum tersebut didapat saat menggunakan koil dengan tahanan primer 1,3 Ohm dan  tahanan sekunder 10,1 Ohm dan timing pengapian map 2 (20°). Untuk nilai Sfc yang paling maksimum (lebih irit saat menggunakan bahan bakar E – 100) adalah saat menggunakan koil dengan tahanan primer 1,3 Ohm dan tahanan sekunder 10,1 Ohm dan timing pengapian standar 15° sebesar 253.9 gr/kW.h. Dan untuk nilai kadar emisi yang paling rendah antara bahan bakar premium dan bahan bakar E – 100 (etanol 96 %) adalah saat Honda Supra X 125 cc menggunakan bahan bakar E – 100 dengan konsentrasi kadar HC sebesar 637 ppm. Kata Kunci : Koil, E – 100, CDI programmable, terhadap torsi, daya, konsumsi bahan bakar, dan emisi gas buang.
ANALISA VARIASI BENTUK JET NEEDLE KARBURATOR PADA MOTOR4 TAK 125 CC BERBAHAN BAKAR E – 100 DENGAN SISTEM REMAPPING PENGAPIAN CDI Jamaludin, Achmad; ,, Mustaqim; Sidiq, M Agus
ENGINEERING Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.57 KB)

Abstract

Karburator berfungsi untuk mencampurkan bahan bakar dan udara dalam perbandingan yang tepat pada setiap tingkat putaran mesin serta memasukan campuran bahan bakar kedalam ruang bakar dalam bentuk kabut. jarum skep bekerjasama dengan needle jet (spuyer) yang mana berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Tujuan dari diadakannnya penelitian ini untuk mengetahui nilai torsi, daya, konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang pada saat menggunakan bahan bakar E – 100. Metode penelitian yang dilakukan dengan metode eksperimen. Pada pengujian ini digunakan alat dynamometer untuk mengetahui torsi dan daya sepeda motor. Dimana untuk torsi maksimum menunjukan angka 12.51 N.m di putaran 2904 rpm saat menggunakan jarum skep Ø 1,40 mm dan daya sebesar 9.8 Hp di putaran 6665 rpm saat menggunakan jarum skep Ø 1,65 mm. Sedangakan yang paling rendah nilai Sfc yaitu jarum skep Ø 1,65 mm.Kata Kunci : Jarum Skep, E – 100.
PENGARUH PERUBAHAN WAKTU PENGAPIAN (IGNITION TIMING) TERHADAP TORSI, DAYA, DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN HONDA G200 DENGAN BAHAN BAKAR GAS LPG Afroni, Moh Afif; ,, Mustaqim; Wibowo, Hadi
ENGINEERING Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.332 KB)

Abstract

Pengujian dilakukan pada motor bensin G200. Variabel bebas pada penelitian ini adalah timing pengapian, dan variabel terikatnya adalah torsi, daya dan konsumsi bahan bakar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen,  timing pengapian yang di gunakan pada sudut pengapian dari 18°, 20° (pengapian standar), 22°, 24° dan 26°.Hasil yang dperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai tosi tertinggi pada saat mengunakan waktu pengapian  22°  pada  putaran  mesin  2500  rpm  sebesar  1,1  kg.m,  sedangkan  nilai  torsi terendah  pada saat mengunakan waktu pengapian 18° dan 26° sebesar 0,13 kg.m. dan nilai daya yang tertinggi pada saat mengunakan waktu pengapian 22° pada putaran mesin 2500 rpm sebesar  2,642  kW, sedangkan  nilai  daya  terendah    pada  saat mengunakan waktu pengapian 18° dan 26° sebesar 0,066 kW. Untuk konsumsi bahan bakar (Spesifik Fuel Consumption) nilai yang paling tinggi pada pengapian 26° pada putaran mesin 500 rpm sebesar  6,54  (kg/kWh),  dan  untuk  nilai  yang  paling  rendah  pada  pengapian  22°  pada putaran mesin 2000 rpm sebesar 0,41 (kg/kWh). Dan dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pengapian yang paling baik pada saat menggunakan pahan bakr gas adalah pada sudut pengapian 22°.Kata Kunci : Timing pengapian, gas LPG, torsi, daya dan konsumsi bahan bakar.
GENERATOR TURBIN ANGIN PUTARAN RENDAH Budiyanto, Frasongko; ,, Mustaqim; Wibowo, Hadi
ENGINEERING Vol 9, No 2 (2014): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1681.144 KB)

Abstract

Pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan sebagai penanggulangan krisis energi listrik di indonesia perlu di kembangkan dan ditingkatkan,dengan memanfaatkan energi angin sebagai penggerak turbin yang dikopel dengan generator sebagai mesin pembangkit listrik. Dengan memanfaatan energi primer yang ada, generator yang dirancang dapat bekerja pada putaran rendah dan daya yang dihasilkan untuk mengisi aki.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen terhadap generator yang dibuat dengan melakukan perhitungan secara teoritis dan pengukuran secara nyata terhadap daya yang dibangkitkan oleh generator yang dibuat. Jenis generator yang dirancang bangun adalah generator fluks aksial, cakram tunggal dengan 18 magnet permanen jenis Neodymium iron ?boron (NdFeB),stator tanpa inti besi. Tegangan keluaran AC satu fasa ,kumparan stator hubung seri non overlapping ,putaran generator maksimum 200rpm. agar energi listrik yang dihasilkan bisa disimpan pada aki maka tegangan AC generator dirubah ke tegangan DC dengan penyearah tegangan.Dari hasil pengujian , Pada pengujian berbeban dengan akumulator 12 Volt, pada putaran 200 rpm dengan 300 lilitan tiap 1 kumparan , sistem satu fasa dengan 6,7,8, 9, kumparan generator mampu mengisi akumulator , tegangan DC yang dihasilkan 11,8V, 12,8V, 13,14V dan 13,64 V. Arus yang dihasilkan 0,09A, 0,136A, 0,182A dan 0.228 A. Daya yang dihasilkan 1,0558 Watt, 1,7406Watt, 2,3912Watt dan 3,1096 Watt. Sedangkan dengan 5 kumparan generator belum mampu untuk mengisi aki karena tegangan yang dihasilkan 10.16 Vdc dan Arus 0.02A jadi belum mencukupi untuk proses pengisisan aki 12 volt.Kata Kunci : Putaran Rendah, Fluks Aksial, Generator, Magnet Permanent, Penyearah Tegangan
PENENTUAN JUMLAH SUHU YANG OPTIMAL KIPAS KONDENSOR TERHADAP LAJU PENDINGINAN PADA AC 1 PK ,, Mustaqim; Wibowo, Agus; ,, Yasin
ENGINEERING Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.254 KB)

Abstract

The purpose of this paper is to determine the best blade number on the l PK refrigeration .rate of "Changhong" air conditioner with various number of fan blades apptied.This paper examines the installation of "Changhong" indoor air conditioner with a 1 pK capacity by mixing fan blade number, which are 3, 4, and s blades, measured using the measuring tools, such as thermo-couple, tlrcrmo-laser, pressure gouge and ampere meter. Used as the substitution of a room, a cabin having 1,5 m3 uolumes is used to obtain the steady temperature. After it is siady (the moueients of mrasuring tools and temperature on the permanent room are minimal) the data are collected by each fan usageThe data collected in this papper is annlyzed using the refrigerator characteristics table R-22 to obiain ilu pressure and enthatply values on enclr fan. Entlntpy unrue is used to find out the refrigeration rate characteristics values of each fan.The conducted test to achieue the results of using ile condenser fan with 3 blades are mref = 0,069504 kg/s, Qe, = 13.80602 kW, Qk= 11,75043 Kw, RE = 198,635 kj/kg, COP = 16.51438. The result using the fan with 4 blades are mref = 0,073904 kg/s, Qe = 14.9084 kW, Qk = 12.4525 kW, RE = 201,77 kj/kg, COP = 17,83301. Whereas, for the 5_bladed fan, the results are mref = 0.072425 kg/s, Qe = 14.52415 Kw, Qk = 12.2033 kW, RE = 20,541 kJ/Kg, COP, = 17.37339.From the results of "Changhong" air conditioner with 1 PK capacity analysis, the best result is achieved by using the condenser fan with 4 blade.Keyword : fan blades, R-22, evaporator capacity, condensing Capacity refrigerator effect, COP