Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA MELALUI DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN KOMODITAS KELAPA DI DESA CIBITUNG DAN DESA BOJONGLOA KECAMATAN BUAHDUA SUMEDANG -, Fillianty, F.; -, Marsetio; -, Fetriyuna
Dharmakarya Vol 2, No 1 (2013): Dharmakarya
Publisher : DRPM Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.333 KB)

Abstract

Pengolahan komoditas kelapa di Kecamatan Buahdua umumnya berupa pengolahan gula kelapa yangmasih dilakukan secara tradisional dan belum tersentuh teknologi. Komoditas kelapa sendiri sebenarnyamemiliki banyak potensi untuk dikembangkan mulai dari produk hulu hingga produk hilir. Tujuan darikegiatan KKKNM-PPMD Integratif ini adalah mempersiapkan masyarakat di Kecamatan Buahduadalam usaha membentuk dan mengembangkan industri rumahan berbasis komoditas kelapa sertamemperbaiki teknologi pengolahan kelapa yang telah ada (gula kelapa) agar gula kelapa memberikannilai jual yang lebih tinggi. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan objek sasaranmelalui pendekatan yang dapat diterima masyarakat di kecamatan Buahdua. Usaha pembentukanindustri rumahan berbasis komoditas kelapa belum dapat direalisasikan dikarenakan kurangnya saranaprasaranadan pemodalan yang memadai.Kata Kunci : komoditas kelapa, gula, Kecamatan Buahdua, industri rumahan, kesejahteraan
REKAYASA BERAS ANALOG BERBAHAN BAKU NON BERAS Marsetio -; Bambang Nurhadi; Saripah Hudaya
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beras analog adalah beras yang dibuat dari bahan bukan beras, tersusun dari serealia bukan beras, kacang-kacangan dan umbi-umbian dengan komposisi gizi mendekati beras. Pada penelitian ini bahan yang digunakan berasal dari jagung, sorgum, kedelai, kacang hijau, singkong, dan garut.Penelitian dilakukan melalui metode eksperimnetal dengan perlakuan 7 formula beras analog yaitu : F1 = Garut-Kedelai-Jagung (72 : 5,5 : 22,5), F2 = Garut-Kedelai-K.Hijau (80 : 10 : 10), F3 = Garut-Kedelai-Jagung (55,5 : 10 : 34,5), F4 = Singkong-Kedelai-Jagung (67,8 : 22,2 : 10), F5 = Singkong-Kedelai-K.Hijau (71 : 10 : 19), F6 = Sorgum-Garut-K. Hijau (76 : 10 : 14), dan F7 = Sorgum-Garut-K. Hijau (10 : 14,6 : 75,4). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Keteknikan Pengolahan Pangan Jurusan Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa beras analog mentah yang disusun dari Singkong-Kedelai-Jagung (67,8 : 22,2 : 10) merupakan formula terbaik walaupun tingkat kesukaan terhadap warna antara agak suka - suka, aroma antara agak suka – kurang suka, dan tekstur antara agak suka – biasa. Setelah dmasak menjadi nasi, tingkat kesukaan tersebut mengalami kenaikan. Hanya saja, kesukaan terhadap teksturnya ternyata masih lebih rendah dibanding dengan formula beras analog yang disusun dari formula F5 (singkong kedelai-kacang hijau = 71 : 10 : 19). Beras analog (F4) ini mengandung energi 347 Kalori, protein 6,06 %, lebih rendah dari protein beras sebesar 7,4 %, lemak 0,61 %, serat kasar 5,19 %. Asam amino pembatasnya adalah metionin dan sistin. Secara fisika, beras analog masih berbentuk silinder (seperti pelet/pakan ikan). Kata kunci: Beras analog, Formula, Sifat fisika dan kimia, Nilai kesukaan
PEMANFAATAN EKSTRAK KENCUR DAN SEREH DAPUR UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN SIMPAN TOMAT SEGAR KULTIVAR MARTHA (Lycopersicum esculentum Mill.) YANG DISIMPAN PADA SUHU RUANG Tensiska -; Marsetio -; Noviandi Riawan
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tomat adalah jenis sayuran yang mudah rusak dan daya tahan simpan yang rendah, terutama karena mengalami kerusakan akibat kontaminasi mikroba. Ekstrak rempah-rempah seperti ekstrak kencur dan sereh dapur dengan kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang berfungsi sebagai senyawa antimikroba mampu menahan kontaminasi mikroba serta sekaligus meningkatkan daya tahan simpan tomat segar. Penelitian dilakukan pada temperatur kamar dengan metode deskriptif eksplanatori, di mana dilakukan tiga pengamatan, yaitu:1) tomat segar  dicelupkan ke dalam ekstrak kencur, 2) ke dalam ekstrakt sereh dapur, masing-masing selama 30 menit, dan 3) tanpa pencelupan sebagai kontrol. Sedang variabel yang diamati adalah total mikroba, luas kerusakan permukaan, tekstur, kadar air, dan total padatan terlarut. Hasil penelitian menunjukan bahwa tomat dengan perlakuan pencelupan dalam ekstrak kencur memiliki daya tahan simpan yang terbaik yaitu selama 17 hari, sedangkan tomat dengan perlakuan pencelupan dalam ekstrak sereh dapur dan kontrol masing-masing memiliki daya tahan simpan selama 15 dan 12 hari. Tomat segar dengan pencelupan ke dalam ekstrak kencur yang disimpan selama 17 hari memiliki kadar air sebesar 95,7%, tekstur sebesar 14,8 mm/det/g, total mikroba 4,2x105 koloni/ml, dan total padatan terlarut sebesar 5,8° brix. Kata kunci : Tomat, Ekstrak kencur, Daya tahan simpan
PENGARUH PENAMBAHAN AGAR TERHADAP BEBERAPA KARAKTERISTIK SUSU KAMBING YANG DIFERMENTASI OLEH Lactobacillus casei galur shirota Pramono U. u; Cucu S. Achyar; Marsetio -
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 1, No 3 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Susu Kambing yang difermentasi oleh Lactobacillus casei galur Shirota (Susu kasei dari Susu kambing) adalah produk susu fermentasi yang merupakan produk baru hasil pemanfaatan susu kambing. Kualitas susu kasei dari susu kambing masih rendah karena adanya permasalahan antara lain permukaan yang tidak seragam, sineresis dan adanya sejumlah air yang tidak terperangkap pada sistem gel (koagulum) dan membentuk genangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi penggunaan agar yang tepat dalam pembuatan susu kasei dari susu kambing sehingga diperoleh produk dengan karakteristik yang baik dan disukai panelis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan diulang 5 kali. Perlakuan penambahan agar adalah A (0,2%), B (0,3%), C (0,4%), D (0,5%), dan E (0,6%). Kriteria pengamatan yang dilakukan terdiri dari pengamatan utama dan pengamatan penunjang. Pengamatan utama terdiri dari pengamatan terhadap sifat fisik (kestabilan selama 15 hari penyimpanan pada suhu 5-10°C dan kekentalan) dan pengamatan terhadap sifat organoleptik (kesukaan terhadap warna, aroma, rasa, kekentalan). Pengamatan penunjang terdiri dari pengamatan karakteristik susu (kadar lemak, densitas, total padatan terlarut), pengamatan sifat kimia (pH dan total asam tertitrasi) dan total bakteri asam laktat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan agar memberikan perbedaan pengaruh yang nyata terhadap kestabilan dan kekentalan susu kasei dari susu kambing. Perlakuan penambahan agar yang menghasilkan karakteristik yang baik adalah 0,5% dan 0,6%. Perlakuan penambahan agar sebesar 0,5% menghasilkan karakteristik yang baik yaitu memiliki karakteristik fisik berupa nilai kestabilan 100% (stabil) dan nilai viskositas 837 cP; karakteristik organoleptik berupa : skor kesukaan terhadap warna 3,97 (biasa), skor kesukaan terhadap aroma 3,39 (biasa), skor kesukaan terhadap kekentalan 3,47 (biasa); karakteristik kimia berupa : nilai pH 3,92, total bakteri asam laktat 4,6 x 108, dan kadar asam laktat 1,75% (berasam tinggi) namun memiliki karakteristik kesukaan terhadap rasa yang tidak disukai (nilai 2,60). Perlakuan penambahan agar sebesar 0,6% menghasilkan karakteristik yang baik yaitu memiliki karakteristik fisik berupa nilai kestabilan 100% (stabil) dan nilai viskositas 949 cP; karakteristik organoleptik berupa : skor kesukaan terhadap warna 3,98 (biasa), skor kesukaan terhadap aroma 3,35 (biasa), skor kesukaan terhadap kekentalan 3,41 (biasa); karakteristik kimia berupa : nilai pH 3,90, total bakteri asam laktat 3,4 x 108, dan kadar asam laktat 1,79% (berasam tinggi) namun memiliki karakteristik kesukaan terhadap rasa yang tidak disukai (nilai 2,58). Kata kunci: Fermentasi, Lactobacillus casei shirota strain, Susu kambing, Stabilitas, Viskositas
PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KASAR ISOFLAVON DARI AMPAS TAHU Silvia Oktavia Nur Yudiastuti; Tensiska -; Marsetio -
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 1, No 3 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isoflavon dalam ampas tahu terdiri atas komponen polar (terikat gula atau glikon) dan komponen nonpolar (tidak terikat gula atau aglikon). Isoflavon diperoleh melalui ekstraksi dengan pelarut organik dan HCL secara maserasi.. Penelitian bertujuan menentukan jenis pelarut yang dapat menghasilkan isoflavon dengan aktivitas antioksidan terbaik dan mengetahui stabilitasnya terhadap suhu pengolahan pangan . Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen deskriptif diikuti dengan analisis regresi. Perlakuan yang dicoba adalah pelarut etanol (polar), etil asetat (semi-polar), dan heksan (nonpolar),  pada masing-masing pelarut  ditambahkan HCL 4N sehingga rasio ampas tahu : pelarut organik : HCl = 2 : 8 : 1. Karakteristik  yang diamati adalah rendemen ekstraksi, aktivitas antioksidan dihitung sebagai waktu induksi, stabilitas terhadap panas dari antioksidan pada suhu pasteurisasi dan sterilisasi komersial, serta konsentrasi komponen daidzein (aglikon) dari  isoflavon dengan HPLC.Ekstrak etil asetat merupakan ekstrak terbaik yang memiliki rendemen sebesar 19,0267%, waktu induksi  (hari ke-12) lebih rendah dari BHT (>12 hari), jumlah komponen daidzein sebanyak 2,28 g/100g tepung. Setelah dipanaskan pada suhu pasteurisasi serta sterilisasi komersil,  aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat menurun sampai 50 % yang ditunjukkan dengan penurunan waktu induksi dari 12 hari menjadi 6 hari. Kata kunci: Isoflavon, Pelarut organik, Aktivitas antioksidan
PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA MELALUI DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN KOMODITAS KELAPA DI DESA CIBITUNG DAN DESA BOJONGLOA KECAMATAN BUAHDUA SUMEDANG Fillianty, F. -; Marsetio -; Fetriyuna -
Dharmakarya Vol 2, No 1 (2013): Dharmakarya
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.333 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v2i1.8211

Abstract

Pengolahan komoditas kelapa di Kecamatan Buahdua umumnya berupa pengolahan gula kelapa yangmasih dilakukan secara tradisional dan belum tersentuh teknologi. Komoditas kelapa sendiri sebenarnyamemiliki banyak potensi untuk dikembangkan mulai dari produk hulu hingga produk hilir. Tujuan darikegiatan KKKNM-PPMD Integratif ini adalah mempersiapkan masyarakat di Kecamatan Buahduadalam usaha membentuk dan mengembangkan industri rumahan berbasis komoditas kelapa sertamemperbaiki teknologi pengolahan kelapa yang telah ada (gula kelapa) agar gula kelapa memberikannilai jual yang lebih tinggi. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan objek sasaranmelalui pendekatan yang dapat diterima masyarakat di kecamatan Buahdua. Usaha pembentukanindustri rumahan berbasis komoditas kelapa belum dapat direalisasikan dikarenakan kurangnya saranaprasaranadan pemodalan yang memadai.Kata Kunci : komoditas kelapa, gula, Kecamatan Buahdua, industri rumahan, kesejahteraan