Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM UPAYA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI DESA GIRIJAYA DAN MEKARJAYA, KECAMATAN CIKAJANG, KABUPATEN GARUT -, Subroto, E.; -, Tensiska; -, Indiarto, R
Dharmakarya Vol 3, No 1 (2014): Dharmakarya
Publisher : DRPM Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.289 KB)

Abstract

Desa Girijaya dan Desa Mekarjaya, KecamatanCikajang, Kabupaten Garut memiliki potensisebagai penghasil komoditas sayur-sayuran danumbi-umbian di antaranya ubi jalar, tetapi dalampemanfaatannya masih kurang optimal karenakurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakatsetempat. Tujuan kegiatan ini adalah untukmeningkatkan pengetahuan dan keterampilanmasyarakat mengenai pengolahan ubi jalar menjadiproduk-produk yang memiliki nilai jual lebihbaik dan bergizi, dan meningkatkan pengetahuanmasyarakat mengenai rencana bisnis produk olahanubi jalar yang dapat memacu masyarakat desauntuk membuka usaha produksi olahan ubi jalar.Kegiatan ini ditujukan terutama kepada ibu-ibukelompok PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT)Desa Girijaya dan Desa Mekarjaya, KecamatanCikajang, Kabupaten Garut. Materi pelatihanberupa (1) Tahap persiapan, berupa penjajagan danpertemuan dengan pengurus kelompok ibu-ibu PKK,KWT, dan tokoh masyarakat setempat, (2) Kegiatanpenyuluhan berupa penjelasan dan diskusi mengenaimateri yang telah disiapkan, (3) Kegiatan peragaandan pelatihan berupa praktek langsung pembuatandonat ubi jalar, keripik sanjay ubi jalar, tepungubi jalar, (4) Kegiatan penyuluhan kewirausahaanmengenai kiat bisnis dan usaha produk olahanberbasis ubi jalar. Respon khalayak sasaranterhadap kegiatan ini cukup antusias dengan jumlahpeserta 35 orang yang diikuti oleh ibu-ibu PKK danKWT dari Desa Girijaya dan Desa Mekarjaya. Padasaat praktik terlihat peserta cepat memahami materiyang telah diberikan, masyarakat mengetahui danmemahami potensi dan pembuatan produk olahanubi jalar (donat ubi jalar, keripik sanjay ubi jalar,tepung ubi jalar) dari awalnya 25% setelah pelatihanmenjadi 100%. Pembekalan pengetahuan mengenairencana bisnis dan strategi pemasaran produkolahan ubi jalar juga menghasilkan motivasi yangtinggi kepada masyarakat untuk berwirausahadanmasyarakat sangat antusias dan puas dengan materiyang diberikan.kata kunci: Pengetahuan, Keteramplilan, Ketahananpangan, Kewirausahaan
PEMBUATAN BERBAGAI PRODUK UBI JALAR DALAM UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN DAN PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT DI DESA SEKARWANGI DAN DESA CILANGKAP KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG -, Marta, H.; -, Tensiska
Dharmakarya Vol 2, No 2 (2013): Dharmakarya
Publisher : DRPM Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.741 KB)

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat Dosen (PPMD) berupa pemberian informasi mengenai manfaatdan kandungan gizi ubi jalar ungu, pelatihan cara pengolahan ubi jalar menjadi produk jadi misalnyabrownies dan cookies ubi jalar ungu, serta sosialisasi cara pemasaran produk agar dapat bersaing dipasaran. Kegiatannya dilaksanakan di Desa Sekarwangi dan Desa Cilangkap, Kecamatan Buahdua,Kabupaten Sumedang. Kegiatan PPMD ini dilakukan dengan cara:penyuluhan, demonstrasi dan praktikserta display produk olahan ubi jalar ungu. Selama kegiatan peserta ikut aktif berpartisipasi. Sesuaidengan indikator keberhasilan yang ditetapkan bahwa minimal 80% peserta memiliki nilai cukup dalamtes pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan ubi jalar ungu serta pernyataan peserta bahwapelatihan ini sangat berguna bagi pelatihan ini dapat dikatakan berhasil. Untuk penilaian kehadiranmenunjukkan hasil 100%, peserta datang untuk mengikuti pelatihan sampai selesai. Evaluasi terhadappengetahuan dan keterampilan pada saat praktik memperlihatkan bahwa minimal 70% peserta telahmemiliki kemampuan baik dalam persiapan, proses, dan penyajian. Sementara dari sikap atau responpeserta terhadap kegiatan pelatihan ini, 90% menyatakan sangat bermanfaat dan 10% menyatakanbermanfaat.Kata Kunci: ubi jalar, diversifikasi, brownies, cookies
Karakterisasi Maltodekstrin dari Pati Jagung (Zea mays) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam pada Berbagai Konsentrasi Marta, Herlina; Tensiska, Tensiska; Riyanti, Lia
Chimica et Natura Acta Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.249 KB) | DOI: 10.24198/cna.v5.n1.12816

Abstract

Karakteristik pati jagung alami memiliki kekurangan diantaranya tidak larut dalam air dingin, kestabilan yang rendah, terjadinya pengentalan setelah pemasakan dan retrogradasi sehingga aplikasinya menjadi terbatas dalam industri. Cara untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah dengan memodifikasi pati jagung menjadi maltodekstrin melalui hidrolisis asam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu hidrolisis yang tepat untuk menghasilkan maltodekstrin dari pati jagung (Zea mays) yang memiliki karakteristik sesuai Standar Nasional Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Variasi lama waktu hidrolisis yang digunakan adalah 20, 25, 30, dan 35 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu hidrolisis 35 menit pada suhu 80ºC dan konsentrasi HCl 1,35% menghasilkan maltodekstrin paling baik dengan nilai DE 16,12, rendemen 75,83%, dan viskositas 65 mpass. Maltodekstrin tersebut memiliki beberapa karakteristik yang sesuai Standar Nasional Indonesia diantaranya derajat asam 1,89%, kadar serat kasar 0,10%, kadar air 8,29%, serta warna putih kekuningan dengan nilai L sebesar 82,90 sedangkan kriteria yang belum sesuai standar diantaranya kelarutan dalam air dingin 86,79%, kadar abu 1,79% dan kehalusan 80 mesh sebesar 55,48%.
PENGARUH BEBERAPA METODE ISOLASI TERHADAP RENDEMEN DAN KARAKTERISTIK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) SERTA APLIKASINYA PADA LOTION Amaliyah, Putri Rizqi; Tensiska, Tensiska; Mardawati, Efri
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 21, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2020.021.03.6

Abstract

ABSTRAK Kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang banyak tumbuh di Indonesia dan memiliki banyak manfaat. Salah satu produk dari buah kelapa adalah Virgin Coconut Oil (VCO) yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku lotion. Krim lotion adalah bentuk emulsi setengah padat yang digunakan sebagai pelembab atau pemakaian pelindung pada kulit. Tujuan penelitian ini adalah : (1) menentukan metode isolasi VCO yang tepat, sehingga dihasilkan rendemen tertinggi dan karakteristik yang baik, (2) menentukan rasio antara VCO dan air yang tepat  dalam pembuatan lotion. Penelitian tahap I, yaitu menentukan metode isolasi VCO terdiri atas empat perlakuan, yaitu (1) metode asam, (2) metode enzimatis, (3) metode pengocokan dengan mixer, dan (4) metode sentrifugasi. Pengamatan pada VCO yang dihasilkan, yaitu rendemen, asam lemak bebas, dan kadar air. Penelitian tahap II, yaitu menentukan perbandingan VCO dan air, yaitu 0:83,4; 2:2,17; 2,25:1,92; 2,5:1,67; 2,75:1,42; dan 3:1,17. Pengamatan pada lotion meliputi uji homogenitas, uji stabilitas, uji pH, bobot jenis, dan uji organoleptik. Pengujian karakteristik VCO dan lotion dilakukan analisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan dan uji Games Howell. Hasil penelitian menunjukkan metode isolasi pengocokan dengan mixer menghasilkan rendemen tertinggi, kadar air dan asam lemak bebas yang memenuhi standar SNI, sehingga metode tersebut diaplikasikan dalam pembuatan lotion. Lotion yang memiliki nilai karakteristik mutu sesuai SNI dan organoleptik yang disukai adalah lotion dengan rasio penambahan VCO dan air 3:1,17 dengan nilai yang mendekati dengan lotion komersial. Kata Kunci : Virgin Coconut Oil (VCO); Sediaan Kosmetika; Lotion  ABSTRACT Coconut (Cocos nucifera) is one of the most widely grown plantation crops in Indonesia and has many benerfits. One of the products from coconut fruit is Virgin Coconut Oil (VCO) which can be used as a raw material for lotion. A lotion cream is a form of semi-solid emulsion that is used as a moisturizer or protective use on the skin. The purpose of this study are: (1) determining the right method of isolating VCO with the highest yield value and good characteristics are produced, (2) determining ratio between VCO and water that is appropriate for lotion. Phase I research, determine isolation method of VCO that consisted of four treatments, namely (1) the acidic method, (2) enzymatic method, (3) stirring with mixer method, and (4) centrifugation method. Analysis on the VCO produce are determining yield, water content, and free fatty acids. Phase II research, determine the ratio of VCO and water are 0:83,4; 2:2,17; 2,25:1,92; 2,5:1,67; 2,75:1,42; and 3:1,17. Analysis on lotions are homogeneity tests, stability tests, pH tests, specific gravity, and organoleptic tests. Testing the characteristics of VCO and lotion was analyzed by ANOVA and continued with Duncan test and Games Howell test. The results showed that the method of stirring isolation with mixer produced the highest yield, water content, and free fatty acids in accordance with SNI standards, so the method was applied in making lotions. Lotions that have quality characteristics according to SNI and organoleptics preferred are lotions with ratio of VCO and water additions 3:1,17, because that values closes to commercial lotions. Keyword : Virgin Coconut Oil; Cosmetics; Lotion
Extraction of Natural Colorant from Red Raspberry (rubus idaeus linn.) And its application in food sistem Tensiska .; Dita Natalia
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 18 No. 1 (2007): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.848 KB)

Abstract

Red raspberry fruit has not been optimally utilized even though it contains anthocyanin pigment. The pigment can be used as a natural colorant which also function as antioxidant. The aim of this study was to determine the appropriate solvent for anthocyanin extraction from red raspberry fruit and its possibility for food colorant. The research was started with preliminary research to determine appropriate acidulants (citric, acetic and tartaric acid) with levels of 0,1 ;0,25;0,5 ;0,75 and 1 %. The main research was divided into three stages, which were: (1) to determine the appropriate solvent of extraction (aquadest, ethanol and etil acetate); (2) the best extract was determined its color stability in pH of 1,2,3,4,5,6,7,8,9 and (3) to examine the pigment solubility into some food system (aqua96%dest, 25% of acetic acid, 96% of ethanol and coconut oil). The best extract also was examined its solubility in carbonated drink (pH of 3.69), pasteurized milk (pH of 6.49) and yogurt (pH of 2.6). the results showed that the extraction using aquadest with 0.75% of tartaric acid resulted in the highest total anthocyanin and showed the best color intensity. This extract was stable at pH of 2-5 and its solubility was best in aquaeous system with low pHs, thus it can be applied for aqueous product with low pHs. Key words : red raspberry fruit, anthocyanin, food colorant, aquadest, pHs
Antioxidative Activity of Andaliman Fruit Extract (Z. acanthopodium DC.) on Several Food System and its Antioxidative Stability on Temperature and pH Influence Tensiska .; C Hanny Wijaya; Nuri Andarwulan
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 14 No. 1 (2003): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.219 KB)

Abstract

The extraction of the andaliman fruit was conducted by using ethanol, and hexane. The hexane residue was reextracted by ethanol. The protection factor of the extracts is 3.823, 1.486, and 3.84 respectively. While the protection factor of BHT is 2.828. The research shows that andaliman fruit extract has the highest antioxidative activity on aqueous system. While in emulsion and oily system, andaliman extract still have a moderate activity. The antioxidative activity is relatively stabile during heating. Heating up to 175„aC in aqueous system for 2 hours is merely reduce the activity to 17%. The protection effect increase during the increasing of pH (examined at pH 3,4,5,6, and 7), except at pH 4. Key words : Andaliman, antioxidative activity, heating, and pH.
Karakterisasi Maltodekstrin dari Pati Jagung (Zea mays) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam pada Berbagai Konsentrasi Herlina Marta; Tensiska Tensiska; Lia Riyanti
Chimica et Natura Acta Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.249 KB) | DOI: 10.24198/cna.v5.n1.12816

Abstract

Karakteristik pati jagung alami memiliki kekurangan diantaranya tidak larut dalam air dingin, kestabilan yang rendah, terjadinya pengentalan setelah pemasakan dan retrogradasi sehingga aplikasinya menjadi terbatas dalam industri. Cara untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah dengan memodifikasi pati jagung menjadi maltodekstrin melalui hidrolisis asam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu hidrolisis yang tepat untuk menghasilkan maltodekstrin dari pati jagung (Zea mays) yang memiliki karakteristik sesuai Standar Nasional Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Variasi lama waktu hidrolisis yang digunakan adalah 20, 25, 30, dan 35 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu hidrolisis 35 menit pada suhu 80ºC dan konsentrasi HCl 1,35% menghasilkan maltodekstrin paling baik dengan nilai DE 16,12, rendemen 75,83%, dan viskositas 65 mpass. Maltodekstrin tersebut memiliki beberapa karakteristik yang sesuai Standar Nasional Indonesia diantaranya derajat asam 1,89%, kadar serat kasar 0,10%, kadar air 8,29%, serta warna putih kekuningan dengan nilai L sebesar 82,90 sedangkan kriteria yang belum sesuai standar diantaranya kelarutan dalam air dingin 86,79%, kadar abu 1,79% dan kehalusan 80 mesh sebesar 55,48%.
KESTABILAN WARNA KURKUMIN TERENKAPSULASI DARI KUNYIT (Curcuma domestica Val. ) DALAM MINUMAN RINGAN DAN JELLY PADA BERBAGAI KONDISI PENYIMPANAN Tensiska -; Nurhadi, B -; Isfron, A.F. -
Bionatura Vol 14, No 3 (2012): Bionatura Nopember 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.607 KB)

Abstract

Pigmen kurkumin dari kunyit bersifat tidak stabil terhadap cahaya, suhu dan perubahan pH, oleh karenaitu perlu dilakukan penyalutan dengan polimer (mikroenkapsulasi) agar memiliki umur simpan yanglebih lama. Pigmen kurkumin yang telah dimikroenkapsulasi dapat diaplikasikan pada produk panganseperti minuman ringan dan jelly. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kondisi penyimpananyang tepat terhadap pigmen kurkumin terenkapsulasi yang diaplikasikan pada produk minuman ringandan jelly dan menduga umur simpannya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental denganempat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diberikan pada minuman ringan dan jelly adalahpenyimpanan suhu ruang (250 C ± 20 C), suhu refrigerator (50 C± 20 C), terekspos cahaya, dan tanpaekspos cahaya selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua produk (minuman ringandan jelly) yang disimpan pada suhu refrigerator dan tanpa ekspos cahaya memiliki stabilitas warnayang paling baik. Berdasarkan intensitas warna kuning, umur simpan minuman ringan pada suhu ruangdan terekspos cahaya secara berturut-turut adalah 38 hari dan 15 hari sedangkan umur simpan padasuhu refrigerator dan tanpa ekspos cahaya tidak bisa diduga pada 30 hari penyimpanan karena hasil ujistatistik menunjukkan bahwa lama penyimpanan (variabel x) tidak memengaruhi penurunan intensitaswarna kurkumin (variabel y) selama penyimpanan 30 hari. Umur simpan jelly suhu refrigerator adalah46 hari, tanpa terekpos cahaya: 25 hari, suhu ruang: 17 hari dan terekspos cahaya: 15 hari.Kata kunci: Kunyit, kurkumin, stabilitas, umur simpan
STABILITAS PIGMEN ANTOSIANIN KUBIS MERAH (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra (L.) Thell) TERENKAPSULASI PADA MINUMAN RINGAN YANG DIPASTEURISASI Tensiska -; Debby M. Sumanti -; Ayu Pratamawati -
Bionatura Vol 12, No 1 (2010): Bionatura Maret 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.568 KB)

Abstract

Kubis merah mengandung pigmen antosianin yang bersifat larut dalam air dan stabil pada kondisi asam. Faktor utama yang dapat mempengaruhi kestabilan pigmen antosianin yaitu pH, suhu, cahaya dan oksigen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kestabilan pigmen antosianin terenkapsulasi dari kubis merah pada minuman ringan selama penyimpanan pada suhu ruang (25±3oC) dan suhu refrigerasi (5±5oC). Variabel yang diamati yang berhubungan dengan kestabilan yaitu intensitas warna, konsentrasi antosianin dan nilai pH. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis deskriptif yang dilanjutkan dengan analisis regresi dan korelasi. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan 2 kali ulangan, yaitu minuman ringan tanpa pasteurisasi dan disimpan pada suhu ruang (A), minuman ringan tanpa pasteurisasi dan disimpan pada suhu refrigerasi (B), minuman ringan dengan pasteurisasi dan disimpan pada suhu ruang (C) dan minuman ringan dengan pasteurisasi dan disimpan pada suhu refrigerasi (D). Pengamatan dilakukan dengan interval 5 hari selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabilitas minuman ringan dengan penambahan bubuk pigmen antosianin kubis merah pada semua perlakuan hanya sedikit mengalami penurunan konsentrasi antosianin dan intensitas warna. Laju penurunan konsentrasi antosianin dan intensitas warna paling minimal adalah pada minuman ringan yang dipasteurisasi (suhu 74oC selama 17 menit) yang disimpan pada suhu refrigerasi (5±5oC). Nilai pH (2,91–3,15) dan warna minuman ringan secara visual (merah keunguan / red purple) cenderung stabil selama penyimpanan 30 hari.Kata kunci : Kubis merah, antosianin, enkapsulasi, pasteurisasi, minuman ringan
ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF TEA, BREADFRUIT, AND PIPER BETLE LEAVES EXTRACTS AGAINST Propionibacterium acnes AND ITS APPLICATION AS ANTI-ACNE MASK Angie Lucita; Tensiska Tensiska
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v18n2.2021.105-112

Abstract

Tea, breadfruit, and piper betle leaves contain bioactive components that have a function as an antibacterial. The purpose of this study was to determine the type of leaf extract that has the highest inhibition power against Proponibacterium acnes and determine the concentration of the selected extract for mask applications that have good physical characteristics and acceptable to panelists. Extraction of tea, breadfruit, and piper betel leaves were carried out with 96% ethanol solvent using maceration method for 24 hours and concentrated with a rotary evaporator. Thick extracts contribute to antibacterial activity by disk diffusion method and total phenolic content. The selected extract was formulated into a clay mask with concentration of 0.5%, 1%, and 1.5%. The result showed that breadfruit leaf extract had the highest inhibition power against Propionibacterium acnes which was 10.844 ± 0.327 mm (strong inhibition category) so that extract can be applied to clay mask. Breadfruit leaf extract concentration of 1.5% was the chosen formulation because it meets the standards, approved by the panelists and the most effective antibacterial for acne problems.