Perkembangan telekomunikasi saat ini sangat pesat, maka dari itu diperlukan adanya peningkatan kualitas performansi jaringan 4G LTE (Long Term Evolution). Untuk mengetahui performansi jaringan 4G LTE maka dilakukan walk test untuk mengukur performansi jaringan 4G LTE di Rumah Sakit Umum Universitas Tanjungpura Pontianak dengan menggunakan aplikasi G-NetTrack Lite berdasarkan 3 parameter yaitu RSRP (Reference Signal Received Power), RSRQ (Reference Signal Received Quality) dan SINR (Signal Interference to Noise Ratio). Hasil penelitian di Gedung A telah diketahui nilai RSRP pada lantai 1 sebesar -107,31 dBm (sangat buruk), lantai 2 sebesar -105 dBm (sangat buruk) dan lantai 3 sebesar -103,13 dBm (sangat buruk). RSRQ lantai 1 sebesar 12,12 dBm (baik), lantai 2 sebesar -12 dBm (baik) dan lantai 3 sebesar -13,33 dBm (baik). Untuk nilai SINR lantai 1 sebesar 0,47 dBm (buruk), lantai 2 sebesar 0,06 dBm (buruk) dan lantai 3 sebesar -0,78 dBm (sangat buruk). Hasil penelitian di Gedung B telah diketahui nilai RSRP pada lantai 1 sebesar -103,5 dBm (sangat buruk), lantai 2 sebesar -99,67 dBm (sangat buruk) dan lantai 3 sebesar -104 dBm (sangat buruk). Untuk nilai RSRQ lantai 1 sebesar 11,75 dBm (baik), lantai 2 sebesar -13,17 dBm (baik) dan lantai 3 sebesar -15,33 dBm (buruk). Untuk nilai SINR lantai 1 sebesar 2,25 dBm (buruk), lantai 2 sebesar -0,93 dBm (sangat buruk) dan lantai 3 sebesar 0,27 dBm (buruk). Kualitas sinyal di Rumah Sakit Umum Universitas Tanjungpura Pontianak dalam kategori buruk karena dipengaruhi banyaknya penghalang antara MS (Mobile Station) atau HP (handphone) dengan BTS (Base Transceiver Station) seperti sekat-sekat antar ruangan pada Rumah Sakit Umum Universitas Tanjungpura Pontianak.