Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

STUDI PENGARUH CAMPURAN LEMAK BABI TERHADAP KAPASITANSI DAN KONSTANTA DIELEKTRIK LEMAK SAPI DENGAN METODE DIELEKTRIK Nuzula, Firdausi; S. Widodo, Chomsin; -, Sucipto
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati karakteristik kelistrikan  pada lemak sapi dan lemak babi dengan menggunakan metode dielektrik. Karakteristik kelistrikan yang diamati yaitu kapasitansi dan konstanta dielektrik. Kapasitansi diukur dengan menggunakan LCR meter GW-instek seri 816 dengan probe ganda L dan H, sedangkan konstanta dielektrik didapatkan dari nilai kapasitansinya. Pengukuran kapasitansi dilakukan pada frekuensi   800 Hz hingga 2000 Hz. Lemak babi sebagai pencemar ditambahkan pada lemak sapi dengan konsentrasi 0,5%, 1%, 5%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% . Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode dielektrik dapat digunakan untuk mengukur nilai kapasitansi dan konstanta dielektrik pada  lemak sapi dan lemak babi. Kapasitansi yang terukur pada LCR meter yaitu 0,00142 nF-0,00263 nF, sedangkan konstanta dielektriknya yaitu 4,00726-7,42131.  Nilai kapasitansi dan konstanta dielektrik lemak sapi lebih besar daripada lemak babi. Cemaran lemak babi pada lemak sapi menurunkan kapasitansi dan konstanta dielektrik lemak sapi. Kata kunci: Lemak, Kapasitansi, Konstanta Dielektrik
UNJUK KERJA PELAYANAN JARINGAN AIR BERSIH DI PERUMAHAN GRIYA SEKAR GADING RT 05 RW 03 KELURAHAN KALISEGORO, KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG -, Sucipto; -, Diharto
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water distribution system is made to fullfil the need of water in a city or community and the management of water service in Semarang City carried out by Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). The aim of this study is to evaluate the performance of water distribution ability in providing the minimum customers service covering at water flow. Based on the result of water meter record flow analysis, it was found that the reliability level is 63,64%, where the system was in failed condition for 4,63 months. The failure level varies ranging from 1,59% to 27,78% deficit. From this study, it can be concluded that the service of water distribution of PDAM in Sekar Gading Area within te period of this study was still not satisfactory.Sistem jaringan air bersih dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih suatu kota atau komunitas dan untuk Kota Semarang, pengelolaan air bersih dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja layanan jaringan air bersih yang dikelola oleh PDAM dengan cara menganalisis unjuk kerja layanan jaringan terhadap kemampuan jaringan dalam memenuhi kebutuhan minimum pelanggan dari sisi debit air. Berdasarkan hasil analisis debit dari pencatatan meter air diketahui bahwa tingkat keandalan sekitar 63,33% dengan lamanya sistem berada dalam kondisi gagal sekitar 4,16 bulan dengan tingkat kegagalan yang bervariasi antara 1,59% sampai dengan 27,78% defisit. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah pelayanan jaringan air bersih oleh PDAM di Perum Sekar Gading Semarang sesuai dengan waktu penelitian belum memenuhi harapan. 
PENGARUH KECEPATAN ALIRAN TERHADAP GERUSAN LOKAL PADA PILAR JEMBATAN DENGAN PERLINDUNGAN GROUNDSILL -, Sucipto
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 13, No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Local scouring which occurred on a bridge pillar at the bottom of rivers that are granular (sand) can cause degradation of construction that result in instability of the bridge construction itself. Along with the influence liquifaction due to vibration from construction vehicles crossing thebridge, local scour will cause damage and the collapse of the bridge. The process of scouring characterized by the migration of sediment that covers the basic pillars of the bridge and river erosion that occurred would follow the pattern of flow. Effect of flow velocity will be more dominant so that the cause of exit and entry occurs elementary particles into the scour hole, but the depth is fixed or constant. In an equilibrium state the maximum depth will be greater than the mean depth of scour. Research the influence of flow velocity on local scour at bridge pier with groundsill protection is done in clear-water-Scour. The result showed that the maximum scour depth at cylindrical pillar for running the model (M1) occurred at a speed of 0.267 m / s is equal to 42 mm while the minimum scour depth occurs at a speed of 0.157 m / s is equal to 3 mm. At the same flow rate, placement on the downstream groundsill pillar causes the depth of the flow around a cylinder pillar is higher than the model (M1) so that the depth of scour around cylindrical pillar is smaller than the model (M1) with an average reduction rate of the overall running on various velocity variation of 61.49%.Keywords: the flow velocity, local mashed, pillar bridge, groundsill Abstrak: Gerusan lokal yang terjadi pada pilar jembatan yang berada pada dasar sungai yang yang bersifat granuler (pasir) dapat menyebabkan terjadinya degradasi konstruksi yang berakibat pada ketidakstabilan konstruksi jembatan itu sendiri. Bersamaan dengan pengaruh  liquifactionakibat getaran dari kendaraan yang melintasi konstruksi jembatan, gerusan lokal akan dapat menyebabkan kerusakan dan keruntuhan jembatan. Proses terjadinya gerusan ditandai dengan berpindahnya sedimen yang menutupi pilar jembatan serta erosi dasar sungai yang terjadi akan mengikuti pola aliran. Pengaruh kecepatan aliran akan lebih dominan sehingga menjadi penyebab terjadi keluar dan masuknya partikel dasar ke dalam lubang gerusan, namun kedalaman tetap atau konstan. Dalam keadaan setimbang kedalaman maksimum akan lebih besar dari rerata kedalaman gerusan. Penelitian pengaruh kecepatan aliran terhadap  gerusan lokal pada pilar jembatan dengan perlindungan groundsill ini dilakukan pada clear-water-scour. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kedalaman gerusan maksimum pada pilar silinder untuk model running (M1) terjadi pada kecepatan 0,267 m/s yaitu sebesar 42 mm sedangkan kedalaman gerusan minimum terjadi pada kecepatan 0,157 m/s yaitu sebesar 3 mm. Pada kecepatan aliran yang sama, penempatan groundsill pada hilir pilar menyebabkan kedalaman aliran di sekitar pilar silinder lebih tinggi dari model (M1) sehingga kedalaman gerusan di sekitar pilar silinder lebih kecil dari model (M1) dengan angka reduksi rata6rata dari keseluruhan running pada berbagai variasi kecepatan sebesar 61,49 %.Kata Kunci: kecepatan aliran, gerusan lokal, pilar jembatan, groundsill.
ANALISIS KAPASITAS TAMPUNGAN SISTEM DRAINASE KALI BERINGIN UNTUK PENGENDALIAN BANJIR WILAYAH DRAINASE SEMARANG BARAT Sucipto, .; Sutarto, Agung
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Floods that happened in region of West Semarang, especially at Beringin canal drainage system are caused by the river path unable to accommodate stream volume.  Water overflowing are result floods and pond in region around Mangkang Semarang. This research have target to analyze surface dimension of Beringin canal which able to accommodate and conduct floods stream that happened. The research location is laying in Beringin canal systems broadly 32.5 km2. Research result indicates that existing drainage channel unable to accommodate debit of water. The analysis result of charge floods with use that rational method as design highflow discharge that is 158.062 m3/s. Analysis result of channel surface dimension there are some normalization regions which must because accommodation charge (existing Q) smaller than plan floods charge. So that needed by the effort normalization. Channel normalization done by enlarging channel surface dimension according to analysis result is till expected can accommodate volume floods water.Banjir yang terjadi di wilayah Semarang Barat khususnya pada sistem drainase Kali Beringin, salah satunya disebabkan oleh alur sungai tidak mampu menampung volume aliran. Luapan air mengakibatkan banjir dan genangan di wilayah Mangkang Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dimensi penampang saluran drainase Kali Beringin yang dapat menampung dan mengalirkan debit banjir yang terjadi. Lokasi penelitian terletak pada Sub Sistem Kali Beringin dengan luas DAS 32,5 km2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran drainase yang ada tidak mampu menampung debit air yang ada. Hasil analisis debit banjir menggunakan metode rasional digunakan sebagai debit banjir rencana, yaitu 158,062 m3/detik. Hasil analisis dimensi penampang saluran terdapat beberapa wilayah yang harus dinormalisasi karena debit tampungan (Q) yang ada lebih kecil dari debit banjir rencana. Sehingga diperlukan usaha normalisasi. Normalisasi saluran dilakukan dengan memperbesar dimensi penampang saluran sesuai hasil analisis, sehingga diharapkan dapat menampung volume air banjir.
Improving The Skill Of Group Guidance By Using Peer Practice Training (For The Student Of Guidance And Counseling Program, Teacher Training And Education Faculty Universitas Muria Kudus In The Academic Year 2010/2011 -, Sucipto
Jurnal Sosial Budaya Vol 7, No 1 (2014): Jurnal Sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.69 KB)

Abstract

Latar  belakang  penelitian  adalah  keterampilan  mahasiswa  dalam  bimbingan  kelompok  masih  rendah.  Hal  ini disebabkan metode perkuliahan masih diselenggarakan secara teoritis, dan seandainya praktik, maka mahasiswa belum  diberi  kesempatan  menjadi  pemimpin  kelompok.  Figur  dosen  masih  melekat  kuat  untuk  menjadi pemimpin  kelompok.  Rumusan  masalah  adalah  bagaimana  menerapkan  pelatihan  praktik  sebaya  untuk meningkatkan keterampilan melaksanakan layanan bimbingan kelompok bagi mahasiswa Prodi BK Universitas Muria  Kudus?   Tujuan  penelitian  adalah  membantu  mahasiswa  meningkatkan  ketrampilan  melaksanakan layanan  bimbingan  kelompok  dengan  pelatihan  praktek  sebaya.  Hipotesis  penelitian  adalah  “Keterampilan bimbingan  kelompok  mahasiswa  prodi  bimbingan  dan  konseling  FKIP  Universitas  Mahasiswa  Muria  Kudus Tahun Akademik 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pelatihan teman sebaya”. Hasil  penelitian  menunjukkan  terdapat  peningkatan  kemampuan  dosen  dalam  memberikan  pelatihan  sebaya bimbingan kelompok dari taraf baik  (73%) pada siklus I menjadi sangat baik (86%) pada siklus II. Sementara keterampilan  bimbingan  kelompok  mahasiswa  pada  kategori  kurang  (46%)  pada  siklusI  menjadi  baik  (74%) pada  siklus  II,  artinya  mahasiswa  menguasai  dalam  melaksanakan  tahapan  dan  aspek-aspek  secara  utuh  dan runtut dalam memimpin  bimbingan kelompok serta mampu menjadi fasilitator secara mantap.
ANALISIS GERUSAN LOKAL DI SEKITAR SEMI-CIRCULAR-END ABUTMENT DENGAN PERLINDUNGAN GROUNDSILL PADA FROUD NUMBER (Fr) 0,2 -, Sucipto
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 12, No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Local scouring may occur due to changes in flow patterns to reach equilibrium due to the influence of river morphology (can be bend or narrowing the river channel) or blocked by a hydraulic structur. In studying the process of development and as an ingredient pertimbanngan scour in the planning and bridge construction and maintenance, then conducted research on local scour around bridge abutmen which aims to study the milling process, the influence of basic material, protection groundsill, froud number and other flow parameters on the pattern of scour and scour depth and the evaluation of research data to empirical equations. The study of local scour patterns around abutmen is done in clear-water-Scour. The depth of scour observed at specified intervals for a maximum of 180 minutes for each experiment, use equipment that is equipped Recirculating flume sediment bed and movable rigid bed and abutmen of wood. The result showed that the basic material and flow parameters for sub-critical flow conditions with fr = 0.2 affected the depth of scour and scour patterns that occur. Placement groundsill as controlling scour very influential in reducing the scour that occurred. Reduction of the depth of scour that occurs in sand base material a maximum diameter of 2 mm at a distance X1 (B) = 31.25%, and X2 (2B) = 58.33%. On the basis of material maximum diameter of 1 mm sand depth of scour reduction occurs only pad distance X2 (2B) = 48.78%. Distance groundsill good placement in reducing the depth of scour is a 2B-4B. Keywords: local mashed, abutment, groundsill, froud number   Abstrak: Gerusan lokal dapat terjadi karena perubahan pola aliran untuk mencapai kesetimbangan akibat pengaruh morfologi sungai (dapat berupa tikungan atau bagian penyempitan alur sungai) atau terhalang oleh suatu konstruksi bangunan air.  Dalam mempelajari proses perkembangan gerusan dan sebagai bahan pertimbanngan dalam perencanaan dan pembangunan jembatan serta pemeliharaan, maka dilakukan penelitian gerusan lokal di sekitar abutmen jembatan yang bertujuan untuk mempelajari proses penggerusan, pengaruh material dasar, perlindungan  groundsill,  froud number dan parameter aliran lainnya terhadap pola gerusan dan kedalaman gerusan serta evaluasi data hasil penelitian terhadap persamaan empiris. Penelitian pola gerusan lokal di sekitar abutmen ini dilakukan pada  clear-water-scour. Kedalaman gerusan diamati pada selang waktu tertentu selama maksimal 180 menit untuk setiap percobaan, digunakan peralatan Recirculating sediment flume yang dilengkapi  rigid bed dan  movable bed serta abutmen dari bahan kayu. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa material dasar serta parameter aliran untuk kondisi aliran sub kritik dengan fr= 0,2 berpengaruh terhadap kedalaman gerusan serta pola gerusan yang terjadi. Penempatan groundsill sebagai pengendali gerusan sangat berpengaruh dalam mereduksi gerusan yang terjadi. Reduksi kedalaman gerusan yang terjadi pada material dasar pasir berdiameter maksimum 2 mm pada jarak X1(B)= 31,25%, dan X2 (2B)= 58,33%. Pada material dasar pasir berdiameter maksimum 1 mm reduksi kedalaman gerusan hanya terjadi pad jarak X2 (2B)= 48,78%. Jarak penempatan groundsill yang baik dalam mereduksi kedalaman gerusan adalah 2B-4B. Kata Kunci: gerusan lokal, abutment, groundsill, froud number
Analysis of Halal and Safety Assurance Cost in Mie Jogja Pak Karso Restaurant Triagus, Danang; -, Sucipto; Khairunnisa, Syifa
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.235 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik kritis dan menghitungan biaya kehalalan dan keamanan mie siap saji di restoran Mie Jogja Pak Karso. Analisis ini mengacu pada titik kritis kehalalan dan keamanan serta perhitungan dimodifikasi dari biaya kualitas. Hasil penelitian menunjukkan titik kritis kehalalan terdapat pada bahan baku ayam dan sapi, sedang titik kritis keamanan terdapat pada tahap pencucian dan penanganan bahan. Rerata total biaya kehalalan dan keamanan per bulan Rp. 6.122.279,88 dengan rincian biaya berdasarkan metode PAF yaitu prevention cost sebesar Rp. 5.699.885,56 (93.10%), appraisal cost sebesar Rp. 253.612,27 (4.14%), internal failure cost Rp. 159.282,06 (2.60%), external failure cost Rp. 9,500.00 (0.16%).  Dengan metode process cost diperoleh cost of conformance Rp. 5.953.497,82 (97.24%), dan cost of non – conformance Rp. 168.782,06 (2.76%). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa manajemen restoran Mie Jogja Pak Karso dapat mempertahankan proses yang dijalankan sehingga menghasilkan biaya kegagalan rendah dan berupaya mengurangi biaya pencegahan yang masih tinggi. 
ANALISIS KAPASITAS TAMPUNGAN SISTEM DRAINASE KALI BERINGIN UNTUK PENGENDALIAN BANJIR WILAYAH DRAINASE SEMARANG BARAT Sucipto, .; Sutarto, Agung
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v9i1.6919

Abstract

Floods that happened in region of West Semarang, especially at Beringin canal drainage system are caused by the river path unable to accommodate stream volume.  Water overflowing are result floods and pond in region around Mangkang Semarang. This research have target to analyze surface dimension of Beringin canal which able to accommodate and conduct floods stream that happened. The research location is laying in Beringin canal systems broadly 32.5 km2. Research result indicates that existing drainage channel unable to accommodate debit of water. The analysis result of charge floods with use that rational method as design highflow discharge that is 158.062 m3/s. Analysis result of channel surface dimension there are some normalization regions which must because accommodation charge (existing Q) smaller than plan floods charge. So that needed by the effort normalization. Channel normalization done by enlarging channel surface dimension according to analysis result is till expected can accommodate volume floods water.Banjir yang terjadi di wilayah Semarang Barat khususnya pada sistem drainase Kali Beringin, salah satunya disebabkan oleh alur sungai tidak mampu menampung volume aliran. Luapan air mengakibatkan banjir dan genangan di wilayah Mangkang Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dimensi penampang saluran drainase Kali Beringin yang dapat menampung dan mengalirkan debit banjir yang terjadi. Lokasi penelitian terletak pada Sub Sistem Kali Beringin dengan luas DAS 32,5 km2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran drainase yang ada tidak mampu menampung debit air yang ada. Hasil analisis debit banjir menggunakan metode rasional digunakan sebagai debit banjir rencana, yaitu 158,062 m3/detik. Hasil analisis dimensi penampang saluran terdapat beberapa wilayah yang harus dinormalisasi karena debit tampungan (Q) yang ada lebih kecil dari debit banjir rencana. Sehingga diperlukan usaha normalisasi. Normalisasi saluran dilakukan dengan memperbesar dimensi penampang saluran sesuai hasil analisis, sehingga diharapkan dapat menampung volume air banjir.
UNJUK KERJA PELAYANAN JARINGAN AIR BERSIH DI PERUMAHAN GRIYA SEKAR GADING RT 05 RW 03 KELURAHAN KALISEGORO, KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG -, Sucipto; -, Diharto
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v15i1.7114

Abstract

Water distribution system is made to fullfil the need of water in a city or community and the management of water service in Semarang City carried out by Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). The aim of this study is to evaluate the performance of water distribution ability in providing the minimum customers service covering at water flow. Based on the result of water meter record flow analysis, it was found that the reliability level is 63,64%, where the system was in failed condition for 4,63 months. The failure level varies ranging from 1,59% to 27,78% deficit. From this study, it can be concluded that the service of water distribution of PDAM in Sekar Gading Area within te period of this study was still not satisfactory.Sistem jaringan air bersih dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih suatu kota atau komunitas dan untuk Kota Semarang, pengelolaan air bersih dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja layanan jaringan air bersih yang dikelola oleh PDAM dengan cara menganalisis unjuk kerja layanan jaringan terhadap kemampuan jaringan dalam memenuhi kebutuhan minimum pelanggan dari sisi debit air. Berdasarkan hasil analisis debit dari pencatatan meter air diketahui bahwa tingkat keandalan sekitar 63,33% dengan lamanya sistem berada dalam kondisi gagal sekitar 4,16 bulan dengan tingkat kegagalan yang bervariasi antara 1,59% sampai dengan 27,78% defisit. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah pelayanan jaringan air bersih oleh PDAM di Perum Sekar Gading Semarang sesuai dengan waktu penelitian belum memenuhi harapan. 
UNJUK KERJA PELAYANAN JARINGAN AIR BERSIH DI PERUMAHAN GRIYA SEKAR GADING RT 05 RW 03 KELURAHAN KALISEGORO, KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG -, Sucipto; -, Diharto
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v15i1.7114

Abstract

Water distribution system is made to fullfil the need of water in a city or community and the management of water service in Semarang City carried out by Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). The aim of this study is to evaluate the performance of water distribution ability in providing the minimum customers service covering at water flow. Based on the result of water meter record flow analysis, it was found that the reliability level is 63,64%, where the system was in failed condition for 4,63 months. The failure level varies ranging from 1,59% to 27,78% deficit. From this study, it can be concluded that the service of water distribution of PDAM in Sekar Gading Area within te period of this study was still not satisfactory.Sistem jaringan air bersih dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih suatu kota atau komunitas dan untuk Kota Semarang, pengelolaan air bersih dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja layanan jaringan air bersih yang dikelola oleh PDAM dengan cara menganalisis unjuk kerja layanan jaringan terhadap kemampuan jaringan dalam memenuhi kebutuhan minimum pelanggan dari sisi debit air. Berdasarkan hasil analisis debit dari pencatatan meter air diketahui bahwa tingkat keandalan sekitar 63,33% dengan lamanya sistem berada dalam kondisi gagal sekitar 4,16 bulan dengan tingkat kegagalan yang bervariasi antara 1,59% sampai dengan 27,78% defisit. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah pelayanan jaringan air bersih oleh PDAM di Perum Sekar Gading Semarang sesuai dengan waktu penelitian belum memenuhi harapan.