Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBELAJARAN DENGAN LEMBAR KERJA SISWA DAN MEDIA MODEL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMBUAT GAMBAR POTONGAN -, Sudiyono; Khumaedi, M.; -, Hadromi
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian lni bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada kompetensi membuat gambar potongan menggunakan pembelajaran ceramah yang dllengkapi LKS dan media model. Metode yang digunakan adalah eksperlmen dengan Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian adalah maha­siswa Pendldikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang angkatan 2010 peserta mate kuliah Gambar Mesin yang terdiri dari 4 kelas. Sampel diambil dengan metode random sampling untuk menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperlmen. Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol menlngkat dari 57,41 menjadi 64,81 atau meningkat 12,89%. Kelompok eksperlmen mengalami kenaikan nilai rata-rata dari 58,15 menjadi 77,78, atau 33,76%. Kata Kunci: LKS, media model, hasil belajar, gambar potongan.   This research was aimed to identify learning result increase in the competence of making section using lecture learning completed by LKS and modeling media The method was experiment by using Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. The population of the research was the students of Mechanical Engineering Education study program, Semarang State University year 2010 joining Machine Drawing subject divided into 4 classes. The sample was taken at random using random sampling to be control and experiment group. The average learning result of the control group Increased from 57,41 to be 64,81 or increased 12,89%. Meanwhile, the one of the experiment group increased from 58,15 to be 77,78 or increased 33,76%. Keywords: LKS, media model, learning result section drawing
PEMBELAJARAN DENGAN LEMBAR KERJA SISWA DAN MEDIA MODEL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMBUAT GAMBAR POTONGAN -, Sudiyono; Khumaedi, M.; -, Hadromi
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian lni bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada kompetensi membuat gambar potongan menggunakan pembelajaran ceramah yang dllengkapi LKS dan media model. Metode yang digunakan adalah eksperlmen dengan Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian adalah maha­siswa Pendldikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang angkatan 2010 peserta mate kuliah Gambar Mesin yang terdiri dari 4 kelas. Sampel diambil dengan metode random sampling untuk menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperlmen. Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol menlngkat dari 57,41 menjadi 64,81 atau meningkat 12,89%. Kelompok eksperlmen mengalami kenaikan nilai rata-rata dari 58,15 menjadi 77,78, atau 33,76%. Kata Kunci: LKS, media model, hasil belajar, gambar potongan.   This research was aimed to identify learning result increase in the competence of making section using lecture learning completed by LKS and modeling media The method was experiment by using Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. The population of the research was the students of Mechanical Engineering Education study program, Semarang State University year 2010 joining Machine Drawing subject divided into 4 classes. The sample was taken at random using random sampling to be control and experiment group. The average learning result of the control group Increased from 57,41 to be 64,81 or increased 12,89%. Meanwhile, the one of the experiment group increased from 58,15 to be 77,78 or increased 33,76%. Keywords: LKS, media model, learning result section drawing
PENGGUNAAN Na2HCO3 UNTUK MENGURANGI KANDUNGAN ASAM SIANIDA (HCN) KORO BENGUK PADA PEMBUATAN KORO BENGUK GORENG -, Sudiyono
Agrika Vol 4, No 1: Mei 2010
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.36 KB) | DOI: 10.31328/ja.v4i1.148

Abstract

Penggunan Na2HCO3 (soda kue) diharapkan dapat mengurangi kandungan Asam Sianida (HCN) pada Koro Benguk. Koro Benguk hitam yang  digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Desa Uailili, Kecamatan Baucau Kota, Kabupaten Baucau, Region 1 Timor Leste. Penelitian dilakukan secara faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK).  Faktor I adalah lama perendaman yang terdiri dari 3 level, yaitu 12 jam, 18 jam dan 24 jam, sedangkan faktor II adalah konsentrasi Na2HCO3 (soda kue) yang terdiri dari tiga level, yaitu 0,5 % 1,0 % dan 1.5 %. Hasil pengamatan pada koro benguk goreng terhadap kadar air 0.321– 0.078%, kadar protein 11,824 – 6,073% dan kadar HCN berkisar 18,360 – 14,710 ppm atau mg/kg. Tidak terdapat interaksi antara kedua factor.  Konsentrasi Na2HCO3 memberikan pengaruh nyata pada kadar protein.   Kata kunci : soda kue, asam sianida, koro benguk
Evaluasi sarana dan prasarana bengkel praktik SMK teknik pemesinan di Kota Semarang berdasarkan kebutuhan kurikulum Sudiyono Sudiyono; Moch. Alip
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol 6, No 1 (2016): Februari
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.745 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v6i1.8117

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kondisi sarana dan prasarana bengkel praktik SMK teknik pemesinan di Kota Semarang berdasarkan persepsi guru pengampu dan tool men, (2) tingkat kesesuaiannya terhadap standar minimal Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008, dan (3) tingkat kecukupannya terhadap kebutuhan kurikulum. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan model evaluasi diskrepansi. Pendekatan yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan analisis persentase. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumen, wawancara, dan observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kondisi sarana dan prasarana bengkel praktik SMK Teknik Pemesinan di Kota Semarang menurut persepsi guru pengampu dan tool men pada SMK negeri ataupun swasta sudah dinyatakan layak, (2) Prasarana pada SMK negeri sesuai dengan standar minimal, sedangkan pada SMK swasta cukup sesuai, (3) Sarana pada SMK negeri sangat sesuai dengan standar minimal, sedangkan pada SMK swasta sesuai standar, (4) Prasarana pada SMK negeri cukup memenuhi kebutuhan kurikulum, sedangkan pada SMK swasta kurang memenuhi, (5) Sarana pada SMK negeri cukup memenuhi kebutuhan kurikulum, sedangkan pada SMK swasta kurang memenuhi. AN EVALUATION OF FACILITIES AND INFRASTRUCTURES OF MECHANICAL ENGINEERING VOCATIONAL SCHOOL WORKSHOP IN SEMARANG CITY BASED ON THE NEEDS OF THE CURRICULUMAbstractThis study aimed to determine: the condition of facilities and infrastructure of workshops at Mecha-nical Engineering Vocational School in Semarang City based on the perception of teachers and tool men, its relevance to the minimum standards of Education Ministry Decree No. 40 of 2008, and its leve of adequacy. This study was an evaluation study using discrepancy evaluation model. The approach used was quantitative descriptive with analysis of the percentage. The population was vocational schools in Semarang which had a Mechanical Engineering study program. The objects of study were workshop facilities in mechanical engineering, while the respondents were the teachers and the tool men of the workshop. Data were collected through analysis of documents, interviews, and observations. Data were analyzed using descriptive statistics. The results showed that: (1) The condition of the facilities at mechanical engineering vocational school workshop in Semarang according to the perceptions of teachers and tool men was adequate in public and private schools, (2) infrastructure at public schools was highly relevant to the minimum standards, while in private schools was relevant, (3) Facilities in public schools were very appropriate to the minimum standards, while in the private school they were appropriate to the standards, (4) infrastructure in public schools was sufficient to meet the needs of the curriculum, while those in the private school was not sufficient, and (5) Facilities in public schools were sufficient to meet the needs of the curriculum, while in the private schools they were insufficient.