Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI U-TURN (PUTARAN BALIK) PADA RUAS JALAN TANJUNGPURA PONTIANAK -, Yogi; Kadarini, Siti Nurlaily
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.44795

Abstract

Adanya U-turn mengakibatkan Arus jalan menjadi tidak stabil terutama pada jam-jam sibuk. Pada Jalan Tanjungpura terdapat beberapa U-Turn telah di tutup. Hal ini menandakan adanya konflik lalu lintas yang diakibatkan oleh fasilitas putar balik tersebut sehingga harus di tutup. Hal ini yang menjadi dasar dilakukannya analisis U-Turn pada Jalan Tanjungpura dengan tujuan mengetahui pengaruh U-Turn terhadap terhadap tingkat pelayanan lalu lintas. Metode penelitian yang digunakan berupa pengumpulan data primer dan skunder kemudian dilakukan analisis untuk mencari nilai Level of Service menggunakan aplikasi vissim. Data primer diperoleh dengan survei langsung di lapangan sehingga di dapat data volume, kecepatan, dan geometrik jalan. Analisis dilakukan pada setiap titik U-turn dengan parameter yang ditinjau berupa tingkat pelayanan (Level of Service) berdasarkan panjang antrian dan tundaan. Berdasarkan analisis pada kondisi eksisting, diketahui bahwa terdapat tingkat pelayanan yang kurang baik seperti pada putaran balik U-Turn 1 dengan LOS E. Namun juga terdapat titik U-Turn yang tingkat pelayanan jalannya sudah cukup baik seperti U-Turn 5. Karena terdapat beberapa nilai Level of Service yang kurang baik, maka diberikan rekomendasi skenario untuk meningkatkan pelayanan jalan tersebut. Rekomendasi terbaik yang diberikan adalah manajemen lalu lintas berupa pengalihan arus dengan pertimbangan berdasarkan kondisi pada lapangan.Kata Kunci: Level Of Service, Tundaan, U-Turn
PERAN PRAMUWISMA ANAK WANITA DAN SIKAP ORANGTUA TERHADAP PROGRAM WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN (Kasus Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut) Yogi -; Sudrajati Ratnaningtyas
Sosiohumaniora Vol 9, No 1 (2007): SOSIOHUMANIORA, MARET 2007
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v9i1.5373

Abstract

Kebijakan pertama peningkatan peranan wanita dikembangkan dalam tujuh program, dan program pertama adalah wajib belajar sembilan tahun. Sejak dicanangkannya program tersebut hingga kini hasilnya belum memuaskan yang disebabkan oleh adanya berbagai kendala, baik yang bersifat ekonomi, sosio kultural maupun struktural. Salah satu kasusnya adalah masih banyaknya orangtua di pedesaan yang mempekerjakan anak usia sekolah menjadi pembantu rumah tangga (pramuwisma) di perkotaan. Terdapat hubungan terbalik yang cukup erat antara peran pramuwisma anak wanita dalam ekonomi keluarga dengan sikap orangtua terhadap program wajib belajar sembilan tahun. Hal tersebut ditunjukkan dengan koefisien korelasinya ( s r ) sebesar ─ 0, 651, yang berarti semakin tinggi peran pramuwisma anak wanita dalam ekonomi keluarga maka semakin rendah sikap orang tua terhadap program wajib belajar sembilan tahun. Kata kunci : peranan wanita, pramuwisma anak wanita, wajib belajar sembilan tahun