Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Pendidikan Perempuan Dan Penghasilan Orang Tua Dengan Pernikahan Dini Pada Perempuan Di Desa Kuta Bogor Rosalia Rahayu
Syntax Idea Vol 2 No 5 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v2i5.261

Abstract

Pernikahan dini masih menjadi tantangan yang harus ditanggulangi terutama di negara – negara Asia Selatan dan Afrika. Secara global diketahui bahwa 650 juta perempuan yang hidup saat ini menikah pada masa remaja. (UNICEF, 2018). Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia muda tinggi di dunia (ranking 37). Jumlah kasus pernikahan di Indonesia mencapai 50 juta penduduk. Desa Kuta merupakan desa dengan angka pernikahan remaja yang cukup besar pada tahun 2015 (70,8 %). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan perempuan dan penghasilan orang tua dengan pernikahan dini pada perempuan di Desa Kuta Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 119 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pendidikan perempuan dan penghasilan orang tua dengan kejadian pernikahan dini. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan antara pendidikan perempuan dan penghasilan orang tua dengan pernikahan dini. Oleh karena itu, perlu kerjasama lintas program dan lintas sektoral guna meminimalisir angka kejadian pernikahan dini dan memberdayakan remaja agar produktif serta mempunyai hak atas masa depan mereka Kata kunci: Pendidikan, Penghasilan Orang Tua, Perempuan, dan Pernikahan dini
Students' Perception on Collaboration through the Online Implementation of Interprofessional Education (IPE) in Handling Covid-19 Citra Setyo Dwi Andhini; Ika Nur Fajriyani; Yani Kamasturyani; Dewi Erna Marisa; Rosalia Rahayu; Ani Nurhaeni; Sri Nur Cahyati
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.2677

Abstract

Interprofessional education is Interprofessional education (IPE) entails learning with, from, and about each other to enable effective collaboration and improve health outcomes. Negative perception, professional egoism, bad knowledge about it will hamper collaboration. Reducing negative perception and creating readiness is a prime target for IPE training. COVID-19 restrictions necessitated wholesale scale conversion of curricula to online learning environments globally. The research is aimed at getting students' perceptions of collaboration through interprofessional education online. This was a descriptive study. The study took place at Mahardika Health College. The respondents consisted of 155 students in nursing, public health, midwifery, and medical record students. Students were grouped into interprofessional teams for two days and participated in IPE training consisting of lectures and small group discussions. The training is done online using the zoom meeting app. At the beginning of the first session, they completed a pre-test survey with demographic items and measures of their perception of interprofessional education to work as a team. They completed a post-test with the same measures after the end of the session. 155 students completed both the pre-test and post-test survey. The student's perception before taking ipe training is 88.38 % good to be 100% good. This study demonstrated that a short series of IPE training experiences resulted in improved perceptions of interprofessional practice.
Hubungan Pendidikan Perempuan Dan Penghasilan Orang Tua Dengan Pernikahan Dini Pada Perempuan Di Desa Kuta Bogor Rosalia Rahayu
Syntax Idea Vol 2 No 5 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v2i5.261

Abstract

Pernikahan dini masih menjadi tantangan yang harus ditanggulangi terutama di negara – negara Asia Selatan dan Afrika. Secara global diketahui bahwa 650 juta perempuan yang hidup saat ini menikah pada masa remaja. (UNICEF, 2018). Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia muda tinggi di dunia (ranking 37). Jumlah kasus pernikahan di Indonesia mencapai 50 juta penduduk. Desa Kuta merupakan desa dengan angka pernikahan remaja yang cukup besar pada tahun 2015 (70,8 %). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan perempuan dan penghasilan orang tua dengan pernikahan dini pada perempuan di Desa Kuta Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 119 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pendidikan perempuan dan penghasilan orang tua dengan kejadian pernikahan dini. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan antara pendidikan perempuan dan penghasilan orang tua dengan pernikahan dini. Oleh karena itu, perlu kerjasama lintas program dan lintas sektoral guna meminimalisir angka kejadian pernikahan dini dan memberdayakan remaja agar produktif serta mempunyai hak atas masa depan mereka Kata kunci: Pendidikan, Penghasilan Orang Tua, Perempuan, dan Pernikahan dini
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN FAKTOR LAIN DENGAN ANEMIA PADA SISWI SMP Rosalia Rahayu; Yanti Susan
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.479 KB)

Abstract

Salah satu kelompok yang rawan terhadap anemia adalah remaja, khususnya remaja putri. Secara global data menunjukkan bahwa wanita yang mengalami anemia pada usia 15-49 tahun (produktif) mencapai 38%. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 siswi dari 33 kelas di SMPN 7 Kota Cirebon. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan siswi tentang anemia di SMPN 7 Kota Cirebon tahun 2020 berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak 58 (69%). Anemia gizi pada remaja adalah kurangnya asupan zat besi, disebut Anemia Gizi Besi (AGB). Untuk itu diharapkan remaja dapat mengetahui tentang gejala anemia yang terjadi saat masa remaja, sehingga anemia dapat dicegah.