Patadjai, Andi B.
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Gracillaria arcuata terhadap Pertumbuhan dan Konsumsi Pakan Juvenil Abalon (Haliotis asinina) yang Dipelihara pada Sistem Raceway Agung, Perni; Rahman, Abdul; Patadjai, Andi B.
Jurnal Media Akuatika Vol 3, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.657 KB) | DOI: 10.33772/jma.v3i1.4384

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengamati dan mengetahui pengaruh frekuensi pemberian pakan G. arcuata terhadap pertumbuhan juvenil abalon (H. asinina) yang dipelihara di sistem raceway. Penelitian ini dilaksanakan  selama 2 bulan yakni pada bulan September-Oktober 2016, bertempat di Hatchery Abalon Kerjasama Lembaga Pengkajian dan Penerapan Teknologi Sumber Daya Perikanan Dan Kelautan Dan PT. Sumber Laut Nusantara Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia  Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penelitian yang diterapkan dalam studi ini yaitu Rancangan Acak  Kelompok (RAK), ada 3 taraf perlakuan, perlakuan A= (pemberian pakan 2 hari sekali), B= (pemberian pakan 3 hari sekali), C= (pemberian pakan 4 hari sekali) dengan 3 kelompok, kelompok 1=(ukuran 31-34 cm),kelompok 2= (ukuran 34-38 cm), kelompok 3=(ukuran 38-42 cm). Pertumbuhan mutlak, konsumsi pakan, sintasan dan kualitas air diamati selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan abalon Haliotis asinina yang diberi pakan makroalga memberikan respon yang tidak berbeda nyata antara perlakuan pada sistem raceway. Sintasan memiliki persentase kelangsungan hidup yang sama yaitu 80.00%. Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian yaitu suhu 30-32 oC, salinitas 35-37 ppt, pH 7-8, ammonia 0,039 mg/l.Kata kunci: Juvenil Abalon (Haliotis asinina), Frekuensi, Makroalga Pertumbuhan, Raceway
Kualitas Pakan Formulasi dengan Binder Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Juvenil Abalon (Haliotis asinina)yang Dipelihara pada Sistem IMTA (Integrated Multi Tropic Aquaculture) Primaningsih, Devy; Patadjai, Andi B.; Ishak, Ermayanti; Effendy, Irwan J.
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.4 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i4.5005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan sintasan jevenil abalon (H. asinina) dengan pemberian pakan formulasi berbeda yang dipelihara pada sistem IMTA (Integrated Multi Tropic Aquaculture). Penelitian ini dilakukan di PT. Sumber Laut Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara selama 60 hari. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan pakan formulasi dengan binder berbeda dan 3 kelompok berdasarkan ukuran panjang cangkang. Ekstrak agar dan ekstrak karagenan digunakan sebagai perlakuan A dan B, sedangkan tepung sagu dan tepung terigudigunakan sebagai perlakuan C dan D. juvenil abalon yang digunakan berdasarkan ukuran panjang cangkan yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok ukuran , kelompok 1 (2,5-3,0 cm), kelompok 2 (3,1-3,5 cm), dan kelompok 3 (3,6-4,0). Laju pertumbuhan, konsumsi pakan, Feed Conversion Ratio (FCR), sintasan diamati selama penelitian dengan kualitas air yang dipertahankan pada kisaran suhu 28-300C, pH 7-8, salinitas 36-37 ppt, DO 2.9-7,mg/l, amoniak 0.60 mg/l, dan nitrat 0.021 mg/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan mutlak berdasarkan panjang cangkang tertinggi diperoleh pada pelakuan A dengan nilai 2.85 cm sedangkan pertumbuhan mutlak berdasarkan bobot tubuh tertinggi diperoleh pada perlakuan C dengan nilai 1.42 g/individu. Akan tetapi, hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata pada laju pertumbuhan, konsumsi pakan, FCR, dan sintasan setiap perlakuan. Kata kunci: Binder, Haliotis asinina, juvenil abalon, pakan formulasi, pertumbuhan.
Konsumsi Pakan Dan Kematangan Gonad Abalon (Haliotis asinina) Pada Sistem IMTA (Integrated Multi-Trophic Aquaculture) Menggunakan Sumber Pakan yang Berbeda Masita, .; Effendy, Irwan J.; Patadjai, Andi B.
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.504 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i1.4273

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan selama 70 hari pada bulan Juli sampai September 2015 di hatchery Abalon, PT. Sumber Laut Nusantara. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsumsi pakan dan tingkat kematangan gonad (TKG) abalon (H. asinina) menggunakan sumber pakan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan dua jenis makro alga setiap spesies diambil dari  sumber yang berbeda. Empat pakan perlakuan diberikan kepada abalon yakni pakan Ulfa fasciata dari alam (UFA), U. fasciata hasil budidaya sistem IMTA (UF IMTA), Gracillaria arcuata dari alam (GAA) dan G. arcuata hasil budidaya sistem IMTA (GA IMTA), menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase TKG III tertinggi abalon Jantan dan Betina terdapat pada perlakuan D (G. arcuata hasil budidaya IMTA) dengan nilai masing-masing yaitu 86,67%, 93,33%. Konsumsi pakan harian tertinggi terdapat pada G. arcuata hasil budidaya sistem IMTA (23,5 g/hari).  Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa perlakuan berbeda nyata terhadap konsumsi pakan dan tingkat kematangan gonad abalon  (P < 0,05). Kata Kunci: Induk Abalon (H. asinina), Konsumsi Pakan, Tingkat  Kematangan Gonad, Sistem IMTA.
Analisa Kualitas Fisik dan Kimia Pakan Formulasi Abalon (Haliotis asinina) yangMenggunakan Rumput Laut Berbeda sebagai Campuran Binder Fajriah, Karimatul; Patadjai, Andi B.; Effendy, Irwan J.
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.296 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i4.4353

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atraktabilitas, stabilitas dan kandungan nutrisi pakan formulasi abalon (H.asinina) yang menggunakan jenis rumput laut berbeda sebagai bahan perekat. Penelitian ini dilakukan di PT. Sumber Laut Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan uji atraktabilitas adalah metode deskriptif sedangkan untuk uji stabilitas dan kandungan nutrisi disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan pakan formulasi dengan binder berbeda.  Tepung terigu dan tepung E.cottoniidigunakan sebagai perlakuan A dan B, sedangkan tepung G.verrucosa dan tepung U.fasciata digunakan sebagai perlakuan C dan D.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan dengan campuran tepung E.cottonii sebagai binder memiliki atraktabilitas yang paling tinggi.  Untuk nilai stabilitas yang paling tinggi ditunjukkan oleh pakan formulasi yang menggunakan terigu sebagai binder kemudian secara berurutan diikuti oleh tepung E.cottonii, tepung G.verrucosa, dan tepung U.fasciata sebagai campuran binder.  Hasil analisa sidik ragam (ANOVA) untuk kandungan nutrisi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan air antar perlakuan tidak berbeda signifikan.Kata Kunci:Binder, Haliotis asinina, Pakan Formulasi, Uji Fisik dan Kimia
Konsumsi Pakan dan Kematangan Gonad Abalon Jantan (Haliotis asinina) Menggunakan Makroalga Jenis Euchema spinosum (Kering, Hasil Budidaya IMTA, dan dari Alam) Samsidar, .; Effendy, Irwan J.; Patadjai, Andi B.
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.432 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i1.4325

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi pakan dan kematangan gonad abalon jantan Haliotis asinina menggunakan pakan yang berasal dari lingkungan yang berbeda.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember – Maret 2016 di PT. Sumber Laut Nusantara Desa Tapulaga Kecamatan Soropia.Penelitian ini berlangsung selama 75 hari, dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hewan uji berjumlah 45 ekor dengan rata-rata panjang cangkang 60-69 mm dengan 3 perlakuan pakan E. spinosum hasil budidaya IMTA, E.  spinosum dari alam dan E. spinosum kering. Pemberian 3 jenis pakan dilakukan secara ad libitum. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa tingkat konsumsi pakan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan tingkat konsumsi pakan tertinggi terjadi pada pemberian pakan E. spinosum hasil budidaya IMTA sebanyak 4,6g/hari, diikuti E. spinosum dari alam 3,6 g/hari dan E.  spinosum kering 1,9 g/hari. Hasil Uji BNT menunjukkan bahwa pemberian pakan E. spinosum hasil budidaya IMTA dan E. spinosum dari alam berbeda nyata dengan E.spinosum kering. Hasil pengamatan gonad menunjukkan bahwa persentase kematangan gonad tertinggi pada perlakuan E.spinosum hasil budidaya IMTA sebesar (73,33%) diikuti perlakuan E. spinosum dari alam sebesar (66,67%) pada perlakuan  E.  spinosum kering (66,67%) yang hanya dapat mencapai TKG II. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa tingkat kematangan gonad tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,05). Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian yaitu suhu berkisar 26-29 oC, salinitas 30-32 ppt dan pH 8-8,5.Kata kunci : Abalon Jantan (H. asinina), E. spinosum, Tingkat Konsumsi Pakan, Kematangan Gonad, IMTA (Sistem Budidaya Terpadu).
Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Formulasi terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Juvenil Abalon Haliotis asinina yang dipelihara Pada Sistem IMTA (Integrated Multi-Tropic Aquaculture) Syahrin, Evy S.; Patadjai, Andi B.; Sarita, Abdul H.; Effendy, Irwan J.
Jurnal Media Akuatika Vol 3, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.022 KB) | DOI: 10.33772/jma.v3i3.5015

Abstract

Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan sintasan juvenil abalon H. asinina dengan frekuensi pemberian pakan formulasi yang dipelihara pada sistem IMTA (Integrated Multi-Trophic Aquaculture). Penelitian ini dilaksanakan di PT. Sumber Laut Sejahtera Desa Tapulaga Kecamatan Soropia selama 60 hari. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan (A=pemberian pakan 2 kali sehari), (B=pemberian pakan 1 kali sehari), (C=pemberian pakan 2 hari sekali), dengan 3 kelompok ukuran (kelompok 1=2,5-3,0 cm), (kelompok 2=3,1-3,5), (kelompok 3=3,6-4,0). Laju pertumbuhan, konsumsi pakan, FCR (Feed Convertion Ratio) dan tingkat kelangsungan hidup diamati selama penelitian ini dengan kualiitas air yang dipertahankan pada kisaran antara 28-29°C, salinitas 36-37 ppt, serta pH 7-8, DO 2,9-7,8 mg/L., amoniak 0,60 mg/L, dan nitrat 0,21 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan mutlak tertinggi ditunjukkan pada pemberian pakan 1 kali sehari (perlakuan B) dan konsumsi pakan tertinggi ditunjukkan oleh pemberian pakan 2 kali sehari  (perlakuan A). Disisi lain, abalon yang diberi pakan 2 hari 1 kali menunjukkan nilai FCR yang signifikan lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain. Tingkat kelangsungan hidup berada pada kisaran 90-100% untuk semua perlakuan.Sintasan yang diperoleh pada tiap perlakuan menunjukkan kisaran yang cukup tinggi 90-100 %.  Kata Kunci : Abalon, Pemuasaan, Pakan Formulasi, Pertumbuhan dan Sintasan
Komposisi Jenis dan Kepadatan Bentik Diatom pada Kolektor dan Kaki/otot Abalon (Haliotis asinina) yang Dipelihara di Kawasan Sistem IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) Out Door Israwati, .; Effendy, Irwan J.; Patadjai, Andi B.
Jurnal Media Akuatika Vol 3, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.256 KB) | DOI: 10.33772/jma.v3i1.4377

Abstract

pada otot kaki abalon (Haliotis asinina) dan kolektor bentik diatom yang dipelihara pada sistem IMTA (Integrated Multi-Trophic Aquaculture) Out Door. Penelitian ini dilakukan di Hatchery Abalon, Desa Tapulaga selama 35 hari, dari Oktober sampai November 2016. Kolektor pelekatan bentik dan otot kaki abalon digunakan sebagai sumber bentik diatom. Tiga waring (1m x 1m x 1,5m) berisi 6 abalon (5,0 – 5,5 cm), 10 kolektor pelekatan bentik (15 cm x 16 cm), sponge dan rumput laut  untuk setiap waring pada kolam IMTA out door. Tiga jenis sponge berbeda untuk setiap waring  yaitu Callispongia sp., Spongila sp., dan Stylotella auratium yang ditempatkan pada waring berbeda. Pengambilan data dilakukan 3 kali setiap 2 minggu dimulai dari minggu pertama sampai minggu kelima. Bentik diatom yang didapatkan dikarakteristik dengan analisis deskriptif. Hasil yang didapatkan dikelompokkan berdasarkan klasifikasi kelas. Jumlah tertinggi dari bentik diatom yang ditemukan pada kolektor dan otot kaki abalon yaitu kelas Bacillariophyceae (98%). Kepadatan bentik diatom tertinggi didapatkan pada kolektor (44.808.400 cells/cm2). Jumlah kepadatan terendah ditemukan pada otot kaki abalon (23.760 cells/cm2).Kata Kunci : Abalon, Bentik Diatom, IMTA, Kepadatan, Kolektor, Komposisi Jenis