Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Sinnun Maxillofacial Journal

Pengaruh Perendaman Susu UHT dan Susu Sapi Segar Terhadap Kekasaran Resin-Modified Glass Ionomer Cement Arifin, Fadil Abdillah; Irawati, Erna; Mattulada, Indrya Kirana; Aslan, Sarahfin; Anas, Risnayanti; Mursaling, Nurul Ilmi
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 3 No. 01 (2021): April 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.415 KB) | DOI: 10.33096/smj.v3i01.4

Abstract

Pendahuluan: Resin-Modified Glass Ionomer Cement (RMGIC) atau Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin merupakan salah satu bahan restorasi yang digunakan di bidang kedokteran gigi. Pengembangan resin-modified glass ionomer cement dimulai sejak tahun 1967 untuk memperbaiki sifat fisik dan mengurangi sensitivitas air dari glass ionomer cement konvensional. Resin-Modified Glass Ionomer Cement (RMGIC) sebagai bahan kedokteran gigi memiliki beberapa keuntungan yaitu: RMGIC dapat melepaskan fluoride, kekuatan RMGIC lebih besar dibandingkan dengan glass ionomer cement konvensional, dan estetika lebih baik daripada Glass Ionomer Cement. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh perendaman susu UHT dan susu sapi segar terhadap resin-modified glass ionomer cement. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental Laboratorium yaitu pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan bentuk penelitian berupa Pre Test-Post Test with Control Group Design. Jenis penelitian yang dilakukan adalah True Eksperimental Laboratorium. Hasil: Berdasarkan uji one way anova sebelum perendaman diperoleh p-valuesebesar 0,795 (p>0,05) Berdasarkan uji one way anova setelah perendaman diperoleh p-value sebesar 0,669 (p>0,05) Berdasarkan uji post hoc multiple comparison diperoleh perbedaan rata-rata antara susu sapi segar dan susu UHT sebesar 0,1114500 , untuk aquades dan susu UHT sebesar -0,022000. Kesimpulan: Tidak terdapat perubahan yang signifikan terhadap kekasaran resin-modified glass ionomer cement.
Perbedaan Skor Plak Sebelum dan Setelah Mengunyah Buah Naga Putih pada Anak 10-11 Tahun Pamewa, Kurniaty; Masriadi, Masriadi; Bachtiar, Rachmi; Pertiwisari, Amanah; Aslan, Sarahfin; Anas, Risnayanti; Iprab, Ika Hartati
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 3 No. 01 (2021): April 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.767 KB) | DOI: 10.33096/smj.v3i01.8

Abstract

Pendahuluan. Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting, terutama pada anak usia sekolah dasar. Anak-anak usia sekolah dasar 9-12 tahun yang telah memiliki gigi permanen belum terbiasa menyikat gigi dengan baik dan benar namun mereka telah memiliki pemahaman yang baik akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Masalah dalam rongga mulut khususnya gigi diawali dengan adanya plak. Plak adalah lapisan yang melekat pada permukaan gigi yang mengandung bakteri. Pencegahan penumpukan plak dilakukan dengan kontrol plak, salah satu bahan alami yang dapat digunakan adalah buah naga putih (Hylocereus undatus), pada buah naga ini memiliki kandungan nutrisi yang kaya khususnya vitamin C, fosfor, kalsium serta memiliki antioksidan yang tinggi serta memiliki kandungan antibakteri, betacinin, dan flavonoid. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan skor plak sebelum dan sesudah mengunyah buah naga putih (Hylocereus undatus) pada anak usia 10-11 tahun. Bahan dan Metode. Mengunakan metode quasi experimental dengan bentuk penelitian pre posttest control group design dan pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 84 responden. Hasil. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan uji Wilcoxon diperoleh hasil p-value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari pada 0,05. Nilai rata-rata skor plak sebelum perlakuan 0.829 sedangkan sesudah perlakuan memiliki nilai rata-rata skor plak sebesar 0.666. Kesimpulan: Hipotesis alternatif penelitian ini diterima dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor plak sebelum dan sesudah mengunyah buah naga putih (Hylocereus undatus) pada anak usia 10-11 tahun.
Perbedaan Densitas Tulang Alveolar Sebelum dan Sesudah Kuretase Menggunakan Software ImageJ Pada Periodontitis Kronis Astuti, Lilies Anggarwati; Masriadi, Masriadi; Arifin, Fadil Abdillah; Aslan, Sarahfin; Hikmah, Nurul
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 3 No. 01 (2021): April 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1190.036 KB) | DOI: 10.33096/smj.v3i01.25

Abstract

Latar belakang : Penyakit periodontal adalah penyakit yang kehilangan struktur kolagennya pada daerah yang menyangga gigi, sebagai respon dari akumulasi bakteri di jaringan periodontal. periodontitis adalah penyakit infeksi kronis yang dapat menghancurkan jaringan periodontal termasuk ligamen periodontal dan rongga alveolar gigi. Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana perbedaan gambaran radiografis periodontitis kronis sebelum dan sesudah perawatan berdasarkan densitas tulang menggunakan software imagej. Bahan dan metode penelitian : Penelitian ini bersifat analisis observasional dengan menggunakan pendekatan Cross sectional study.Sampel didapatkan dengan menggunakan metode pengambilan sampel koutasampling. Radiograf digitalisasi menggunakan software ImageJ untuk melihat perbedaan luas trabekula kemudian dilakukan uji Paired T-Test. Hasil Penelitian : Terdapat perbedaan nilai rata-rata densitas tulang sebelum dan sesudah perawatan kuretase yaitu 525,20 pixel. adapun rata-rata densitas tulang sebelum perawatan kuretase yaitu sebesar 1882,10 pixel dan sesudah perawatan menjadi 1356,90 pixel. Hasil uji Paired Sampel T-Test juga menunjukkan signifikansi perbedaan luas antara densitas tulang sebelum dan sesudah dilakukan perawatan kuretase, dimana terdapat p-value yang menujukkan nilai p=0,003. Nilai P-Value menunjukkan kurang dari 0,05 artinya bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara densitas tulang sebelum dan sesudah perawatan kuretase. Kesimpulan : Terdapat perbedaan signifikan gambaran radiografis peridontitis sebelum dan sesudah perawatan kuretase pada perubahan luas trabekula menggunakan software ImageJ di RSIGM UMI tahun 2020.
Efektivitas Daya Hambat Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum frutescens L) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Secara in vitro Lestari, Nurasisa; Masriadi, Masriadi; Amiruddin, Maqhfirah; Aslan, Sarahfin; Puspitasari, Yustisia; Cahyani, Rafika
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 01 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.425 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i01.38

Abstract

Pendahuluan : Streptococcus mutans adalah salah satu bakteri yang banyak ditemukan pada rongga mulut, dimana bakteri Streptococcus mutans dapat menghambat proses penyembuhan dry socket yang dipelajari oleh Rozantis, untuk itu pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik. Cabai rawit (Capsicum frutescens L) adalah salah satu tanaman herbal yang memiliki efek sebagai anti mikroba terhadap bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui efektivitas daya hambat ekstrak cabai rawit (capsicum frutescens l) dalam menghambat pertumbuhan bakteri streptococcus mutans secara in vitro. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental Laboratorium yaitu pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan bentuk penelitian berupa Post Test Only Control Design dan pengambilan sampel dengan Purposive Sampling menggunakan 4 perlakuan dan 6 kali pengulangan. Sampel penelitian yang digunakan adalah koloni bakteri Streptococcus mutans. Pengenceran ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) yaitu menggunakan 3 konsentrasi (25%, 50%, dan 100%). Hasil : Hasil penlitian ini menunjukkan diameter zona daya hambat bakteri Streptococcus mutans pada ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) konsentrasi 25% sebesar 10,09±0,83mm, konsentrasi 50% sebesar 12,32 ± 0,89mm dan konsentrasi 100% sebesar 16,00 ± 0,86mm dan berdasarkan uji statistic memperoleh nilai signifikan P<0.01. Kesimpulan : Hipotesis alternatif penelitian ini diterima dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat nya efektivitas ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) konsentrasi 25%, 50% dan konsentrasi 100% dalam mengahmbat bakteri Streptococcus mutans.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dokter Gigi Muda dengan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri di RSIGM UMI Tahun 2018 Arifin, Nur Fadhilah; Aslan, Sarahfin; Selviani, Yusrini; Fairuz, Andy; Arifin, Fadil Abdillah; Hilyah, Hilyah
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 01 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.854 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i01.41

Abstract

Latar belakang: Infeksi merupakan bahaya yang sangat nyata pada praktik pelayanan kedokteran gigi. Pada kenyataannya, prosedur kebersihan tangan merupakan komponen paling penting diantara program pencegahan dan pengendalian infeksi. Dalam menjalankan profesinya, dokter gigi bukan tidak mungkin berkontak secara langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam saliva dan darah pasien. Kedokteran gigi merupakan salah satu bidang yang rawan untuk terjadinya kontaminasi silang antara pasien-dokter gigi, pasien-pasien,dan pasien-perawat.Tindakan pertama pencegahan infeksi silang adalah pemakaian pelindung oleh operator misalnya masker, sarung tangan,dan kacamata pelindung yang memiliki standar yang bersifat proteksi,murah, dan secara universal digunakan pada dental surgeries sebagai barrier yang efektif. Tujuan: Untuk mengetahui tentang hubungan pengetahuan dokter gigi muda dengan penggunaan alat pelindung diri di RSIGM UMI. Metode: penelitian ini menggunakan jenis penelitian bersifat observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian ini adalah dokter gigi muda di RSIGM Fakultas Kedokteran Gigi UMI Hasil: Sebagai dokter gigi muda memiliki tingkat pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 76,7%, tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 16,7%, dan tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 6,7% dengan tindakan dokter gigi muda tentang penggunaan alat pelindung diri terhadap pencegahan penularan ifeksi silang di RSIGM UMI memiliki tindakan baik yaitu sebanyak 56,7%, tindakan cukup yaitu sebanyak 30%, dan tindakan kurang sebanyak 13,3%. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan analisis Chi Square menunjukan nilai p = 0.191 (p ? ? = 0.005). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan dokter gigi muda dengan penggunaan alat pelindung diri terhadap pencegahan penularan infeksi silang di RSIGM UMI tahun 2018.
Perbedaan Efektivitas Ekstrak Sarang Semut Terhadap Daya Hambat Enterococcus faecalis Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar Eva, Andy Fairuz Zuraida; Astuti, Lilies Anggarwati; Arifin, Fadil Abdillah; Aslan, Sarahfin; Syam, Syamsiah; Muthalib, Adelya Awdya
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.106 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i02.43

Abstract

Pendahuluan: Bahan irigasi yang biasa digunakan berasal dari bahan kimia dapat memberikan efek samping yang lebih besar dibandingkan dengan obat tradisional. Penggunaan bahan yang berasal dari alam dapat dijadikan pilihan sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar karena beberapa dari bahan tersebut dapat bersifat menghambat pertumbuhan (bakteriostatik) maupun membunuh bakteri (bakterisid). Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan Ekstrak Sarang Semut (Myrmecodia pendens) sebagai bahan irigasi saluran akar dengan daya hambat bakteri Enterococcus faecalis. Bahan dan Metode: Menggunakan metode eksperimental laboratorium. Bentuk penelitian berupa Post test only control group design dan pengambilan sampel dengan Purposive Sampling menggunakan 4 perlakuan dan 5 kali pengulangan. Uji statistik menggunakan One Way Anova. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan diameter zona inhibisi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis pada ekstrak tanaman sarang semut (Myrmecodia pendens) konsentrasi 25% sebesar 21,10 ± 0,18. Hasil pada ekstrak tanaman sarang semut (Myrmecodia pendens) konsentrasi 50% sebesar 23,47 ± 0,24. Uji statistik memperoleh nilai signifikan p = 0,000 <? = 0,01. Kesimpulan: Hipotesis alternatif penelitian ini diterima dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan ekstrak tanaman sarang semut konsentrasi 25% dan konsentrasi 50% sebagai bahan irigasi saluran akar yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis.
Pengaruh Perendaman Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Kekerasan Resin Komposit Nanofiller Eva, Andy Fairuz Zuraida; Masriadi, Masriadi; Arifin, Fadil Abdillah; Aslan, Sarahfin; Chotimah, Chusnul; Utama, Mohammad Dharma; Pebrianti, Isma
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.005 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i02.46

Abstract

Pendahuluan: Dalam kedokteran gigi, istilah resin komposit mengacu pada sistem polimer di jaringan keras seperti email dan dentin. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perendaman daun sirih merah(piper crocatum) terhadap kekerasan resin komposit nanofiller. Bahan dan Metode: Jenis penelitian menggunakan metode True Eksperimental Laboratorium dengan bentuk the one group pretest posttest. Jumlah sampel 18 resin komposit nanofiller dengan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel resin komposit nanofiller yang dilakukan light cure. Hasil: Hasil paired sample t-test menunjukan bahwa terdapat pengaruh perendaman daun sirih merah (p 0,002 < 0,05) dan aquadest steril (p 0,026 < 0,05) terhadap kekerasan permukaan resin komposit nanofiller. Perendaman daun Sirih Merah (Piper Crocatum) menyebabkan terjadinya penurunan kekerasan resin komposit nanofiller. Pada Perendaman aquadest steril terjadi penurunan kekerasan resin komposit nanofiller. Kesimpulan: Ada pengaruh perendaman daun sirih merah (piper crocatum) terhadap kekerasan permukaan resin komposit nanofiller.
Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi Terhadap Pengetahuan Anak Sekolah Dasar Tentang Kesehatan Gigi Mulut Ilmianti, Ilmianti; Mattulada, Indrya Kirana; Aldilawati, Sari; Aslan, Sarahfin; Febriany, Mila; Hamka, Muh. Mursyid
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.217 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i01.52

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, adalah kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut secara tidak langsung akan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Media komunikasi informasi dan edukasi yang terdiri dari media visual, audio, dan audio-visual merupakan salah satu upaya untuk mencegah masalah kesehatan gigi dan mulut. Tujuan: untuk memberikan gambaran dan gagasan dari hasil literatur review media komunikasi, informasi, dan edukasi terhadap peningkatan pengetahuan anak sekolah dasar tentang kesehatan gigi dan mulut. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode literature review. Literatur yang digunakan berupa jurnal, teksbook, dan laporan kasus yang dikumpulkan dengan menggunakan pencarian seperti Google Scholar, Science Direct, NCBI, dan Proquest. Pencarian kata kunci yang dimasukkan, jika telah memenuhi kriteria maka judul dari jurnal tersebut terpilih untuk dianalisis. Hasil: Menggunakan media komunikasi, informasi dan edukasi yang menarik dapat meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar tentang kesehatan gigi dan mulut. Media komunikasi, informasi, dan edukasi pada anak merupakan media yang menarik dan sesuai dengan tahap perkembangan anak khususnya anak usia sekolah dasar. Pendidikan kesehatan gigi dengan menggunakan media komunikasi, informasi, dan edukasi yang menarik dapat meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut. Kesimpulan: Media komunikasi, informasi, dan edukasi sesuai dengan kemajuan teknologi multimedia seperti media visual, media audio, dan media audio-visual dapat meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar tentang kesehatan gigi dan mulut.
Pengaruh Jus Buah Pir (Pyrus commumunis) Terhadap Perubahan Warna Resin Komposit Aslan, Sarahfin; Masriadi, Masriadi; Arifin, Fadil Abdillah; Mattulada, Indrya Kirana; Puspitasari, Yustisia; Mattalitti, Sitti Fadhillah Oemar; Hardiyanti, Hardiyanti
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.574 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i02.56

Abstract

Pendahuluan: Pada era globalisasi masyarakat indonesia mulai sadar akan kesehatan gigi dan mulut, kesadaran masyarakat tersebut tidak hanya mengenai penyakit gigi dan mulut, melainkan juga masalah estetik gigi, estetik yang baik dapat dilakukan dengan banyak cara salah satunya tindakan penumpatan, bahan tumpatan yang biasa digunakan yaitu resin komposit. Umumnya dokter gigi memilih resin komposit sebagai bahan tambal karena sifat estetik yang sewarna dengan gigi sehingga memberikan hasil yang memuaskan. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sari buah pir terhadap perubahan warna resin komposit. Bahan dan Metode: Sampel penelitian ini adalah komposit nanohibrid dengan ketebalan 4 mm dan diameter 5 mm. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental Laboratorium yaitu pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan bentuk penelitian berupa Pre-post Test Control Design. Jenis penelitian yang dilakukan adalah True Eksperimental Laboratorium. Uji statistic menggukanakan Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perubahan warna pada resin komposit setelah direndam dalam jus buah pir dimana nilai rata-rata setelah direndam dalam jus buah pir pada kelompok kopi yaitu 12,00 pada kelompok teh 12,778 dan pada kelompok fanta 7,667 dan berdasarkan uji statistic memperoleh nilai signifikan P<0.00. Kesimpulan: Hipotesis alternatif penelitian ini diterima, dan hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan warna pada resin komposit setelah direndam dalam sari buah pir.