Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Hubungan antara Regulasi Emosi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kemampuan Bekerjasama pada Tim Basket SMA di Surakarta yang Mengikuti Kompetisi Honda DBL (Development Basketball League) Novarida, Tegar; ., Hardjono; Agustin, Rin Widya
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 1, No 3 (2012): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Regulasi Emosi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kemampuan Bekerjasama pada Tim Basket SMA di Surakarta yang Mengikuti Kompetisi Honda DBL (Development Basketball League)       The Correlation between Emotional Regulation and Interpersonal Communication toward Cooperation Skill on Senior High School Basketball Teams in Surakarta which Following Honda DBL (Development Basketball League) Competition     Tegar Novarida, Hardjono, Rin Widya Agustin Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret     ABSTRAK   Setiap tim mempunyai tujuan yang harus dicapai. Kemampuan bekerjasama merupakan salah satu hal penting untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Banyak kendala yang akan dijumpai dalam bekerjasama karena adanya perbedaan dari setiap anggota tim. Regulasi emosi dan komunikasi interpersonal merupakan faktor personal yang terkait dengan kemampuan bekerjasama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dan komunikasi interpersonal dengan kemampuan bekerjasama pada tim basket SMA di Surakarta yang mengikuti kompetisi Honda DBL. Populasi penelitian ini adalah tim basket SMA di Surakarta yang mengikuti kompetisi Honda DBL. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu skala kemampuan bekerjasama, skala regulasi emosi, dan skala komunikasi interpersonal. Analisis  data menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai F-test=15,523, p<0,05, dan nilai R= 0,563, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dan komunikasi interpersonal dengan kemampuan bekerjasama pada tim basket SMA di Surakarta yang mengikuti kompetisi Honda DBL. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai rx1y = 0,264; p<0,05, artinya ada hubungan positif yang signifikan antara regulasi emosi dengan kemampuan bekerjasama. Semakin tinggi regulasi emosi maka semakin tinggi kemampuan bekerjasama. Nilai rx2y = 0,375; p<0,05, menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan kemampuan bekerjasama. Semakin tinggi komunikasi interpersonal maka semakin tinggi kemampuan bekerjasama. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,317 atau 31,7%, terdiri atas sumbangan efektif regulasi emosi terhadap kemampuan bekerjasama sebesar 11,83% dan sumbangan efektif komunikasi interpersonal terhadap kemampuan bekerjasama sebesar 19,84%. Ini berarti masih terdapat 68,3% faktor lain yang mempengaruhi kemampuan bekerjasama selain regulasi emosi dan komunikasi interpersonal. Kata kunci: kemampuan bekerjasama, regulasi emosi, komunikasi interpersonal, tim basket SMA.
Hubungan antara Harga Diri dan Motivasi Berprestasi dengan Kematangan Karir pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Surakarta Dewi, Yulianti Kusuma; ., Hardjono; Nugroho, Arista Adi
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Harga Diri dan Motivasi Berprestasi dengan Kematangan Karir pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Surakarta       The Correlation between Self-Esteem and Achievement Motivation toward Career Maturity at the Eleventh Grade Students of SMK Negeri 3 Surakarta     Yulianti Kusuma Dewi, Hardjono, Arista Adi Nugroho Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret     ABSTRAK   Salah satu tugas perkembangan remaja adalah memilih dan mempersiapkan karir. Kualitas pemilihan karir ditentukan oleh tingkat kematangan karir. Harga diri dan motivasi berprestasi merupakan faktor personal yang terkait dengan kematangan karir pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan antara harga diri dan motivasi berprestasi dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Surakarta; 2) hubungan antara harga diri dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Surakarta; dan 3) hubungan antara motivasi berprestasi dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Surakarta. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Tiga kelas yang terdiri atas 108 siswa sebagai responden penelitian. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan tiga skala psikologi, yaitu skala kematangan karir pada remaja, skala harga diri, dan skala motivasi berprestasi. Analisis data menggunakan metode analisis regresi dua prediktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F-test = 37,552, p < 0,05, dan nilai R = 0,646. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri dan motivasi berprestasi dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Surakarta. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai rx1-y = 0,337, p < 0,05, yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara harga diri dengan kematangan karir pada remaja. Semakin tinggi harga diri, maka kematangan karir pada remaja juga semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah harga diri, maka semakin rendah pula kematangan karir pada remaja. Nilai rx2-y = 0,350, p < 0,05 menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan kematangan karir pada remaja. Semakin tinggi motivasi berprestasi, maka kematangan karir pada remaja juga semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi, maka semakin rendah pula kematangan karir pada remaja. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,417 atau 41,7%, terdiri atas sumbangan efektif harga diri terhadap kematangan karir pada remaja sebesar 20,295% dan sumbangan efektif motivasi berprestasi terhadap kematangan karir pada remaja sebesar 21,405%. Hal ini berarti masih terdapat 58,3% faktor lain yang mempengaruhi kematangan karir pada remaja selain harga diri dan motivasi berprestasi. Kata kunci: harga diri, motivasi berprestasi, kematangan karir pada remaja
Hubungan antara Perilaku Asertif dengan Penyesuaian Diri pada Siswa Kelas X Asrama SMA MTA Surakarta Roshida Mardani, Irzia; ., Hardjono; Arif Karyanta, Nugraha
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 3 Des (2013): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Perilaku Asertif dengan Penyesuaian Diri pada Siswa Kelas X Asrama SMA MTA Surakarta     The Relationship Assertive Behavior with Adjustment in Class X’s Student SMA MTA Surakarta Boarding School     Irzia Roshida Mardani, Hardjono, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Alternatif pendidikan yang ditawarkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas di antaranya adalah sekolah asrama. Siswa kelas X yang memasuki sekolah asrama menghadapi perubahan dalam dirinya tanpa orang tua di lingkungan baru yang menuntut siswa untuk hidup mandiri. Perubahan tersebut dapat menimbulkan stres pada masa awal sekolah. Penyesuaian diri diperlukan untuk dapat mengatasi kebutuhan dalam dirinya, sehingga terwujud keselarasan antara tuntutan dalam diri dengan harapan lingkungan sekitar. Perilaku asertif adalah pengekspresian hak-hak pribadi secara positif yang juga menghargai hak orang lain. Adanya perilaku asertif dalam diri siswa dapat meningkatkan hubungan antarpribadi dan interaksi dengan orang lain, sehingga tercipta penyesuaian diri yang baik pada siswa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku asertif dengan penyesuaian diri. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X asrama SMA MTA Surakarta sejumlah 68 siswa. Sampling penelitian ini adalah cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala penyesuaian diri dengan jumlah aitem valid 26 butir dan reliabilitas 0,854 serta skala perilaku asertif sejumlah 29 aitem valid dengan reliabilitas 0,879. Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment Pearson, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,505; p = 0,000 (p < 0,05), artinya ada hubungan positif yang signifikan antara perilaku asertif dengan penyesuaian diri pada siswa kelas X asrama SMA MTA Surakarta. Semakin positif perilaku asertif, maka akan semakin tinggi penyesuaian diri pada siswa kelas X asrama SMA MTA Surakarta. Kontribusi perilaku asertif terhadap penyesuaian diri pada siswa kelas X asrama SMA MTA Surakarta sebesar 25,5%   Kata kunci: perilaku asertif, penyesuaian diri, siswa sekolah asrama
Hubungan antara Religiusitas dan Dukungan Sosial dengan Psychological Well-being pada Santri Kelas VIII Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ibnu ‘Abbas Klaten Aristiani Saputri, Septa; ., Hardjono; Arif Karyanta, Nugraha
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 3 Des (2013): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Religiusitas dan Dukungan Sosial dengan  Psychological Well-being pada Santri Kelas VIII Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ibnu ‘Abbas Klaten     Relationship between Religiosity and Social Support with Psychological Well-being in Class VIII’s Students Tahfidzul Qur’an Ibnu ‘Abbas Boarding School Klaten     Septa Aristiani Saputri, Hardjono, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Pondok pesantren telah menjadi salah satu pilihan untuk pendidikan. Namun, banyak persoalan yang dihadapi santri selama berada di pondok pesantren, sehingga mempengaruhi kondisi psychological well-being pada diri santri. Psychological well-being yang tinggi perlu ditunjang dengan religiusitas dan dukungan sosial. Religiusitas merupakan keadaan yang menghayati nilai-nilai agama dengan mematuhi ajaran agama sebagai pedoman di kehidupan sehari-hari. Dukungan sosial merupakan bantuan yang diterima seseorang untuk mengatasi masalah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1. Hubungan antara religiusitas dan dukungan sosial dengan psychological well-being, 2. Hubungan antara reigiusitas dengan psychological well-being, serta 3. Hubungan antara dukungan sosial dengan psychological well-being pada santri kelas VIII Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ibnu’Abbas Klaten. Populasi penelitian adalah santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ibnu ‘Abbas Klaten kelas VIII. Sampling yang digunakan yakni cluster random sampling, dengan mengundi kelas yang akan menjadi sampel. Sampel penelitian berjumlah 3 kelas dengan jumlah total 77 santri. Pengumpulan data dilakukan dengan skala religiusitas dan skala dukungan sosial, serta skala psychological well-being yang diberikan secara bersama-sama. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda, dengan nilai F-hitung 39,126 > F-tabel 3,120 dan R 0,717, berarti terdapat hubungan antara religiusitas dan dukungan sosial dengan psychological well-being. Secara parsial, terdapat  hubungan antara religiusitas dengan psychological well-being dengan sebesar 0,502, dan signifikansi 0,000 (<0,05); serta terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan psychological well-being dengan sebesar 0,410 dan signifikansi 0,000 (<0,05). Kesimpulannya yaitu: 1. Semakin tinggi religiusitas dan semakin tinggi dukungan sosial, maka tingkat psychological well-being juga semakin tinggi. 2. Semakin tinggi religiusitas, maka psychological well-being yang dimilki juga semakin tinggi. 3. Semakin tinggi dukungan sosial, maka psychological well-beings yang dimiliki semakin tinggi.   Kata Kunci: religiusitas, dukungan sosial, psychological well-being, santri
Hubungan antara Motivasi Intrinsik dan Locus of Control Internal dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan P.T. Air Mancur Karanganyar Enggar Sutra, Yoshinta; ., Hardjono; Nanda Priyatama, Aditya
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 3 Des (2013): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Motivasi Intrinsik dan Locus of Control Internal dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan P.T. Air Mancur Karanganyar     The Relationship between Intrinsic Motivation and Internal Locus of Control with Organizational Commitment on the Employees of P.T. Air Mancur Karanganyar     Yoshinta Enggar Sutra, Hardjono, Aditya Nanda Priyatama Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Komitmen organisasi yang dimiliki karyawan merupakan salah satu hal yang ikut menentukan suatu organisasi berhasil atau tidakdalam mencapai tujuannya, karena karyawan yang berkomitmen terhadap organisasi biasanya menunjukkan sikap kerja yang penuh perhatian terhadap tugasnya, bertanggung jawab atas tugasnya, serta sangat loyal terhadap perusahaan. Motivasi intrinsik dibutuhkan untuk mendorong karyawan melakukan pekerjaan secara tulus dengan tujuan memperoleh kepuasan dalam bekerja tanpa memperhatikan rewardyang diperoleh.Locus of control internal dibutuhkan untuk mendorong karyawan meyakini bahwa kemampuan dan usaha sendiri mempengaruhi hasil yang diperoleh. Rendahnya tingkat komitmen organisasi karyawan yang marak saat ini diduga berhubungan dengan kurangnya motivasi intrinsik dan locus of control internal dalam diri karyawan.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi intrinsik dan locus of control internal dengan komitmen organisasi. Populasi penelitian ini adalah karyawan P.T. Air Mancur Karanganyar sejumlah 732 karyawan. Sampling yang digunakan yakni disproportionate stratified random sampling. Sampel penelitian berjumlah 88 karyawan P.T. Air Mancur Karanganyar. Instrumen yang digunakan adalah Skala Komitmen Organisasi (reliabilitas 0,653), Skala Motivasi Intrinsik (reliabilitas 0,918), dan Skala Locus of Control Internal (reliabilitas0,825). Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda, dengan nilai Fhitung58,923>Ftabel= 3,104serta R sebesar0,762, berarti terdapat hubunganantara motivasi intrinsik dan locus of control internal dengan komitmen organisasi.Secara parsial, terdapat hubungan antara motivasi intrinsik dengan komitmen organisasi dengan  sebesar 0,425, dan signifikansi 0,000 (p<0,05); serta terdapat hubungan antara locus of control internal dengan komitmen organisasi dengan  sebesar 0,396, dan signifikansi 0,000 (p<0,05). Kesimpulannya yaitu (1) semakin tinggi motivasi intrinsik dan semakin tinggi locus of control internal, maka tingkat komitmen organisasi juga semakin tinggi. (2) semakin tinggi motivasi intrinsik, maka komitmen organisasi yang dimiliki semakin tinggi. (3) semakin tinggi locus of control internal, maka komitmen organisasi yang dimiliki semakin tinggi.   Kata kunci: (komitmen organisasi, motivasi intrinsik, locus of control internal)  
Hubungan antara Kecerdasan Adversitas dan Efikasi Diri dengan Keaktifan dalam Organisasi Kemahasiswaan di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Budi Setiawan, Arif; Hardjajani, Tuti; ., Hardjono
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 5 Mar (2014): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Kecerdasan Adversitas dan Efikasi Diri dengan Keaktifan dalam Organisasi Kemahasiswaan di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret     Relationship between Adversity Intelligence and Self Efficacy with Activeness in College Organizations in Department of Psychology Faculty of Medicine Sebelas Maret University     Arif Budi Setiawan, Tuti Hardjajani , Hardjono Program Studi Psikologi FakultasKedokteran UniversitasSebalasMaret       ABSTRAK   Mahasiswa sekarang memiliki tugas untuk tanggap akan isu sosial, selain belajar memperdalam ilmu yang ditekuni. Pelaksanaan tugas mahasiswa tersebut bisa dioptimalkan melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan.Untuk berkecimpung di dunia organisasi dan perkuliahan secara bersamaan diperlukan suatu kemampuan menghadapi tantangan dan keyakinan diri dalam menghadapi tugas-tugas yang harus dipertanggungjawabkan.Hal tersebut berkaitan dengan kecerdasan adversitas dan efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan adversitas dan efikasi diri dengan keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan.Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sedang aktif dalam organisasi kemahasiswaan, baik intra maupun ekstra kampus dengan menggunakan teknik incidental quota sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala kecerdasan adversitas, skala efikasi diri , dan skala keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi ganda. Hasil perhitungan menggunakan analisis regresi ganda menunjukkan korelasi  adalah 0,442 dan p<0,01. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara kecerdasan adversitas dengan keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan. Korelasi  adalah 0,556 dan p<0,01. Hal tersebut memiliki arti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri dengan keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan. Sedangkan nilai korelasi y12 = 0,556 dan Fregresi 8,268 dengan p < 0,01 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kecerdasan adversitas dan efikasi diri dengan keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan. Sumbangan efektif kecerdasan adversitasdan efikasi diridengan keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan dilihat dari koefisien determinan () sebesar 0,309 atau 30,9% yang berarti terdapat 69,1% faktor lain yang mempengaruhi keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan selain kecerdasan adversitas dan efikasi diri.   Kata kunci: kecerdasan adversitas, efikasi diri, keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan
Hubungan Antara Optimisme Dengan Adversity Quotient Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Uns Yang Mengerjakan Skripsi Bekti Utami, Isiya; ., Hardjono; Arif Karyanta, Nugraha
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 5 Mar (2014): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan Antara Optimisme Dengan Adversity Quotient Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Uns Yang Mengerjakan Skripsi   Relationship Between Optimism With Adversity Quotient In Students Of Psychology Medical Faculty Sebelas Maret University Who Doing Mini Thesis   Isiya Bekti Utami, Hardjono, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Skripsi merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan mahasiswa untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Kesulitan dan hambatan dalam proses mengerjakan skripsi menimbulkan respon yang beragam di kalangan mahasiswa seperti menunda, berhenti  atau melakukan tindakan menyimpang. Akan tetapi, masih ada mahasiswa yang terus bertahan dengan mengatasi kesulitan dan hambatan tersebut hingga skripsi terselesaikan karena memiliki adversity quotient. Salah satu faktor yang mempengaruhi adversity quotient seseorang adalah keyakinan yang kuat dalam diri seseorang. Salah satu bentuk dari keyakinan adalah optimisme. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara optimisme dengan adversity quotient pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan incidental purposive sampling. Adapun kriteria sampel dalam penelitian adalah: Mahasiswa Psikologi FK UNS, sedang mengerjakan skripsi, telah melakukan bimbingan, dan belum menjalani ujian skripsi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua skala psikologi, yaitu skala optimisme dan skala adversity quotient. Metode analisis yang digunakan adalah korelasi product moment Pearson. Hasil perhitungan korelasi product moment Pearson memperlihatkan nilai koefisien korelasi (r) = 0,833, dan p< 0,05. Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara optimisme dan adversity quotient pada mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS yang mengerjakan skripsi.   Kata Kunci : optimisme, adversity quotient, mahasiswa, skripsi
Perbedaan Rasio Rentang Lengan-Tinggi Badan pada Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan FK Universitas Sebelas Maret Budiastuti, Annisa; Handayani, Selfi; ., Hardjono
Nexus Biomedika Vol 1, No 2 (2012): Nexus Biomedika
Publisher : Nexus Biomedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.86 KB)

Abstract

Background: Height is an important clinical indicator to derive Body Mass Index (BMI) and also to estimate Basal Metabolic Rate (BMR). However, height measurement in someone who cannot stand properly like the elderly or lower ekstremity abnormality may become difficult. Therefore, estimating height with another antropometric measurement may become a solution. In another study, arm span showed the highest correlation with standing height. The different morfologic between male and female also important to find the different estimating height formula. Objectives: This research aimed to know arm span to height ratio data in students from Medicine Faculty 2008 of Sebelas Maret University and the differences of arm span to height ratio between male and female. Methods: This research was an analytical observational research with cross sectional approach. The sample data collected using purposive sampling method within inclusion and exclusion criteria. From the population, 60 samples (30 males and 30 females) chose by simple random sampling method, then measured their height and arm  span. Height measured in anatomical position using microtoise staturmeter. Arm span measured using ruler tape from the longest finger in right hand to the longest finger in left hand. All data analyzed using normality test Kolmogorov-Smirnov and followed with t-independent test if the distribution data showed normal. Results : T-independent test result p = 0.03 (p < 0.05). Conclusion: This study found a difference in arm span to height ratio between male and female students in Faculty of Medicine 2008, Sebelas Maret University, Surakarta Keywords: arm span, height, anthropometric measurement, student 
Hubungan antara Efikasi Diri dan Aktualisasi Diri dengan Kecenderungan Menyontek pada Siswa MAN Karanganyar Rahmawati, Anisa; ., Hardjono; Adi Nugroho, Arista
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 3, No 3 Des (2014): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Efikasi Diri dan Aktualisasi Diri dengan Kecenderungan Menyontek pada Siswa MAN Karanganyar   The Correlation between Self-Efficacy and Self-Actualization toward Tendency of Academic Cheating on Students of Man Karanganyar Anisa Rahmawati, Hardjono, Arista Adi Nugroho Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret     ABSTRAK Sekolah merupakan tempat mengembangkan potensi yang dimiliki siswa agar dapat meraih prestasi tinggi dengan cara yang benar. Kenyataannya, banyak siswa yang menggunakan cara instan untuk mendapat prestasi tinggi. Salah satunya dengan menyontek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Hubungan antara efikasi diri dan aktualisasi diri dengan kecenderungan menyontek pada siswa MAN Karanganyar, 2. Hubungan antara efikasi diri dengan kecenderungan menyontek pada siswa MAN Karanganyar, dan 3. Hubungan antara aktualisasi diri dengan kecenderungan menyontek pada siswa MAN Karanganyar.   Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MAN Karanganyar. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling, dari 30 kelas didapatkan 8 kelas untuk responden penelitian. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah skala kecenderungan menyontek, skala efikasi diri, dan skala aktualisasi diri. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama adalah analisis regresi dua prediktor, selanjutnya untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga digunakan analisis korelasi parsial.   Berdasarkan hasil analisis regresi dua prediktor, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,524, p = 0,000 (p < 0,05), dan Fhitung 54,787 > Ftabel 3,027. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan aktualisasi diri dengan kecenderungan menyontek pada siswa MAN Karanganyar. Secara parsial menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri dengan kecenderungan menyontek pada siswa MAN Karanganyar (r = -0,273) serta terdapat hubungan negatif yang signifikan antara aktualisasi diri dengan kecenderungan menyontek pada siswa MAN Karanganyar (r = -0,179). Nilai R2 = 0,275 atau 27,5%, terdiri atas kontribusi efikasi diri terhadap kecenderungan menyontek sebesar 17,2% dan kontribusi aktualisasi diri terhadap kecenderungan menyontek sebesar 10,3%. Ini berarti masih terdapat 72,5% faktor lain yang mempengaruhi kecenderungan menyontek.   Kata kunci: efikasi diri, aktualisasi diri, kecenderungan menyontek, siswa
Perbedaan Tingkat Perkembangan Penalaran Moral Ditinjau dari Status Identitas Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Angkatan 2012 Ruthdian Setiawati, Oktavia; ., Hardjono; Arif Karyanta, Nugraha
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 3, No 4 Mar (2015): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbedaan Tingkat Perkembangan Penalaran Moral Ditinjau dari Status Identitas Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Angkatan 2012     Differences Stages of Moral Reasoning Development Viewed by Identity Status on Students of Law Faculty Sebelas Maret University Class 2012     Oktavia Ruthdian Setiawati, Hardjono, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret     ABSTRAK   Salah satu tugas perkembangan pada remaja adalah mencari identitas dirinya. Pembentukan identitas berdasar atas eksplorasi terhadap berbagai pilihan untuk membuat komitmen terhadap pilihan tersebut. Eksplorasi yang dilakukan remaja dalam usahanya mencari identitas yang tepat bagi dirinya akan memberikan pengalaman berharga bagi remaja, sehingga dapat mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan dalam menghadapi isu-isu etis. Seseorang yang memiliki pencapaian identitas diri akan memiliki penalaran moral pada tahap yang lebih tinggi dibanding seseorang yang masih mengalami kebingungan identitas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat perkembangan penalaran moral ditinjau dari status identitas. Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret angkatan 2012 yang masih tergolong remaja, sejumlah 390 mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Hukum UNS angkatan 2012 sejumlah 60 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik incidental quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala status identitas yang diadaptasi skala EOM-EIS II (Adams, 1998) sejumlah 43 aitem dengan nilai α untuk subskala achievement = 0,824, nilai α untuk subskala moratorium = 0,740, nilai α untuk subskala foreclosure = 0,820, nilai α untuk subskala diffusion = 0,660, serta skala penalaran moral yang diadaptasi dari MJT (Lind, 1999) sejumlah 24 aitem yang telah diuji coba terlebih dahulu. Analisis data menggunakan teknik analisis Kruskal-Wallis, diperoleh asymp.sig sebesar 0,673 > 0,05 dan nilai chi-square sebesar 3,173 < chi-square tabel 11,07. Hal ini berarti tidak ada perbedaan tingkat perkembangan penalaran moral ditinjau dari status identitas pada mahasiswa Fakultas Hukum UNS angkatan 2012. Hal-hal yang mempengaruhi tidak signifikannya penelitian ini adalah karena sebagian besar subjek berada pada transition dan low-profile identity status, sehingga mereka menggunakan alternatif sistem etis selain penalaran moral Kohlberg. Selain itu faktor usia dan pencapaian pendidikan subjek yang relatif sama mempengaruhi pencapaian penalaran moral pada responden. Kata kunci: penalaran moral, status identitas, mahasiswa.