M.Pd. I Nyoman Arcana,SST. .
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Model Kooperatif GI (Group Investigation) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran IPA ., I Ketut Budiastra; ., Drs. Dewa Nyoman Sudana,M.Pd.; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v3i1.4812

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) deskripsi keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, 2) deskripsi keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation), 3) pengaruh yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2013/2014 di SD di gugus VII Kecamatan Tejakula. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dan menggunakan desain post-test only control group design. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Gugus VII Kecamatan Tejakula Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 88 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah tehnik random sampling, tetapi yang dirandom adalah kelas. Data dikumpulkan dengan instrumen tes berpikir kritis berbentuk uraian. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1) skor keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional cenderung sedang, dengan mean 32,05, 2) skor keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) cenderung tinggi, dengan mean 41,7, 3) terdapat pengaruh yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, dengan thit > ttab (thit = 28,82 > ttab = 45). Kata Kunci : GI (Group Investigation), berpikir kritis This study aims to determine: 1) description of critical thinking skills in science teaching students who learned with conventional learning, 2) description of critical thinking skills in science teaching students who learned with GI (Group Investigation), 3) significant influence in the skill critical thinking in science learning among groups of students who learned with GI (Group Investigation) with a group of students who learned with conventional learning the fifth grade students in the academic year 2013/2014 in primary schools in the cluster VII of Tejakula district. This research is a quasi-experimental research design and using post-test only control group design . The subjects were all fifth grade students in elementary group Tejakula District VII Academic Year 2013/2014 which amounts to 88 people. Sampling technique is random sampling technique, but is randomized class. Data were collected with a critical thinking test instruments in the form of multiple description. The data collected were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics (t-test). Results of this study found that: 1) critical thinking skills scores in science teaching on students who take lessons with conventional learning tend to be low, with a mean of 32,05, 2) score of critical thinking skills in science teaching on students who take learning to the GI (Group Investigation) tend to be high, with a mean of 41,7, 3) there are significant influence in critical thinking skills among the group of students who learned with the GI (Group Investigation) with a group of students who learned with conventional learning, with tarithematic > ttable (tarithematict = 28,82> ttable = 45). keyword : GI (Group Investigation), critical thinking
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BERBASIS BUDAYA LOKAL BALI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD N 2 CEMPAGA PADA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Luh Meli Artini; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.; ., Dra. Ni Wayan Arini,M.Pd
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.4147

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match yang berbasis budaya lokal Bali pada siswa kelas V SD Negeri 2 Cempaga Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini bisa bermanfaat sebagai tambahan model pembelajaran yang inovatif, bisa memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa, bisa mengembangkan kreativitas guru dalam pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Cempaga tahun pelajaran 2013/2014, sebanyak 24 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan tes. Data yang didapatkan selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa sebesar 10,15% dari 75,35% pada siklus I menjadi 85,50% pada siklus II. Berdasarkan dari persentase rata-rata hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yang berbasis budaya lokal Bali dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Kata Kunci : Model Kooperatif Tipe Make A match, hasil belajar This research is a classroom action research that aims to determine the learning outcome of students in the subjects of Mathematics through Cooperative Learning Model Type Make A Match local Balinese culture based on fifth grade students of SD Negeri 2 Cempaga District of Banjar, Buleleng academic year 2013/2014. This study can be useful as an additional innovative learning models, can provide an interesting learning experience for students, teachers can develop creativity in learning. Classroom action research was conducted in two cycles, each cycle consisting of planning, implementation, observation / evaluation and reflection. Is a research subject Elementary School fifth grade students in academic year 2013/2014 2 Cempaga, as many as 24 people. Methods of data collection in this study conducted by the method of observation and tests. The data obtained were then analyzed by quantitative descriptive method. The results of this study indicate that an increase in the average percentage of students mathematics learning outcomes by 10.15% from 75.35% in the first cycle to 85.50% in the second cycle. Based on the average percentage of the learning outcomes can be concluded that the application of cooperative learning model based Make A Match local Balinese culture can improve student learning outcomes in Mathematics.keyword : Cooperative Learning Model Type Make A match, the result of learning
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SHOW AND TELL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DI SD NEGERI 1 SANGSIT ., Kadek Widiani; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.; ., I Gede Margunayasa, S.Pd., M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.2438

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perbedaan keterampilan berbicara antara siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran show and tell dan siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 1 Sangsit. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan non-equivalent post test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas V di SD Negeri 1 Sangsit yang berjumlah 78 orang. Sampel penelitian ini yaitu kelas VA SD Negeri 1 Sangsit yang berjumlah 39 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas VB SD Negeri 1 Sangsit yang berjumlah 39 orang sebagai kelas kontrol. Data keterampilan berbicara siswa dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi berupa rubrik penilaian. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial menggunakan uji-t polled varians. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berbicara yang signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran show and tell dan siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji-t, yang mana thitung = 12,39 dan ttabel (pada taraf signifikansi 5%) = 1,6. Hal ini berarti bahwa thitung lebih besar dari ttabel. Disamping itu, rata-rata skor kelompok eksperimen (82,65) lebih tinggi daripada rata-rata skor kelompok kontrol (60,82). Dengan demikian, metode pembelajaran show and tell berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 1 Sangsit.Kata Kunci : Show and Tell, Keterampilan Berbicara The purpose of this study was to describe the differences between students' speaking skills which were taught by using show and tell learning methods and those who were taught by using conventional teaching methods in fifth grade of odd semester in the academic year of 2013/2014 in SD Negeri 1 Sangsit. This study was a quasi-experimental design with non-equivalent post-test only control group design. The population in this study were fifth grade elementary school students in SD Negeri 1 Sangsit totaling 78 people. The sample of this study is the class of SD Negeri 1 Sangsit VA totaling 39 people as the experimental class and the class VB SD Negeri 1 Sangsit amounting to 39 people as a control class. The data of students' speaking skills were collected by using observation sheet in the form of assessment rubric. Data were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics using t-test variance polled. The analysis showed that there were significant differences between the speaking skills of students who were taught by using learning methods show and tell and students who were taught by using conventional learning methods. This can be seen from the results of the t-test, which tvalue = 12,39 and ttable (at the 5% significance level) = 1,6. This means that of tvalue than ttable. In addition, the average score of the experimental group (82,65) is higher than the average score of the control group (60,82). Thus, the show and tell method of learning influenced students' speaking skills of fifth grade semester of academic year 2013/2014 in SD Negeri 1 Sangsit.keyword : Show and Tell, Speaking Skills
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR IPA KELAS V DESA PENGERAGOAN ., I Wayan Budiarta; ., Prof. Dr. Ni Ketut Suarni,MS; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.1944

Abstract

Jenis penelitian ini adalah Exspost-facto, yang bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar IPA (2) hubungan antara kecerdasan intelektual dan prestasi belajar IPA(3) hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual Dengan Prestasi Belajar IPASiswa Kelas V Gugus I Di Desa Pengeragoan Kecamatan Pekutatan Tahun Pelajaran 2012/2013 jumlah sampelnya 52. Teknik pengambilan sampel adalah proposional rondom sampling. Data di ambil dengan menggunakan koesioner. Data penelitian selanjutnya dianalisis dengan teknik setatistik yaitu regresi sederhana, product moment, dan regresi ganda. Hasil menelitian menunjukan hubungan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar IPA Fhitung= 985,58> Ftabel = 4,03. Hubungan antara kecerdasan intelektual dan prestasi belajar IPA Fhitung = 6537,38> Ftabel = 4,03. Hubungan secara bersama-sama antara kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual dengan prestasi belajar IPA Fhitung= 3,95 > Ftabel= 3,18,yang berarti memiliki hubungan yang signifikanKata Kunci : kecerdasan emosional, intelektual, prestasi belajar This research is Exspost-facto, which aims to determine (1) the relationship between emotional intelligence and academic achievement IPA (2) the relationship between intellectual intelligence and achievement IPA (3) the relationship between emotional intelligence and intellectual intelligence With Learning Achievement IPASiswa Class V In the first group the Village District Pengeragoan Pekutatan academic year 2012/2013 the number of samples 52. Sampling technique is proportional sampling rondom. Data taken using koesioner. The research data were then analyzed with simple regression techniques setatistik ie, product moment, and multiple regression. Menelitian results show the relationship between emotional intelligence and academic achievement IPA Fhitung = 985.58> F = 4.03. The relationship between intellectual intelligence and science achievement Fhitung = 6537.38> F = 4.03. Relations jointly between emotional intelligence and intellectual achievement IPA with Fhitung = 3.95> F = 3.18, which means that having a significant relationshipkeyword : emotional intelligence, intellect, achievement
Pengaruh Model Pembelajaran SFAE Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VI Gugus IV Rama Jembrana ., I Gede Rai Sanjaya; ., Drs. I Nyoman Murda,M.Pd.; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.2422

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran student facilitator and explaining dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VI SD Gugus IV Rama Kecamatan Jembrana Kabupaten Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Populasi penelitian adalah seluruh kelas VI SD Gugus IV Rama yang berjumlah 189 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah Random Sampling dan yang diundi adalah kelas, sehingga terpilih siswa kelas VI SD Negeri 1 Pendem sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 siswa dan siswa kelas VI SD Negeri 2 Pendem yang berjumlah 33 sebagai kelas kontrol. Data hasil belajar PKn dikumpulkan dengan instrumen berbentuk tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis statistik inferensial menggunakan uji-t. Hasil penelitian ini menemukan bahwa skor hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran SFAE berada pada kategori tinggi dengan mean 28,82 dan skor hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional berada pada ketegori sedang dengan mean 23,09. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara kelas siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran SFAE dengan kelas siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, dengan thitung > ttabel ( thitung = 4,84 > ttabel = 2,00). Dengan demikian dapat diketahui bahwa model pembelajaran SFAE berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa.Kata Kunci : model pembelajaran SFAE, hasil belajar This research has purpose to know the significant difference about the civic study result between students and teaching of student facilitator and explaining model with students and teaching conventional model in students VI grade in Gugus IV Rama primary school, district of Jembrana, regency of Jembrana, year of course 2013/2014. The kind of this research is quasi experiment. The number of population of this research is all VI grade students in Gugus IV Rama primary school is 189 students. The sampling technique that used was Random Sampling and the object of thing technique is classes, then 33 chosen students is VI grade students in 1 Pendem primary school as excrement class and 33 chosen students is VI grade students in 2 Pendem primary school as control class. The study result of civic study was collected in the kind of instrument objective form. The data was analyzed with descriptive statistic analysis and inferential statistic. Inferential statistic analysis uses uji-t. The result of this research found that the score of study result civic study of students in SFAE there in high category with mean 28,82 and the score of study result civic study of students in conventional method there in medium category with mean 23,09. That means there is significant difference between the study results of students who were in SFEA model with students who were in conventional model, with t arithmetic > ttable ( t arithmetic = 4,84 > ttable= 2,00). Based on that research, we can know that SFAE model influent with the study result of students.keyword : SFAE model, the result of study
Pengaruh Model Problem Bassed Learning Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Di Gugus Belantih, Kecamatan Kintamani Tahun Pelajaran 2013/2014 ., I Wayan Eta Sukariyasa; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.; ., Dra. Made Sulastri, M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.3504

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model Problem Bassed Learning berbantuan media gambardan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen semu dengan rancangan post test onlycontrol group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kelas V SD Gugus Belantih Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dengan jumlah siswanya 120 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik simple random sampling (undian). Pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dengan soal pilihan ganda berjumlah 20 butir. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model Problem Bassed Learning berbantuan media gambardan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (thitung = 2,54 ; ttabel = 2,021). Siswa yang mengikuti model Problem Bassed Learningberbantuan media gambar memperoleh rata-rata hasil belajar yaitu 13,65 berada pada kategoritinggi. Sedangkan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional memperoleh rata-rata hasil belajar yaitu 10,55 berada pada kategorisedang. Jadi model Problem Bassed Learning berbantuan media gambar berpengaruh terhadap hasil belajar IPA.Kata Kunci : Problem Bassed Learning, Media Gambar, Hasil Belajar The purpose of this research is to recognize the difference results between science students who followed the Problem Bassed Learning model aided picture media and the students who followed the conventional model learning. This research is a quasi experimental research with post test design only control group design. The populations on this research are all class of Elementary School Gugus V Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli which students amount 120 peoples. The sample of this research is determined by random sampling technique. In collecting the data the written test were given through a multiple choices tests comprising of 20 items. The data were analyses using a descriptive statistic and test. The result of this research shows that there is the difference result between science the studenst follow Problem Bassed Learning model aidpicture media and the students follow the conventional model learning(tarithmetic = 2,54 ; ttable = 2,021). Average score of the students who followProblem Bassed Learning model aidpicture media is 13,65 it is considered to be high category. Whereas the students who follow the conventional learning model is 10,55 it is considered to be intermediate category. In this research Problem Bassed Learning model aidpicture media is preponderate for the result of the science.keyword : Problem Bassed Learning, Picture Media, Learning Results.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TGT DENGAN BANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA ., Dewa Bagus Putu Diva Ariesta; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.; ., I Gede Margunayasa, S.Pd., M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.2449

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara kelas yang menerapkan model pembelajaran TGT dengan bantuan media audio visual dan kelas yang menerapkan model pembelajaran konvenional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan post test only with non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus III Kecamtan Buleleng, Kabupaten Buleleng yang berjumlah 129 siswa. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 74 siswa. Sampel penelitian ditentukan dengan tehnik simple random sampling dengan cara undian. Pengumpulan data dengan menggunakan tes hasil belajar dengan soal pilihan ganda yang berjumlah 30 butir. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistisk inferensial yaitu uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara kelas yang menerapkan model pembelajaran TGT dengan bantuan media audio visual dan kelas yang menerapkan model pembelajaran konvenional (thitung = 6,989 ; ttabel = 1,666). Rata – rata hasil belajar IPA dengan model pembelajaran TGT dengan bantuan media audio visual adalah 78.4 yang berada pada kriteria sangat tinggi. Sedangkan kelas yang belajar dengan model pembelajaran konvensional adalah 57,3 yang berada pada kriteria sedang. Jadi model pembelajaran TGT dengan bantuan media audio visual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.Kata Kunci : TGT, Media Audio Visual, Hasil Belajar This research was aimed in knowing the differences of the students’ scores of Science class between the students, who were taught by using TGT with audio visual aids and the students, who were taught by using conventional teaching model. This research was a quasi experimental research with post test only with non equivalent control group design. The population of this research was all of the fifth grade students of elementary Cluster III of Buleleng District, Buleleng Regency. The number of the population were 129 students. The samples of this study were 74 students. The samples of the study were determined by using simple random technique. The samples were choosen by using lottery. The data colection was done by using 30 mutiple-choice tests. The descriptive statistic and inferensial statistic a t-score was used in the data analysis. The result of the study showed that there was a significant diference of the Science scores of the students between the students, who were taught by using TGT with audio visual aids and the students, who were taught by using conventional teaching model (counted = 6,989 ; table = 1,666). The average score of the students, who were taught by using TGT with audio visual aids, was 78.4. This average score is in high criteria. Meanwhile, the average score of the students, who were taught by using conventional teaching method, was 57.3. This average score is in moderate criteria. Therefore, TGT with audio visual aids teaching method influenced the students’ score in Science class.keyword : TGT, Audio Visual Media, Learning Results.
PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS PENDAYAGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V ., I Wayan Ariawan; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.; ., Dra. Desak Putu Parmiti,MS
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.3751

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui deskripsi prestasi belajar IPA siswa pada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, (2) mengetahui deskripsi prestasi belajar IPA siswa pada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan kontekstual berbasis pendayagunaan lingkungan, dan (3) mengetahui perbedaan prestasi belajar IPA yang signifikan antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis pendayagunaan lingkungan dengan kolompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dan dilaksanakan di kelas V SD Gugus III Kecamatan Kintamani tahun pelajaran 2013/2014 dengan menggunakan desain posttest only control group design. Sampel penelitian ini berjumlah 26 orang siswa kelas V SD Negeri Abuan yang digunakan sebagai kelompok eksperimen dan 25 orang siswa SD Negeri Bonyoh yang digunakan sebagai kelompok kontrol dan ditentukan dengan sistem random sampling. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data prestasi belajar IPA dan dikumpulkan dengan menggunakan tes obyektif. Data yang diperoleh dianalisis dalam dua tahap, yaitu analisis statistik deskriptif dan statistik infrensial (uji-t). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Prestasi belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional berada pada kategori tinggi. (2) Prestasi belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan kontekstual berbasis pendayagunaan lingkungan berada pada kategori sangat tinggi. (3)Teterdapat perbedaan prestasi belajar IPA yang signifikan antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar dengan kolompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD di Gugus III Kecamatan Kintamani tahun pelajaran 2013/2014.Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual Berbasis Pendayagunaan Lingkungan, Prestasi Belajar IPA, Model Pembelajaran Konvensional This study aims to: 1) to know the description of science learning achievement of students in the group of students who are learned using conventional learning models, (2) determine the description of science learning achievement of students in the group of students who are learned with the utilization of environment-based contextual approach, and 3) determine differences in science learning achievement significantly between groups of students who take the contextual approach based learning environment with group of students who take the learning with conventional learning models. This research is a quasi experimental study conducted in class V and Cluster III Kintamani district year 2013/2014 with a design posttest only control group design. Sample of this study is 26 students of SD Negeri Abuan used as the experimental group and 25 students of SD Negeri Bonyoh used as a control group and were determined by random sampling system. In this study, the data collected is science learning and achievement data were collected using an objective test. Data were analyzed in two stages, namely the descriptive statistics and statistical analysis (t-test). The results of this study it can be concluded that: (1) science learning achievement students who learned with conventional learning models that are in the high category. (2) science learning achievement of students who are learned with contextual approach based on the utilization of the environment are very high category. (3) There are differences in science learning achievement significantly between groups of students who take the contextual approach based learning environment as a learning resource utilization with kolompok students who take learning with conventional learning models in fifth grade elementary school students in Cluster III Kintamani District school year 2013/2014.keyword : Utilization-Based Contextual Approach Environment, Science Achievement, Learning Model Conventional
PENGARUH METODE STORYTELLING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V GUGUS XII KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG ., Ni Luh Putu Evytasari Pebriani; ., Dra. Ni Nyoman Garminah, M.Hum; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.3820

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berbicara antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode Storytelling dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas V Gugus XII Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah kelas V di Gugus XII Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 185 orang. Sampel penelitian ini adalah kelas V SD No. 2 Banyuasri yang berjumlah 35 orang dan kelas V SD No. 5 Banyuasri yang berjumlah 35 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Data keterampilan berbicara dikumpulkan dengan lembar observasi. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berbicara yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode Storytelling dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran konvensional dengan thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel). Nilai thitung = 9,91, sedangkan nilai ttabel = 2,021. Perbandingan hasil perhitungan rata-rata keterampilan berbicara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Storytelling adalah 32,78 lebih besar dari rata-rata keterampilan berbicara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional adalah 28,5. Hal ini berarti penerapan metode Storytelling berpengaruh pada keterampilan berbicara siswa kelas V di gugus XII kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2013/2014.Kata Kunci : Keterampilan berbicara, metode Storytelling The The aim of this study is to find out the difference of speaking skill between students who are taught by using Storytelling method and the students who are taught by using conventional teaching technique in Grade V students of Gugus XII, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng in the academic year 2013/2014. The type of this study is quasi experiment. The population is grade V students in Gugus XII, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng in the academic year 2013/2014, which are 185 students. While the sample is 35 students of grade V in SD No. 2 Banyuasri and 35 students of grade V in SD No. 5 Banyuasri. The data is collected by using observation method. The speaking skill data is collected by using observation sheet. The collected data is then analyzed by using descriptive statistic analysis and inferential statistic analysis (t-test). The results of this study show that there is a significant difference of speaking skill between students who are taught by using Storytelling method and the students who are taught by using conventional teaching technique, where the thitung is more that the ttabel (thitung>ttabel). The value of the thitung is 9.91 while the ttabel is 2.021. The comparison of the average calculation result of students’ speaking skill who are taught by using Storytelling method is 32.78, it is more that the average of students’ speaking skill taught by conventional teaching technique, which is 28.5. This means that the application of the Storytelling method affects the speaking skill ability of grade V students in Gugus XII, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng in the academic year 2013/2014.keyword : Speaking skill, Storytelling method
Penerapan Model Pembelajaran Realistik Setting Kooperatif (Resik) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Semester II Di SD No. 2 Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014 ., Ni Luh Astriani; ., Dra. Ni Wayan Arini,M.Pd; ., I Nyoman Arcana,SST., M.Pd.
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v2i1.4148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika dengan menerapkan model pembelajaran Realistik Setting Kooperatif (RESIK) pada siswa kelas V semester II di SD No. 2 Wanagiri Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah 30 orang siswa kelas V SD No. 2 Wanagiri tahun pelajaran 2013/2014 sedangkan objek penelitian ini adalah hasil belajar Matematika. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode tes. Teknik Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar pada siklus I diperoleh 69,67% dan pada kriteria PAP skala lima berada pada kategori cukup. Pada siklus II diperoleh 80,16% dan pada kriteria PAP skala lima berada pada kategori baik. Jadi hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10,49%. Rata-rata ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 63%, sedangkan pada siklus II sebesar 90%. Dengan demikian ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 27%, sehingga dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Realistik Setting Kooperatif (RESIK) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.Kata Kunci : Realistik Setting Kooperatif (RESIK), hasil belajar This study aims to determine the improvement of learning outcomes by applying mathematics Setting Realistic Cooperative learning model (Resik) in the second semester of the fifth grade students in elementary school No. 2 Wanagiri Sukasada the District, Buleleng academic year 2013/2014. This research is a classroom action research was conducted in two cycles. The subjects were 30 students of class V SD No. 2 Wanagiri school year 2013/2014, while the object of this study is the result of learning Mathematics. Methods of data collection in this study was conducted with the test method. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis. Based on the results of the study showed that the average learning outcomes in the first cycle and gained 69.67% in the PAP-scale five criteria in the category enough. In the second cycle obtained 80.16% and the PAP scale five criteria in the category either. So the learning outcomes of students has increased from the first cycle to the second cycle of 10.49%. The average score of students in the classical mastery learning in the first cycle by 63%, whereas in the second cycle of 90%. Thus mastery learning students has increased by 27%, so it can be concluded that the Cooperative Learning Model of Realistic Setting (RESIK) can improve student learning outcomes in Mathematics.keyword : Setting Realistic Cooperative (Resik), Learning Outcomes