Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

A COMPARATIVE STUDY ON MORPHOLOGICAL PROCESS OF TAMBAKAN AND PELAGA DIALECTS ., I Putu Edi Sutrisna; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Drs. Asril Marjohan,MA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3331

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk membandingkan proses morfologi dari dialek Desa Tambakan dan Desa Pelaga. Fokus dari penelitian ini pada proses penambahan awalan dan akhiran kepada kata dasar yang terjadi pada dialek Desa Tambakan dan Pelaga. Data didapatkan melalui interaksi langsung dengan informan dari kedua desa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung, perekaman percakapan, dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah alat perekam, daftar kata Swadesh, dan daftar kata Budasi. Hasil dari peneltian ini menunjukan bahwa awalan yang terdapat di dialek Tambakan adalah {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, dan {ba-}; akhiran yang terdapat di dialek Tambakan adalah {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, dan, {-n}; awalan yang terdapat di dialek Pelaga adalah {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, dan {ka-}; dan akhiran yang terdapat di dialek Pelaga adalah {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, dan {-n}. Awalan {ba-} hanya ditemukan di dialek Tambakan saja. Imbuhan dari kedua dialek yang mengalami proses derivasi adalah {si-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa-}, {-in}, {-ang}, dan {-an}. Perbedaan proses derivasi kedua dialek tersebut terdapat pada awalan {ba-} yang hanya ditemukan di dialek Tambakan. Awalan dari kedua dialek yang mengalami proses infleksi adalah {ma-}, {N-}, {pa-}, {-in}, {-ne}, {-ang}, {-a}, {-n} and {-an}. Perbedaan dari dua dialek tersebut terdapat pada awalan {ka-} dan {ba-} yang hanya ditemukan mengalami proses infleksi di dialek Tambakan saja. Walaupun Desa Tambakan dan Pelaga tergolong dialek Bali Dataran, dapat disimpulkan bahwa kedua dialek tersebut memiliki perbedaan dalam proses morfologi yang mencangkup proses penambahan imbuhan pada kata dasarnya.Kata Kunci : dialek Bahasa Bali, imbuhan, penelitian deskriptif komparatif, proses morfologi This study was a descriptive qualitative study, which aimed at comparing the morphological process of Tambakan and Pelaga Dialects qualitatively. The focus on this study was the process of adding prefix and suffix to the word base of those dialects. Data were collected through direct encounter with the informants of two dialects. It was done through interviews, recording, and observation. The instruments used in obtaining data were recorder, Swadesh wordlist, and Budasi wordlist. The result of the study shows that the prefixes of Tambakan Dialect were {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, and {ba-}; the suffixes of Tambakan Dialect were {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, and, {-n}; the prefixes of Pelaga Dialect were {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, and {ka-}; and the suffixes of Pelaga Dialect were {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, and {-n}. Prefix {ba-} was only found on Tambakan Dialect only and it was not found on Pelaga Dialect. The same prefixes and suffixes of two dialects undergoing derivational process were {si-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa-}, {-in}, {-ang}, and {-an}. The difference was on Prefix {ba-}, which was found on Tambakan Dialect only. The same prefixes and suffixes of the two dialects undergoing inflectional process were {ma-}, {N-}, {pa-}, {-in}, {-ne}, {-ang}, {-a}, {-n} and {-an}. The difference was on Prefix {ka-} and {ba-}, which underwent inflectional process on Tambakan Dialect only. Although Tambakan and Pelaga Dialects belong to Bali Dataran Dialect, it can be concluded that they had differences in their morphological process, especially in adding prefixes and suffixes.keyword : affixation, Balinese Dialect, descriptive comparative study, morphological process
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI ., I Putu Edi Sutrisna; ., Drs. I Made Danu Budhiarta,M Pd.; ., dr. Putu Adi Saputra, S.Ked.
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v5i2.11385

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X.4 SMA Negeri 1 Sukasada. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu guru sebagai peneliti. Dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada berjumlah 21 orang, terdiri dari 12 orang putra dan 9 orang putri. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data untuk aktivitas belajar teknik passing bola voli pada observasi awal 4,95 dan pada siklus I meningkat menjadi 6,0 dan 7,95 pada siklus II. Sedangkan persentase hasil belajar teknik dasar passing bola voli dari observasi awal sebesar 68,54%, pada siklus I 70,32% dan 82,35% pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing (passing atas dan passing bawah) bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2015/2016. Disarankan kepada guru penjasorkes dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, karena terbukti efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.Kata Kunci : kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, bola voli. This study aims to improve the activity and results of learning the basic techniques of volleyball passing through the implementation of cooperative learning model NHT grade students of SMA Negeri 1 Sukasada X.4. This research is a class act, namely the teacher as researcher. Conducted in two cycles consisting of the stages of planning, action, observation / evaluation and reflection. The subjects were students of class X 4 SMA Negeri 1 Sukasada numbered 21 people, consisting of 12 sons and nine daughters. Data were analyzed using descriptive statistics. Based on the analysis of data to study engineering activities passing volleyball on preliminary observations 4.95 and the first cycle increased to 6.0 and 7.95 in the second cycle. While the percentage of learning basic techniques of passing volleyball initial observation by 68.54%, in the first cycle of 70.32% and 82.35% in the second cycle. Based on the analysis of data and discussion is concluded that the activity and learning outcomes passing (passing on and passing down) volleyball improved through the implementation of cooperative learning model NHT in class X 4 SMA Negeri 1 Sukasada the academic year 2015/2016. Penjasorkes recommended to teachers by using cooperative learning model NHT, because it proved effective to increase the activity and learning outcomes.keyword : NHT cooperative, activities, learning outcomes, volleyball.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI I Putu Edi Sutrisna .; Drs. I Made Danu Budhiarta,M Pd. .; dr. Putu Adi Saputra, S.Ked. .
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v5i2.11385

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X.4 SMA Negeri 1 Sukasada. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu guru sebagai peneliti. Dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada berjumlah 21 orang, terdiri dari 12 orang putra dan 9 orang putri. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data untuk aktivitas belajar teknik passing bola voli pada observasi awal 4,95 dan pada siklus I meningkat menjadi 6,0 dan 7,95 pada siklus II. Sedangkan persentase hasil belajar teknik dasar passing bola voli dari observasi awal sebesar 68,54%, pada siklus I 70,32% dan 82,35% pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing (passing atas dan passing bawah) bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2015/2016. Disarankan kepada guru penjasorkes dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, karena terbukti efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.Kata Kunci : kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, bola voli. This study aims to improve the activity and results of learning the basic techniques of volleyball passing through the implementation of cooperative learning model NHT grade students of SMA Negeri 1 Sukasada X.4. This research is a class act, namely the teacher as researcher. Conducted in two cycles consisting of the stages of planning, action, observation / evaluation and reflection. The subjects were students of class X 4 SMA Negeri 1 Sukasada numbered 21 people, consisting of 12 sons and nine daughters. Data were analyzed using descriptive statistics. Based on the analysis of data to study engineering activities passing volleyball on preliminary observations 4.95 and the first cycle increased to 6.0 and 7.95 in the second cycle. While the percentage of learning basic techniques of passing volleyball initial observation by 68.54%, in the first cycle of 70.32% and 82.35% in the second cycle. Based on the analysis of data and discussion is concluded that the activity and learning outcomes passing (passing on and passing down) volleyball improved through the implementation of cooperative learning model NHT in class X 4 SMA Negeri 1 Sukasada the academic year 2015/2016. Penjasorkes recommended to teachers by using cooperative learning model NHT, because it proved effective to increase the activity and learning outcomes.keyword : NHT cooperative, activities, learning outcomes, volleyball.
A COMPARATIVE STUDY ON MORPHOLOGICAL PROCESS OF TAMBAKAN AND PELAGA DIALECTS I Putu Edi Sutrisna .; Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin .; Drs. Asril Marjohan,MA .
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3331

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk membandingkan proses morfologi dari dialek Desa Tambakan dan Desa Pelaga. Fokus dari penelitian ini pada proses penambahan awalan dan akhiran kepada kata dasar yang terjadi pada dialek Desa Tambakan dan Pelaga. Data didapatkan melalui interaksi langsung dengan informan dari kedua desa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung, perekaman percakapan, dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah alat perekam, daftar kata Swadesh, dan daftar kata Budasi. Hasil dari peneltian ini menunjukan bahwa awalan yang terdapat di dialek Tambakan adalah {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, dan {ba-}; akhiran yang terdapat di dialek Tambakan adalah {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, dan, {-n}; awalan yang terdapat di dialek Pelaga adalah {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, dan {ka-}; dan akhiran yang terdapat di dialek Pelaga adalah {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, dan {-n}. Awalan {ba-} hanya ditemukan di dialek Tambakan saja. Imbuhan dari kedua dialek yang mengalami proses derivasi adalah {si-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa-}, {-in}, {-ang}, dan {-an}. Perbedaan proses derivasi kedua dialek tersebut terdapat pada awalan {ba-} yang hanya ditemukan di dialek Tambakan. Awalan dari kedua dialek yang mengalami proses infleksi adalah {ma-}, {N-}, {pa-}, {-in}, {-ne}, {-ang}, {-a}, {-n} and {-an}. Perbedaan dari dua dialek tersebut terdapat pada awalan {ka-} dan {ba-} yang hanya ditemukan mengalami proses infleksi di dialek Tambakan saja. Walaupun Desa Tambakan dan Pelaga tergolong dialek Bali Dataran, dapat disimpulkan bahwa kedua dialek tersebut memiliki perbedaan dalam proses morfologi yang mencangkup proses penambahan imbuhan pada kata dasarnya.Kata Kunci : dialek Bahasa Bali, imbuhan, penelitian deskriptif komparatif, proses morfologi This study was a descriptive qualitative study, which aimed at comparing the morphological process of Tambakan and Pelaga Dialects qualitatively. The focus on this study was the process of adding prefix and suffix to the word base of those dialects. Data were collected through direct encounter with the informants of two dialects. It was done through interviews, recording, and observation. The instruments used in obtaining data were recorder, Swadesh wordlist, and Budasi wordlist. The result of the study shows that the prefixes of Tambakan Dialect were {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, and {ba-}; the suffixes of Tambakan Dialect were {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, and, {-n}; the prefixes of Pelaga Dialect were {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, and {ka-}; and the suffixes of Pelaga Dialect were {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, and {-n}. Prefix {ba-} was only found on Tambakan Dialect only and it was not found on Pelaga Dialect. The same prefixes and suffixes of two dialects undergoing derivational process were {si-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa-}, {-in}, {-ang}, and {-an}. The difference was on Prefix {ba-}, which was found on Tambakan Dialect only. The same prefixes and suffixes of the two dialects undergoing inflectional process were {ma-}, {N-}, {pa-}, {-in}, {-ne}, {-ang}, {-a}, {-n} and {-an}. The difference was on Prefix {ka-} and {ba-}, which underwent inflectional process on Tambakan Dialect only. Although Tambakan and Pelaga Dialects belong to Bali Dataran Dialect, it can be concluded that they had differences in their morphological process, especially in adding prefixes and suffixes.keyword : affixation, Balinese Dialect, descriptive comparative study, morphological process
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI I Putu Edi Sutrisna .; Drs. I Made Danu Budhiarta,M Pd. .; dr. Putu Adi Saputra, S.Ked. .
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v5i2.11385

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X.4 SMA Negeri 1 Sukasada. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu guru sebagai peneliti. Dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada berjumlah 21 orang, terdiri dari 12 orang putra dan 9 orang putri. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data untuk aktivitas belajar teknik passing bola voli pada observasi awal 4,95 dan pada siklus I meningkat menjadi 6,0 dan 7,95 pada siklus II. Sedangkan persentase hasil belajar teknik dasar passing bola voli dari observasi awal sebesar 68,54%, pada siklus I 70,32% dan 82,35% pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing (passing atas dan passing bawah) bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2015/2016. Disarankan kepada guru penjasorkes dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, karena terbukti efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.Kata Kunci : kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, bola voli. This study aims to improve the activity and results of learning the basic techniques of volleyball passing through the implementation of cooperative learning model NHT grade students of SMA Negeri 1 Sukasada X.4. This research is a class act, namely the teacher as researcher. Conducted in two cycles consisting of the stages of planning, action, observation / evaluation and reflection. The subjects were students of class X 4 SMA Negeri 1 Sukasada numbered 21 people, consisting of 12 sons and nine daughters. Data were analyzed using descriptive statistics. Based on the analysis of data to study engineering activities passing volleyball on preliminary observations 4.95 and the first cycle increased to 6.0 and 7.95 in the second cycle. While the percentage of learning basic techniques of passing volleyball initial observation by 68.54%, in the first cycle of 70.32% and 82.35% in the second cycle. Based on the analysis of data and discussion is concluded that the activity and learning outcomes passing (passing on and passing down) volleyball improved through the implementation of cooperative learning model NHT in class X 4 SMA Negeri 1 Sukasada the academic year 2015/2016. Penjasorkes recommended to teachers by using cooperative learning model NHT, because it proved effective to increase the activity and learning outcomes.keyword : NHT cooperative, activities, learning outcomes, volleyball.