Kurniawan .
Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RESPONSIBILITY PRODUCER CONCERNING GIVING LEGAL FOODS PRODUCT CONSUMER PROTECTION LAW PERSPECTIVE ., Kurniawan; Sutrisno, Budi; Martini, Dwi
Jurnal Lembaga Penelitian Universitas Mataram Vol 18, No 1 (2014): Jurnal Penelitian
Publisher : Jurnal Lembaga Penelitian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problem of label foods product very important because a part consumer is in muslim circle whereas in statistics more than 80% Indonesian occupation is Islam religion Consume activity certain of material foods for muslim it just not only for fulfill hungry but more than worship to God. For ensure the permitted of product then by producer, that product must imploring certification of permitted before marketing for muslim consumer. For every produser going to having include label product in their product it must following process or stage to get permitted instruction consist of pre registration and registration up to publication of permitted certificate graduated by MUI after permanently of permitted status by instruction commision of MUI. Consequences law for producer carry out inclusion of permitted label of product illegal from clause of UU Consumer Protection although UU No. 7 years 1996 about Label and Foods and PP No 69 years 1999 about Label and Foods Advertising there are three categories, producer can be allowed acted crime, civil although administratif. Besides that consequences law for producer that include permitted label of foods roduct, illegal actually really adverse the muslim consumer is like responsibility from producer to consumer, in other wise responsibility of producer like product responsibility it means responsibility product for that product bring along in currency that have made or included loss because flawed at that product.
HUBUNGAN NITRAT, FOSFAT DAN AMMONIUM TERHADAP KEBERADAAN MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATAN ., Kurniawan; Purwiyanto, Anna Ida S; ., Fauziyah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 8, No 2 (2016): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.329 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3486

Abstract

Perairan  Sungai  Lumpur   telah  banyak  dimanfaatkan  oleh  penduduk sekitar  untuk berbagai aktivitas yaitu daerah pemukiman, pertambakan, transportasi dan penangkapan ikan.  Selain  itu  di  hulu  sungai  terdapat industri  pengolahan  sawit.  Berbagai  bahan buangan yang berasal dari aktivitas tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kualitas perairan  yang dapat  berdampak  langsung  pada  biota  perairan,  salah satunya makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan nutrien (nitrat, fosfat, amonium) dan parameter lingkungan terhadap keberadaan makrozoobenthos. Penentuan titik sampling menggunakan metode purposive sampling  sebanyak 9 stasiun. Sampel air dan makrozoobentos diambil di dasar perairan menggunakan  water sampler  dan  ekman grab. Analisis  sampel  dilakukan  di  Laboratorium   Oseanografi  Program  Studi Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan rata-rata nutrien di perairan Muara Sungai Lumpur berkisar antara 0,225 – 1,329 mg/L untuk nitrat (NO3-), fosfat (PO4+)  berkisar antara 0,007  –  0,029 mg/L, serta amonium (NH4+) berkisar antara  0,026  –  0,242 mg/L. Makrozoobentos  yang  ditemukan  pada  penelitian  ini  terdiri dari dua kelas yakni kelas Gastropoda terdiri atas  Nassarius  sp.;  Murex  sp.;  Tomlinia sp.; Cerithidea  sp.;  dan  kelas  Bivalvia  terdiri  atas  Mactra  sp.;  dan Anadara  sp.  dengan komposisi  tidak  ada  yang  mendominasi.  Berdasarkan hasil  Analisis  Komponen  Utama (AKU) menunjukkan bahwa nitrat (NO3-), fosfat (PO4+) dan amonium (NH4+) memiliki nilai korelasi/hubungan  yang sangat  rendah  terhadap  keberadaan   makrozoobentos. Berdasarkan   KEPMENLH  No.  51  Tahun  2004  kualitas  perairan  Muara  Sungai Lumpur ditinjau dari parameter diatas masih baik untuk kehidupan biota perairan.KATA KUNCI: Amonium, fosfat, makrozoobentos, nitrat, Sungai Lumpur.
PENGENDALIAN LALU LINTAS 4 LENGAN PADA PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA – JL. JERANDING DAN PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA – JL. HARUNA KOTA PONTIANAK ., Kurniawan; Erwan, MT, Ir.Komala; , MT, Sumiayattinah ST
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI JUNI 2015
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.039 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.12596

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah pengaturan lalu lintas pada persimpangan Jl. RE. Martadinata – Jl. Jeranding dan persimpangan Jl. RE. Martadinata - Jl. Harunadengan merencanakan median atau pulau pemisah, sehingga dapat mengalirkan arus lalu lintas serta termanfaatnya kapasitas persimpangan secara optimal. Data volume lalu lintas diperoleh dengan mencatat secara manual jumlah kendaraan yang melewati lokasi tinjauan. Survey lalu lintas ini dilakukan selama 4 (empat) hari yaitu dari tanggal 7 November 2014 sampai dengan tanggal 10 November 2014, yaitu pada hari jumat, sabtu, minggu dan senin. Waktu survey dilakukan pada pukul 06.00 – 18.00 WIB dengan interval waktu 1 jam. Analisa persimpangan sebelum dilakukan perencanaan lalu lintas menggunakan median atau pulau pemisah diperoleh derajat kejenuhan pada tahun 2014 = 0,568, sedangkan untuk tahun 2019 = 0,983. Setelah dilakukan perencanaan menggunakan bagian jalinan diperoleh derajat kejenuhan tahun 2014 pada bagian jalinan AB = 0.344, jalinan BC = 0.337, jalinan CD = 0.361 dan jalinan DA = 0.247. Sedangkan ditahun 2019 nilai derajat kejenuhanpada bagian jalinan AB = 0.594, jalinan BC = 0.584, jalinan CD = 0.624 dan jalinan DA = 0.427. Hal ini menunjukan bahwa angka derajat kejenuhan setelah dilakukan perencanaan pada tahun 2014 secara umum termasuk ke dalam tingkat pelayanan Byaitu arus masih stabil dengan rasio DS: B = 0,20 – 0,44. Sedangkan pada tahun 2019,angka derajat kejenuhan yang diperoleh secara umum termasuk ke dalam tingkat pelayanan B dan C dengan rasio DS: B = 0,20 – 0,44 dan DS: C = 0,45 – 0,74.   Kata Kunci: derajat kejenuhan, jam puncak, kinerja, lalu lintas