Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Kelompok dengan Algoritma Fuzzy Clustering: Studi Kasus Pengelompokkan Desa di Provinsi Kalimantan Timur Rudy Ramadani Syoer; Yudi Wahyudin
BESTARI BPS Kalimantan Timur Vol. 1 No. 01 (2021): Bestari
Publisher : BPS Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.903 KB)

Abstract

Pengelompokkan desa selama ini telah dilakukan oleh Kemendes dengan Indeks Desa Membangun dan Indeks Pembangunan Desa oleh BPS dengan menggunakan data hasil Survei Potensi Desa. Dalam prosesnya, variabel-variabel ini akan dilakukan scoring kemudian dikelompokan menurut jumlah score total masing-masing desa. Penentuan score dari masing-masing variabel tentu memerlukan dasar teori yang harus dapat diperbandingkan secara matematis. Pada penelitian ini, pengelompokkan desa menggunakan teknik statistik multivariat di mana nilai masing-masing variabel secara langsung digunakan dalam penghitungan tanpa melalui proses scoring . Metode pengelompokkan yang digunakan adalah fuzzy c lustering analysis dengan Algoritma fuzzy Fuzzy C - means (FCM). Penelitian ini mengkaji pengelompokkan yang paling optimal dari desa/kelurahan di Provinsi Kalimantan Timur, berdasarkan variabel-variabel terkait sarana/prasarana desa dan kondisi sosial ekonomi penduduknya. Berdasarkan fungsi objektif, waktu komputasi dan rasio simpangan baku kelompok yang minimum serta melalui penghitungan beberapa indeks validitas kelompok, jumlah kelompok optimal yang dapat terbentuk adalah sebanyak empat kelompok.
PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KREATIF PANGAN LOKAL KHAS PANJALU KABUPATEN CIAMIS Reni Marlina; Yudi Wahyudin; Lina Said
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Dharma Bhakti
Publisher : STIE Ekuitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52250/p3m.v2i1.62

Abstract

Upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan usaha para UKM pangan lokal khas Kec. Panjalu Kabupaten Ciamis, Jawa Baratyang dikenal dengan tempat wisata ziarah Situ Lengkong terus dilakukan. Sebagai tujuan wisata, terdapat makanan khas lokal yang cukup dikenal, namun pemasarannya masih belum cukup luas.Dalam menjalankan usahanya, penghasil makanan khas ini masih menjalankan usaha secara tradisional, yaitu belum mengelola usaha sesuai dengan manajemen usaha secara baik dan benar. Sistem pemasaran masih dari mulut ke mulut belum menggunakan sistem pemasaran berbasis teknologi, aspek keuangan kurang baik karena tidak ada pembukuan secara tertulis. Adapun tujuan pengabdian ini adalah agar para UKM dapat mengelola usahanya dengan baik. Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini diberikan dalam bentuk pelatihan kepada para UKM. Setelah pelatihan ini, pelaku usaha ini diharapkan semakin baik dalam manajemen usaha dan pemasarannya.
PELATIHAN KETERAMPILAN USAHA KREATIF WARGA RW 8 KELURAHAN CIUMBULEUIT KECAMATAN CIDADAP KOTA BANDUNG Lina Said; Reni Marlina; Yudi Wahyudin
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Dharma Bhakti
Publisher : STIE Ekuitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52250/p3m.v3i1.80

Abstract

Kawasan Dago adalah salah satu tujuan wisata di Kota Bandung. Setiap menjelang akhir pekan kawasan Dago ini dipenuhi wisatawan baik mancanegara maupun lokal. Salah satu daerah yang potensial adalah kawasan Curug Dago. Potensi daerah ini cukup bagus sebagai tujuan wisata. Namun banyak warganya, terutama ibu rumah tangga melakukan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di sekitar RW 8, karena disana banyak kawasan perumahan (Kompleks ITB, UNPAD, Sekolah Alam, dll.), sehingga tingkat kesejahteraannya masih rendah. Untuk pemberdayaan masyarakat RW 8 ini diberikan pelatihan mengenai pembuatan produk dan pelatihan manajemen usaha. Ibu-ibu Warga RW 8 diberikan pelatihan tentang pembuatan kue, agar warganya produktif dan dapat membuat produk kue yang dapat dijajakan di daerah wisata Curug Dago. Warganya cukup antusias, dan mengikuti praktik membuat kue hingga selesai. Adapun hasil dari pengabdian ini adalah menambah pengetahuan dalam membuat produk serta warga lebih memahami dalam menghitung biaya produksi, sehingga meminimalisasi terjadinya kerugian apabila melakukan kegiatan usaha.
Pemanfaatan Kima Secara Berkelanjutan Dudi Lesmana; Yudi Wahyudin
JURNAL MINA SAINS Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.248 KB) | DOI: 10.30997/jms.v2i1.423

Abstract

Pemanfaatan kima secara berkelanjutan adalah salah satu usaha memberikan alternatif kebijakan pemanfaatan kima pada masa mendatang.  Kelayakan teknis ini diperlukan sebagai referensi bagi para pelaku usaha dan pemangku kebijakan dalam mengelola kima secara berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.  Penelitian dilakukan dengan mengambil kasus di Kabupaten Tapanuli Tengah.  Berdasarkan hasil kajian, dari aspek ekologi, potensi, pasar dan pemasaran, lingkungan, kima mempunyai potensi untuk dikembangkan. Kata kunci: kima, pemanfaatan berkelanjutan, kelayakan teknis, Tapanuli Tengah
Analisis Kelayakan Ekonomi Pengembangan Bisnis Pemanfaatan Kima Secara Berkelanjutan Yudi Wahyudin; Dudi Lesmana
JURNAL MINA SAINS Vol. 2 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.31 KB) | DOI: 10.30997/jms.v2i2.436

Abstract

Analisis kelayakan bisnis pemanfaatan kima secara berkelanjutan merupakan salah satu upaya memberikan alternatif kebijakan pemanfaatan kima hasil budidaya. Kelayakan ini diperlukan sebagai referensi bagi para pelaku usaha dan pemangku kebijakan dalam mengelola kima secara berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mengambil kasus di Kabupaten Tapanuli Tengah. Berdasarkan hasil kajian, pengembangan investasi bisnis pemanfaatan kima berkelanjutan dinyatakan layak secara ekonomi, berdasarkan kriteria kelayakan nilai NPV sebesar Rp. 13,65 juta, IRR sebesar 14,34%, BCR sebesar 1,09 dan PBP sebesar 4,51 tahun.Kata kunci: kima, bisnis berkelanjutan, kelayakan ekonomi, Tapanuli Tengah
Analisis Manfaat Biaya Program Orang Tua Asuh Pohon Mangrove Di Wilayah Pesisir Karawang Yudi Wahyudin; Helmi Purnama; Iman Teguh; Amal Fatullah Randy; Arif Trihandoyo; Agus Ramli; Muhammad Nur Arkham
JURNAL MINA SAINS Vol. 3 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.013 KB) | DOI: 10.30997/jms.v3i2.891

Abstract

Tujuan dilakukan analisis manfaat biaya program orang tua asuh pohon mangrove ini adalah mengetahui manfaat dan kelayakan program OTAP (orang tua asuh pohon) mangrove bagi upaya pelestarian lingkungan hidup yang terintegrasi dan berkelanjutan. Metode penelitian dilakukan melalui penelusuran literatur dari dokumentasi aktivitas OTAP yang telah dilaksanakan Pertamina Hulu Energi Onshore North West Java (PHE ONWJ) dan metode penilaian kelayakan program yang digunakan adalah pendekatan analisis manfaat biaya yang diperluas.  Analisis manfaat biaya program OTAP mangrove memberikan kelayakan ekonomi yang positif, sehingga bermanfaat bagi upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ.  Nilai kelayakan dan keberlanjutan program OTAP mangrove yang dibuat dengan asumsi lama program (10 tahun) dan tingkat diskon (5%) menunjukkan nilai manfaat bersih sekarang yang positif  sebesar Rp. 1,08 milyar, rasio manfaat biaya (2,06),  dan tingkat pengembalian (19%). Kata Kunci: OTAP, ECBA, kelayakan program, jasa ekosistem, investasi hijau
ANALYSIS OF FISHERY BIOECONOMIC IN THE EAST COASTAL OF BINTAN ISLAND yudi wahyudin
JURNAL MINA SAINS Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mina Sains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.458 KB) | DOI: 10.30997/jms.v4i1.1268

Abstract

The objective of this study is to measure the potential economic value of fisheries in the area of conservation of seagrass meadows on the eastern coast of Bintan island. The result of this study could became a policy input for managing sustaibale fisheries resources. The presence of seagrass ecosystem could support carrying capacity of the surrounding area of seagrass for growing related biotas that associated with the seagrass ecosystem. The number of benefit of seagrass ecosystem could be measured by production surplus approach. The result of analysis shows that the economic value of fisheries of seagrass ecosystem is equal to the fisheries economic IDR 92.73 billion or IDR 558.28 million hectare-1 year-1 in 2016. The maximum economic yield (MEY) of this artisanal fisheries is 5032 ton year-1 with the number of effort should be maintained at 5281 trip of net fishing gear. A sustainable fisheries management should be maintained in the level of harvest and effort in MEY condition in order to give a maximum benefit to the fishermen and sustaible to the fisheries. Keywords:  seagrass ecoystem, seagrass fisheries, bioeconomic of seagrass fisheries, eastern coast of Bintan island, maximum economic yield
Analisis desa/kelurahan pusat pertumbuhan wilayah sekitar calon ibu kota negara Indonesia Yudi Wahyudin
FORUM EKONOMI Vol 24, No 1 (2022): Januari
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jfor.v24i1.10448

Abstract

Terpilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibu Kota Negara memberikan harapan peningkatan pembangunan bagi wilayah sekitarnya, terutama pertumbuhan wilayah di tiga kabupaten/kota yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran ketersediaan fasilitas pembangunan serta mengidentifikasi jumlah desa/kelurahan di tiga kabupaten/kota yang termasuk sebagai pusat pertumbuhan wilayah. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis skalogram dan indeks sentralitas. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan analisis skalogram sebagian besar desa/kelurahan di Kota Balikpapan merupakan pusat pertumbuhan wilayah. Sedangkan di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara baru sedikit desa/kelurahan yang merupakan pusat pertumbuhan wilayah. Berdasarkan indeks sentralitas juga menunjukkan desa/kelurahan di Kota Balikpapan sebagian besar sudah merupakan pusat pertumbuhan dan desa/kelurahan di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara baru sedikit yang merupakan pusat pertumbuhan wilayah.