Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Reliability Control Program Untuk Pemeliharaan Sistem Senjata Pesawat Militer Erna Shevilia Agustian
DEFENDONESIA Vol 4 No 2 (2020): April: Jurnal Defendonesia
Publisher : Lembaga Kajian Pertahanan Strategis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.362 KB) | DOI: 10.54755/defendonesia.v4i2.90

Abstract

Dalam pengoperasianya, Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) harus mengutamakan keselamatan (safety), maka diperlukan pemeliharaan yang ekstra untuk menjaga keandalan (Reliability) dan ketersediaaan (availability) dari komponen atau sistem yang menunjang kinerja Alutsista secara keseluruhan. Secara khusus, karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui Reliability Control Program yang dapat diterapkan dalam pemeliharaan Sistem Senjata Pesawat Militer. Hal ini erat kaitannya dengan data-data kerusakan apa saja yang sering terjadi selama beroperasi, mengetahui tingkat keandalan dan mengetahui laju kegagalan, sehingga dapat direncanakan pula kegiatan pemeliharaan yang tepat untuk mengurangi permasalahan teknis pada sistem senjata pesawat militer. Karya tulis ini dilakukan berdasarkan studi literature, baik dari penelitian terdahulu berupa Jurnal, serta buku-buku referensi terkait lainnya. Di dalam karya tulis ini akan disampaikam pula mengenai program yang dapat dilakukan untuk mengontrol kehandalan (Reliability Control Program) Sistem Senjata Pesawat Militer. Kata Kunci: Alutsista, Pemeliharaan, Reliability.
Sistem Propulsi Roket Padat Untuk Rudal Anti Tank Erna Shevilia Agustian
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.806 KB) | DOI: 10.35894/jtk.v6i2.36

Abstract

Abstrak-Indonesia membutuhkan ketersediaan alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam). Namun hal ini belum didukung oleh kemampuan industri pertahanan secara optimal, sehingga menyebabkan ketergantungan terhadap produk Alpalhankam dari luar negeri. Dengan demikian perlu adanya upaya untuk dapat menguasai teknologi, sehingga kebutuhan terhadap Alpalhankam dapat terpenuhi oleh industri dalam negeri. Indonesia menggunakan Taktik gerilya yang dalam Implementasinya menggunakan senjata-senjata yang dapat menghancurkan Alat utama Sistem Persenjataan (Alutsista) musuh yang masuk ke Indonesia seperti Tank Musuh. Maka berkaitan dengan hal tersebut diperlukan suatu senjata ringan dan senjata Penghancur Tank. Anti Tank Guided Missile (ATGM) memiliki kemampuan untuk menghancurkan Tank tempur utama yang kuat dari jarak yang sangat jauh. Secara umum kinerja rudal sebagian besar bergantung pada sistem propulsi nya. Sistem propulsi roket padat pada rudal digunakan terutama pada saat memerlukan percepatan yang besar, misalnya meningkatkan kecepatan tinggi dalam waktu singkat sehingga cocok diterapkan pada rudal Anti Tank. Selain itu motor roket padat juga memiliki tingkat keselamatan, keandalan, kesederhanaan desain, serta masa penyimpanan yang baik, sehingga sering digunakan dalam aplikasi militer. Kata kunci: Alpalhankam, Alutsista, Rudal, Propulsi, Roket Padat,
A REVIEW OF PENETRATION TUNGSTEN BASED PROJECTILE ON DEPTH OF PENETRATION AT ARMOR OF CERAMIC BASED Abdul Basyir; Erna Shevilia Agustian; Adhistia Amelia
Jurnal Pertahanan: Media Informasi ttg Kajian & Strategi Pertahanan yang Mengedepankan Identity, Nasionalism & Integrity Vol 6, No 3 (2020)
Publisher : The Republic of Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jp.v6i3.890

Abstract

Nowadays, tungsten-based material is used for the core of projectile, while ceramic-based is used for the main material of armor. Tungsten-based material is chosen because it has density and hardness superior to steel based-material. Meanwhile, the ceramic-based can enhance mobility and resistance penetration of armor.  Penetration of projectile on target generates an impact velocity parameter. This velocity has resulted when the projectile hits the target. Therefore, the value of impact velocity affects the quantity of depth of penetration (DoP) result. This paper reviews some papers regarding the penetration of tungsten-based projectile on ceramic-based armor. Furthermore, the content of these papers is reviewed by the narrative review method, and the impact velocity and DoP are the main data to analyze. Through this paper, impact velocity has a linear correlation with the DoP, the big of impact velocity produced bigger of DoP, and vice versa. Based on the data in this review, for the same impact velocity, material, and (almost) dimension of a projectile, SiC has better penetration resistance than B4C, TiB2, and Al2O3. Furthermore, the parameter of projectile dimension, projectile material type, target design, and material composition of the target also affects the DoP result.
Analisis Kapasitas Hanggar PT. Mulya Sejahtera Technology Dengan Variasi Manpower Menggunakan Teori Antrian Izhar Paramaharta; Mufti Arifin; Erna Shevilia Agustian
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesawat terbang merupakan transportasi udara yang menunjang mobilitas, terutama digunakan untuk mencapai suatu wilayah yang mempunyai jarak tempuh jauh dengan waktu yang relatif cepat dengan tingkat keselamatan dan keamanan yang tinggi. Pesawat pun harus diperhatikan kondisinya agar pesawat selalu dalam kondisi laik terbang, untuk mendapatkan kondisi yang laik terbang tentu harus dilakukan pemeliharaan maupun perbaikan. Dalam pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan tentunya membutuhkan manpower yang siap dan sigap. Pada penelitian ini disimulasikan variasi manpower terhadap perawatan C-check di PT. Mulya Sejahtera Technologydi tanggal tertentu dengan no registrasi pesawat PK-CAA, PK-MAC, PK- MCY. Pada penelitian ini digunakan 1 line maintenance untuk dilakukan perhitungan menggunakan metode teori antrian single channel. Perhitungan manpower dan durasi suatu pekerjaan akan mempengaruhi kapasitas hanggar. Hasil perhitungan pada PK- CAA dengan bertambahnya 2 manpower dari 6 manpower menjadi 8 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 44% menjadi 28%, dengan bertambahnya 2 manpower dari 8 menjadi 10 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 28% menjadi 23%. pada PK-MAC dengan bertambahnya 2 manpower dari 5 manpower menjadi 7 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 44% menjadi 28%, dengan bertambahnya 2 manpower dari 7 manpower menjadi 9 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 28% menjadi 23%. pada PK-MCY dengan bertambahnya 2 manpower dari 10 manpower menjadi 12 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 35% menjadi 28%, dengan bertambahnya 2 manpower dari 12 manpower menjadi 14 manpower akan mempengaruhi penurunan kapasitas hanggar terpakai dari 28% menjadi 23%. Semakin banyaknya manpower yang digunakan dalam pemeliharaan C-check akan mempengaruhi tingkat intensitas penggunaan hanggar terpakai, sehingga PT. Mulya sejahtera Technologymasih bisa menerima pekerjaan pemeliharaan C-check guna meningkatkan load factor.
Analisis Pengaruh Variasi Kecepatan Terbang Pada Biaya Operasional Berdasarkan Konsumsi Bahan Bakar Dan Jam Terbang Pada Pesawat Boeing 737-800 Dengan Rute CGK-UPG Atik Afifah; Mufti Arifin; Erna Shevilia Agustian
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi udara merupakan transportasi yang dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak dapat ditempuh dengan moda darat atau laut. Dengan memakai transportasi udara seperti pesawat, orang dapat mencapai suatu daerah lebih cepat tetapi biaya angkutan udara yang tinggi menjadi masalah bagi sebagian orang, bahwa pesawat dengan kecepatan lebih tinggi akan memerlukan biaya bahan bakar lebih besar sedangkan kecepatan rendah akan memerlukan biaya pemeliharaan, sewa pesawat, dan gaji kru yang lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsumsi bahan bakar berdasarkan variasi kecepatan terbang, menghitung biaya operasional berdasarkan waktu terbang dan menentukan pengaruh kecepatan terbang terhadap biaya operasi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis pengaruh variasi kecepatan terbang pada biaya operasional berdasarkan jam terbang dan konsumsi bahan bakar pada pesawat Boeing 737-800 dengan rute CGK-UPG. Hasil yang didapatkan berdasarkan variasi kecepatan yang paling besar dengan nilai 239 m/s maka dan lebih kecil dengan nilai sebesar 0,49799 dan 0,03005, drag dan fuel flownya lebih besar dengan nilai sebesar 37257,8 N dan 1231 kg/jam. Drag dan fuel flow mempengaruhi konsumsi bahan bakar dimana yang lebih besar akan paling boros tetapi waktunya lebih efisien dengan nilai sebesar 100 menit dan biaya operasional paling hemat pada kecepatan 239 m/s memerlukan fuel 4105,98 kg dengan total harga fuel Rp 51.122.823 dan waktu terbang 1,6 jam dengan total biaya operasional sebesar Rp. 154.284.823. Nilai tukar mata uang, harga bahan bakar, dan struktur biaya lainnya dapat mempengaruhi biaya total operasional.
Pengaruh Nilai Campuran Resin Dan Cat Terhadap Temperatur Cuaca Panas Dan Dingin Pada Media Aluminium Paulus Hilman Wicaksono; Mufti Arifin; Erna Shevilia Shevilia Agustian
Jurnal Mahasiswa Dirgantara Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Mahasiswa Dirgantara
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama beroperasi, setiap pesawat terbang pasti memiliki jadwal untuk pemeliharaan, salah satu bentuk perawatan pesawat terbang adalah dengan pengecatan. Pengecatan adalah cara yang umum digunakan untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh korosi. Biasanya warna cat akan memudar akibat terpapar suhu yang panas dan dingin. Melihat pernyataan tersebut maka suatu cat harus memiliki sifat dapat memperkuat (re)inforcing permukaan benda yang di cat. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam sebuah cat dipengaruhi oleh campuran resin, thinner, dan cat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai campuran resin dan cat terhadap temperatur cuaca panas dan dingin. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan cat dan thiner dengan resin menggunakan nilai perbandingan cat dan thiner 1:1 dan nilai resin 20%, 40%, dan 60% yang akan dilakukan pada spesimen dari bahan aluminium. Setelah melakukan pengujian ketahanan cat dengan campuran variasi nilai resin pada perubahan temperatur cuaca panas dan dingin menggunakan alat oven dengan suhu 100°C dan freezer dengan suhu -0,2°C diketahui bahwa semakin banyak penambahan nilai campuran resin yang berlebihan dapat menyebabkan cat susah mengering dan tidak dapat mengering dengan sempurna yang disebabkan karena semakin tebalnya lapisan cat yang dihasilkan oleh penambahan nilai resin, pencampuran nilai resin yang berlebihan juga menyebabkan pengaruh cacat pada lapisan cat seperti cacat bintik, cacat leleh, dan warna yang menurun atau memudar pada saat terkena perubahan suhu dari temperatur panas ke temperatur dingin. Dapat disimpulkan bahwa penambahan campuran nilai resin yang berlebihan tidak baik untuk ketahanan cat dan untuk menghasilkan kualitas cat yang baik adalah dengan tidak menambahkan campura nilai resin.
ANALISIS KORELASI USIA PESAWAT AIRBUS A320-200 TERHADAP JUMLAH KOROSI YANG TIMBUL MENGGUNAKAN METODE KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT Reynaldo Mulya Tedja; Mufti Arifin; Erna Shevilia Agustian
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v8i2.83

Abstract

Corrosion is the destruction of materials caused by the environment, where metals separate from their metal atoms and form compounds from water or gas, resulting in oxidation until the metal atoms disappear. Corrosion can also be referred to as material that is damaged by the environment and is mostly caused by natural impacts that increase as the age of the aircraft increases. Failure to maintain the strength of the main structure is caused by excessive stress that occurs in the corrosion area resulting in cracks in the structure. Due to the frequent occurrence of corrosion in the aircraft, observations, data analysis and further literature studies were carried out. This study aims to determine the relationship between aircraft aging and the amount of corrosion found during periodic "c-check" servicing of Airbus A320-200 aircraft at the study site. The research method that used in the discussion of this thesis is to use pearson product moment correlation analysis on age data and the amount of corrosion that occurs on each aircraft. The conclusion of the results is analysis using the Pearson product moment method on 30 sample aircraft, the correlation 0.922 is categorized as having a very strong relationship. Each aircraft section does not have a strong correlation between corrosion and age, but as a whole has a strong correlation with age. From the results of the analysis using the linear regression equation, it can be identified and estimated the amount of corrosion that occurs at a certain age on the Airbus A320-200 aircraft. The results of the linear regression equation show that the aircraft is 23 years old, the amount of corrosion that will arise is estimated at 39 points, it can be concluded that aircraft with XU-029 registration are known to have a total corrosion rate of 42 points with poor corrosion conditions, then when compared to aircraft with registration XU-030 which is 23 years old is also known to have a corrosion rate of 30, so it can be concluded that the corrosion conditions on this aircraft are better than expected.