Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik Serbuk Hidrolisat Protein Ikan Toman (Channa micropeltes) Sebagai Penyedap Rasa Alami Evi Fitriyani; Ika Meydi Deviarni; Lukas Wibowo Sasongko
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v10i2.798

Abstract

Fish protein hydrolyzate is breaking down proteins into simple peptides and amino acids through a hydrolysis process by enzymes, acids, or bases. This hydrolysis process uses toman fish (Channa micropellets) as an alternative to increase protein consumption and the nutritional quality of the product. It can be used as a base for natural flavor compounds. In addition, pineapple juice is added. The research was conducted in two stages: (1) making fish protein hydrolyzate powder; and (2) testing of color, organoleptik, water content, ash, protein, fat, carbohydrate, crude fiber, and glutamic acid. The results showed that giving pineapple juice 5% gave the best results for glutamic acid levels around 108.064 ppm, protein content 13.97%, fiber content 5.15%, fat content 0.44%, color 6.0, and texture 7. This study states that fish protein hydrolyzate powder with pineapple juice can be used as an alternative as a natural flavoring agent.
ESTIMASI STOK KARBON SEDIMEN PADA AREA PADANG LAMUN DI KEPULAUAN SPERMONDE, SULAWESI SELATAN Yushra Yushra; Galih Setyo Adiguna; Lukas Wibowo Sasongko; Ragil Putri Widyastuti
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 1 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.549 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i01.41

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengestimasi stok karbon dalam sedimen pada ekosistem padang lamun di kepulauan Spermonde, khususnya di Pulau Bonetambung dan Pulau Lae-Lae, Makassar. Pengambilan sedimen dilakukan pada area padang lamun dengan menggunakan sediment core berdiameter 5 cm dan kedalaman alat sampai 30 cm. Luasan tutupan lamun diperoleh dari analisis citra satelit Landsat-8 dan kondisi lamun yaitu dengan menggunakan petak contoh berukuran 100cm x 100cm. Hasil analisis citra landsat-8 didapatkan luasan tutupan ekosistem padang lamun di Pulau Bonetambung yakni 14.18 ha dimana didapatkan 4 kategori tutupan lamun yaitu sangat padat (0.2 ha), padat (0.7 ha), sedang (6 ha) dan jarang (7 ha). Sedangkan pada Pulau Lae-Lae diperoleh luasan ekosistem padang lamun yakni 5,04 ha dan didapatkan 3 kategori tutupan lamun yaitu jarang (0,36 ha), sedang (3,42 ha) dan padat (1,23 ha). Hasil analisis contoh sedimen didapatkan pada Pulau Bonetambung dan Pulau Lae- Lae didominasi oleh tipe sedimen pasir kasar. Didapatkan nilai rerata kandungan karbon sedimen pada ekosistem padang lamun yaitu di Pulau Bonetambung 9,6 MgCha-1 pada kedalaman 0-30 cm sedangkan di Pulau Lae-Lae diperoleh 8,98 MgCha-1. Total Stok karbon sedimen pada area padang lamun Pulau Bonetambung yaitu 136,08 MgC atau setara dengan 503,5 MgCO2 e sedangkan di Pulau Lae-Lae didaptkan 44,86 MgC atau setara dengan 165,9 MgCO2 e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekosistem lamun berperan sangat penting dalam menjaga stok karbon di laut sehingga perlu mendapat perhatian untuk konservasinya.
Kajian Mutu Dan Umur Simpan Produk Pengasapan Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Dengan Aplikasi Asap Cair Lukas Wibowo Sasongko; Andri Nofreeana; Leni Lasmi
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 2 No 1 (2021): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.631 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i03.322

Abstract

Ikan tongkol (Euthynnus affinis) memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai produk ikan asap. Hasil tangkapan Ikan tongkol di wilayah Kalbar pada akhir tahun biasanya sangat melimpah sehingga harganya relatif murah. Selama ini pada saat musim ikan tongkol, harga jualnya menjadi jatuh akibat over supply. Ikan yang melimpah tersebut hanya diolah menjadi ikan asin. Upaya diversifikasi olahan ikan tongkol dengan aplikasi asap cair merupakan salah satu upaya mempertahankan mutu biologis dan meningkatkan nilai tambah ikan tongkol. Penggunaan asap cair akan mengurangi resiko kandungan karsinogenik pada produk ikan tongkol asap.Tujuan penelitian ini adalah mengaplikasikan asap cair dalam pengolahan ikan tongkol, menganalisis mutu dan umur simpan ikan tongkol asap. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode perendaman steak ikan tongkol dalam larutan asap cair 5% dan garam 5%. Terdapat tiga perlakuan waktu perendaman yaitu 5 menit, 17 menit dan 30 menit. Penelitian dilakukan dalam dua kali ulangan. Parameter mutu produk diukur dengan uji organoleptik, kadar air, cemaran ALT, E.Coli dan Salmonella. Data mutu dianalisis secara deskriptif kemudian dibandingkan dengan SNI ikan asap dan literatur terkait. Perlakuan terbaik adalah perendaman selama 5 menit yang menghasilkan ikan asap dengan kadar air 40%, organoleptik 9, cemaran ALT 0, E.Coli dan salmonella negatif. Selanjutnya ikan tongkol asap tersebut dikemas secara vacum dan disimpan pada suhu kamar untuk mengetahui umur simpannya. Parameter umur simpan menggunakan uji ALT dan Uji organoleptik. Umur simpan produk hingga hari ke 4 dimana ALT masih memenuhi standar SNI dan untuk parameter organoleptik, umur simpan bisa mencapai 5 hari. Kata kunci: asap cair, ikan tongkol, mutu.umur simpan
Mutu Hedonik dan Cemaran Mikrobiologi Olahan Sambal Ikan Tongkol Asap (Euthynnus afinnis) dengan Kemasan Retort Pouch Lukas Wibowo Sasongko; Aloysius Masi
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 4 No 1 (2023): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/manfish.v4i1.551

Abstract

Ikan tongkol (Euthynnus affinis) memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai produk sambal ikan asap. Upaya diversifikasi olahan ikan tongkol dilakukan dengan aplikasi asap cair kemudian diolah menjadi sambal ikan tongkol dalam kemasan retort pouch. Penggunaan kemasan retort pouch akan meningkatkan daya awet dari produk tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengaplikasikan teknologi pengalengan sambal ikan tongkol asap dengan kemasan retort pouch, menganalisis mutu hedonik dan mengalisis cemaran mikrobiologi yang ada pada produk tersebut. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode perendaman ikan tongkol dalam larutan asap cair 5% selama 5 menit. Ikan tongkol selanjutnya diolah menjadi sambal ikan dengan dua varian yaitu sambal balado dan sambal rica-rica. Produk disterilisasi dalam kemasan retort pouch pada suhu 121oC selama 20 menit, kemudian disimpan hingga 2 bulan. Penelitian dilakukan dalam dua kali ulangan. Parameter mutu produk diukur dengan uji hedonik, cemaran ALT, E.Coli dan Salmonella. Data mutu dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian akan menghasilkan produk tepat guna sambal ikan tongkol asap siap saji (ready to eat) yang memiliki mutu dan daya awet lebih baik dibandingkan dengan produk yang dikemas konvensional. Tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) dari penelitian terapan ini adalah pada TKT 6 yaitu demonstrasi model/prototype pada lingkungan yang relevan