Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI PEMANFAATAN POTENSI PANGAN LOKAL SULAWESI BARAT SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DI MAN 1 POLEWALI MANDAR Ramlah, Ramlah; D, Nurul Iqraini; Alfiani, St Hijrah; Nursanti, Andi; Haerani, Haerani; Tuada, Rasydah Nur; Pagalla, Devi Bunga; Rahmadani, Aulia
JURNAL SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2024): Sipissangngi Volume 4, Nomor 2, Juni 2024
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jurnal.v4i2.5049

Abstract

Pangan lokal adalah pangan yang diproduksi dalam jarak dekat dari tempat konsumsinya, dan dibudidaya oleh masyarakat setempat. Gerakan pangan lokal bertujuan untuk menghubungkan produsen (petani lokal) dan konsumen pangan yang berada pada wilayah geografis terbatas atau berada pada wilayah yang sama, termasuk pangan lokal yang ada di Provinsi Sulawesi Barat. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberikan edukasi pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber belajar biologi bagi siswa-siswi MAN 1 Polewali Mandar. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) menggunakan metode edukasi terkait pemanfaatan pangan lokal menjadi pangan potensial. Kegiatan ini dihadiri siswa-siswi kelas XI MAN 1 Polewali Mandar yang berasal dari jurusan IPA, IPS, Bahasa, dan Agama. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan mengedukasi potensi pangan lokal, manfaatnya bagi kesehatan, dan lingkungan, serta mengenalkan jenis-jenis produk olahan pangan lokal di Sulawesi Barat. Selanjutnya, dengan mengikutsertakan seluruh peserta dalam pemberian contoh produk olahan pangan potensial. Selain itu, produk pangan lokal dapat diolah menjadi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Hasil evaluasi diperoleh bahwa kegiatan PKM memberikan pemahaman baru yang menarik kepada peserta terkait potensi pangan lokal. Sebanyak 81,26% peserta menyatakan sangat setuju terhadap kegiatan edukasi yang telah dilaksanakan. Sebanyak 89,7% peserta juga mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian menambah pemahaman peserta terkait manfaat pangan lokal bagi kesehatan, lingkungan, dan masyarakat. Selain itu, sebanyak 83,67% peserta mengungkapkan bahwa kegiatan PKM yang dilakukan dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi bagi siswa-siswi yang ada di MAN 1 Polewali Mandar. 
Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Hinua Devi, Devi; Tikirik, Wita Oileri; Sahrianti, Nini; Nursanti, Andi; Tarnoto, Tenny; Nasrullah, Nasrullah
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.24546

Abstract

Apabila harapan pasien terpenuhi, berarti pelayanan tersebut telah di anggap sebagai suatu kepuasan pelayanan. Sebaliknya apabila harapan pasien tidak tercapai, maka diartikan kualitas pelayanan tidak memenuhi apa yang diharapkan pasien. Pelayanan kefarmasian di puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Hinua Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju dengan pendekatan 5 dimensi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang datang berobat di Puskesmas Hinua pada bulan juni 2023 sebanyak 85 jiwa. dengan hasil penelitian menunjukkan dari 70 sampel yang di teliti bahwa gambaran tingkat tinggi lebih besar dari 55,7% sedangkan gambaran tingkat rendah kurang dari 55,7%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasien yang ada di Puskesmas Hinua Kecamatan Bonehau tentang kepuasan terhadap pelayanan kefarmasian dalam kategori puas 39 orang dengan persentase 55,7%, kategori tidak puas 31 orang dengan persentase 44,3%, dengan adanya penelitian ini diharapkan adanya upaya untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas wawasan tentang pentingnya pelayanan kefarmasian kepada pasien