Sistem pembumian merupakan sistem pengamanan terhadap perangkat yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaga dari lonjakan listrik, khususnya tenaga petir. Sistem pembumian digambarkan sebagai hubungan antara suatu peralatan atau sirkuit listrik dengan bumi. Pembumian suatu peralatan listrik diharapkan dapat membatasi tegangan antara bagian-bagian dari suatu peralatan yang tidak dialiri arus dengan tanah hingga pada suatu harga yang aman atau tidak membahayakan untuk semua keadaan, baik pada keadaan normal atau pada saat terjadi gangguan. Memperhatikan kualitas peralatan sistem pembumian sangat penting, salah satunya adalah pengaruh kandungan zat asam di dalam tanah gambut terhadap vertikal (driven rod). karena langsung mengalami kontak dengan tanah, khususnya di tanah gambut. Dalam jangka waktu tertentu, pembumian akan menjadi korosi akibat pengaruh zat asam yang terkandung di dalam tanah gambut. Semakin lama pembumian tertanam di dalam tanah gambut maka tingkat korosi menjadi semakin tinggi, sehingga dapat mempengaruhi nilai resistansi pada sistem pembumian. penelitian ini adalah bagaimana membuat percobaan penelitian dengan menggunakan sembilan buah sampel pembumian yang ditanam di area tanah gambut, dengan jangka waktu 15 hari 30 hari dan 45 hari. Tujuannya untuk mendapatkan data perubahan nilai resistansi pada sistem pembumian akibat korosi pada pembumian yang disebabkan oleh reaksi zat asam yang terkandung pada tanah gambut. Data perubahan nilai resistansi pembumian yang di dapat adalah pada waktu 15 hari nilai perubahan resistansinya sebesar 0,20 Ω, pada waktu 30 hari nilai perubahan resistansinya sebesar 0,37 Ω, dan pada waktu 45 hari nilai perubahan resistansinya sebesar 0,47. Metode yang digunakan dalam menghitung nilai data sampel yang telah diambil menggunakan metode kehilangan berat (Weight Loss)Kata kunci : resistansi, korosi, sistem pembumian