Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENANGKAPAN CO2 DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT KALIUM KARBONAT BERPROMOTOR ASAM BORAT (CO2 Capture Using Potassium Carbonate solvent with Boric Acid Promoter) Istiyanie, Dewi; Altway, Ali
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 50, No 3 (2016)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.142 KB) | DOI: 10.29017/LPMGB.50.3.4

Abstract

Penangkapan CO2 dengan menggunakan pelarut kalium karbonat sampai saat ini masih terdapat kelemahan, yaitu laju reaksi yang lambat. Pada penelitian ini untuk mengatasinya maka digunakan promotor asam borat karena lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Uji coba skala laboratorium dilakukan dengan sistem kontinu, yaitu dengan cara mengalirkan gas CO2 (20%) ke dalam pelarut K2CO3 (30%) berpromotor H3BO3 (3%) di dalam absorber pada suhu 50-70oC. Pelarut yang sudah mengandung CO2 akan dialirkan ke dalam desorber. Desorber dipanaskan hingga 70-90oC agar CO2 yang terabsorp di dalam pelarut dapat dilepaskan kembali. Pelarut K2CO3 akan masuk kembali ke dalam Tangki Pelarut untuk digunakan kembali dalam proses absorpsi CO2, dan seterusnya. Pada percobaan diukur konsentrasi gas CO2 yang masuk ke dalam absorber, yang keluar dari absorber, dan yang tidak terserap oleh absorber dengan menggunakan CO2 Analyzer. Sedangkan laju alir gas CO2 yang masuk ke dalam absorber dan yang keluar dari absorber diukur dengan menggunakan Flowmeter Digital. Konsentrasi pelarut juga diukur pada titik-titik yang sama dengan menggunakan metode titrasi. Laju alir pelarut yang masuk ke dalam absorber pada percobaan ini adalah konstan, sedangkan laju alir gas CO2 yang masuk ke dalam absorber divariasikan pada laju alir gas CO2 sebesar 1,25 liter/menit, 1,5 liter/menit, dan 2 liter/menit. Hasil terbaik dicapai pada laju alir gas CO2 sebesar 1,5 liter/menit dan diperoleh efisiensi penangkapan gas CO2 sebesar 87,63%.CO2 capture using potassium carbonate solvent until now there are still weaknesses, namely the slow reaction rate. In this research, to overcome this weakness, boric acid promoter was used due to more economical and environmental friendly. Laboratory scale trial run was conducted with a continuous system, namely by bubbling CO2 (20%) into K2CO3 solution (30%) promoted by H3BO3 (3%) in the absorber at a temperature of 50-70oC. Solvent already containing CO2 would be transported into a desorber. The desorber was operated at temperature of 70-90oC causing the absorbed CO2 in the solvent can be released again. K2CO3 solvent will go back into the solvent tank for reuse in the process of absorption of CO2, and so on. In the experiment the concentration of CO2 that goes into absorber, which came out of the absorber, and that is not absorbed by the absorber were measured using a CO2 Analyzer. While the flow rate of CO2 gas that goes into and out of the absorber were measured using Digital Flowmeter. The concentration of the solvent is also measured at the same points using titration method. The flow rate of solvent into the absorber in the experiment are constant, while the flow rate of CO2 gas into the absorber was varied at a flow rate of 1.25 liters / min, 1.5 liters / minute, and 2 liters / minute , Best results are achieved in CO2 gas flow rate of 1.5 liters / minute and acquired CO2 capture efficiency of 87.63%.
Studi Awal Kinerja Alat Penangkap CO, Menggunakan Pelarut Kalium Karbonat Berpromotor Asam Borat pada Berbagai Variasi Kandungan CO Istiyanie, Dewi; Ardhyarini, Novie; Agustini, Agustini
Lembaran publikasi minyak dan gas bumi Vol 50, No 2 (2016)
Publisher : PPPTMGB "LEMIGAS"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/LPMGB.50.2.717

Abstract

Industri Kilang dan Pembangkit Listrik merupakan salah satu penyumbang emisi gas CO, terbesar. Penelitian ini merupakan studi awal untuk merancang alat penangkap CO,di mana dalam merancang alat dibutuhkan data karakteristik gas buang seperti konsentrasi, laju alir, temperatur, dan tekanan gas buang yang berasal dari beberapa Industri Kilang dan PLTU yang ada di Indonesia yang memiliki kontribusi yang besar dalam menambah emisi CO, di udara. Penangkapan CO, dianggap sangat penting dan dapat berperan besar dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa industri kilang memiliki konsentrasi gas CO, yang cukup tinggi, yaitu antara 6-18%, sedangkan konsentrasi CO, yang berasal dari PLTU sekitar 12%. Temperatur gas buang yang berasal dari kilang antara 40-765°C, sedangkan temperatur dari PLTU antara 56-537 C. Tekanan gas buang yang berasal dari kilang adalah 0,8-1,03 kg/cm, sedangkan tekanan gas buang dari PLTU adalah 0,007- 167kg/cm. Laju alir gas buang yang berasal dari kilang antara 1,9-153.216m/jam, sedangkan laju alir dari PLTU berkisar antara 846-2.999.988m/jam. Karakteristik emisi gas buang seperti yang telah disebutkan harus menjadi pertimbangan dalam merancang alat penangkap CO, yang akan dibuat.