Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Rancang Bangun Pemanas Air Surya Tipe Datar Rakasiwi, Rinjani Ratih; Syaifurrahman, Syaifurrahman; Gani, Usman A
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol. 10 No. 2, October 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/elkha.v10i2.27901

Abstract

Kalimantan Barat dilalui Garis Khatulistiwa dimana surya menyinari selama 10-15 jam/hari. Energi surya diserap langsung oleh sistem pemanas surya. Energi panas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber panas dalam menghasilkan bahan bakar  terbarukan misalnya bioetanol dan biodiesel.  Implementasi untuk gagasan di atas dapat berupa teknologi pemanas surya yang sederhana, tanpa memerlukan energi listrik, biaya operasi murah dan ramah lingkungan.  Tujuan penelitian ini adalah merancang dan menguji pemanas air surya.  Pemanas surya dirancang bertipe datar dengan media pemanas berupa air. Pemanas surya terdiri dari kolektor panas dan tangki penampung air yang terbuat dari bahan stainlees steel dan polistiren sebagai isolator. Hasil rancang diperoleh pemanas air surya berkapasitas 50 liter yang diuji selama 3 hari dan mampu menghasilkan temperatur air maksimal sebesar 53oC pada intensitas cahaya rata-rata sebesar 1426 lux.
Analisis Distribusi Medan Listrik Pada Kabel Bawah Tanah N2XSY 1 x 630 mm2 Yang Mengandung Void Dengan Menggunakan Femm Greamaldy, Gheary; Kurnianto, Rudi; Gani, Usman A
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabel bawah tanah berperan penting dalam menyalurkan tenaga listrik ke sistem distribusi dari sistem pembangkit untuk melayani pelanggan. Isolasi kabel listrik merupakan bagian terpenting untuk mencerminkan kondisi kesehatan kabel. Peniliaian kondisi isolasi kabel dapat dicapai dengan menerapkan teknik diagnosis dan simulasi tingkat lanjut yang membantu pengukuran dan pemantauan material terkait dengan kegagalan isolasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi titik kritis serta mengetahui pengaruh penerapan tegangan terhadap karakteristik medan listrik dan Partial Discharge (PD) pada kabel N2XSY 1 x 630 mm2 yang mengandung void. Pada penelitian ini untuk mendapatkan besar medan listrik menggunakan teknik simulasi yang menggunakan perangkat lunak FEMM (Finite Element Method Magnetic) versi 4.2 dengan metode elemen hingga yang digunakan untuk mengevaluasi medan listrik di dalam kabel daya satu fasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan diameter void akan meninggikan kuat medan listriknya pada ketiga isi void yaitu udara, air dan minyak. Kuat medan listrik yang tertinggi terjadi pada void yang berisi udara, disusul pada void yang berisi minyak dan kuat medan listrik yang paling rendah terjadi pada void yang berisi air. Peluahan sebagian akan lebih mudah terjadi pada void yang mengandung udara dibandingkan dengan void yang mengandung minyak dan air. Hal ini dikarenakan permitivitas relatif dari udara adalah nilai yang paling kecil, kemudian disusul dengan permitivitas relatif minyak dan yang paling besar adalah permitivitas relatif air.
Analisis Pengaruh Temperatur Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Transformator Regatra, Mexsy; A. Gani, Usman; Rajagukguk, Managam
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah untuk mengamati tentang tegangan tembus yang terjadi pada kekuatan dielektrik minyak trafo, mengetahui kenaikan dan penurunan temperatur terhadap kekuatan dielektrik minyak trafo dan untuk mengetahui pengaruh minyak lama yang telah diseparasi dan minyak baru terhadap kekuatan dielektrik minyak trafo. Dalam penelitian kali ini menggunakan standar IEC 60156 yang digunakan oleh  PT.PLN Pontianak dengan elektroda Mushroom. Mekanisme yang akan diteliti dari isolasi minyak tersebut hanya memvariasikan lama kerja operasi dari minyak tersebut dan perubahan suhunya yang akan mempengaruhi kekuatan dielektrik minyak transformator. Bahwa minyak baru, minyak beroperasi 10.370 jam dan minyak beroperasi 29.420 jam yang sudah diseparasi ketika kondisi suhu ruang saat pengujian minyak tranformator pada tiap-tiap jam operasi cenderung linier turun dari minyak baru sampai minyak yang  beroperasi 29.420 jam, ini menandakan semakin lama minyak transformator digunakan untuk beroperasi maka akan mengurangi kualitas tegangan tembusnya. Untuk minyak baru kuat medan tembus sebesar 164,21 kV/cm, sedangkan untuk minyak beroperasi 10.370 sebesar 148,68 kV/cm dan minyak beroperasi 29.420 sebesar 90,56 kV/cm. Ketika suhu sekitar 40 ˚C maka kuat medan tembus pada minyak baru sebesar 109,12 kV/cm, untuk minyak beroperasi 10.370 jam yang sudah diseparasi sebesar 93,76 kV/cm, untuk minyak beroperasi 29.420 jam yang sudah diseparasi sebesar 84,84 kV/cm. Ketika minyak transformator dipanaskan dengan suhu sekitar 50 ˚C, kuat medan tembus minyak baru sebesar 100,52 kV/cm, untuk minyak beroperasi 10.370 jam yang sudah diseparasi sebesar 91,4 kV/cm, untuk minyak beroperasi 29.420 jam yang sudah diseparasi sebesar 82,64 kV/cm.
OPTIMALISASI POTENSI SUMBER DAYA DESA SUNGAI ITIK, KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT Maleiva, Lalak Tarbiyatun Nasyin; Marcelina, Marcelina; Gani, Usman A; Khairi, Syahrul; Kurniawan, Eddy
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 9 No 1 (2022): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v9i1.2210

Abstract

Desa Sungai Itik memiliki banyak pontensi untuk meningkatkan perekonomian di masyakatnya. Beberapa potensi yang dimiliki desa ini di antaranya UMKM (amplang), industri kecil (gula semut), peternakan (ikan nila), perkebunan (kelapa dan pisang), dan pertanian (padi). Potensi-potensi ini telah dioperasikan namun dalam proses pelaksanaannya masih terdapat kendala-kendala sehingga membuat para pelaku usaha kurang termotivasi untuk berwirausaha. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala ini di antaranya sosialisasi mengenai manajemen usaha, pelatihan pembuatan pakan ikan nila dan pupuk dari limbah pertanian, serta sosialisasi manajemen usaha dan diskusi untuk memberikan motivasi dan pengaruh positif kepada warga desa sehingga para pelaku usaha dapat menguasai strategi dan metode untuk menghasilkan profit yang lebih besar dari usahanya. Adapun dampak positif lainnya adalah menciptakan masyarakat yang eko-kreatif sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sungai Itik.
ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENGELOMPOKKAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG DENGAN METODE FISHERS Usman A Gani; Salasi R; R.M. Bambang; Khairul Umam
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Geuthee : Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.377 KB) | DOI: 10.52626/jg.v1i1.6

Abstract

Penelitian ini berkaitan dengan pengelompokan 90 negara kedalam negara maju atau negara berkembang, melalui analisisis diskriminan menggunakan software SPSS. Data tersebut dinormalkan menggunakan fungsi “Logaritma natural (Ln)” kemudian dianalisis menggunakan diskriminan fishers melalui SPSS. Data yang menjadi variabel dependen adalah kategori pendukung untuk menentukan negara maju maupun berkembang, sedangkan variabel independennya berupa nama-nama 40 negara maju dan 50 negara berkembang. Hasil akhir diperoleh model matematika untuk pengelompokan kedua kategori tersebut. Untuk negara yang termasuk kedalam kategori negara maju : 23,537x1 + 24,884x2 + 12,436x3 + 53,100x4 + (-0,170)x5+ 4,609x6 + 0,753 x7+ 0,682x8 + 0,682x9 + 49,061x10 = 0 Untuk negara yang termasuk kedalam kategori negara berkembang: 23,560x1 + 26,140x2 + 15,883x3 + 15.006x4 + (-0,040)x5 + 3,284x6 + 10,145x7 + 0,408x8 + (-0,053)x9 + 44,332x10 = 0 Discriminant Analysis of Classify Developed Countries and Developing Countries with Fisher Method This study deals with the grouping of 90 countries into developed or developing countries through discriminant analysis using SPSS software. The data is normalized using the function "Natural Logarithm (Ln)" then analyzed using discriminant fishers via SPSS. The data that become the dependent variable is the supporting category to determine the developed and developing countries, while the independent variables are the names of 40 developed countries and 50 developing countries. The final result obtained by mathematical model for grouping of both categories. For Countries that include into the category of developed countries: 23,537x1 + 24,884x2 + 12,436x3 + 53,100x4 + (-0,170) x5 + 4,609x6 + 0,753 x7 + 0,682x8 + 0,682x9 + 49,061x10 = 0 For countries that include into the category of developing countries: 23,560x1 + 26,140x2 + 15,883x3 + 15.006x4 + (-0,040) x5 + 3,284x6 + 10,145x7 + 0,408x8 + (-0,053) x9 + 44,332x10 = 0
Dimensi Sosial Pelaksanaan Tahap Awal Pembangunan Jaringan Listrik Transmisi Tegangan Tinggi Di Kabupaten Bengkayang usman a gani
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.97 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v19i02.459

Abstract

Pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dalam memberikan keuntungan sosial dan ekonomi. Dalam pelaksanaannya terdapat masalah sosial seperti proses pembebasan lahan yang tidak mudah, pembatasan pemanfaatan lahan pada ruang bebas, dan turunnya nilai lahan dibawah jaringan yang berdampak pada keresahan sosial masyarakat. Penelitian ini menganalisis dimensi sosial proses pelaksanaan tahap awal pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi Serawak Bengkayang. Secara khusus pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena sosial yang berpengaruh dan dipengaruhi oleh pembangunan tersebut secara holistik dan mendalam. Temuan studi memperlihatkan bahwa proses pelaksanaan tahap awal pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi Serawak Bengkayang dipengaruhi oleh sistem interrelasi sosial antara PLN sebagai pemilik proyek, kepemimpinan lokal yang berpengaruh dan masyarakat pemilik lahan. Sistem penguasaan lahan masih dipengaruhi oleh nilai-nilai komunal, mekanisme alamiah dalam pemanfaatan lahan dan relasi sosial dalam keragaman etnik dengan etnik dayak yang dominan yang identik dengan sistem kepemimpinan lokalnya. Sebaliknya, pembangunan tersebut berpengaruh terhadap integrasi sosial masyarakat dalam beradaptasi terhadap proses pembangunan tersebut. Adapun keresahan sosial masyarakat lebih diakibatkan oleh adanya pembatasan pemanfaatan lahan dalam wilayah ruang bebas. Dengan demikian, pelaksanaan tahap awal pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi Serawak Bengkayang dipengaruhi dan mempengaruhi sistem interrelasi sosial masyarakat dalam wilayah Serawak Bengkayang. 
KAJIAN EFISIENSI PANAS KOLEKTOR PEMANAS AIR SURYA PADA MOBILE MINI BIODIESEL PLANT Rinjani Rakasiwi; Syaifurrahman Syaifurrahman; Wivina Diah I; Usman A Gani
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 13 No. 3 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v13i3.1209

Abstract

Integration of solar water heating system and biodiesel unit process has resulted a prototype called Mini Biodiesel Plant. The key of that unit is the effectiveness of heat transfer that occured in the solar collector. The purpose of this research is to analyze the performance of the collector from the solar water heating system. The solar collector used is a flat plate type with a surface area of 0.7m2. It consists of a glass cover, alummunium absorber, styrofoam insulator and woof frame. Based on the research result for 5 times for 5 hours each day, the highest of intensity of solar radiation (I) was 859 W/m2 can produce  maximum hot water (Ta) of 62oC. The average of real heat has been absorbes by teh collector (Qu) was 271 Watt while the maximum of heat loss (Qloss) was 144.6 Watt therefore the average of collector efficiency (ƞ) was 45.1%.
SOSIALISASI PERMASALAHAN DAMPAK RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK MENARA TELEKOMUNIKASI DI PERMUKIMAN MASYARAKAT Fitri Imansyah; Iqbal Arsyad; Usman A. Gani
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 3 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i3.1026

Abstract

In the era of rapidly developing technology, the use of telecommunications equipment and its supporting infrastructure is increasingly widespread. One of the people's concerns is the impact of electromagnetic wave radiation from telecommunication towers on health and the environment. This outreach activity aims to address the lack of accurate information and combat unfounded concerns about telecommunications technology. In its implementation, various approaches are used, such as outreach in the form of seminars and distribution of information materials. Creative methods such as interesting and interactive presentations are also applied to facilitate public understanding. The results of this activity show positive changes in people's understanding of electromagnetic wave radiation. Society now has better knowledge about safe radiation levels, mitigation measures that can be taken, and the need to use telecommunication technology wisely. Community support for mitigation measures, such as keeping a distance from telecommunication towers or using protective devices, has also seen an increase. In addition, this activity has a positive psychological impact by reducing unfounded fears and worries. Communities responded positively to socialization efforts and recognized the benefits of a better understanding of telecommunications technology. The ultimate goal of this activity is to create a society that is more aware, knowledgeable, and ready to take precautions against the effects of electromagnetic wave radiation. Thus, this socialization activity has a significant role in informing the public, changing understanding, supporting mitigation measures, and planning for a future that is safer and aware of the impact of electromagnetic wave radiation from telecommunication towers on residential communities.
PERANCANGAN OPTIMUM SISTEM PLTS PADA KLINIK PRATAMA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Tri Wahyuda; Ayong Hiendro; Kho Hiee Khwee; M. Ismail Yusuf; Usman A Gani
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 11, No 1: Januari 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v11i1.64125

Abstract

Energi Baru Terbarukan (EBT) saat ini memiliki peran yang sangat penting di dalam dunia perindustrian khususnya industri listrik. Di Indonesia khususnya Kalimantan Barat, Kota Pontianak merupakan daerah yang dilalui garis lintang khatulistiwa yang mendapatkan sinar matahari dengan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi dan energi tersebut tidak terbatas. Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai pemanfaatan konversi energi listrik. Alat yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada penelitian ini menggunakan aplikasi Homer Energy Modeling. Piranti ini digunakan untuk menganalisis kombinasi terbaik dalam penggunaan energi yang tersedia untuk menyalurkan kebutuhan beban pada Klinik Pratama Universitas Tanjungpura. Kebutuhan untuk memenuhi energi listrik di Klinik Pratama Universitas Tanjungpura selama 24 jam sebesar 84,072 kWh/hari dan untuk energi listrik selama 1 tahun sebesar 30.686 kWh/tahun. Hasil analisis teknis memenuhi kebutuhan energi listrik secara off–grid yang paling optimal, menggunakan panel surya sebesar 26,7 kW, inverter 24 kW, dan sebanyak 45 buah. Pada konfigurasi ini panel surya dapat menyuplai energi listrik sebesar 40.509 kWh/tahun, dengan kelebihan energi sebesar 8.418 kWh/tahun yang dapat disimpan ke dalam penyimpanan baterai. Hasil analisis ekonomi pada skenario off–grid, Untuk skenario off–grid yang paling ekonomis adalah konfigurasi dari panel-inverter-baterai dengan biaya keseluruhan sistem selama 25 tahun (NPC) sebesar Rp436.643.827,63 untuk biaya keseluruhan sistem 1 tahun (AC) sebesar Rp29.526.892,60 serta untuk biaya pokok produksi energi listrik (LCOE) sebesar Rp962,24/kWh.
ANALISA PEMETAAN DAERAH RAWAN SAMBARAN PETIR DI WILAYAH KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Intan Dwi Septiarini; Usman A Gani; Managam Rajagukguk
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 1: Januari 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i1.51852

Abstract

Kota Pontianak terletak di daerah ekuator menerima penyinaran matahari yang tinggi sehingga menyebabkan penguapan dan kelembapannya juga tinggi. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan awan-awan konvektif di Kota Pontianak berpotensi menimbulkan hujan lebat dan petir. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat ancaman, kerentanan, dan kerawanan sambaran petir di atas Kota Pontianak. Dalam mengidentifikasi tingkat kerawanan sambaran petir diperlukan dua faktor, yaitu faktor ancaman dengan menggunakan data kejadian petir Cloud to Ground  (CG) (2018–2020) dan faktor kerentanan dengan menggunakan data kepadatan penduduk dan luas lahan untuk rumah dan bangunan. Metode yang digunakan untuk menganalisa dua faktor tersebut dalam penelitian ini menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk mendapatkan tingkat kerawanan sambaran petir perkecamatan di wilayah Pontianak yang digambarkan ke dalam peta menggunakan software ArcGIS10. Berdasarkan hasil perhitungan, tingkat ancaman terhadap bahaya sambaran petir pada tahun 2018-2020 yang termasuk tingkat kerawanan kategori tinggi terletak di wilayah Pontianak Kota dan Pontianak Utara dengan nilai > 14,47. Tingkat kerentanan terhadap bahaya sambaran petir pada tahun 2018-2020 yang termasuk tingkat kerawanan kategori tinggi terletak di wilayah Pontianak Selatan dan Pontianak Timur dengan nilai > 0,7527. Tingkat kerawanan terhadap bahaya sambaran petir pada tahun 2018-2020 yang termasuk tingkat kerawanan kategori sangat tinggi di wilayah Kota Pontianak adalah kecamatan Pontianak Timur dan Pontianak Kota dengan nilai > 0,8257.