Eka Prasetiawati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konsep Pendidikan Anak Menurut Al-Qur’an Perspektif Muhammad Quraish Shihab Eka Prasetiawati
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.764 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini, penulis mencoba meneliti Konsep Pendidikan Anak Menurut Alquran Perspektif Muhammad Quraish Shihab. Latar belakang penulisan ini sebuah fenomena yang kontras terhadap keberhasilan mendidik anak dalam kehidupan masyarakat. Setiap anak adalah individu yang tidak dapat diibaratkan sebagai tanah liat yang bisa ”dibentuk” sesuka hati oleh orang tua. Namun harus disesuaikan dengan perkembangan jiwa dan potensi anak sebagai tanda kasih sayang dan tanggung jawab moral orang tua yang secara konsisten dilandasi oleh sikap dipercaya dan mempunyai suatu pola relasi hubungan antara kesadaran kewajiban dengan kepatuhan terhadap orang tua. Oleh karena itu sikap kesadaran orang tua dan pendidik dalam mendidik anak akan menghasilkan generasi bangsa yang berkarakter dan berakhlakul karimah sesuai tujuan pendidikan Islam. Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah (1) Bagaimana paradigma pendidikan karakter dalam Islam? (2) bagaimana konsep pendidikan anak menurut Alquran perspektif M.Quraish Shihab? (3) Bagaimana Kisah Luqman dalam Alquran?. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan pola pikir, sikap, dan pengalaman sebagai upaya peningkatan kualitas dalam pembelajaran, yakni dengan memahami konsep pendidikan anak menurut Alquran ditinjau dalam perspektif Muhammad Quraish. Serta mampu memberikan kritik terhadap apa yang sudah ada sebelumnya sehingga menambah wacana dalam kajian Pendidikan Anak di Indonesia. Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa perspektif Muhammad Quraish Shihab mengenai Konsep Pendidikan Anak Menurut Alquran mencakup beberapa hal, yaitu syukur kepada Allah, larangan syirik (menyekutukan Allah), berbakti kepada orang tua/birrul walidain, mempunyai akidah yang kuat dengan landasan iman dan takwa dimanapun keberadaan kita, perintah ibadah meliputi shalat, amar ma’ruf, dan sabar serta menanamkan budaya dan adat istiadat masyarakat yang tidak bertentangan dengan ajaran agama, akhlak terhadap diri sendiri dan orang lain, yakni dengan bersikap lemah lembut, sopan dalam berjalan dan berbicara.
KONSEP POLIGAMI DALAM ALQURAN: STUDI TAFSIR AL-MISBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB Siti Asiyah; Muhammad Irsad; Eka Prasetiawati; Ikhwanudin Ikhwanudin
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 4 No 1 (2019): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/jf.v4i1.443

Abstract

This paper aims to understand the interpretation of the polygamy verse from the perspective of contemporary Indonesian interpreters represented by M.Quraish Shihab as a problem solving for the rampant practice of polygamy in society. The discourse of polygamy in Islamic thought is an interesting controversy discussed. As offered by M. Quraish Shihab in his interpretation that polygamy in Islamic teachings is permissible not as a recommendation or as a mandatory thing, even then on fair terms. The existence of differences in each argument has the same basis of the Qur'anic text, namely Surat an-Nisa 'verse 3. The practice of polygamy sometimes has an impact on family relations that are not harmonious and unfair, on this basis polygamy needs to be reviewed with other approaches. To limit the study in this paper, this research uses a qualitative approach by applying a thematic interpretation method to obtain a comprehensive understanding of polygamy in the Qur'an. Polygamy in al-Misbah's interpretation is said to be fair, just here is not only immaterial (love and affection) but justice in measured material is not only obeying lust. Abstrak Tulisan ini bertujuan memahami tafsir ayat poligami perspektif mufassir Indonesia kontemporer yang diwakili oleh M.Quraish Shihab sebagai problem solving atas maraknya praktek poligami di masyarakat. Wacana poligami dalam pemikiran Islam menjadi kontroversi yang menarik dibahas. Sebagaimana ditawarkan M. Quraish Shihab dalam tafsirnya bahwasanya poligami dalam ajaran Islam diperbolehkan bukan bersifat anjuran atau hal yang wajib, itupun dengan syarat adil. Adanya perbedaan setiap argumen mempunyai dasar yang sama dari teks al-Qur’an yaitu surat an-Nisa’ ayat 3. Praktik poligami terkadang berdampak pada hubungan keluarga yang tidak harmonis dan kurang adil, atas dasar ini poligami perlu dikaji ulang dengan pendekatan-pendekatan lain. Untuk membatasi kajian dalam tulisan ini maka, Penelitan ini menggunaan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode tafsir tematik (maud}u>’i) untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang poligami dalam al-Qur’an. Poligami dalam tafsir al-Misbah dikatakan boleh dengan syarat adil, adil di sini bukan hanya bersifat immaterial (cinta dan kasih sayang) melainkan keadilan pada materi yang terukur bukan hanya menuruti hawa nafsu.
Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah dalam Tafsir Al-Misbah dan Ibnu Katsir Eka Prasetiawati
Nizham Jurnal Studi Keislaman Vol 5 No 2 (2017): Islam dan Ekonomi
Publisher : Postgraduate State Islamic Institute (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.179 KB)

Abstract

The background of this research is a contrasting phenomenon of the realization of sakinah family in community life. The family is the smallest group in society, consisting of husbands, wives and children. It is the principle of forming a society. The majority of people assume that the factor of peace in family life is material, but many rich people who do not get peace at home so often the quarrels and discomfort. Problems that appear in the house can threaten the eternity of marriage even lead to divorce. It arises because the unfulfilled hope of each partner and mental, social and spiritual unpreparedness. Furthermore, researcher examined the verses of sakinah mawaddah wa rahmah family in contemporary and classical interpretation as a solution in realizing sakinah family today. In the hope, finding a relevant and even solute interpretation to deal with the current problem. For writers, it is useful to add insight into the mindset, attitude, and experience as an effort to improve the quality of learning, by understanding the character of sakinah, mawaddah, wa rahmah in the family. The formulation of problem in this research is (1) How is the view of Qur'an about sakinah family? (2) How to interpret the verses of sakinah family, mawaddah, wa rahmah in tafsir al-Misbah and Ibn Kathir? (3) How is the different interpretation of Quraish Shihab and Ibn Kathir in understanding the sakinah, mawaddah, wa rahmah verses? This research is a literature research which makes the interpretation of al-Misbah and Ibn Katsir as the main source of research. This research uses descriptive-analytic approach. The method uses comparative analysis, which is to compare contemporary and classical interpretations to know the results of interpretation and the differences in the field of exegesis. Another analysis using maudhu'i method is discuss the verses according to the appropriate theme with collecting and deep studying various aspects related to asbab al-nuzul, mufradat and interpretation of the verses.