Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Perawat Mencegah Rehospitalisasi pada Balita dengan Pneumonia Melalui Pendekatan Astania (Asuhan Mandiri Keluarga dengan Balita Pneumonia) Purwati, Nyimas Heny; Awaliah, Awaliah; Misparsih, Misparsih; Fadhillah, Harif; Purwani, Emy; Sarini, Sarini; Amalia, Hayuni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 4 No 02 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 04 Nomer 02 Tahun 2023
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jpmim.v4i02.2465

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan dan penyumbang terbesar penyebab kematian balita di dunia serta penyebab kematian balita pertama di Indonesia. kemiskinan dan rendahnya status pendidikan dan ekonomi menjadi salah satu faktor socio-determinant yang berkaitan dengan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia di Indonesia. Selain itu faktor lain yang berperan adalah rendahnya kesadaran masyarakat dan meningkatnya populasi di daerah kumuh (slum dwellers) serta sulitnya akses ke fasilitas kesehatan. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih (RSIJCP) merupakan RS tipe B dengan kapasitas 277 tempat tidur, memiliki satu ruang rawat anak yang terdiri dari 15 tempat tidur, dengan jumlah pasien dalam satu tahun terakhir 1.424 anak dan pneumonia merupakan 10 penyakit terbanyak pada balita yang dirawat dan 14 anak dengan pneumonia dengan angka kekambuhan 50%. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada balita dengan pneumonia melalui peran sebagai health educator dalam meningkatkan kemampuan keluarga merawat anak dengan pneumonia dan mencegah terjadinya rehospitalisasi/kekambuhan pada anak melalui penerapan model ASTANIA (Asuhan Mandiri Keluarga dengan Balita Pneumonia). Metode pada pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan perawat guna peningkatan kemampuan dalam melaksanakan peran sebagai health educator, dan pelatihan perawat tentang pneumonia dengan menggunakan media audiovisual. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan perawat sebelum dan setelah dilakukan pelatihan tentang pneumonia serta dihasilkannya media edukasi berbasis audiovisual dengan haki.
EDUKASI KESEHATAN MELALUI PENERAPAN DISCHARGE PLANNING DAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT (SKA) Sumarni, Eem; Misparsih, Misparsih
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v3i2.67-71

Abstract

Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan suatu masalah kardiovaskuler yang utama karena menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan angka kematian yang tinggi, dan tahun 2019 penyakit ini masih menjadi penyebab pertama kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung        iskemia. SKA merupakan sesuatu yang menakutkan bagi pasien, sehingga timbul kekhawatiran akan kehidupan selanjutnya dan menurunkan kualitas hidup. Discharge Planning adalah suatu proses yang sistematis dalam pelayanan kesehatan untuk membantu pasein dan keluarga dalam menetapkan kebutuhan, mengimplementasikan serta mengkoordinasikan rencana perawatan yang akan dilakukan setelah pasien pulang dari Rumah Sakit sehingga dapat meningkatkan atau mempertahankan derajat kesehatannya. Tujuan penelitian ini untuk menghubungkan edukasi kesehatan melalui penerapan discharge planning terhadap kualitas hidup pasien SKA, Desain penelitian ini menggunakan jenis data kategorik dengan metode deskriptifpendekatan cross sectional kepada 69 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai p = 0,000 (< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan edukasi kesehatan melalui penerapan discharge planning terhadap kualitas hidup pada pasien SKA. Dari analisis diperoleh nilai OR 38, artinya pasien setelah diberikan edukasi kesehatan memiliki peluang sebanyak 38 kali untuk mempunyai kualitas hidup yang baik.Kata kunci: Sindrom Koroner Akut, edukasi kesehatan, discharge planning, kualitas hidup