Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELATIHAN MENYUSUN KONTEN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PARA GURU SDIT BINA INSAN CENDIKIA KELURAHAN LEUWIGAJAH KOTA CIMAHI Mukhammad Kirom; Edy Wibowo; Ahmad Qurthobi; Linahtadiya Andiani
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2a (2021): Special Issue
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v4i2a.4214

Abstract

Kondisi saat ini dengan adanya pandemi Covid-19 hampir semua aspek kehidupan manusia terdampak. Salah satu aktivitas yang terpengaruh adalah proses belajar-mengajar di sekolah-sekolah, di mana biasanya dilakukan di kelas menjadi kegiatan pembelajaran di rumah berbasis daring. Jika proses pembelajaran di kelas, para guru dapat menjelaskan secara verbal dan bisa dibantu dengan alat peraga tentang materi tertentu. Hal ini tidak bisa dilakukan jika pembelajaran yang diberikan secara daring. Kasus ini dialami para guru yang ada di Sekolah Dasar Islam Terpadu Bina Insan Cendikia (SDIT-BIC) Cisalak Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Para guru di SDIT-BIC saat ini menyampaikan pembelajaran hanya sebatas instruksi kepada murid untuk mempelajari materi dari buku atau bisa mencari materi dari internet. Hal ini tentu saja tidak bisa optimal dari aspek pemahaman mahasiswa. Sisi buruknya si anak atau murid tidak terpacu untuk belajar karena banyak hal yang tidak dipahami oleh murid. Berkaitan dengan ini pada tahap awal akan diberikan bagaimana membuat materi multimedia interaktif di mana bisa dibuat animasi sederhana untuk menerangkan materi menggunakan Microsoft Power Point. Pelatihan dilakukan sebagai transfer ilmu dan pengalaman tim penulis dalam menyusun materi kuliah daring. Kegiatan pelatihan diawali dengan diskusi antara para guru dengan tim penulis berkaitan kendala dalam penyampaian materi dan dilanjutkan dengan pelatihan menyusun materi multimedia interaktif. Selanjutnya para guru diminta membuat konten dan dievaluasi oleh tim penulis. Dari beberapa materi yang disusun sudah terlihat berupa materi multimedia interaktif.
Capacitance Distribution Analysis Using Wire Mesh Sensor 16×16: Linahtadiya Andiani; Amaliyah R.I Utami
JMECS (Journal of Measurements, Electronics, Communications, and Systems) Vol 8 No 2 (2021): JMECS
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jmecs.v8i2.4268

Abstract

The Wire Mesh Sensor (WMS) is a tomography-based sensor that generates an image of the free space distribution in multiphase flow. The resulting distribution image can be the capacitance distribution pattern is detected by the electrode, which is dependent on the fluid parameters. Based on the concepts, the system may be an alternative option for the early detection of waterways. The goal of this study is to evaluate the performance of the WMS system in an industrial exhaust pipe. The ability of the system to identify fluids is determined using the capacitance distribution analysis from the WMS measurement. An exhaust pipe is modeled as a cylinder phantom and simulated to visualize the capacitance distribution. The WMS technique is used on a phantom made up of a homogeneous and inhomogeneous medium with changing fluid differences. The capacitance distribution of each fluid in the phantom is different. It is caused by differences in the relative permittivity of each fluid. The performance of the WMS system is evaluated by looking at the capacitance distribution changed as the geometry of the fluid volume varied. Based on the results, the WMS system is shown to be capable of easily distinguishing variations in fluid volume percentage.
VARIASI ELEKTROLIT DAN BEDA POTENSIAL DALAM PEMBUATAN GRAFIT TEREKSFOLIASI MENGGUNAKAN METODA ELEKTROKIMIA Aly Zainal Abidin; Ricky Anthony Santoso; Indriantro Bayu Aji; Linahtadiya Andiani; Memoria Rosi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 11 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/03.1101.FA18

Abstract

Abstrak Grafit tereksfoliasi (exfoliated graphite/EG) merupakan material dua dimensi yang menarik dan banyak diteliti karena potensinya yang meluas untuk aplikasi piranti elektronik, optoelektronik, komposit dan penyimpan energi. Salah satu metoda pembuatan grafit tereksfoliasi adalah metoda elektrokimia yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya hasil (yield) yang banyak, lapisan yang tipis (mencapai 3 layer), ukuran lateral yang besar (sampai 44 µm), dan rasio oksidasi (C/O) yang rendah (17,2) dan peluang untuk produksi massal. Penelitian ini bertujuan untuk membuat EG dari pensil 2B menggunakan metoda elektrokimia dengan variasi elektrolit dan beda potensial. Elektrolit yang digunakan adalah K2SO4, (NH4)2SO4, dan Na2SO4 dengan rentang konsentrasi 0,05-0,5 M dan beda potensial adalah 10-20 V. Konstruksi pembuatan EG terdiri dari dua pelat katoda dan anoda yang berjarak 2 cm yang direndam dalam larutan elektrolit. Beda potensial yang digunakan dalam percobaan divariasikan dari 10 volt hingga 25 volt untuk mendapatkan voltase optimal. Platinum digunakan sebagai katoda sedangkan pensil 2B berbahan grafit digunakan sebagai anoda. Morfologi EG yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi menggunakan digital mikroskop. Kata-kata kunci: Elektrokimia, Elektrolit, Grafit Tereksfoliasi (Exfoliated Graphite/EG), K2SO4, Na2SO4, (NH4)2SO4. Abstract Exfoliated graphite (EG) is an interesting and widely develop two-dimensional material due to its widespread applications of electroni devices, optoelectronics, composites and energy storage devices. One of the preffered method to manufacture EG is the electrochemical which has several advantages including a high yield, fairly thin layers (up to 3 layers), large lateral size (up to 44 m), low oxidation ratio (C/O). of 17.2 and potential to mass production. This study aimed to produce EG from “2B” pencil using electrochemical methods with electrolyte variations and potential differences. The electrolytes were K2SO4, (NH4)2SO4, dan Na2SO4 with a concentration range of 0.05-0.5 M and the potential difference were 10-20 V. For EG manufacturing, the two cathode and anode plates which was separated about 2 cm were immersed in the electrolyte. Platinum is used as the cathode while the graphite 2B pencil is used as the anode. The resulting EG morphology were then characterized using a digital microscope. Keywords: Electrochemical, Electrolyte, Exfoliated Graphite (EG), K2SO4, Na2SO4, (NH4)2SO4.
LITERASI STEM DI PONDOK PESANTREN PEMBANGUNAN SUMUR BANDUNG MELALUI PELATIHAN ROBOTIKA INTERAKTIF Muhammad Zakiyullah Romdlony; Muhammad Ridho Rosa; Khilda Afifah; Faisal Budiman; Linahtadiya Andiani; Nopendri Nopendri; Fakih Irsyadi
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.812 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i1.18429

Abstract

PEMBUATAN SEL CAPACITIVE DEIONIZATION BERBASIS KARBON AKTIF DAN MEMBRAN UNTUK DESALINASI AIR GARAM Leah Mina Permatasari; Memoria Rosi; Linahtadiya Andiani
Telkatika: Jurnal Telekomunikasi Elektro Komputasi & Informatika Vol 1, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Perpustakaan Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Capacitive Deionisation (CDI) merupakan salah satu metode desalinasi dengan cara  mengikat ion-ion garam air laut dengan memberikan tegangan di antara dua elektroda karbon berpori. Metode ini banyak dikembangkan karena biaya yang murah dan hemat energi karena dioperasikan pada tegangan DC yang rendah (1, V). Bahan elektroda yang sering digunakan adalah karbon aktif. Karena memiliki luas permukaan spesifik yang besar (lebih dari 1000 m2/g) yang berfungsi untuk menyimpan ion-ion garam. Pada beberapa aplikasi desalinasi dilaporkan penambahan membran penukar ion dapat menahan ion-ion garam untuk terlepas dari pori-pori karbon aktif. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran menggunakan sel CDI yang terbuat dari material karbon aktif, CMC, dan membran penukar ion (SSA) dengan debit rendah, yaitu 10 ml/menit. Serta dilakukan perbandingan pengukuran antara sel CDI dengan variasi membran dan sel CDI tanpa membran pada debit yang sama. Diperoleh hasil pengukuran pada sel CDI variasi membran dengan pengurangan konduktivitas sebesar 59,30% dalam 55 siklus, sedangkan sel CDI tanpa membran memiliki tingkat pengurangan kadar garam pada debit 10 ml/menit sebesar 26,58% dalam 23 siklus. Kata Kunci: Capacitive Deionisation (CDI), Karbon Aktif, Membran SSA, Desalinasi.
Analisis Pengaruh Diameter Kawat terhadap Distribusi Kapasitansi dari Wire Mesh Sensor: Studi Kasus Simulasi Sistem Deteksi Anomali pada Saluran Pembuangan Limbah Industri Andiani, Linahtadiya; Utami, Amaliyah Rohsari Indah
POSITRON Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.045 KB) | DOI: 10.26418/positron.v11i2.50072

Abstract

Pembuangan limbah industri menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan. Deteksi dini saluran pembuangan menggunakan sistem wire mesh sensor (WMS) dapat diterapkan dalam mencegah pencemaran lingkungan. WMS adalah sensor berbasis tomografi yang menghasilkan suatu citra distribusi dari suatu aliran fluida. Citra distribusi tersebut merupakan pola distribusi kapasitansi yang terukur oleh elektroda sensor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diameter kawat terhadap kinerja sistem dalam mendeteksi anomali pada saluran pembuangan limbah. Pada penelitian ini, sistem WMS disimulasikan di dalam phantom silinder sebagai model dari pipa pembuangan limbah. Selain itu, suatu anomali bola juga ditambahkan sebagai representasi dari limbah padat yang akan dideteksi oleh sistem. Dari hasil simulasi, dilakukan analisis terlebih dahulu pada pola distribusi potensial listrik untuk mengetahui karakteristik potensial listrik dari sistem WMS yang dimodelkan. Ditemukan bahwa perbedaan parameter berupa variasi jenis larutan dapat mempengaruhi distribusi potensial listrik. Hal ini disebabkan adanya perbedaan nilai konstanta dielektrik masing-masing jenis larutan. Kinerja sistem WMS dalam mendeteksi anomali dievaluasi dengan menganalisis perubahan distribusi kapasitansi terhadap pengaruh perubahan diameter kawat. Hasil simulasi menunjukkan bahwa jenis fluida pada kondisi tanpa dan dengan anomali dapat dibedakan dengan jelas melalui pola distribusi kapasitansi yang terukur untuk seluruh diameter kawat. Diameter kawat hanya mempengaruhi kualitas citra distribusi.