Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pelatihan Keterampilan Pembuatan Sabun Cair untuk Penerapan Hidup Bersih dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Memoria Rosi; Ismudiati Puri Handayani; Hertiana Bethaningtyas
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2a (2021): Special Issue
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v4i2a.4219

Abstract

Di masa pandemi seperti sekarang ini, kesehatan dan kondisi ekonomi masyarakat perlu mendapat perhatian lebih. Sebagaimana masyarakat umum lainnya, warga Desa Citeureup juga merasakan dampak pandemik ini. Sebagian warga ada yang terinfeksi Covid 19 dan sebagian lagi kehilangan pekerjaan atau usahanya harus dihentikan akibatnya adanya pembatasan maupun menurunya jumlah omset usahanya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Tim Dosen Teknik Fisika Universitas Telkom melakukan pengabdian masyarakat di RW 6 Desa Citeureup. Kegiatan dilakukan dalam bentuk survey untuk memetakan persoalan di masyarakat, pemasangan tempat cuci tangan, dan pelatihan keterampilan pembuatan sabun cair. Hasil survey menunjukkan bahwa masyarakat secara umum terdampak oleh Covid 19 dan menginginkan adanya bantuan agar mereka memiliki usaha sendiri. Kegiatan ini diharapkan menjadi kampanye peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kesehatan, transfer pengetahuan tentang pembuatan sabun cair, dan inisiasi kemandirian ekonomi masyarakat desa Citeureup.
Structural Characteristics of Carbon Nanotubes Fabricated Using Simple Spray Pyrolysis Method Khairurrijal Khairurrijal; Mikrajuddin Abdullah; Memoria Rosi; Fatimah A. Noor
Indonesian Journal of Physics Vol 19 No 3 (2008): Vol. 19 No. 3, July 2008
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.281 KB) | DOI: 10.5614/itb.ijp.2008.19.3.5

Abstract

A simple spray pyrolysis method has successfully used to synthesize carbon nanotubes (CNTs). Their structural characteristics were characterized by employing field-emission scanning electron microscopy (FE-SEM), energy dispersive X-ray (EDX) analysis, and X-ray diffraction (XRD) methods. FE-SEM images confirmed that the diameters of CNTs were in the range of 20 to 80 nm. The average diameter of CNTs increased considerably as the growth temperature increased (above 700 oC). The changes in growth time and ferrocene mass altered the average diameter of CNTs slightly. EDX analysis and XRD patterns indicated that Fe2O3 and Fe3O4, which originate from the oxidation of ferrocene catalyst, are the main impurities of the CNTs. The concentrations of Fe2O3 and Fe3O4 became lower and higher, respectively, for the growth temperatures higher than 700°C because Fe2O3 is the most stable at high temperatures.
VARIASI ELEKTROLIT DAN BEDA POTENSIAL DALAM PEMBUATAN GRAFIT TEREKSFOLIASI MENGGUNAKAN METODA ELEKTROKIMIA Aly Zainal Abidin; Ricky Anthony Santoso; Indriantro Bayu Aji; Linahtadiya Andiani; Memoria Rosi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 11 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/03.1101.FA18

Abstract

Abstrak Grafit tereksfoliasi (exfoliated graphite/EG) merupakan material dua dimensi yang menarik dan banyak diteliti karena potensinya yang meluas untuk aplikasi piranti elektronik, optoelektronik, komposit dan penyimpan energi. Salah satu metoda pembuatan grafit tereksfoliasi adalah metoda elektrokimia yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya hasil (yield) yang banyak, lapisan yang tipis (mencapai 3 layer), ukuran lateral yang besar (sampai 44 µm), dan rasio oksidasi (C/O) yang rendah (17,2) dan peluang untuk produksi massal. Penelitian ini bertujuan untuk membuat EG dari pensil 2B menggunakan metoda elektrokimia dengan variasi elektrolit dan beda potensial. Elektrolit yang digunakan adalah K2SO4, (NH4)2SO4, dan Na2SO4 dengan rentang konsentrasi 0,05-0,5 M dan beda potensial adalah 10-20 V. Konstruksi pembuatan EG terdiri dari dua pelat katoda dan anoda yang berjarak 2 cm yang direndam dalam larutan elektrolit. Beda potensial yang digunakan dalam percobaan divariasikan dari 10 volt hingga 25 volt untuk mendapatkan voltase optimal. Platinum digunakan sebagai katoda sedangkan pensil 2B berbahan grafit digunakan sebagai anoda. Morfologi EG yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi menggunakan digital mikroskop. Kata-kata kunci: Elektrokimia, Elektrolit, Grafit Tereksfoliasi (Exfoliated Graphite/EG), K2SO4, Na2SO4, (NH4)2SO4. Abstract Exfoliated graphite (EG) is an interesting and widely develop two-dimensional material due to its widespread applications of electroni devices, optoelectronics, composites and energy storage devices. One of the preffered method to manufacture EG is the electrochemical which has several advantages including a high yield, fairly thin layers (up to 3 layers), large lateral size (up to 44 m), low oxidation ratio (C/O). of 17.2 and potential to mass production. This study aimed to produce EG from “2B” pencil using electrochemical methods with electrolyte variations and potential differences. The electrolytes were K2SO4, (NH4)2SO4, dan Na2SO4 with a concentration range of 0.05-0.5 M and the potential difference were 10-20 V. For EG manufacturing, the two cathode and anode plates which was separated about 2 cm were immersed in the electrolyte. Platinum is used as the cathode while the graphite 2B pencil is used as the anode. The resulting EG morphology were then characterized using a digital microscope. Keywords: Electrochemical, Electrolyte, Exfoliated Graphite (EG), K2SO4, Na2SO4, (NH4)2SO4.
ACTIVATED CARBON PREPARED FROM COCONUT SHELL POWDER WITH LOW ACTIVATION TIME AS SUPERCAPACITOR ELECTRODES Memoria Rosi; M. Nanang Ziad Fatmizal; Dedy Hendra Siburian; Abrar Ismardi
Indonesian Physical Review Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v6i1.205

Abstract

In this study, we prepared activated carbon from coconut shell with a low activating time for activated carbon (AC). The coconut shell powder (< 100 µm) allows for an effective pyrolysis process and low activation time (30 min) that reduces the cost of production. The AC has characteristics of micropore with average size of 1.9 nm and a surface area of 460.50 m2/g. For supercapacitor electrode, the AC electrodes have capacitance of 50, 66, and 67.5 F/g when 0.5 M, 1 M, and 2 M of Na2SO4 electrolyte was being inserted, respectively. In addition, the equivalent series resistance (ESR) of the AC electrode was 6.6; 4.3, and 4.1 W for 0.5 M, 1 M and 2 M of Na2SO4 electrolyte. These results indicate that the coconut shell powder can be an alternative source for supercapacitor application with moderate performance.
Rancang Bangun Sistem Pengukuran Koefisien Difusi Nacl Pada Material Karbon Nanopori Aziz Apriyanto; Ismudiati Puri Handayani; Memoria Rosi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam tugas akhir ini dilakukan penelitian untuk mengetahui koefisien difusi ion NaCl terhadap material karbon nanopori dengan bahan aktivasi KOH. Perhitungan koefisien difusi dilakukan dengan menggunakan data perubahan konduktivitas listrik yang terjadi pada larutan murni (aquadest) yang terhubung dengan wadah yang berisi larutan NaCl 0.5 mol/l. Sistem pengukuran dilengkapi dengan katup pemisah antara wadah pertama dengan wadah kedua yang akan terbuka ketika proses pengukuran perubahan konduktivitas listrik pada wadah dimulai. Pengukuran peruba konduktivitas listrik pada wadah kedua akan tercatat secara otomatis oleh mikrokontroller Arduino . Proses perpindahan molekul Na+ dan Cl- terjadi dari wadah pertama menuju wadah kedua melalui membran karbon nanopori. Penelitian ini diawali dengan mengetahui karakterisasi hubungan antara kenaikan konsentrasi NaCl pada larutan terhadap konduktivitas listrik larutan tersersebut. Hasil karakterisasi menunjukan ada hubungan linier antara konsentrasi NaCl dengan konduktivitas larutan. Dengan menggunakan prinsip hukum Fick, nilai koefisien difusi ditentukan berdasarkan perubahan konsentrasi NaCl pada wadah yang mula-mula berisi larutan murni (aquadest). Perubahan konsentrasi ini tercermin pada perubahan konduktivitas larutan. Hasil pengamatan menunjukan bahwa nilai koefisien difusi untuk ketebalan membran 1 mm adalah 6.59 x 10-5, untuk ketebalan 2 mm adalah 4.69 x 10-5, dan untuk ketebalan 3 mm adalah 2.30 x 10-5. Adanya perbedaan nilai ini diperkirakan karena terdapatnya ketidaksempurnaan pada membran karbon nanopori sehingga molekul-molekul NaCl yang berdifusi melalui membran yang lebih tebal akan mengalami lebih banyak hambatan di dalam membran dibandingkan dengan molekul yang melewati membran dengan ketebalan yang lebih rendah Kata kunci: Koefisien Difusi, Konduktivitas, Konsentrasi, Karbon nanopori
Efek Penyisipan Mn7+ Terhadap Konduktivitas Dan Kapasitansi Karbon Nanopori Dari Bahan Tempurung Kelapa Lina Aisyah Al Baroroh; Ismudiati Puri Handayani; Memoria Rosi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karbon nanopori sebagai elektroda superkapasitor memiliki beberapa sifat menarik antara lain luas permukaan spesifik yang tinggi, murah dan mudah dibuat. Karbon nanopori dapat dibuat dari bahan dasar tempurung kelapa melalui proses karbonisasi pada temperature 500 °C selama 60 menit dan aktivasi menggunakan KOH pada temperature 800 °C selama 30 menit. Karbon nanopori yang telah dibuat kemudian dimodifikasi dengan pemberian penyisipan Mn+7. Karakterisasi I-V dan Cyclic Voltammetry dilakukan untuk mengeksplorasi sifat listrik dan elektrokimia. Konduktivitas listrik untuk sampel karbon nanopori diperoleh sebesar 0,0204 S/m sedangkan konduktivitas maksimum sampel karbon nanopori termodifikasi dimiliki oleh sampel dengan perbandingan karbon nanopori/Mn+7 sebesar 99:1 dengan nilai sebesar 0,7398 S/m. Hasil karakterisasi Cyclic Voltammetry untuk sampel karbon nanopori menunjukkan nilai kapasitansi sebesar 27,7 F/g sedangkan nilai kapasitansi maksimum sebesar 35,77 F/g di dicapai pada komposisi karbon nanopori/Mn+7 sebesar 93:7. Kata kunci: karbon nanopori, tempurung kelapa, penyisipan Mn7+, superkapasitor
Desalinasi Air Laut Berbasis Teknologi Capacitive Deionization Menggunakan Elektroda Karbon Nanopori Dwi Hany Eryati; Memoria Rosi; Ismudiati Puri Handayani
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Capacitive Deionization (CDI) merupakan salah satu metoda desalinasi dengan mengalirkan air laut melewati celah di antara dua elektroda berdasarkan prinsip kapasitor. Salah satu elektroda yang banyak dimanfaatkan pada sistem CDI adalah karbon nanopori karena memiliki luas permukaan dan porositas yang besar. Pada penelitian ini, karbon nanopori dibuat dari tempurung kelapa dengan variasi perbandingan karbon nanopori terhadap aktivator yaitu C:KOH:NaOH = 1:3:0, 1:3:1, 1:1:3, 1:0:3. Karakterisasi pori pada karbon nanopori dilakukan dengan menggunakan metoda nitrogen isotherm physisorption menghasilkan nilai luas permukaan maksimum karbon nanopori sebesar 1.657,1 m2/g, volume mikropori 0,86 cc/g, volume mesopori 0,06 cc/g, dan volume total 0,92 cc/g. Elektroda CDI dibuat dengan menggunakan campuran karbon nanopori, grafit, PVA dengan perbandingan massa masing- masing sebesar 8 : 1 : 1. Pengukuran desalinasi pada sel CDI dilakukan dengan menggunakan larutan NaCl dengan konsentrasi sebesar 0.9%, 2%, dan 3% pada debit 10 ml/menit. Pengurangan kadar NaCl maksimal pada konsentrasi NaCl 3% diperoleh sebesar 22,6% yang bersesuaian dengan luas permukaan 1657,1 m2/g dan kapasitansi 5,428 F/g. Kata kunci: Desalinasi, Capacitive Deionization, NaCl, Karbon nanopori, Kapasitansi.
Studi Perancangan Dan Realisasi Sistem Desalinasi Air Laut Menggunakan Prinsip Capacitive Deionization (cdi) Yogi Januardi; Memoria Rosi; Ismudiati Puri Handayani
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Capacitive Deionization (CDI) merupakan salah satu metoda pemisahan garam dari air laut. Proses ini menggunakan dua elektroda karbon yang diberi beda potensial sehingga mampu mengikat ion-ion garam berdasarkan prinsip gaya coulomb. Dalam proses ini, debit air garam yang melewati sel CDI akan mempengaruhi efektivitas serapan ion. Untuk itu dibutuhkan instrument yang mampu mengatur kecepatan aliran air garam. Penelitian ini bertujuan untuk membuat instrument pengatur debit air dalam orde ml/menit dengan harga yang terjangkau. Instrument yang digunakan untuk mengatur debit air garam adalah pompa peristaltik DC yang dikonfigurasikan dengan mikrokontroler arduino mega, keypad 4x3 dan h-bridge driver motor. Instrument yang dibuat dapat mengatur debit air garam dari 0-30 ml/menit. Aliran garam dilewatkan melalui sel CDI yang terbuat dari Norit : Grafit : PVA dan sel CDI yang terbuat dari karbon tempurung kelapa : Grafit : PVA dengan komposisi 8: 1: 1 dan dibuat dengan ukuran 3 cm x 3 cm. Debit yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 ml/menit, 10 ml/menit, 15 ml/menit. Pengukuran konduktivitas air garam dilakukan menggunakan Lutron YK-22CT. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin besar debit air garam yang melewati sel CDI maka pengurangan kadar garam oleh sel CDI akan semakin kecil. Kata kunci : Capacitive deionization, Norit, Karbon tempurung kelapa, Pompa Peristaltik DC
Optimasi Pembuatan Sel Surya Tio2 Dengan Penyisipan Grafit JF. Zen; Ismudiati Puri Handayani; Memoria Rosi
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sel surya berbasis TiO2 menjadi perhatian karena produksi murah dan mudah. Walaupun efisiensi masih rendah dan kemampuan menyerapan cahayanya hanya 3,1 eV (spektrum ultraviolet). Sebagai solusi, karbon nanopartikel digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyerap cahaya. Karbon nanopartikel ini biasanya mahal dan efisiensinya masih sekitar 4%. Untuk itu perlu digali sumber karbon yang lain yang lebih murah dan dieksplorasi efek terhadap peningkatan efisiensi. Pada penelitian ini dibuat sel surya berbasis TiO2 yang disisipi grafit berukuran mikro dengan metode doctor blade dan spin coating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi sel surya tergantung pada massa grafit dan kecepatan putaran spin coating. Dengan menggunakan TiO2 sebesar 0,7 gram yang dilapiskan di atas FTO dan diberi elektrolit campuran PVA dan LiOH, efisiensi terbaik sebesar 0,06% tercapai pada saat massa grafit 0,4 gram. Penelitian menunjukan bahwa metode doctor blade dapat menghasilkan sel surya dengan efisiensi hampir sama dengan metode spin coating. Kata kunci: sel surya berbasis TiO2, grafit, spin coating
Rancang Bangun Potensiostat Berbasis Mikrokontroler Jilva Novandarys Sugandi; Suwandis Suwandi; Memoria Rosi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Potentiostat adalah alat elektronik yang digunakan pada eksperimen elektrokimia menggunakan 3 elektroda dengan cara mengkontrol tegangan pada salah satu elektroda lalu melihat respon arus yang terjadi pada elektroda yang diuji. Hasil pengukuran pada sensor elektrokimia dapat diolah menjadi informasi berupa konsentrasi larutan, derajat keasaman, laju korosi dan laju transfer elektron pada kapasitor elektrokimia. Untuk pengukuran kapasitansi pada kapasitor, data pengukuran biasanya ditampilkan dalam bentuk kurva I-V yang reversibel menggunakan metoda cyclic voltammetry. Dalam operasinya, potensiostat dihubungkan dengan sensor berupa tiga macam elektroda yang dimasukkan ke dalam sel elektrokimia yaitu elektroda kerja, elektroda referensi dan elektroda pengimbang. System potensiostat yang dibuat terdiri dari rangkaian analog dan rangkaian mikrokontroler, rangkaian analog menggunakan Op-amp TLC274, op-aamp yang diunakan bekerja sebagai 3 rangkaian yang berbeda yaitu sebagai buffer, differensial dan I to v converter. Dac MCP4725 digunakan untuk mengatur tegangan di rangkaian differensial agar dapat menghasilkan tegangan yang diinginkan mikrokontroler digunakan sebagai pengatur nilai tegangan dari DAC dan pengolah data dari rangkaian analog untuk dapat ditampilkan ke komputer. Rancang bangun potensiostat yang dibuat dapat menghasilkan tegangan pada rentang -1V hingga 1V , dengan nilai scan rate sebesar 10mV/s, 50mV/s, 100mV/s, dan dapat membaca arus dari rentang 10uA hingga 300uA. Kata Kunci : Potentiostat, elektroda, kurva I-V. Abstact A potetiostat is the electronic hardware required to control a three electrode cell, the system fuinctions by maintaining the potential of the working electrode at a acostatnt level with respect to the reference electrode by adjusting the current at a counter electrode. The result from the measurement from the potentiostat can be used as reference to calculate such as the liquid concetrare, acidity, corrosion rate and electron transfer rate from capacitor. For the use of capacitance measurement on capasitor, the data will be displayed as I-V curve by using Cyclic Voltammetry method. in the operation of potentiostat will be using three different electrode sensor which is woring electrode, reference electrore, counter electrode. The system from the potentiostat consist analog circuit and microcontroler circuit. Analog circuit using an Op-amp TLC274 as the core of its system, the op-amps in the analog circuit work as three different method which consist buffer circuit, differential circuit and I to V converter circuit. The DAC MCP4725 are used to control the voltage in the differential op-amp. Microcontroler are used to change the voltage value of DAC and data acquisition to acquire data from the analog circuit. And we can display the acquired data to the computer. The prototype of the potentiostat are able to control the voltage between -1V – 1V, and have three diferent scan rate value 10mV/s, 50mV/s, 100mV/s, and the range measurement of current is 10uA to 300uA. Keyword: Potentiostat, electrode, I-V curve.