Sonata, Ilham
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JRAM (Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma)

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Ratio Return Asset (ROA) Dan Return On Equty (ROE) Pada PT.Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Sonata, Ilham; Ramadhan, Noval; Effendi, Syamsul
JRAM (Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma) Vol 10, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Islam Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/akutansi.v10i2.8267

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk berdasarkan Ratio Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE).Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder,yang mana data tersebut telah diolah dan di peroleh dari sumber terdokumentasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan di perusahaan meliputi laporan keuangan pada tahun 2018,2019 dan 2020 serta sejarah perusahaan.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis perbandingan,yang mana perbandingan yang digunakan adalah rasio profitabilitas rata-rata industri. Maka penulis menyimpulkan Return On Asset (ROA) pada PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk pada tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 2018 sebesar 0,087% dan pada tahun 2020 mengalami kesamaan dari tahun sebelumnya 2019 sebesar 0,001%, Fluktuatif ini disebabkan oleh total asset yang meningkat pada tiap tahun nya dari tahun 2018- 2020 yang tidak di ikuti oleh laba bersih. Return On Equity (ROE) pada PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk pada tahun 2019 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2018 sebesar 0,003%, peningkatan ini disebabkan oleh total ekuitas yang meningkat secara signifikan dibandingkat dengan laba bersih, dan pada tahun 2020 mengalami penurunan secara signifikan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2019 sebesar 0,004%, penurunan ini disebabkan oleh laba bersih dan ekuitas yang menurun secara signifikan. Berdasarkan rasio ROA dan ROE pada PT Bank Rakyat Indonesia Agroniafa Tbk menunjukkan kurang efektif dalam kinerja keuangan dapat dilihat dari kedua rasio tersebut.
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode Market Value Added (MVA) Dan Economic Value Added (EVA) Pada PT. Semen Batura Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2019-2022 Sonata, Ilham; Aulia, Azizi Sri; Effendi, Syamsul; Ms, Abdul Rasyid
JRAM (Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma) Vol 11, No 1 (2024): Juli
Publisher : Universitas Islam Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/akutansi.v11i1.9359

Abstract

Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan metode Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added  (EVA) pada PT. Semen Batu Raja Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2019-2022. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan objek penelitian yaitu Market Value Added (MVA)  (X1),  Economic Value Added (EVA) (X2) dan Kinerja Keuangan (Y) PT. Semen Batu Raja Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Semen Batu Raja Tbk mempunyai nilai MVA yang positif dalam hal ini manajemen perusahaan berhasil meningkatkan kekayaan para pemegang saham dan dapat diketahui bahwa PT Semen Batu Raja Tbk mempunyai EVA yang baik mulai tahun 2022. Pada tahun 2019 dan 2021 EVA bernilai negatif. Apabila nilai EVA bernilai positif maka hal ini menunjukkan bahwa nilai EVA 0, yang berarti perusahaan dapat memberikan nilai tambah atas investasi yang dilakukannya. EVA yang bernilai negatif disebabkan karena nilai CC lebih besar dibandingkan dengan nilai NOPAT. Selain itu, EVA bernilai negatif disebabkan adanya covid 19. Hal ini menunjukkan nilai EVA 0 artinya perusahaan dalam situasi tidak baik pada saat itu, sehingga perusahaan tidak mampu memberikan nilai tambah untuk tahun tersebut. Kinerja keuangan PT Semen Batu Raja Tbk dapat dikatakan cukup buruk secara keseluruhan. Hal ini ditandai dengan kinerja keuangan yang merugi pada tahun 2019 – 2020 yang menyebabkan nilai EVA negatif. Sedangkan pada tahun 2021, nilai EVA tetap negatif meskipun perusahaan memperoleh laba. Hal tersebut menunjukkan bahwa laba yang diperoleh tidak mampu menutupi seluruh biaya modal (capital charge) yang ada,  tahun 2022 nilai EVA bernilai positif sehingga nilai EVA  pada perusahaan membaik