Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Perancangan Escape Building Tsunami di Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar dengan Pendekatan Tema Regionalisme Arsitektur Shafwa, Putroe; Haiqal, Muhammad; Putra, Riza Aulia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.27174

Abstract

Peristiwa gempa bumi dan tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 mengakibatkan kerusakan dan kerugian serta kehilangan nyawa sekitar 200.000 jiwa. Upaya mitigasi terhadap resiko bencana tsunami mulai dilakukan setelah peristiwa tersebut, salah satunya pembangunan dan peningkatan tempat evakuasi sementara (TES) berupa Escape Building Tsunami pada wilayah rawan tsunami. Berdasarkan hasil observasi, di Banda Aceh telah disediakan empat titik fasilitas dan Aceh Besar hanya memiliki satu titik fasilitas di Kecamatan Peukan Bada dengan kondisi bangunan tidak terawat dan terbengkalai. Berdasarkan titik pole tsunami (tugu air tsunami), Kecamatan Baitussalam, yang merupakan wilayah yang terkena dampak tsunami terparah di Aceh Besar dan dapat dikategorikan sebagai daerah yang memerlukan fasilitas mitigasi bencana belum memiliki Escape Building Tsunami. Maka dari itu, perancangan Escape Building Tsunami pada daerah Baitussalam diperlukan. Perancangan Escape Building Tsunami akan dilakukan dengan menerapkan konsep regionalisme arsitektur yang bertujuan untuk menggambungkan konsep tradisional dan modern. Konsep ini menciptakan karakteristik baru dengan penekanan pada perancangan dalam merespon iklim, pola perilaku sekitar, pola kebudayaan dan ikenografis (simbol) sehingga menghasilkan identitas dan simbolik dari bentukan bangunan, tantanan masa, dan bahan material yang digunakan.
Penerapan Konsep Arsitektur Kontemporer Pada Perancangan Cinema Center di Aceh Besar Fadillah, Muhammad Zairi; Haiqal, Muhammad; Ridwan, Nasrullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 4 (2023): Volume 7, No.4, November 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i4.26440

Abstract

Aceh adalah provinsi dengan minat tinggi pada seni dan pertunjukan film, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya berdiri gedung bioskop pada masa lalu di seputaran kota Banda Aceh dan kota lainnya di provinsi Aceh. Namun bioskop di Aceh telah berhenti beroperasi sejak bencana tsunami pada tahun 2004. Meskipun demikian, industri film di Aceh tetap berkembang dengan acara-acara seperti Aceh Film Festival dan Peukan Dokumenter, yang membuktikan minat aktif masyarakat dalam industri film. Studi literatur mengenai Arsitektur Kontemporer menjadi landasan dalam perancangan Cinema Center, yang menggabungkan berbagai aliran Arsitektur dan menunjukkan perkembangan teknologi. Cinema Center diharapkan memiliki bangunan yang kokoh dengan struktur rigid dan atap turss frame, serta massa bangunan yang ekspresif dan dinamis. Ruang dalam Cinema Center diharapkan terkesan terbuka dengan fasad transparan, dan ada harmonisasi antara ruang dalam dan ruang luar. Konsep Arsitektur Kontemporer dipilih untuk menciptakan keselarasan dengan era modern yang telah maju. Dengan adanya Cinema Center di Aceh, masyarakat dapat menikmati hiburan film tanpa harus keluar kota. Selain itu, Cinema Center diharapkan menjadi wadah pengembangan kreativitas dalam industri film, yang dapat memunculkan berbagai komunitas. Perancangan Cinema Center ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan daya tarik serta kenyamanan bagi pengunjung yang datang untuk menonton film dan menikmati fasilitas lainnya.
Persepsi Masyarakat Kota Banda Aceh Terhadap Karakter Fisik RTH Lapangan Blang Padang Asra, Al Jannatul; Haiqal, Muhammad; Ivan, Teuku
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 4 (2023): Volume 7, No.4, November 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i4.24961

Abstract

Lapangan Blang Padang merupakan salah satu kawasan yang berada di Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Blang Padang ini difungsikan sebagai destinasi wisata yang menawarkan keindahan lapangan luas ditengah pusat kota Banda Aceh. . Penelitian bertujuan untuk melihat persepsi masyarakat kota Banda Aceh terhadap karakter fisik RTH Lapangan Blang Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif  dengan pendekatan kualitatif. Teknik Pengambilan Sampel pada penelitian ini menggunakan Non Probability Sampling dengan total sampel 35 responden. Analisis menunjukkan bahwa Lapangan Blang Padang merupakan model yang layak untuk dijadikan sebagai model ruang terbuka hijau publik yang baik berdasarkan variabel kemenarikan fisik taman, elemen pendukung, keberadaan vegetasi, dan aksesibilitas.
Perancangan Oceanarium di Banda Aceh dengan Pendekatan Arsitektur Biomimetik Sari, Wulan; Irfandi, Irfandi; Haiqal, Muhammad
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 4 (2023): Volume 7, No.4, November 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i4.26628

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang diakui oleh dunia akan keanekaragaman hayati lautnya yang melimpah dan menjadi salah satu negara megabiodiversity. Namun karena berbagai faktor seperti eksploitasi bebas oleh masyarakat Indonesia, keanekaragaman hayati laut khususnya sejumlah spesies laut terindikasi mengalami penurunan populasi dan semakin hari semakin terancam punah (Haryono, 2021). Di Provinsi Aceh, tepatnya di Kota Sabang, pada tahun 2021, ekosistem terumbu karangnya mengalami kerusakan mencapai 166 (LIPI, 2022). Dalam rangka membantu program pemerintah untuk melindungi serta mendukung mata pelajaran biologi dan mengedukasi masyarakat tentang seberapa pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut, pengadaan Oceanarium sangatlah dibutuhkan sebagai pusat edukasi dan rekreasi yang dapat digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat. Banda Aceh adalah salah satu tujuan wisata dan merupakan daerah pusat kota yang berada dekat dengan lautan yang potensial untuk mengembangkan perancangan Oceanarium sebagai pusat edukasi dan pusat rekreasi bagi masyarakatnya. Metode perancangan yang dilakukan di dalam perancangan ini adalah dengan melakukan analisis tapak, analisis fungsional, analisis pengguna, analisis besaran ruang, serta analisis objek yang akan dipamerkan. Arsitektur biomimetik merupakan suatu gaya arsitektur yang bentuk struktur serta bentuk bangunannya terinspirasi dari alam. Penerapan arsitektur biomimetik pada rancangan ini diterapkan pada ide bentuk bangunan, sirkulasi ruang dalam bangunan, fasad bangunan, struktur atap dan interior bangunan. Dari hasil rancangan yang telah dihasilkan diharapkan dapat mengekspresikan kekayaan yang ada di lautan dan menjadikan rancangan sebagai pusat edukasi dan rekreasi yang ikonik
Konsep Perancangan Apartemen di Kota Banda Aceh dengan Pendekatan Arsitektur Tropis Sabrina, Alya Rizki; Haiqal, Muhammad; Edytia, Muhammad Heru Arie
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.27333

Abstract

Banyak penduduk yang datang dari berbagai tempat melakukan urbanisasi ke Kota Banda Aceh dalam upaya mencari kesempatan baru untuk pekerjaan atau pendidikan yang lebih baik. Hal ini menjadi tantangan untuk menyediakan hunian yang sesuai dengan pendatang baru, di mana pilihan membeli rumah acapkali menjadi pilihan yang tidak realistis. Oleh karena itu, pembangunan hunian secara vertikal atau apartemen dapat menjadi solusi alternatif untuk menyediakan tempat hunian yang dapat disewakan dalam jangka waktu pendek. Perancangan apartemen ini dilakukan dengan memilih tapak yang sesuai dan strategis yang berlokasi di jalan Teuku Moh. Hasan. Perancangan apartemen ini memiliki tujuan untuk menciptakan lingkungan hunian yang terpadu dengan beberapa tipe kamar hunian seperti Tipe Studio, Tipe 2 Bedroom, hingga Tipe 3 Bedroom, serta dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung berupa kolam renang, jogging track, basketball court, tennis court, playground, hingga gym. Hunian apartemen ini juga diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi para penggunanya dengan metode zonasi yang disesuaikan dengan site, metode perancangan dengan pendekatan arsitektur tropis, penyesuaian ruang dalam dan luar serta pemilihan struktur yang diperhitungkan sesuai kondisi lahan dan bentuk rancangan sehingga rancangan ini dapat membangun kota menjadi lebih maju dan berkembang melalui perwujudan hunian yang dapat membuat kehidupan penduduk lebih berkualitas.
Perancangan Galeri Seni Rupa di Banda Aceh dengan Tema Arsitektur Kontemporer Givari, Muhammad; Haiqal, Muhammad; Irzaidi, Irzaidi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, February 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.26782

Abstract

Pendekatan arsitektur kontemporer yang menonjolkan variasi, fleksibilitas, dan inovasi melalui penggunaan material dan teknologi untuk menciptakan gaya yang khas dalam bangunan galeri seni rupa. Perancangan galeri seni rupa berkonsep arsitektur kontemporer di Kota Banda Aceh akan menciptakan ruang untuk mempromosikan ekspresi budaya lokal sebagai tempat pameran seni, pertunjukan, lokakarya, dan kegiatan lain yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan seni serta budaya dalam lingkungan yang modern dan inspiratif. Perancangan bangunan galeri seni rupa berada di Jl. Sultan Iskandar Muda, Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh dengan tema arsitektur kontemporer peaceful untuk menonjolkan kesan damai. Perancangan Galeri Seni Rupa di Kota Banda Aceh menggunakan struktur rigid untuk dengan kombinasi pondasi tapak dan tiang pancang. Perancangan exterior bangunan Galeri Seni Rupa di Banda Aceh berkonsep arsitektur kontemporer menggunakan ventilasi kaca sebagai secondary skin dan fasad curtain wall sebagai barrier untuk interior gedung (entrance, lobby, koridor, dan atrium) dengan kombinasi skylight sebagai pencahayaan. Perancangan galeri seni rupa tidak hanya akan menjadi tempat untuk memamerkan karya seni, tetapi juga ruang di mana pengunjung dapat merasakan ketenangan dan kedamaian sambil menikmati keindahan karya-karya seni.
Penerapan Prinsip Eko-Arsitektur pada Redesain dan Relokasi Pasar Tradisional Kota Panton Labu Anggraini, Anggi Pusfita; Nursaniah, Cut; Haiqal, Muhammad
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.27237

Abstract

Pasar tradisional merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam mendongkrak pertumbuhan dan perkembangan di suatu daerah maupun perkotaan. Kota Panton Labu sendiri merupakan kota dengan pelayanan perdagangan skala regional yang merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Aceh Utara dalam bidang perdagangan dan jasa. Letak strategis kota Panton Labu juga merupakan jalur utama lintas Sumatra yang mempermudah akses sirkulasi kontribusi pemasaran barang, oleh karena itu Pasar Tradisional kota Panton Labu menjadi pusat pasar sentral dan pusat perputaran ekonomi dalam segi pelayanan perdagangan dari beberapa kecamatan yang berada di sekitarnya. Kota Panton Labu untuk ke depannya juga akan menjadi pusat kota dan sebagai pusat sentral pembangunan ekonomi sekaligus pembangunan kota  Daerah Otonomi Baru (DOB) dari beberapa kecamatan. Peran ekologi sendiri sebagai ilmu interaksi antara makhluk hidup serta menyelaraskan hubungan dengan lingkungan alam merupakan tema yang sangat cocok diterapkan pada bangunan pasar, di mana hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan yang terjadi dalam aktivitas sebuah pasar sangat besar kaitannya, mulai dari pencemaran lingkungan dan kenyamanan pengguna terhadap bangunan sendiri. Pendekatan prinsip Eko-Arsitektur diimplementasikan pada sistem pengolahan air, tanah, udara, penanganan limbah dan efisiensi dalam penggunaan energi pada pasar yang menciptakan bangunan pasar tradisional ramah lingkungan, tidak mencemari lingkungan dan mengoptimalkan kenyamanan penggunanya, sehingga fungsi pasar berjalan dengan sangat baik untuk ke depannya.
Penererapan Arsitektur Tropis pada Beach Resort Hotel di Lhoknga Mahruza, Jauza; Haiqal, Muhammad; Ariatsyah, Ardian
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 4 (2023): Volume 7, No.4, November 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i4.26070

Abstract

AbstrakProvinsi Aceh yang terletak di ujung Pulau Sumatera mengakibatkan Aceh memiliki garis pantai yang panjang dengan potensi obyek wisata pantai yang cukup besar. Pendapatan perekonomian Aceh yang memberikan kontribusi sangat besar dalam beberapa tahun terakhir berasal dari sektor tersier yaitu berasal dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung dari tahun ke tahun dan kurangnya akomoditas yang tersedia menjadi perhatian terhadap sektor yang bergerak di bidang pariwisata. Melihat kondisi dan potensi alam tersebut terlihat adanya peluang pengembangan pariwisata sarana akomodasi berupa Beach Resort Hotel sebagai salah satu usaha pengoptimalan potensi kepariwisataan, terutama pada kawasan wisata Pantai Lhoknga karena letaknya yang tidak jauh dari pusat ibukota Provinsi Aceh. Hotel Resort ini tidak hanya sebagai fasilitas beristrirahat, tetapi dapat juga menjadi destinasi wisata bagi pengunjung untuk menikmati potensi alam di kawasan Pantai Lhoknga. Penerapan konsep Arsitektur Tropis melalui pengolahan ruang yang kontekstual dengan lingkungan diharapkan dapat mewadahi kegiatan wisata dan menyediakan fasilitas penginapan di kawasan wisata alam di tepi pantai. Penggunaan penghawaan dan pencahayaan alami pada sebagian ruang-ruang publik sehingga menciptakan harmoni antara ruang luar dan ruang dalam memberi kesan alami pada ruangan tersebut. Kontur tanah dan vegetasi pada lahan juga dipertahankan sebaik mungkin untuk menjaga keselarasan dengan alam.
Perancangan Convention Center di Banda Aceh dengan Pendekatan Arsitektur Kontemporer Anwar, Shalshabila; Haiqal, Muhammad; Fuady, Mirza
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 4 (2023): Volume 7, No.4, November 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i4.26508

Abstract

Convention Center adalah suatu tempat yang didalamnya terdapat berbagai kegiatan pertemuan seperti konferensi dan pameran. Convention merupakan salah satu kegiatan dalam industri pariwisata atau biasa disebut Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE). MICE dapat meningkatkan sektor pariwisata di Aceh yang akan mendatangkan wisatawan dari provinsi maupun negara. Perkembangan MICE di Kota Banda Aceh dengan sendirinya akan menunjukkan perkembangan yang signifikan termasuk hal-hal yang menyangkut dengan akomodasi dan transportasi selama kegiatan yang berkualitas dan memenuhi standar permintaan para stakeholder baik dalam skala regional, nasional, maupun internasional sehingga diharapkan dapat meningkatkan sektor parawisata Aceh. Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan MICE di Banda Aceh adalah meningkatnya potensi wisatawan lokal dan mancanegara di Banda Aceh. Tentu dengan berkembangnya kegiatan MICE tersebut akan mendorong laju perekonomian Banda Aceh dan menciptakan kota metropolitan. Banyaknya konvensi yang digelar berskala besar dan tentunya membutuhkan ruang yang memadai, dimana saat ini Banda Aceh belum mempunyai bangunan yang dapat menampung semua kegiatan konvensi dengan skala internasional dan dengan daya tampung yang besar. Maka dari itu, Kota Banda Aceh memerlukan tempat yang dapat memadai semua kegiatan konvensi dengan kapasitas yang besar. Penerapan tema Arsitektur Kontemporer pada perancangan Convention ini diharapkan menjadi bangunan ikonik untuk menjadi daya tarik kota Banda Aceh.
Peran Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mendukung Kemandirian Ekonomi Masyarakat Pedesaan Rahmah, Maulidatur; Haiqal, Muhammad; Putra, Rafinaldi Alfat Arda; Risda, Risda; Al Ma’arif, Al Ma’arif
Journal of Management Accounting, Tax and Production Vol 1, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/mantap.v1i2.1384

Abstract

Kemandirian ekonomi merupakan salah satu hal penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu perwujudan kemandirian ekonomi dilakukan dengan menghadirkan lembaga keuangan syariah yang menyediakan pembiayaan bagi usaha masyarakat dengan prinsip bagi hasil. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara mendalam mengenai peranan lembaga keuangan syariah dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat khususnya di wilayah pedesaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembaga keuangan syariah merupakan suatu lembaga yang berperan dalam memberikan berbagai fasilitas atau produk kepada masyarakat untuk melakukan pembiayaan terhadap usaha yang dijalankan masyarakat pedesaan pada sektor informal dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah. Pengembangan terhadap lembaga keuangan syariah secara langsung maupun tidak langsung mewujudkan adanya kemandirian ekonomi masyarakat pedesaan yang memberikan pengaruh bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Peran lembaga keuangan syariah dalam kegiatan perekonomian masyarakat khususnya mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat pedesaan meliputi pengalihan aset, transaksi, likuiditas dan efisiensi. Kehadiran lembaga keuangan syariah dapat dijadikan sebagai batu loncatan bagi masyarakat pedesaan untuk mengembangkan usahanya agar lebih produktif agar tercipta kemandirian ekonomi masyarakat dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang merupakan bagian dari rencana strategis pembangunan ekonomi nasional.