Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang diakui oleh dunia akan keanekaragaman hayati lautnya yang melimpah dan menjadi salah satu negara megabiodiversity. Namun karena berbagai faktor seperti eksploitasi bebas oleh masyarakat Indonesia, keanekaragaman hayati laut khususnya sejumlah spesies laut terindikasi mengalami penurunan populasi dan semakin hari semakin terancam punah (Haryono, 2021). Di Provinsi Aceh, tepatnya di Kota Sabang, pada tahun 2021, ekosistem terumbu karangnya mengalami kerusakan mencapai 166 (LIPI, 2022). Dalam rangka membantu program pemerintah untuk melindungi serta mendukung mata pelajaran biologi dan mengedukasi masyarakat tentang seberapa pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut, pengadaan Oceanarium sangatlah dibutuhkan sebagai pusat edukasi dan rekreasi yang dapat digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat. Banda Aceh adalah salah satu tujuan wisata dan merupakan daerah pusat kota yang berada dekat dengan lautan yang potensial untuk mengembangkan perancangan Oceanarium sebagai pusat edukasi dan pusat rekreasi bagi masyarakatnya. Metode perancangan yang dilakukan di dalam perancangan ini adalah dengan melakukan analisis tapak, analisis fungsional, analisis pengguna, analisis besaran ruang, serta analisis objek yang akan dipamerkan. Arsitektur biomimetik merupakan suatu gaya arsitektur yang bentuk struktur serta bentuk bangunannya terinspirasi dari alam. Penerapan arsitektur biomimetik pada rancangan ini diterapkan pada ide bentuk bangunan, sirkulasi ruang dalam bangunan, fasad bangunan, struktur atap dan interior bangunan. Dari hasil rancangan yang telah dihasilkan diharapkan dapat mengekspresikan kekayaan yang ada di lautan dan menjadikan rancangan sebagai pusat edukasi dan rekreasi yang ikonik
Copyrights © 2023