Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS LITERASI DI SMP LABSCHOOL UNTAD PALU Asrianti anti
ETNOLINGUAL Vol. 4 No. 1 (2020): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v4i1.19770

Abstract

Penelitian ini dilakukan di SMP Labschool Untad Palu. Masalah dalam penelitian ini adalah untuk siswa yang tertarik pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII D. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Lasbchool Untad Palu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif melalui metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang membantu 121 orang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah sampel 25 siswa. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, angket. Analisis data terdiri dari mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan melengkapi kesimpulan.Berdasarkan analisis data yang menarik minat siswa kelas VIII SMP Lasbchool Untad Palu pada pembelajaran bahasa Indonesia masih kurang berminat pada hal ini dapat dipelajari dari hasil angket yang dibagikan, pada angket ini menawarkan 10 pertanyaan yang dapat ditawarkan minat para siswa untuk bahasa, dari pertanyaan ini dapat diketahui Persentase minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia masih cukup baik. Hal ini menyangkut perhatian siswa terhadap materi pembelajaran, kemudian motivasi dari guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada seperti halnya keterampilan guru dalam mengelola kelas harus lebih ditingkatkan, dan dibutuhkan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran.pada angket tersebut memiliki 10 pertanyaan yang menarik minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, dari jawaban tersebut dapat diklaim persentase minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia masih cukup baik. Hal ini menyangkut perhatian siswa terhadap materi pembelajaran, kemudian motivasi dari guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada seperti keterampilan guru dalam mengelola kelas harus lebih ditingkatkan, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran. pada angket tersebut memiliki 10 pertanyaan yang menarik minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, dari jawaban tersebut dapat diklaim persentase minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia masih cukup baik. Hal ini menyangkut perhatian siswa terhadap materi pembelajaran, kemudian motivasi dari guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada seperti keterampilan guru dalam meningkatkan kelas, dan menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses belajar
REPRESENTASI KEKUASAAN DALAM WACANA KELAS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Asrianti Asrianti
RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.878 KB) | DOI: 10.26858/retorika.v12i1.7384

Abstract

The Representation of Power in Classroom Discourse in Junior High School. This research describes power representation in classroom discourse.  A qualitative approach was used in the research. It was classified into critical situation analysis. The data were collected through (1) observation, (2) recording, and (3) field notes. The data were analyzed through Miles and Huberman mode. The results indicate that there is an authority representation in the class situation at the school, namely; (1) representation formed authority in a class situation, (2) representation of authority strategy in a class situation, and (3) representation of authority function in the class situation. The results of authority form cover forms (a) command, (b) request, (c) prohibition, and (d) suggestion. The result of authority strategy cover forms: (a) control speech, (b) use threat, (c) give the tricky question, (d) be angry/pretend to be angry. Moreover, on authority function cover forms; (a) control learning process, (b) force, (c) trusted, and (d) respected.
Pengembangan Bahan Ajar Multimedia Interaktif Berbasis Kesehatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Literasi di SMP Asrianti Asrianti; Ade Nurul Izzati
EDUCATE Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/educate.v1i1.5945

Abstract

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar multimedia interaktif berbasis literasi kesehatan pada materi Bahasa Indonesia. Pengembangan bahan ajar tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat dan kreativitas siswa dalam belajar secara daring. Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa dapat mendapatkan pemahaman mengenai literasi kesehatan yang diitegrasikan Bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and Development) dengan menggunakan model APPED. Tahap-tahap penelitian yakni (1) analisis dan penelitian awal, (2) perancangan, (3) produksi, (4) evaluasi, dan (5) desiminasi. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan media pembelajaran bahasa Indonesia yang dikemas dalam bentuk video animasi. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dengan menggunakan dua variabel, yaitu (1) variabel penyusunan multimedia interaktif dan (2) variabel kesesuaian multimedia interaktif. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian dianalisis. Sedangkan hasil validasi pendapatan persentase alpha testing sebesar 92,5% oleh ahli materi, 92,5% oleh ahli instruksional, dan 87,8% oleh ahli media. Maka, menurut ketiga ahli tersebut dinyatakan valid dan tergolong pada kriteria penilaian “Sangat Baik”. Hasil pengujian beta testing untuk nilai pre- test rata-ratanya sejumlah 68 kemudian meningkat menjadi 90 di atas KKM untuk penilaian post-test. Sehingga telah dikatagorikan “Tuntas” serta disimpulkan bahwasannya produk Multimedia Interaktif  Berbasis Kesehatan lebih baik dan layak untuk dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. 
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA GURU MGMP BAHASA INDONESIA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN JARAK JAUH Efendi; Syamsuddin; Asrianti
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 9: Februari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problems that occurred during the Covid-19 pandemic in the world of education had an impact on the quality of learning. Teachers and students adapt to distance learning which results in the need for a deep comprehensive understanding of effective learning techniques during a pandemic. The collaboration system and understanding of technological literacy are things that can be done to improve the quality of the distance learning process through increasing teachers' understanding of the determination of Lesson Study. This service activity will be held in Blended (online and offline) using socialization and mentoring methods. The implementation of Lesson Study training activities is carried out offline while mentoring and implementation is carried out online. distance learning and (3) giving the teacher real experience in the classroom in developing teaching materials and distance learning according to the needs of students. The results of the service activities show an increase in models and the development of teaching materials in the form of modules in peer teaching to conduct open classes and teachers can make lesson plans according to the scenario collaboratively with cognate maple teachers
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL; IMPLIKASINYA TERHADAP EMPAT PILAR PENDIDIKAN UNESCO Asrianti; Nirmayanti
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 1 No. 2: Desember 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.846 KB)

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah tidak tersedianya bahan ajar pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kearifan lokal yang dapat mengimplikasikan pembelajaran UNESCO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan respon siswa terhadapbahan ajar berupa modul berbasis kearifan lokal kembangkan dengan pilar pendidikan UNESCOpada materi teks deskripsi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pengembangan (Research and Development). Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 12 Palu dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa yang terdiri atas 22 orang siswa perempuan dan 13 orang siswa laki-laki. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi (lembar validasi ahli) dan lembar angket siswa. Hasil penelitian validasi bahan ajar sebesar 84,5% dengan kriteria sangat baik dan ahli media dengan nilai 83,75% (kriteria sangat baik. Hasil uji coba produk pada kelompok kecil memperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 97,33% dengan kategori sangat baik dan hasil uji coba produk pada kelompok besar memperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 100% dengan kategori sangat baik. Modul pembelajaran berbasis kearifan lokal yang mengimpilikasikan empat pilar pendidikan UNESCO pada materi teks deskripsi layak untuk digunakan sebagai bahan ajar di SMP Negeri 12 Palu.
The Local Wisdom of ‘Malabot Tumbe’: A Community Ritual in Banggai District Fadly A. Karim; Julia Marfuah; Asrianti
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): September 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.671 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.2599

Abstract

Abstrak Kearifan lokal adalah bagian dari budaya suatu masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Molabot Tumpe merupakan tradisi penjemputan telur pertama burung maleo dari masyarakat adat Batui ke keraton Banggai. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan nilai-nilai kearifan lokal dalam ritual “Molabot Tumbe” Masyarakat Kabupaten Banggai. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa nilai kearifan lokal yang terkandung dalam ritual tersebut, diantaranya: kearifan lokal kesejahteraan yang terdiri atas disiplin, gotong royong, pelestarian dan kreativitas budaya dan peduli lingkungan. Kemudian, terdapat pula nilai kearifan lokal kedamaian yang terdiri atas kesetiakawanan sosial, kerukunan dan penyelesaian konflik, komitmen dan pikiran positif. Kata Kunci: Kearifan lokal, Molabot tumbe, Masyarakat Banggai Abstract Local wisdom is part of the culture of a society that is passed down from generation to generation. Molabot Tumpe is a tradition of picking up the first maleo eggs from the Batui people to the Banggai palace. This study aims to reveal the values ​​of local wisdom in the "Molabot Tumbe" ritual of the Banggai Regency community. The method used is a qualitative method with an ethnographic approach. Based on the results of the study, there are several values ​​of local wisdom contained in the ritual, including: local wisdom of welfare which consists of discipline, mutual cooperation, preservation and cultural creativity and care for the environment. Then, there is also the value of local wisdom of peace which consists of social solidarity, harmony and conflict resolution, commitment and positive thoughts. Keywords: Local wisdom, Banggai Society, Molabot Tumpe.
Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbasis Nilai Karakter Melalui Model Problem Base Learning Di SMP Julia Marfuah; Asrianti Asrianti; Nirmayanti Nirmayanti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6886

Abstract

karakter di SMP N 15 Palu dengan menggunakan model Problem Base Learning. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan berbicara menjadi salah satu aspek keterampilan reseptif yang akan mengahsilkan bahasa dari apa yang telah diterima sebelumnya sehingga perlu strategi pembelajaran yang menghimpun pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam satu kesatuan untuk mencapai indikator pembelajaran untuk mempersiapkan generasi yang cerdas dan berkarakter baik. Penenaman nilai karakter dalam pencapaian hasil pembelajaran keterampilan berbicara sangat tepat diaplikasikan terutama pada pencapaian hasil belajar keterampilan berbicara Karena tidak hanya mengukur keberhasilan keterampilan tetapi juga mengukur keberhasilan dari karakter anak saat berbicara. Penelitiaan ini membahas mengenai penerapan pembelajaran berbicara berbasis pendidikan karakter ini diawali dari jenis kegiatan pendahulan yaitu pembiasaan mengawali pembelajaran dengan berdo`a pada setiap awal dan akhir pembelajaran dan membiasakan karakter yang baik pada setiap tahapan pemeblajaran. Hal tersebut dilakukan peneliti untuk menginternalisasikan nilai karakter siswa diantaranya: Religiusitas, nasionalisme, gotong royong, kemandirian, dan integritras.
High-frequency affixed words in BIPA 3 textbooks: a corpus-based study Fitriyatuz Zakiyah; Asrianti Asrianti
Jurnal Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (JBIPA)
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jbipa.v5i1.6157

Abstract

This study aimed to know the high-frequency affixed words used in BIPA 3 textbooks and the compatibility of the affixes used in BIPA 3 textbooks with SKL BIPA 3. This research used corpus data as the source of the data. The corpus was built from reading texts in BIPA 3 textbooks. The data were analyzed qualitatively to see the high frequency of affixation used in the BIPA 3 textbook and its suitability with the BIPA SKL. The results indicated that there were three types of affixations used in the book. Those were prefix, suffix, and confix. The most common affixation was prefix me- while suffix was rarely used. The affixations in the textbooks followed SKL BIPA 3. However, there were several affixes had been taught at the previous level. Some affixes were not included in BIPA 3 material or even the previous levels.