Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SPATIAL DISTRIBUTION AND HABITAT PREFERENCE OF BIVALVIA IN THE COASTAL WATERS OF SIMPANG PESAK SUB DISTRICT, EAST BELITUNG DISTRICT Irma Akhrianti; Dietriech G Bengen; Isdradjad Setyobudiandi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 6 No. 1 (2014): Electronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2336.098 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v6i1.8639

Abstract

The coastal waters of Simpang Pesak Sub-district, East Belitung Regency considered as a productive region and had a broad range of habitats for bivalvia. However, research on spatial distribution and habitat preference of bivalvia in this region is limited to none. The objectives of this research were to examine the effects of marine biophysical parameters and substrate quality on bivalvia. The research was started from Mei 2013 until June 2013 by using survey method and random systematic sampling approach. The results showed that there were 16 species of bivalves consisted of 14 genus from 7 family and dominated by Gafrarium pectinatum at station I (13.62 ind/m2, C=0.52, H’=0.6, muddy sandy), and  station II (28.4 ind/m2, C=0.51, H’=1.04, sandy), Gafrarium tumidum at station III (59.9 ind/m2, C=0.51, H’=1.03, sandy), Scapharca pilula at Stasiun IV (61,6 ind/m2, C=0.5, H’=0.89, clay sandy). Spatial distribution and density of bivalves were influenced by particle size, C-organik, and other environmental factors such as current, dissolved oxygen, TSS, temperature, and salinity. Keywords: bivalves, distribution, habitat preference
ANALISIS STRUKTUR VEGETASI KAWASAN SEMPADAN PANTAI DI KABUPATEN BANGKA TENGAH Nelawati Nelawati; Anggraeni Anggraeni; Irma Akhrianti
EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi, dan Mikrobiologi Vol 5 No 1 (2020): Ekotonia: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi dan Mikrobiologi
Publisher : Department of Biology, Faculty of Agriculture, Fisheries and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.894 KB) | DOI: 10.33019/ekotonia.v5i1.1944

Abstract

Mangrove forests and coastal forests are coastal green lines that have ecological and economic functions. This study aims to determine the types, composition and structure of coastal border vegetation in Central Bangka Regency. The method of observing and collecting vegetation data uses the transect line and plot method. The results of the inventory of coastal border vegetation at 3 research stations found 803 individuals, 33 species and 22 families. Coastal vegetation types found in Station I were 12 species, Station II were 8 species and Station III were 25 species. The type of vegetation that has the highest INP value at the tree level is Sonneratia caseolaris (L.) Engl. and Pandanus tectorius Parkinson ex Z. of 300.00%, at the pole level, Vitex pinnata L. of 300.00%, at the stake level, Sonneratia caseolaris (L.) Engl. and Vitex pinnata L. of 200.00% and at the seedling level, Sonneratia caseolaris (L.) Engl. and Rhizophora apiculata BI. of 200.00%. The highest diversity index is at station III, 4.4, which is classified as high category. The highest dominance index is at station II, 0.5 which is classified as medium category. The highest evenness index is found in station III, 0.8 which is classified as high category.
Application of Mangrove Processing as a Value-Added Product for The Community in Belinyu District, Bangka Regency Irma Akhrianti; Occa Roanisca; Andi Gustomi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v9i1.3488

Abstract

Air Jukung Village is one of the villages located in Belinyu District, Bangka Regency, Bangka Belitung Islands Province which is rich in potential mangrove resources but has not been optimally utilized by the local community in the Covid 19 pandemic era. One of the potential developments of mangrove areas that can be used as superior products of Air Jukung Village is the utilization of perepat fruit and nipah fruit into syrup as a value-added product. The method of implementing this activity consists of preparation, implementation and evaluation. This service program has several stages of activities including 1) efforts to increase public understanding and awareness of the potential / benefits of mangrove fruit to be processed into value-added products through exploration and incidental socialization / counseling activities, 2) increasing community skills through providing training in making syrup from nipah fruit. This service activity provides good results where there is an increase in understanding, knowledge about the potential utilization, and skills in processing mangrove fruit into value-added products which are expected to become one of the superior products of the Belinyu Community that can improve the regional economy.
IDENTIFIKASI POTENSI SUMBERDAYA MANGROVE DI PESISIR KECAMATAN SIMPANG PESAK KABUPATEN BELITUNG TIMUR SEBAGAI ALTERNATIF PENGEMBANGAN EKOWISATA BERKELANJUTAN Irma Akhrianti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v3i2.150

Abstract

Secara geografis Kecamatan Simpang Pesak merupakan kawasan pesisir dengan kondisi ekosistem mangrove yang cukup baik. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengkaji potensi sumberdaya mangrove di pesisir Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur sebagai alternatif pengembangan ekowisata berkelanjutan dengan pendekatan 1) Keanekaragaman jenis mangrove, 2) Pengetahuan masyarakat terhadap ekosistem mangrove, dan 3) Pembangunan sarana penunjang. Pengabdian berlangsung pada tanggal 20 Juli – 23 Agustus 2016 di Kecamatan Simpang Pesak, dengan metode survei, presentasi, dan observasi. Ditemukan 13 Jenis mangrove di Kecamatan Simpang Pesak, dengan jumlah terbanyak ditemukan pada Desa Dukong. Berdasarkan hasil identifikasi potensi sumberdaya mangrove yang melibatkan masyarakat, dapat dikatakan Kecamatan Simpang Pesak berpotensi untuk dijadikan kawasan ekowisata mangrove, hal ini tercermin dari tingginya minat masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Tingginya minat dan partisipasi masyarakat juga terlihat pada kegiatan pengabdian KKN Tematik dalam rangka peningkatan keterampilan (skill) ibuibu PKK maupun istri-istri nelayan.
OPTIMALISASI PENGELOLAAN WISATA SUNGAI UPANG DAN PERIKANAN BUDIDAYA SEBAGAI SEKTOR UNGGULAN DI DESA TANAH BAWAH KABUPATEN BANGKA Andi Gustomi; Arthur M Farhaby; Irma Akhrianti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v6i1.1425

Abstract

Desa Tanah Bawah merupakan salah satu Desa yang terdapat di Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka. Desa Tanah Bawah memiliki potensi sumberdaya hayati perairan dari Sungai Upang yang sangat potensial untuk dikembangkan. Sungai Upang menyimpan keanekaragaman sumberdaya ikan air tawar yang cukup beragam dengan jumlah spesies yang sudah teridentifikasi sebanyak 14 jenis. Pemanfaatan Sungai Upang hingga saat ini baru sebatas pada penangkapan ikan sekala kecil dan tradisional untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat dan wisata mancing. Kondisi Sungai Upang yang masih alami membuat arah pengembangan sungai ini tidak hanya terbatas pada wisata mancing saja melainkan dapat dikembangkan dengan wisata edukasi biodiversitas flora dan fauna yang ada di kawasan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema optimalisasi pengelolaan wisata Sungai Upang dan perikanan budidaya sebagai sektor unggulan Desa Tanah Bawah merupakan tahap awal perintisan dan pengembangan potensi Sungai Upang. Untuk mengoptimalkan potensi Sungai Upang sebagai kawasan wisata dan perikanan budidaya dilakukanlah beberapa kegiatan antara lain, 1) Membuat pusat informasi biodiversitas flora dan fauna Sungai Upang sebagai objek pendukung wisata edukasi. 2) Branding wisata sungai upang dengan kemasan lebih milenial, 3) Membangun kesadaran masyarakat untuk mengutamakan K3 dalam beraktivitas di Sungai Upang bagi keselamatan wisatawan maupun pelaku pengelola Sungai. 4) Edukasi potensi pengembangan budidaya ikan dalam bentuk penangkaran ikan-ikan lokal Sungai Upang. Hasil pengabdian mendapat respon dan dukungan yang baik oleh seluruh stageholder antara lain Pemerintah Desa Tanah Bawah, Komunitas Pecinta Sungai Upang, Bangka Flora Society, dan masyarakat calon pembudidaya maupun pengelola Sungai Upang. Kegiatan pengabdian telah menghasilkan pusat informasi flora dan fauna Sungai Upang, adanya kesadaran masyarakat terkait branding wisata Sungai Upang dan K3, adanya keinginan masyarakat untuk melakukan kegiatan penangkaran ikan-ikan lokal Sungai Upang sebagai .penunjang ekonomi pribadi maupun calon kelompok pembudidaya. Adanya sinergitas antara pemerintah desa, komunitas pecinta Sungai Upang, dan akademisi dalam pengelolaan Sungai Upang maka untuk mewujudkan konsep wisata Sungai Upang berbasis ekologi dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu bukan hal yang sulit.