Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Triple Band Frequency Using Slit Technique Rectangular Microstrip Antenna for WIMAX Application Alam, Syah
Teknik dan Ilmu Komputer vol. 03 no. 09 Januari-Maret 2014
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis Interferensi White Space Device terhadap Sistem Radio Navigasi Penerbangan pada Frekuensi 960 MHz SARI, LYDIA; ALAM, SYAH; SURJATI, INDRA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 2 (2019): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i2.351

Abstract

ABSTRAKPemerintah Indonesia mengalokasikan spektrum frekuensi 960-1164 MHZ untuk sistem komunikasi bergerak maupun untuk radio navigasi penerbangan. Penggunaan White Space Device (WSD) merupakan solusi keterbatasan spektrum, karena mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan frekuensi yang tidak terpakai. Penelitian ini menyelidiki potensi interferensi yang terjadi pada koeksistensi sistem radio navigasi penerbangan serta perangkat WSD di pita 960 MHz. Penelitian menggunakan pendekatan matematis Minimum Coupling Loss (MCL) serta simulasi dengan Spectrum Engineering Advanced Monte Carlo Analysis Tool (SEAMCAT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa level interferensi yang masih diperbolehkan berada di kisaran -81,589 dBm. Level ini tercapai dengan penggunaan jarak proteksi antar sistem sejauh 36 km. Penurunan daya pemancar WSD atau peningkatan gain RSBN sebesar 1 dBm dapat memperkecil jarak proteksi menjadi 30 km untuk mencapai probabilitas interferensi berturutturut 3,55% dan 3,6%.Kata kunci: white space devices, interferensi, radio navigasi penerbangan ABSTRACTThe Indonesian Government allocates the 960-1164 MHz spectrum for mobile communications and aeronautical radio navigation services. Cognitive radio is a technology which will enable the use of a limited spectrum optimally. Devices implemented with cognitive radio capability is referred as White Space Device (WSD) as they can identify and utilize idle channels. This paper investigates the interference potential between aeronautical radio navigation services and WSD as they co-exist in the 960 MHz spectrum using Minimum Coupling Loss (MCL) formulae and simulations using Spectrum Engineering Advanced Monte Carlo Analysis Tool (SEAMCAT). Results show that the permissible interference level is -81,589 dBm which is achievable if the two systems are separated by 36 km. Decreasing the WSD power level or increasing the RSBN gain by 1 dBm can decrease the protection distance between the two systems to 30 km to achieve an interference probability of 3,55% and 3,6%, respectively.Keywords: white space devices, interference, aeronautical radio navigation
Perancangan dan Realisasi Antena Mikrostrip Log Periodik dengan Elemen Parasitik Air Gap untuk Aplikasi TV Digital DVB-T2 SURJATI, INDRA; ALAM, SYAH; NINGSIH, YULI KURNIA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 2 (2019): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i2.324

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengusulkan desain dan prototipe antena mikrostrip log periodik yang dikembangkan dengan metode parasitik air gap (celah udara) untuk aplikasi TV digital pada rentang frekuensi 478-694 MHz. Penggunaan elemen parasitik dengan celah udara bertujuan untuk meningkatkan nilai gain pada antena. Dari hasil pengukuran diperoleh nilai return loss sebesar -20.27 dB dan VSWR sebesar 1.31 pada frekuensi kerja 600 MHz. Bandwidth yang dihasilkan dari antena yang telah dipabrikasi adalah 273 MHz dengan rentang frekuensi kerja 461 MHz ? 734 MHz. Gain yang dihasilkan dari antena mikrostrip log periodik dengan elemen parasitik adalah 16.67 dB pada frekuensi kerja 600 MHz atau meningkat 40.02 % dibandingkan dengan log periodik konvensional yang telah didesain sebelumnya. Dari keseluruhan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa antena yang diusulkan dapat digunanakan sebagai antena penerima untuk aplikasi TV Digital di Indonesia.Kata kunci: antena, mikrostrip, log periodik, parasitik, celah udara ABSTRACTThis study proposes the design and prototype of log periodic microstrip antenna which was developed using the parasitic air gap for digital TV applications with a frequency range of 478-694 MHz. The use of parasitic elements with air gap aims to increase the gain of the antenna. From the measurement results, proposed antenna obtained return loss of -20.27 dB and VSWR of 1.31 at the working frequency of 600 MHz. The bandwidth produced from proposed antenna is 273 MHz with a working frequency range of 461 MHz - 734 MHz. The gain generated from log periodic microstrip antenna with parasitic element is 16.67 dB at the working frequency of 600 MHz or increased 40.02 % compared with conventional log periodic that have been designed before. From the overall results obtained, it can be concluded that the proposed antenna can be used as receiver antenna for Digital TV applications in Indonesia.Keywords: antenna, microstrip, log periodic, parasitic, air gap
Realisasi dan Pengujian Antena Mikrostrip Array 4 Elemen dengan Polarisasi Melingkar untuk Aplikasi 4G/LTE WIYANTO, EDDY; ALAM, SYAH; HARSONO, BUDI
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 6, No 2 (2018): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v6i2.244

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengusulkan desain antena mikrostrip array empat elemen dengan polarisasi melingkar pada frekuensi kerja 2300 MHz untuk aplikasi 4G/LTE. Antena telah dirancang dan dipabrikasi menggunakan substrat jenis FR-4 Epoxy dengan nilai konstanta dielektrik (?r) = 4.3, ketebalan substrat (h) = 1.6 mm dan loss tangen (tan ?) = 0.0265 dengan pencatu microstrip line. Polarisasi melingkar dengan axial ratio ? 3 dB dihasilkan dengan menggunakan metode truncated corner sedangkan untuk meningkatkan nilai gain digunakan metode array empat elemen. Dari hasil proses pengukuran diperoleh nilai koefisien refleksi sebesar -16.52 dB, VSWR sebesar 1.37 pada frekuensi kerja 2300 MHz dengan bandwidth yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah 400 MHz (2050 MHz - 2450 MHz). Metode truncated corner berhasil menghasilkan polarisasi melingkar dengan nilai axial ratio 1.745 dB dan berhasil menghasilkan nilai gain sebesar 9.04 dB pada frekuensi kerja 2300 MHz untuk aplikasi LTE.Kata kunci: Antena, mikrostrip, koefisien refleksi, array, truncated corner ABSTRACTThis research proposed a four-element microstrip array antenna design withcircular polarization at a working frequency of 2300 MHz for 4G / LTEapplications. The antenna has been designed and fabricated using a FR-4 Epoxy substrate with a dielectric constant value (?r) = 4.3, substrate thickness (h) = 1.6 mm and tangent loss (tan ?) = 0.0265 with microstrip line feeding. The circular polarization with axial ratio ?3 dB was generated using the truncated corner method while for increasing the gain value used the four element array method. From the result of the measurement process, the reflection coefficient value is obtained -16.52 dB, VSWR of 1.37 at 2300 MHz working frequency with bandwidth obtained from the measurement result is 400 MHz (2050 MHz - 2450 MHz). The truncated corner method succeeded in generating a circular polarization with the axial ratio of 1.745 dB and succeeded to obtain the gain of 9.04 dB at work frequency of 2300 MHz for LTE application. Keywords: Antena, microstrip, reflection coefficient, array, truncated corner
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DETAK JANTUNG MENGGUNAKAN ELEKTROKARDIOGRAF BERBASIS BLUETOOTH DAN LABVIEW Alam, Syah; Hartanto, Sri; Pratama, Ikbal
Jurnal Teknologi Terapan Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.581 KB) | DOI: 10.31884/jtt.v5i2.215

Abstract

Elektrokardiograf  (EKG) adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung pada manusia yang biasa digunakan di rumah sakit khususnya pada ruang ICU. Pada umumnya alat EKG dikendalikan secara manual menggunakan medium kabel sehingga memiliki keterbatasan jarak dan akses untuk melakukan monitoring. Penelitian ini mengusulkan rancang bangun prototype alat monitoring detak jantung pada manusia dengan berbasis arduino dan labview yang dikomunikasikan menggunakan Bluetooth agar dapat diakases secara efektif menggunakan wireless. Perancangan dilakukan menggunakan sensor elektroda yang dihubungkan dengan penguat awal, band pass filter, penguat akhir, rangkaian clamper dan arduino uno yang dihubungkan dengan modul bluetooth serial HC-05 dan dapat dimonitor menggunakan labview menggunakan Personal Computer (PC). Dari hasil pengujian dan pengukuran,  diperoleh jarak maksimal monitoring adalah 5 meter dengan tanpa halangan serta tingkat keakuratan detak jantung  96.1 % jika dibandingkan dengan detak jantung yang di deteksi dari nadi manusia. Hasil ini menunjukkan bahwa prototype yang diusulkan dapat bekerja dengan baik dan memenuhi syarat untuk dapat diaplikasikan pada sistem pendeketsi detak jantung manusia menggunakan elektrokardiograf.
Desain Antena Mikrostrip dengan Multi Band Frekuensi Menggunakan Metode Parasitik Alam, Syah; Rizka, Nadia Media; Surjati, Indra; marlina, Pipit Dewi; Tjahjadi, Gunawan
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.794 KB) | DOI: 10.26874/jt.vol19no01.138

Abstract

Dalam makalah ini, perancangan dan realisasi antena mikrostrip berbentuk persegi dioptimasi menggunakan kaidah parasitik untuk menghasilkan multi frekuensi. Metode parasitik menghasilkan rentang frekuensi yang berbeda dalam satu antena. Antena di rancang menggunakan jenis substrat FR4 Epoxy dengan nilai konstanta dielektrik sebesar 4,3, ketebalan sebesar 1,6 mm, dan tangent loss sebesar 0,0265. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena persegi dengan metode parasitik menghasilkan tiga frekuensi kerja. Pada frekuensi 1815 MHz, 1935 MHz, dan 2060 MHz menghasilkan bandwidth masing-masing 2,4 %, 2,8 % dan 4,36 %. Hasil ini menunjukkan bahwa antena yang diusulkan dapat direkomendasikan sebagai kandidat antena penerima pada sistem komunikasi nirkabel.