Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENENTUAN TIPE ALTERASI BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI, MINERAGRAFI, DAN GEOKIMIA PADA DAERAH KASIMBAR, KABUPATEN PARIGI MOUTONG, PROVINSI SULAWESI TENGAH Salamah, Ainul Fatayatis; Aribowo, Yoga; Widiarso, Dian Agus; Ali, Rinal Khaidar
Geological Engineering E-Journal Vol 6, No 1 (2014): Volume 6, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Geological Engineering E-Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3228.923 KB)

Abstract

Hydrothermal alteration is a complex process, because it involves a change in mineralogy, chemistry and texture resulting from the interaction of hydrothermal solutions with rocks in its path on certain physico-chemical conditions (Pirajno, 1992). Hydrothermal processes in certain circumstances will result a collection of certain minerals known as the set of mineral or mineral assemblage (Guilbert and Park, 1986). One evidence of hydrothermal alteration is the appearance of veins that had level of metal minerals and it is also a change on the rock side, as found in Kasimbar District, Moutong Parigi Regency, Central Sulawesi province. In the area discovered the existence of gold in the alluvium sediments that are the result of weathering schist and quartz veining. Gold is found in alluvium sediments are secondary gold or placer gold. From the research that has been done, found gold in quartz veins trapped on phyllite rocks. This study was conducted to determine the lithology of the region, the study based on petrographic analysis, knowing the characteristics of the rock alteration found in the study area based on petrographic analysis mineragraphy, knowing the type of alteration that develops in the area of research, knowing mineralization contained in the study area. Research in Kasimbar District, Parigi Moutong Regency, Central Sulawesi Province was conducted by analyzing rock samples taken from the area. Analysis is conducted with the petrographic analysis, mineragraphy, lithology and geochemistry of the units located in the area.Based on the results of petrographic thin section analysis of rock samples, lithology contained in Kasimbar District, Parigi Moutong Regency, Central Sulawesi Province is phyllite, granite and gneiss. Alteration characteristics of the study area is known of the characteristics quartz veins, alteration minerals characteristics and  metal minerals characteristics. Quartz veins in the study area was divided into two, namely quartz veins in granite and quartz veins in metamorphic rocks (parallel and cut foliation). Characteristic alteration minerals contained in the study area is chlorite, sericite, biotite, epidote and quartz. Mineralization characteristics of the region, is study of sulphide minerals such as pyrite, bornite, and enargite; iron oxide minerals such as magnetite and hematite and the mineral element in the form of native gold (Au). Type of alteration is developed in the research area of prophylitic alteration, potassic alteration, silicification alteration, and carbonization alteration. Type of mineral deposits research areas is high sulfidation epithermal deposits.
Analisis Kualitas untuk Optimasi Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Mineral Non Logam dan Batuan di Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas Ali, Rinal Khaidar; Qadaryati, Nurakhmi; Widadi, Sigit
TEKNIK Vol 40, No. 3 (2019): Desember 2019
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.257 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v39i3.21889

Abstract

Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas mempunyai sumber daya mineral non logam berupa lempung dan sumber daya batuan berupa andesit dan batupasir. Analisis sebaran, jenis, dan kualitas diperlukan untuk optimasi pemanfaatan sumber daya alam tersebut. Analisis laboratorium meliputi analisis XRD (X-Ray Diffractometry), XRF (X-ray Fluoroscence) dan analisis kuat tekan batuan. Analisis XRF menunjukan lempung di daerah Lumbir mempunyai unsur SiO2 yang tinggi (berkisar antara 39 – 54,5 %) sehingga dapat dijadikan bahan campuran dalam pembuatan semen, gerabah kasar, dan batu bata. Sumber daya batuan berupa andesit di Desa Canduk dan Desa Parung Kamal memiliki nilai Kuat Tekan Ultimit (qu) berkisar antara 247,7547 kg/cm2 - 45,4674 kg/cm2, sehingga dapat digunakan sebagai batu hias dan batupasir di Desa Karanggayam dapat dijadikan tanah urug
Potensi Pembentukan Air Asam Tambang Pada PIT 3000, Blok Toraja, PT Trubaindo Coal Mining Berdasarkan Studi Karakteristik Geokimia dan Mineralogi Batuan Overburden dan Underburden Winarno, Tri; Ali, Rinal Khaidar; Langit, Wesly Rambu
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 17, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1218.146 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v17i1.52-61

Abstract

Penambangan batubara di Indonesia kebanyakan dilakukan dengan sistem tambang terbuka, yang menyebabkan batuan yang ada pada lokasi penambangan tersingkap ke permukaan, sehingga mudah bereaksi dengan udara dan air. Tingginya kandungan mineral sulfida seperti pirit dan markasit pada lokasi pertambangan batubara, berpotensi menghasilkan asam tambang. Air asam tambang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan yang menjadi ancaman bagi ekosistem air dan tanah dengan meningkatkan konsentrasi logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan mineral pada lapisan batuan overburden dan untuk mendeterminasi jenis mineral sulfida pembentuk asam tambang. Metode yang digunakan adalah penyelidikan lapangan, analisis mineralogi, geokimia dan pengukuran stratigrafi terukur untuk mengevaluasi kandungan mineralogi dan karakteristik geokimia pada batuan overburden dan underburden lapisan batubara Pit 3000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batuan overburden tersusun oleh batulempung dengan ketebalan berkisar 1,60 m – 5,15 m, sedangkan batuan underburden dicirikan oleh litologi yang beragam seperti batulempung, batulanau dan batupasir dengan ketebalan berkisar 0,20 m – 4,50 m. Berdasarkan analisis geokimia pada 18 sampel batuan overburden, diketahui bahwa lapisan overburden memiliki karakteristik yang didominasi oleh batuan Non Acid Forming (NAF) dengan 83% NAF, 11% Potential Acid Forming (PAF) dan 6% uncertain. Karakteristik lapisan underburden didominasi oleh batuan PAF dengan 45% PAF, 19% NAF dan 36% uncertain.
Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pantai di Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah Ali, Rinal Khaidar
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 9, No 3 (2021): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v9i3.37546

Abstract

Kabupaten Rembang berbatasan langsung dengan Laut Jawa di bagian utara. Hal ini menjadikan Kabupaten Rembang banyak memiliki obyek wisata pantai. Kecamatan Sluke sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Rembang memiliki obyek wisata pantai yaitu Pantai Jatisari dan Pantai Sluke.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor  kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga menghasilkan strategi pengembangan obyek wisata pantai di Kabupaten Rembang. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya adalah metode penilaian langsung dilapangan dan melakukan analisis SWOT (Strenghts Weakness Opportunities Threats). Elemen yang menjadi dasar analisis SWOT secara garis besar antara lain berupa (1) Kekuatan yang berasal dari aspek keindahan dari obyek wisata pantai, (2) Peluang berasal dari minat wisatawan terhadap obyek wisata pantai dan adanya dukungan masyarakat guna mengembangkan obyek wisata, (3) Kelemahan berupa kurangnya fasilitas pendukung dan (4) Ancaman berupa turunnya daya dukung lingkungan dan faktor kebencanaan. Secara garis besar strategi untuk mengembangkan obyek wisata pantai  di daerah penelitian lain (1) melakukan promosi (2) pembangunan sarana dan prasarana, (3) melakukan kerjasama (4) membangun wahana bermain, (5) menampilkan atraksi dan kuliner lokal, (6) mitigasi bencana dan (7) memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan. Strategi pengembangan yang telah disusun diharapkan mampu menjadi acuan guna mengembangkan potensi obyek wisata pantai di Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang.