Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMERIKSAAN MRI PELVIS WANITA DENGAN KLINIS ENDOMETRIOSIS Sriyatun, Sriyatun; Sari, Gando; Maulana Budianto, Rudi; Heriyanto, Heriyanto; Pramono, Pramono; Darmiyeti, Darmiyeti
JRI (Jurnal Radiografer Indonesia) Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.543 KB) | DOI: 10.55451/jri.v3i2.69

Abstract

Introduction: The pelvic anatomy is an ideal part of using Magnetic Resonance Imaging (MRI) as it is particularly suitable for detecting abnormalities in soft tissues. Endometriosis is a disease that is 10% suffered by women in the premenopausal or reproductive period, in which a tissue that resembles endometrium outside the uterus is purely a chronic inflammatory action. Materials and Methods: This research is descriptive qualitative with case study approach. MRI Pelvic Women Examination with clinical Endometriosis using protocol sequences: T2 TSE and T1 SPAIR sagittal planes; T2 TSE long axis (LAX) and short axis (SAX); T1 TSE; T1 FLAIR, T1 TSE FS, EP2D Diffusion axial planes; as well as the T2 Haste FS of coronal planes thick slice and T2 Spc3D sequences. Results and Discussion: In the outcome of the images seen cyst endometriosis in the right-left ovarium, hypointense on T2 and hyperintense on T1 and T1 FS. Enlarged uterine size. Seen multiple cysts of hypointense posterior uterine lesions in sequence T2 and hyperintens in sequence T1 SPAIR.Conclusions: MRI Pelvic Women Examination have a good role to diagnose the pathologies of female genetic organs and the anatomy between organs can be clearly distinguished by the giving of vaginal and rectum ultrasound jelly, and full bladder.
Gambaran MRI Jantung pada Kasus ARVC dengan Menggunakan Sequence T1 Darkblood Axial dan T1 Spir Axial Sriyatun Sriyatun; Gando Sari; Ary Sasongko; Rofi Fatmawati
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 5 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.3 KB) | DOI: 10.33490/jkm.v5i2.98

Abstract

Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy (ARVC) is a cause of sudden cardiac death in otherwise healthy young adult including healthy adults, even young age. ARVC is an inherited cardiomyopathy characterized by life-threatening ventricular arrhythmias and slowly progressive ventricular dysfunction. To diagnose ARVC is indicated by the ARVC facts that are common are marked by heart palpitations, fatigue, lack of awareness, and chest pain. ARCV often occurs in patients with indications of diabetes, hypertension, hyperlipidemia, and also chronic kidney disease. Task Force of ARVC criteria in 1994 and then revised in 2010 set by the WHO/ISFC. To identify clinical characterictics of ARVC using CMR. The design of this study was qualitative descriptive, which was done by observational method using MRI 1.5 Tesla. The subject was an adult patient who did Cardiac MRI examination in National Cardiovascular Centre Harapan Kita on March 2018. The collected data were diagnostic images of CMR sequence. Then, it compared with diagnostic criteria of ARVC which was indicated by Task Force. The result of this study of several ARVC diagnostic criterias in Cardiac MRI examination with T1 Black Blood sequence is clear and accurate in indicating the presence of fat infiltration, CINE sequence is clear in visualizing the dilatation in the right ventricle, wall motion abnormalities, accordion sign, bulging, and LGE clearly shows fibrosis. The detection of right ventricular enlargement, fatty infiltration, fibrosis, and wall motion abnormalities in CMR is useful in the diagnosis of ARVC.
Metode Histogram Equalization untuk Peningkatan Kualitas Citra dengan Menggunakan Studi Phantom Lumbosacral Guntur Winarno; Muhammad Irsal; Claricia Alamanda Karenina; Gando Sari; Rinda Nur Hidayati
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 7, No 2 (2022): Mei
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.71469

Abstract

Latar Belakang: Pemeriksaan lumbosacral sering kali menghasilkan kualitas citra yang kurang optimal. histogram equalization merupakan tahapan memanipulasi data citra digital untuk meningkatkan kualitas citra yang dapat diimplementasikan pada citra digital radiografi lumbosacral.Tujuan: Mengevaluasi peningkatan kualitas citra digital radiografi lumbosacral dengan menggunakan histogram equalization.Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimental. Jumlah sampel terdiri dari 1 Kyouku’s anthropomorphic phantom yang dibagi menjadi citra lumbosacral proyeksi antero posterior (AP) dan lateral sebelum dan setelah direkonstruksi menggunakan histogram equalization. Kualitas citra dinilai dengan analisis grafik histogram, pengukuran nilai signal to noise ratio (SNR) merupakan parameter untuk menentukan kualitas citra radiografi, dan visual grading analysis (VGA) oleh 10 orang radiografer dianalisis dengan menggunakan Uji Wilcoxon Signed-Rank.Hasil: Hasil kualitas citra menunjukkan bahwa analisis grafik histogram memiliki visual kecerahan yang meningkat, grafik histogram terdistribusi merata, dan nilai SNR meningkat setelah direkonstruksi dengan metode histogram equalization. Hasil VGA dengan menggunakan uji wilcoxon Signed-Rank setelah direkonstruksi kembali dengan metode histogram equalization pada proyeksi AP menunjukkan nilai 0,005 dan proyeksi lateral 0,074 dengan p-value > 0,05.Kesimpulan: Terjadi peningkatan kualitas citra radiografi proyeksi AP dan lateral dengan menggunakan metode histogram equalization.
Evaluation Of Toraks USG Implementation With Indication Of Pleural Effusion Minimally In Dr. H. A. Rotinsulu Hospital Bandung Halimatus Sa’diah; Gando Sari; Januar Sudarmono; Sarengat Sarengat
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 8 No 2 (2017): SANITAS Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2017.16

Abstract

This study aims to describe and evaluate the examination procedures, scanning techniques and thoracic ultrasound results with indications of pleural effusion minimally. This study was used 3 patients at Lung Hospital of dr. H. A. Rotinsulu Bandung. The 3 samples were tested using MEDISON (Accuvix V20) ultrasound type V20 Prestige. The examination technique uses a convex transducer with a frequency of 3.5 MHz To obtain the results of the image of pleural effusion minimally was performed with longitudinal and transverse section on intercostals scanning. The patient's position was sat with legs crossed on the examination table with the arm on the side of ​​the examined section was placed overhead so that the intercostals space can be opened more widely. The results of the on thoracic ultrasound image can be seen from the ecogenicity, ecostructure and fluid volume
GAMBARAN USG ASKARIASIS INTRALUMINAL PADA PASIEN ANAK ANAK: LAPORAN KASUS Fitriani; Gando Sari; Nursama Heru Apriantoro; Epit Rahmayati; Untung Dimas Prayogi; Dody Haikal
METRIK SERIAL TEKNOLOGI DAN SAINS (E) ISSN: 2774-2989 Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Askariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh ascaris lumbricoides atau biasa disebut dengan cacing gelang. Cacing gelang adalah parasite yang hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia. Frekuensi tertinggi penyakit ini diderita oleh anak-anak, usia 10 tahun kebawah lebih rentan terserang askariasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sonopattern dari askaris pada pemeriksaann ultrasound dengan scan potongan tranversal dan potongan longitudinal. Penelitan ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2020 di RSUD Banten dengan jumlah kasus sebanyak 2 orang pasien anak-anak berumur 5 tahun dan 8 tahun dengan metode studi secara retrospektif, peneliti menanyakan keadaan yang dirasakan oleh pasien, dan memeriksakan pasien tersebut melalui pemeriksaan ultrasound menggunakan alat USG Aloka tipe Prosound F 75, tranduser convex dengan frekuensi rendah automatis serta tranducer linier dengan frekuensi 5 MHz. Kasus USG Askaris intraluminal merupakan kasus yang sangat jarang ditemui oleh peneliti. Hasil penelitian didapatkan pada kasus pertama anak berusia 5 tahun didapatkan gambaran askaris intraluminal dengan gambaran bayangan tubuler panjang bergerak didalam usus di daerah suprapubic, serta adanya adanya ileus obstruksi dengan gambaran dilatasi usus-usus dengan dinding menebal, peristaltik meningkat tidak jelas tanda-tanda obstruksi, dengan sonopatern askaris tampak 3 lapisan echogenic, pada kasus kedua anak berusia 8 tahun didapatkan gambaran askaris intraluminal di daerah paraumbilikal kiri dengan gambaran tampak bayangan tubular berkelok-kelok intra luminal, dengan sonopatern askaris tampak 2 lapisan dan 3 lapisan echogenic.