p-Index From 2019 - 2024
1.288
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Elektro
Yansuri, Daeny Septi
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Elektro

PERENCANAAN SISTEM WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION (WHRPG) PABRIK SEMEN Yansuri, Daeny Septi
Jurnal Teknik Elektro Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.906 KB) | DOI: 10.36546/jte.v8i2.44

Abstract

Pembangunan pembangkit Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) merupakan salah satu terobosan dalam meningkatkan efesiensi dalam penggunaan energi listrik di industri semen. Industri semen membutuhkan jumlah energi yang besar untuk berproduksi. Hampir sekitar 50% biaya produksi berasal dari pembelian energi yang terdiri dari 75% dalam bentuk panas dan 25% dalam bentuk listrik. Pembangunan Pembangkit Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) 8,5 MW di PT.Semen Baturaja Pabrik Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu – Sumatera Selatan dijadikan sebagai unit clinker production. Pembangunan WHRPG ditujukan untuk memenuhi pasokan energi listrik dan menjadikan listrik sebagai pemacu upaya efisiensi operasional dan menekan emisi gas buang sehingga lebih ramah lingkungan. WHRPG memanfaatkan gas buang sisa produksi semen. Pengoperasian WHRPG memungkinkan perseroan berpotensi dapat menghemat biaya lisrik lebih dari Rp 120 milliar per tahun
AUDIT ENERGI SEPINTAS (WALKTHROUGH ENERGY AUDIT/WTEA) PADA GEDUNG PT. BANK SUMSEL BABEL (Cabang Pembantu PTC) Yansuri, Daeny Septi
Jurnal Teknik Elektro Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.211 KB) | DOI: 10.36546/jte.v8i1.195

Abstract

Pentingnya peranan energi listrik dalam kehidupan manusia mengakibatkan banyak kebutuhan beban yang harus dilayani. Dengan demikian perlu adanya usaha untuk memanfaatkan pemakaian energi listrik sehemat mungkin. Oleh karena itu, agar pemakaian energi listrik di suatu industri harus dapat lebih optimal, khususnya pada bank Sumsel Babel, untuk itulah diperlukan adanya pelaksanaan manajemen listrik terpadu dengan menerapkan teknik Audit Energi Listrik secara terpadu pula. Dengan menggunakan “Audit Energi Sepintas (Walkthrough Energy Audit / WTEA) pada Gedung PT. Bank Sumsel Babel Cabang Pembantu PTC “, maka diharapkan lebih optimal. Analissa yang dilakuikan dengan meninjau kapasitas daya dari pembangkit yang digunakan untuk berproduksinya alat-alat yang ada di Bank Sumsel Babel cabang pembantu PTC, khususnya yang dipakai pada peralatan operasional. Setelah diadakannya Audit Energi Sepintas (Walkthrough Energy Audit / WTEA) pada Gedung PT. Bank Sumsel Babel Cabang Pembantu PTC secara terpadu melalui proses Audit Energi, maka dapat diperoleh hasil pada PT. Bank Sumsel Babel Cabang Pembantu PTC terdapat adanya perbandingan penghematan antara Luar Waktu Beban Puncak sebesar Rp. 6.421.140,-/tahun dan Waktu Beban Puncak sebesar Rp. 8.199.840,-/tahun.
SISTEM PROTEKSI PETIR DI GARDU INDUK SEDUDUK PUTIH SISTEM 150 KV PT. PLN (PERSERO) PALEMBANG Yansuri, Daeny Septi
Jurnal Teknik Elektro Vol 7 No 1 (2017): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.893 KB) | DOI: 10.36546/jte.v7i1.202

Abstract

Sebagai daerah yang beriklim tropis, Indonesia mempunyai hari guruh yang tinggi setiap tahunnya. Hari guruh menentukan banyaknya jumlah sambaran petir per tahun pada suatu daerah. Saluran transmisi udara tegangan tinggi menggunakan menara transmisi yang tinggi, sehingga kemungkinan terjadinya sambaran petir sangat besar terutama sambaran petir langsung ke kawat fasa yang dapat mengganggu sistem kelistrikan yang ada. Sambaran petir yang merambat dari kawat fasa ini menyebabkan terjadinya gelombang berjalan yang merambat ke Gardu Induk. Metode yang digunakan dalam menganalisa hasil perhitungan adalah metode pantulan yang dapat digunakan untuk menentukan jarak maksimum arrester dan peralatan, dan juga untuk menentukan panjang maksimum kabel penghubung peralatan dengan saluran transmisi. Dari hasil perhitungan, proteksi petir pada Gardu Induk seduduk putih Sistem 150 kV PT. PLN (Persero) Palembang sudah cukup baik hingga arus puncak petir sebesar 20 kA. Untuk arus puncak petir 10 kA surja yang sampai ke transformator adalah 282,80 kV/μs, untuk arus puncak petir 20 kA surja yang sampai ke transformator adalah 441,02 kV/μs. Sedangkan untuk arus puncak petir yang lebih dari 20 kA surja yang sampai ke transformator sudah melebihi BIL transformator. untuk jarak arrester pertama ke transformator adalah 47,68 meter dan untuk jarak arrester kedua ke transformator adalah 6,43 meter.
Jurnal Teknik Elektro IMPROVISASI PEMBACAAN ERROR CODE PADA MESIN ATM JIKA TERJADI GANGGUAN PADA CASH HANDLER FATAL ERROR Yansuri, Daeny Septi
Jurnal Teknik Elektro Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1330.803 KB) | DOI: 10.36546/jte.v7i2.230

Abstract

Pelayanan terhadap nasabah adalah kunci utama yang diterapkan oleh salah satu perbankan BUMN dhi. PT. Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk. Demi memaksimalkan pelayanan terhadap nasabah, kemajuan akan teknologi terus dikembangkan terutama mesin ATM. Mengusung moto Menjadi Perbankan Digital, pastinya akan membuat transaksi di e-channel khususnya ATM akan meningkat. Meningkatnya jumlah transaksi, maka akan semakin besar pula kemungkinan terjadi kerusakan. Tak dapat dipungkiri, jika terjadi kerusakan bukanlah perkara mudah untuk memperbaikinya. Bahkan ada beberapa kasus membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat life perfom lagi. Untuk menjaga kualitas layanan terhadap nasabah dhi. Performa ATM saat terjadi kerusakan pada cash handler fatal error, maka penulis akan membuat suatu aplikasi yang dapat membantu tim teknisi dalam hal memperbaki mesin ATM agar dapat mempermudah teknisi menemukan kerusakan yang terjadi yang nantinya akan berpengaruh pada time delivery proses maintenance.
SURYA SEL SEBAGAI TENAGA LISTRIK CADANGAN UNTUK POWER SUPPLY ALAT PENGUAT SINYAL TV KABEL (TV Kabel Sriwijaya Vision) Yansuri, Daeny Septi
Jurnal Teknik Elektro Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.589 KB) | DOI: 10.36546/jte.v9i1.274

Abstract

Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif pembangkit energi listrik merupakan terobosan yang sangat luar biasa selain karena matahari adalah sumber energi yang sangat besar, pemanfaatan energi matahari tidak memberi dampak negatif terhadap lingkungan. Alat ini dinamakan surya sel berupa alat semikonduktor penghantar aliran listrik yang dapat menyerap energi panas matahari untuk menyuplai energi listrik. Pengelolaan sumber daya energi secara tepat kiranya akan dapat memberi kesejahteraan bagi masyarakat umum. Terutama pada chanel TV kabel yang sering mengalami pemadaman bergilir oleh pihak PLN di hari-hari tertentu, sehingga banyak konsumen tv kabel yang mengalami komplain pada pihak TV kabel tersebut. Pada TV kabel Sriwijaya Vision didapatkan hasil bahwa diperlukan Panel Sel Surya sebanyak 6 buah, yang masing-masing sebesar 180 Wp. Sedangkan Daya yang dibutuhkan untuk pemakaian dari TV Kabel Sriwijaya Vision 996 W
KENDALI KONTROL PANEL GAS DETECTOR GUNA MEMINIMALISIR KEBAKARAN YANG DIAKIBATKAN KEBOCORAN GAS PADA INSTALASI GAS RUMAH TANGGA Yansuri, Daeny Septi; Putra, Dian Eka
Jurnal Teknik Elektro Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.248 KB) | DOI: 10.36546/jte.v9i2.385

Abstract

Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan tertutup (menyala) atau terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Pada penelitian ini dirancang sebuah panel konvensional yang terdiri dari beberapa relay yang di susun menjadi sebuah sistem kontrol atau bisa disebut panel gas detector. Dimana Sanwoo gas detector bekerja sebagai pemberi input signal ke sistem kontrol untuk mendeteksi adanya kandungan gas Methane yang ada di LPG atau pun Gas Alam. Dan solenoid valve sebagai output untuk mengentikan aliran gas jika terjadi kebocoran gas. Selanjutnya panel gas detector akan terhubung dengan sanwoo gas detector yang ditempatkan pada ruang – ruang produksi dan solenoid valve yang terpasang pada inlet pipa instalasi, dibutuhkan waktu 0,2 detik valve selenoid untuk menutup aliran Gas Alam pada instalasi Gas Rumah Tangga. Sistem ini bisa di aplikasikan pada industri-industri yang menggunkan gas sebagai bahan bakarnya. Panel gas detector ini berfungsi sebagai pengaman guna meminimalisir terjadinya kebakaran yang di sebabkan oleh kebocoran gas.
ANALISA SISTEM PENERANGAN DI RUANG OPERASI, IGD DAN KEBIDANAN PADA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Yansuri, Daeny Septi; Subianto, Subianto
Jurnal Teknik Elektro Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/jte.v10i1.406

Abstract

Pada studi evaluasi sistem penerangan ruang operasi igd dan kebidanan di RS Bhayangkara, dimana kuat penerangan adalah faktor kuat pencahayaan yang harus dipenuhi dalam sistem pencahayaan general, agar penglihatan dapat berfungsi dengan baik dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat Palembang. Metode penelitian yang dilakukan adalah melakukan kunjungan pada lokasi serta wawancara. Untuk menentukan kuat penerangan yang ada di ruang operasi RS Bhayangkara, yang diantaranya terdiri dari Ruang IGD, Ruang Operasi dan Ruang Kebidanan. Di akhir penelitian disimpulkan bahwa kuat penerangan pada Ruang IGD berdasarkan perhitungan diperoleh 275 lux, sedangkan berdasarkan pengukuran diperoleh 289,39 lux. ini membuktikan bahwa ruang IGD di RS Bhayangkara telah memenuhi standar kuat penerangan ruang yang sebesar 250-350 lux. Sedangkan untuk Ruang Operasi pada hasil pengukuran didapat 293,17 lux, nilai tersebut sudah mencukupi standar kuat penerangan yang baik sehingga tidak diperlukan perubahan pada ruangan ini. Begitu pula untuk Ruang Kebidanan diperoleh standar kuat penerangan yang baik adalah 250-350 lux, pada hasil pengukuran didapat 289,39 lux sehingga Ruang Kebidanan pada RS Bhayangkara juga telah memenuhi standar kuat penerangan.
KEGAGALAN SISTEM LOAD SHEDDING DI PT. PERTA SAMTAN GAS FIELD PRABUMULIH Yansuri, Daeny Septi; Nuhgraha, Riski Hadi
Jurnal Teknik Elektro Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.738 KB) | DOI: 10.36546/jte.v10i2.418

Abstract

PT. Perta Samtan Gas adalah Perusahaan Gas yang memiliki 3 unit generator sebagai unit pembangkit yang akan mensuplai listrik keperalatan proses, satu unit generator mempunyai kapasitas maksimal 725 kW. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem load shedding di PT. Perta Samtan Gas Field Prabumulih dan untuk mengetahui penyebab gagalnya sistem load shedding di PT. Perta Samtan Gas Field Prabumulih. Adapun metode yang digunakan dengan mengumpulkan data di lapangan, yang diambil secara langsung maupun tidak langsung melalui literatur yang ada. Keandalan sistem pembangkit harus diutamakan guna kelancaran proses. Namun trip pada pembangkit kadang kala tidak bisa dihindari terlebih adanya gagal fungsi pada sistem proteksi. Namun hal ini dapat ditekan se-minimal mungkin dengan sistem proteksi yang andal. Sistem proteksi yang handal dapat segera mengantisipasi gangguan sedini mungkin dan meminimalisir efek yang terjadi akibat adanya gangguan. Tetapi yang terjadi di sistem kelistrikan PT. Perta Samtan Gas Field Prabumulih adalah ketika adanya Trip pada salah satu generator dapat mengakibatkan generator yang lain ikut Trip dan terjadi Black Out karena gagalnya system proteksi load Shedding, Design system load shedding di PT. Perta Samtan Gas Field Prabumulih menggunakan proteksi dari kelebihan beban yang di setting 90% (652 kW) dari kapasitas generator yang semestinya dapat mempertahankan satu generator tetap normal agar tidak terjadi Black Out yang dapat memadamkan seluruh Equipment. Yang menyebabkan terjadinya Black Out adanya equipment dari Intermitent load yang running pada saat terjadi trip di salah satu GEG dan sistem load shedding belum aktif, sehingga generator yang masihoperasi mendeteksi over current dan open breaker. Maka perlu dilakukan pengecekan ulang pada setting Load Shedding untuk mencegah adanya kegagalan Proteksi, maka dilakukan perhitungan dan analisa yang akan membuat system proteksi load shedding dapat bekerjasesuai.
EVALUASI JENIS KABEL DARI TEMBAGA KE ALUMUNIUM UNTUK DISTRIBUSI POWER SUPPLY 20 KV COAL CONVEYOR Yansuri, Daeny Septi; Subianto, Subianto; Akbar, Muhammad Ali
Jurnal Teknik Elektro Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1065.757 KB) | DOI: 10.36546/jte.v11i2.488

Abstract

Distribusi energi listrik dari pusat pembangkit listrik (power plant) ke jaringan beban tambang yang letaknya berjauhan selalu mengalami terjadiya rugi-rugi (losses), salah satunya adalah rugi tegangan. Rugi tegangan akan menyebabkan terjadinya jatuh tegangan (drop voltage) yang cukup besar, yang mengakibatkan rendahnya tegangan terima terutama yang berada di ujung saluran jaringan tegangan menengah (JTM). Drop Voltage pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Sehingga penambahan luas penampang penghantar akan sangat berpengaruh terhadap perbaikan jatuh tegangan.Metode untuk memperbaiki jatuh tegangan pada sistem distribusi jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV di suatu feeder diantaranya adalah rekonduktor penghantar yaitu dengan mengganti luas penampang menjadi lebih besar dan mengganti jenis penampang konduktor. Penelitian ini menganalisis penambahan luas penampang penghantar terhadap drop voltage. Perhitungannya dilakukan dengan cara memasukan data-data yang didapat dari katalog spesifikasi kabel serta sebagai pembanding dilakukan pengukuran nilai resistansi dan induktansi pada kabel AL 3 x 240 mm dan CU 3 x 70 mm dengan mengambil sampel langsung dilapangan.Penelitian dilakukan pada penghantar jenis kabel AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) 3 x 240 mm², dan kabel CU 3 x 70 mm. Hasil simulasi perhitungan menunjukkan nilai drop voltage nya 1,11% untuk kabel tembaga, 0,83% untuk kabel Alumunium. Dengan dilakukannya rekonduktor penghantar dengan penambahan luas penampang penghantar akan menurunkan drop voltage, sehingga dapat meningkatkan kualitas serta keandalan sistem tenaga listrik.
SISTEM PROTEKSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA 30 kW SEBAGAI PENGGERAK LPG LOADING PUMP Yansuri, Daeny Septi; Febrieyanto, Surya
Jurnal Teknik Elektro Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.175 KB) | DOI: 10.36546/jte.v11i1.494

Abstract

Fungsi dari sistem proteksi adalah untuk memisahkan dengan seketika bagian-bagian dari suatu sistem tenaga listrik jika bagian-bagian tersebut mengalami gangguan atau peralatan mulai beroperasi tidak normal agar tidak menimbulkan kerusakan pada sistem tenaga listrik tersebut. Pada operasi motor induksi, ada kalanya motor tersebut mengalami gangguan yang disebabkan oleh panas lebih, arus lebih, dan beban lebih. Sehingga jika dibiarkan dapat mengakibat kan kerusakan yang fatal pada motor tersebut. Dari jenis motor yang ada, motor rotor sangkar yang paling banyak dipergunakan untuk menggerakkan pompa karena harga motor rotor sangkar lebih murah, kompak dan kontruksinya lebih sederhana daripada motor rotor belitan. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari sistem proteksi dan menentukan setelan rele yang baik untuk motor induksi tiga fasa 30 kW di PT. Pertamina MOR II Terminal LPG Pulau Layang yang digunakan sebagai penggerak LPG loading pump. Salah satu metode yang dipakai adalah Metode Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan kunjungan pada salah satu perusahaan, yaitu PT. Pertamina MOR II Terminal LPG Pulau Layang sehingga dapat mengetahui situasi dan kondisi yang sebenarnya.