Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Persepsi Pengguna Terhadap Warna Interior Mesjid Shapardi Kahir; Syahriana Syam; Afifah Harisah
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 9 No. 1 (2020): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v9i1.97

Abstract

Seorang arsitek harus memberikan nuansa keheningan dan keagungan, khususnya warna ruang dalam mesjid. Para jamaah mesjid memiliki persepsi akan warna interior itu sendiri yang memberikan dampak psikologis sehingga tercapai kekhusukan dalam melaksanakan ibadah. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis persepsi pengguna terhadap warna interior dan mengidentifikasi warna pada elemen-elemen interior masjid Agung Syekh Yusuf Gowa dan Mesjid Muhammad Ceng Hoo. Metode penelitian kuntitatif yang menganalisis data secara statistik-deskriptif. Instrument penelitian adalah angket, ceklist/daftar centang atau berupa pilihan ganda (Skala Likert), Jenis data yaitu data kuantitatif yang mempertimbangkan data numerik dari pengumpulan data kuosioner lalu data tesebut ditabulasikan untuk melihat hasil/grafik dari setiap jawaban-jawaban responden dan diintrepertasikan oleh peneliti. Hasil penelitian yaitu warna mempengaruhi tingkat kehusyukan ibadah. Pada dua sampel tersebut, sama-sama terbukti bahwa jika pengguna melaksanakan ibadah atau sholat pada mesjid dominan interior gelap ataupun terang, tetap warna menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kekhusyukan ibadah pengguna. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tentang persepsi, warna dan interior masjid.
Fleksibilitas Hunian Nelayan Berpanggung Terapung di Danau Tempe Kabupaten Soppeng Syarif Beddu; Ananto Yudono; Afifah Harisah; Mochsen Sir
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 8 No. 2 (2019): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.8.1.23

Abstract

Danau Tempe merupakan danau tertua dan terluas di jazirah Provinsi Sulawesi Selatan, menggenangi tiga kabupaten kota yaitu, Kabupaten Wajo, Soppeng, dan Sidrap. Keberadaan Danau Tempe memberi pengaruh terhadap pola mata pencaharian dan pola bermukim bagi masyarakat sekitarnya. Mereka hidup bertani (pallaon ruma) dan nelayan (pakkaja), menempati kawasan permukiman di Kampung Salo Mate, Kelurahan Limpomajang Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Sebagian masyarakat nelayan ini hidup bermukim di atas permukaan air Danau Tempe, dan menempati “rumah berpanggung terapung” (RBT). Rumahnya bentuk panggung dan berdiri di atas rakit (rai), dihuni sekitar tahun 2000-an. Bermukim secara terapung di Danau Tempe menimbulkan fleksibilitas ruang gerak secara makro dan mikro yang mengisyaratkan suasana kemaritiman. Persoalan rumah terapung adalah, bergerak kesana-kemari, bebas orientasi, berubah-ubah kapling, berpindah dengan bantuan tenaga perahu bermotor, rakit berfungsi pelampung berbahan bambu sewaktu-waktu akan diganti. Tujuan keberadaan hunian RBT bagi masyarakat nelayan adalah untuk memudahkan, mencari ikan sampai ke tengah Danau Tempe.